Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

KONTEKSTUALISASI PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF ULUL ALBAB DALAM ERA LITERASI DIGITAL Devy Habibi Muhammad; Reza Hilmy Luayyin
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 8 No. 1 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnal_risalah.v8i1.239

Abstract

This article examines the contextualization of Islamic education perspective ulul albab in the era of digital literacy. Ulul Albab education that transforms Islamic values. So that these values can have a function and can develop in society. This research is carried out by looking for research information and data in books, scientific journals, and publication references in the library. The library material in question is works related to Islamic education and ulul albab. The figure of the next generation of the nation is a person who is intellectual and has an understanding of the verses of God, and makes this nature used as a field of science for the humane kususnya believers who always remember God in In any situation, digital literacy in the concept of ulul albab education is an effort to improve digital literacy for the provision of life in the world. Ulul Albab education is a mainstream that can lead to changes in education so that it can develop ideas and solve problems that occur about religion, social and politics. Ulul Albab education is aimed at how to guide and direct children potentially and have competence so that they can be actualized, and emphasize the intellectual and moral aspects of good morals and child development such as spiritual, scientific, intellectual, physical, language. The ultimate goal of this education lies in the realization of devotion to God.
AKTUALISASI DIRI UNTUK MENGURANGI PERILAKU BULLYING PADA ANAK Ari Susandi Susandi; Reza Hilmy Luayyin; Aries Dirgayunita
Jurnal Visi Ilmu Pendidikan Vol 13, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jvip.v13i2.45698

Abstract

The research method used is descriptive qualitative analysis by presenting research updates and analysis of various opinions in scientific articles that are already in journals. Qualitative research is often described as research that publishes social phenomena and behavior as they exist (in natural setting) and is also appropriate. with facts and implemented in depth, in this case the researcher looks for existing information through journals and also existing online media then it is understood and after that then gets data and information to be added and reviewed through small notes then becomes an existing analysis so that a study that is relevant and accurate. The population and sample used in this study were 30 students consisting of class IV to class VI in the Permata Integrated Elementary School, Probolinggo City and also those from various different backgrounds. The data collection instrument is using a questionnaire in the form of google form which is sent to each student with various types of relevant questions as well as field observations in the form of open interviews during a visit to the student's probolinggo.                                           Keywords: Self-actualization, Bullying, Elementary School
PENERAPAN METODE QUR’ANI SIDOGIRI DALAM MENINGKATKAN BACA TULIS AL-QUR’AN Devy Habibi Muhammad; Reza Hilmy Luayyin; Ummul Karimah
Risalah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam Vol. 8 No. 3 (2022): Pendidikan dan Studi Islam
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Wiralodra Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/jurnalrisalah.v8i3.300

Abstract

Tujuan penelitian ini agar anak-anak mampu menunjukkan perkembangannya dalam kemampuan baca tulis Al-Qur’an melalui metode Qur’ani Sidogiri. Membaca sendiri merupakan suatu aktivitas yang sangat penting bahkan dianjurkan bagi seluruh umat islam. Dengan membaca kita akan mengetahui banyak ilmu pengetahuan ataupun berbagai macam informasi. Sama halnya dengan membaca kitab umat islam Al-Qur’an yang mana mampu membentuk langkah awal untuk mengenal dan memahami makna serta kandungan Al-Qur’an itu sendiri sehingga Al-Qur’an akan menjadi petunjuk untuk mencapai kesejahteraan umat manusia. Dalam membaca Al-Qur’an tentu harus dengan benar dan tepat, baik dari segi tajwid maupun makhrajnya. Penelitian yang dilakukan kali ini menggunakan metode PTK (Classroom Action Research). Dalam pengumpulan data penulis menerapkan beberapa teknik yaitu melakukan observasi, memberikan tes, serta dokumentasi. Setelah data yang dibutuhkan terpenuhi lalu penulis menganalisis data-data yang terkumpul. Dari hasil penelitian menunjukkan hasil yang baik dan diserap dengan baik, dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil prosentase ketuntasan di setiap tahapan siklusnya yaitu Pra-siklus ada 2 santri 13,3%, siklus I ada 6 santri 40%, dan siklus II ada 15 santri 99,9%.
PENDIDIKAN KELUARGA SAKINAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN PSIKOLOGI Aries Dirgayunita; Reza Hilmy Luayyin
IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman Vol. 4 No. 2 (2020): September
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v4i2.96

