Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN SEDIAAN TONER EKSTRAK DAUN LAVENDER PERANCIS (LAVANDULA DENTATA) MENGGUNAKAN METODE DPPH (2,2-DIPHENYL-1-PICRYLHYDRAZYL) Yusuf, Dea Sagitarina; Wardani, Tatiana Siska; Rahmatillah, Annie
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.50310

Abstract

Radikal bebas akibat paparan polusi, sinar ultraviolet, asap rokok, dan faktor lingkungan lain dapat memicu kerusakan sel kulit serta mempercepat penuaan dini. Kondisi ini terjadi karena radikal bebas merusak kolagen, elastin, dan membran sel sehingga kulit kehilangan kekenyalannya. Untuk mengatasinya, diperlukan senyawa antioksidan yang mampu menetralkan radikal bebas. Salah satu sumber antioksidan alami adalah Lavender Perancis (Lavandula dentata), yang diketahui mengandung flavonoid dan berbagai senyawa bioaktif dengan aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan memformulasikan sediaan toner dari ekstrak daun Lavandula dentata serta mengevaluasi aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl). Penelitian bersifat eksperimental dengan rancangan kuantitatif komparatif. Ekstrak diperoleh melalui metode maserasi menggunakan etanol 96% lalu diformulasikan menjadi toner dengan konsentrasi 0,5%, 1%, dan 1,5%. Evaluasi sediaan meliputi uji organoleptik, pH, homogenitas, dan iritasi, sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm menggunakan perhitungan IC50 dari persamaan regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan semua formula toner memenuhi persyaratan fisik, memiliki pH 5,1–5,9, tampak homogen, serta tidak menimbulkan iritasi. Ekstrak Lavandula dentata memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan IC50 19,0693 ppm. Adapun formula toner 0,5%, 1%, dan 1,5% masing-masing menghasilkan IC50 sebesar 111,005 ppm, 94,5532 ppm, dan 90,3029 ppm. Formula 1,5% merupakan yang terbaik karena memiliki nilai IC50 terendah. Dengan demikian, toner ekstrak daun Lavandula dentata stabil secara fisik dan berpotensi dikembangkan sebagai kosmetik antioksidan alami.
PROFILING MARKER AKTIF SIANIDIN-3-O-GLUKOSIDA PADA EKSTRAK ETANOL BEKATUL BERAS HITAM DAN BEKATUL BERAS MERAH Rahmatillah, Annie; Fitriawati, Anna; Sari, Sindy Avita
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2024: SIKesNas 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/sikenas.vi.3880

Abstract

Bekatul beras merupakan salah satu bahan obat alam yang telah terbukti memiliki berbagai aktivitas farmakologi secara in vitro dan in vivo. Bekatul beras kaya akan serat, tocopherol, tocotrienol, oryzanol, vitamin B kompleks dan berbagai macam senyawa fenolik seperti antosianin. Aktivitas farmakologi bekatul beras dipengaruhi oleh kadar senyawa yang bertanggung jawab didalamnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Analisis kualitatif dengan membandingkan waktu retensi senyawa target dan standar yang berada antara 2,0-2,1 menit. Kuantifikasi kadar didasarkan pada kurva baku dari isolat sianidin-3-O-glukosida dari range 2.10-4 – 1.10-3 % b/v, didapatkan koefisisen korelasi lebih dari 0.99. Didapatkan konsentrasi sianidin-3-O-glukosida didalam ekstrak etanol BBH dan BBM secara berturut-turut 0.012 %b/b dan 1.38x10-3 %b/b. Terbukti bahwa kandungan sianidin-3-O-glukosida dalam ekstrak BBH lebih besar dari ekstrak BBM. Pada ekstrak etanol, kadar antosianin total paling tinggi terdapat pada bekatul beras hitam, yaitu 328,4 ±34,76 mg/100g ekstrak, sedangkan untuk ekstrak etanol bekatul beras merah hanya sebesar 214,3 ±17,39 mg/100g ekstrak.