Abstract

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang diawali dengan perkawinan. yang merupakan kebutuhan fitrah manusia. Dalam ajaran Islam, ikatan perkawinan memiliki rasa saling mencintai dan menyayangi, saling mengisi dan melengkapi kekurangan dan kelebihan masing-masing yang didasarkan pada agama sebagai fondasi utama dalam membina, dan mewujudkan keluarga sakinah. Ada perbedaan dalam  masyarakat modern saat ini yang cenderung bersikap pragmatis dan melihat pernikahan sebagai fungsi keduniawian   di antaranya seksual, reproduksi dan rekreasi, sehingga mengakibatkan masyarakat modern saat ini banyak yang mengalami polemik dalam keluarga seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, bunuh diri, dan pemerkosaan pada remaja akibat kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua. Karena dalam kehidupan sosial, keluarga menempati peran utama dan sangat penting dalam membentuk karakter dan kebahagiaan keluarga. Karena keluarga merupakan tempat atau lembaga pendidikan pertama sebelum anggota keluarga mendapatkan pendidikan secara formal dalam masyarakat. Jika keluarga, peran dan fungsinya tidak sesuai pada tempatnya dan tidak berpedoman pada al-qur’an dan Sunnah Rosul tentu akan muncul berbagai permasalan sosial yang akan berdampak pada keluarga itu sendiri dan juga masyarakat pada umunya. Sedangkan perkawinan dalam Agama Islam menjadi bagian penting dalam kehidupan karena merupakan Sunnah Rosul dan mempunyai bagian penting dalam masyarakat. Hal ini dikarenakan perkawinan merupakan media dalam pemenuhan tujuan ilahi yang juga merupakan ibadah dalam ajaran agama Islam. Melalui perkawinan akan terlahir hubungan yang kompleks dan saling mengikat. Dalam kajian pustaka ini dijelaskan bahwa penelitian ini bertujuan menegetahui bagaimana konsep keluarga sakinah baik berdasarkan hukum Islam dan psikologi, tujuan dari pendidikan keluarga sakinah serta bagaimana menciptakan keluarga sakinah.
POLIGAMI PERSPEKTIF MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD SYAHRUR Nur Khosiah; Reza Hilmy Luayyin; David Prabowo
IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman Vol. 5 No. 2 (2021): September
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/imtiyaz.v5i2.149

Abstract

This research is library research that uses qualitative descriptive methods. This study reviewed Muhammad Abduh and Muhammad Syarhrur thought. Both of them contemporary scholars whose work is well known to the world. The Researcher is interest in studying the thinking of their both about polygamy because there are significant has similarities and differences from the perspective in interpreting polygamy verses in the Qur'an, surah An-Nisa verses 3 and 129. Both of them have different conditions when it comes to polygamy. Abduh banned polygamy on the grounds of justice and Syahrur vowed in terms of quality. But in terms of quantity there is no difference between them. The result of this study showed that Muhammad Abduh allowed polygamy by using conditions in an emergency. The conditions that allow among the first wife there are indications of barrenness, no doubt in doing justice, or no fear of a dispute after marriage. Abduh did not think too much in terms of the quality of the wife who would be polygamy. While Syahrur allows polygamy with qualification conditions in terms of quality where the status of widows of wives who have children applies to the second, third or fourth wives. There is no difference between the two in terms of quantity.
INTERNALISASI NILAI-NILAI MULTIKULTURAL MELALUI PEMBELAJARAN AKHLAK DI PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH AL-MA’UN SROYO KARANGANYAR Muhammad Muharromul Hilal; Yusup Rohmadi; Reza Hilmy Luayyin
AL-MUADDIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/muaddib.v4i2.371

Abstract

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan yang melambangkan bahwa Indonesia adalah negara yang multikultur baik dari segi bahasa, budaya, suku dan agama. Banyak sekali terjadi perselisihan sehingga menimbulkan kerusuhan antar ethnis salah satunya peristiwa perang sampit yang berlangsung pada awal Februari 2001. Maka untuk menjadikan negara yang aman, damai dan sejahtera perlu adanya nilai-nilai multikultural melalui pendidikan di pondok pesantren Muhammadiyah Al-Ma’un Sroyo Karanganyar. Berlandaskan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi dengan melalui pendekatan empiris. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa dalam menginternalisasikan nilai-nilai multikultural di Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-ma’un Sroyo dapat dibuktikan melalui berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh santri baik kegiatan formal dan non formal, terstuktur dan tidak terstruktur, pembiasaan dan pengembangan.Kata Kunci: Internalisasi, Nilai-nilai Multikultural, Pesantren
PEMERATAAN DISTRIBUSI UNTUK MENANGGULANGI KESENJANGAN EKONOMI MASYARAKAT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM Muhammad Alfi Syahrin; Reza Hilmy Luayyin; Mohammad Arifin; Rahmad Hidayat
JSE: Jurnal Sharia Economica Vol. 1 No. 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/.v1i1.252

Abstract

Salah satu kajian yang berkaitan dengan pola interaksi tingkah laku manusia ialah kajian tentang interaksi ekonomi yang mana berhubungan dengan perilaku prooduksi, perilaku distribusi (jasa maupun barang),   juga perilaku konsumsi. Gejala tersebut merupakan gejala yang bersifat umum menjadi masalah dalam kehidupan manusia dan merupakan pokok perekonomian dari berbagai sistem yang ada. Aktivitas manusia dalam kehidupannya yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi salah satunya ialah aktivitas distribusi selain aktivitas konsumsi dan juga produksi. Secara tegas agama islam melalui kitab suci al-qur’an telah mendorong dan menuntun manusia untuk melaksanakan kegiatan distribusi, menyebarkan harta bendanya kepada mereka yang membutuhkan agar harta benda itu tidak menjadi milik sebagian kecil masyarakat dan bertumpuk pada golongan-golongan tertentu, dimana mereka yang memiliki kekayaan yang banyak akan bertambah banyak sementara mereka yang miskin akan bertambah melarat apabila pendistribusian kekayaan tidak dilakukan secara merata dan adil pada setiap masyarakat. Pemerataan pendapatan dengan cara keadilan distribusi sebagai sebuah solusi dalam mengurangi kesenjangan ekonomi adalah solusi yang diberikan agama islam untuk umat manusia dalam menjali aktivitas dalam perekonomian.
IMPLEMENTASI WAWASAN EKONOMI SYARI'AH PADA KEGIATAN EKONOMI MAHASISWA Reza Hilmy Luayyin; Muhammad Alfi Syahrin; Tuhfatul Janan; Agniz Ruri Ambarwati
JSE: Jurnal Sharia Economica Vol. 1 No. 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/.v1i1.266

Abstract

Each student  has different  level of understanding. Most of them have different knowledge, especially in mastering  science of  sharia economics. Sharia economics is very different, of course, from conventional economics.  A lot of  them better understand or are more familiar with conventional-based economic terms.  Sharia  economics or the study of  mu'amalah  still feels unusual to them. The problems that occur to students STAI Muhammadiyah Probolinggo show that there are differences in attitudes and behavior in implementing sharia economic activities with mastery of sharia economic material in class. This study examines extent of  insight and mastery of sharia economics in sharia economics students in each of their economic activities. This study uses a qualitative descriptive method, which is a method that aims to describe the nature of something that is ongoing  in time  the research  conducted  and examines the causes of a symptom. The data collection technique obtained by the author is through observation and interview techniques. This research data obtained  from the first semester of  Islamic  economics students. The results showed that students had a high enthusiasm and curiosity in learning and mastering economics, eager to try something new, especially in the field of  Islamic  economics, most of them wanted to carry out more  Islamic  economic activities, although some still use  Islamic  economics, conventional, wants  to be  more active and learn deeper about sharia economic norms, values, and principles has good economic insight because they understand that conventional banks considered  to have a threat of usury in them even though they are still selected, have insight and knowledge about  Sharia  economics and able to apply it in their daily activities, They still not mastered  Islamic  economics related to more technical matters, such as analyzing business risk and business management. Meanwhile,  the students' implementation of   sharia economic insight that carried  out by students is going well, it  can be  seen from the variety of sharia-based business, inviting the closest family to do business  of sharia-based and starting to carry out activities in sharia banking. Students are also able to  show  the implementation of  basic insights and understanding of high sharia economics because they are able to refrain from spending wealth just for pleasure but the orientation is for their own benefit.
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM “BAGI HASIL” PETANI BAWANG MERAH DI DESA BANJARSAWAH KECAMATAN TEGALSIWALAN KABUPATEN PROBOLINGGO Mohammad Arifin; Reza Hilmy Luayyin; Muhammad Alfi Syahrin; Ahmad Indra Yani
JSE: Jurnal Sharia Economica Vol. 1 No. 1 (2022): Januari
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/.v1i1.270

Abstract

The increasing intensity of onion farmers is in line with the development of good agricultural land processing. Agricultural land in this rice field is managed in various ways, first is the owner of his own farmed rice field, second is the owner of rice fields renting land to others, third is the owner of rice fields in collaboration with people who have the ability to farm. Islam has provided a solution in utilizing agricultural land or rice fields, the form of cooperation can be by using two Fatwa DSN MUI in general, namely the mudharabah agreement if the working person is two people, namely the first party of the land owner and the second party of the farmer or land manager, but if the cooperation of more than 2 people can use the musyarakah agreement, the first party is the land owner,   the second party of financiers and third parties of farmers. There are another 3 (three) islamic legal agreement systems that are focused on agriculture, namely musaqah, muzara'ah and mukharabah.The agreement applied by farmers in the village of Banjarsawah is an unnamed agreement (al 'uqud ghair al-musamma), this is allowed in Islam if no party is harmed, because in the agreement on Islamic economic law is certainly based on the principle of piety, ability, justice, equality or equality, honesty, written, usefulness or benefit for all those who do so.
PERSEPSI MAHASISWA DALAM MEMILIH BANK SYARIAH DI KOTA PROBOLINGGO Reza Hilmy Luayyin; Mohammad Arifin; Muhammad Alfi Syahrin
JSE: Jurnal Sharia Economica Vol. 1 No. 2 (2022): Juli
Publisher : LPPM STAI Muhammadiyah Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46773/.v1i2.385

Abstract

Tiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda tentunya dalam memutuskan sesuatu. Hal itu didasarkan pada pengetahuan, kemampuan, perhatian, dan penilaian mereka yang didapatkan dari pengalaman hidup mereka masing-masing. Terlebih lagi persepsi yang kita dapatkan dari mahasiswa. Tentu saja mereka memiliki persepsi yang berbeda dari masyarakat pada umumnya yang dapat kita lihat dari tingkat Pendidikan pastinya. Mereka memiliki persepsi yang lebih baik karena mereka sebagai akademisi yang harus selalu mempelajari perkembangan zaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan mahasiswa yang menggunakan bank masih dominan menggunakan bank konvensional daripada menggunakan Bank Syariah. Di sisi lain juga untuk mengedukasi kepada masyarakat tentang alasan pemilihan bank. Sehingga dapat memberikan wacana yang lebih luas tentang pengambilan pertimbangan individual dalam hal pemilihan bank syari’ah. Dan juga agar dapat memahami pentingnya bagi mahasiswa untuk Menentukan pilihan pada Bank Syari’ah. Penelitian ini menggunakan data kuesioner dari mahasiswa yang berjumlah 60 orang. Hal mendasar dari penelitian ini yaitu mengkaji persepsi mahasiswa dalam hal memilih bank syari’ah. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan suatu sifat yang tengah berlangsung dan menganalisa sebab-sebab dari suatu gejala atau kejadian. Pengambilan data menggunakan Teknik wawancara dan observasi. Data penelitian didapatkan dari 60 mahasiswa dari jurusan yang berbeda beda. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwasanya mahasiswa memiliki persepsi yang berbeda-beda baik itu dari sisi gender atau jenis kelamin, program studi dan religiusitas. Factor atau alasan mereka memilih bank syari’ah digolongkan menjadi 4 kategori yaitu factor ekonomi, sosial, agama, dan psikologis.  Kata Kunci : Persepsi, Mahasiswa, Sharia Bank