Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The Comparison of Antioxidant Activity of Ethanol Extract of Fruit, Seeds and Leaves of Yellow Pumpkin (Cucurbita moschata D.) using the DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method Rahmatillah, Annie; Rohmana, Vivin Marwiyati; Mahendra, Andika Dwi; Puspita Sari, Mawar Dela; 'Arifah, Zainul
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 5, No 1 (2025): February 2025
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v5i1.1317

Abstract

Yellow pumpkin (Cucurbita moschata D.) has various compounds that can be used as antioxidants, such as tocopherol, carotene, and phenolics. This research aims to determine which parts of the plant have potential as antioxidants by comparing the antioxidant activity of fruit, leaves, and seeds. Antioxidant activity measurements were carried out using the DPPH method by comparing the absorbance of the control and the absorbance of the sample to determine the percentage of antioxidant activity and IC50 value of each sample. From the measurement results, the IC50 values for pumpkin leaves, seeds, and fruit were 182.85 ppm, 57.04 ppm, and 90.88 ppm, respectively. Based on these results, leaves have the highest antioxidant activity compared to seeds and fruit. The results of this study show that pumpkin fruit and seeds have lower antioxidant activity than leaves. The results of this study show that pumpkin leaves had lower antioxidant activity than seeds and flesh.
Uji Efektivitas Antibakteri Ekstrak dan Fraksi Bunga Telang (Clitoria Ternatea L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus ATCC 25923: Penelitian Tantri Dwi Lestari; Tatiana Siska Wardani; Vivin Marwiyati Rohmana
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 3 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 3 (Januari 202
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i3.389

Abstract

Acne is a skin disease where the oil glands are blocked by dirt that can be infected by bacteria. One way to cure acne is by using compounds that have antibacterial effects. Butterfly pea flowers contain compounds that are believed to inhibit bacterial growth at a certain percentage. The purpose of this study was to determine the antibacterial effectiveness of butterfly pea flower extracts and fractions in certain concentrations. This type of research uses experimental. This study was divided into 6 groups with 4 different concentrations, namely positive control (Gentamicin), negative control (DMSO 10%), Butterfly pea flower extract (15%, 20%, 30%, 40%), Aquadest Fraction (15%, 20%, 30%, 40%), N-hexane Fraction (15%, 20%, 30%, 40%), and Ethyl acetate fraction (15%, 20%, 30%, 40%). The results of the bacterial inhibition zone data were analyzed using SPSS 26 with a confidence level of 95%. The results of this study indicate that the extract and fraction of butterfly pea flowers provide antibacterial effects on the growth of staphylococcus aureus bacteria at concentrations of 15%, 20%, 30%, and 40%. The best inhibition zone is in the ethanol extract of butterfly pea flowers with an average inhibition zone of 9.3 mm at a concentration of 40%.
Uji Stabilitas dan Uji Hedonik Sediaan Gel Ekstrak Daun Rambusa (Passiflora Foetida L) dengan Variasi Na-Cmc Sebagai Basis Silvia Mega Kusuma Sari; Vivin Marwiyati Rohmana; Bagas Ardiyantoro
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 2 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2319

Abstract

Daun rambusa (Passiflora foetida L) dikenal memiliki berbagai khasiat herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif dalam sediaan gel. Sediaan gel dipilih karena memiliki penetrasi obat ke dalam kulit lebih baik serta waktu kontak lebih lama dibandingkan sediaan topikal lainnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi Na-CMC terhadap uji stabilitas dan hedonik sediaan gel ekstrak daun rambusa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi formulasi sediaan gel dengan tiga variasi konsentrasi Na-CMC (2%, 2,5%, dan 3%), pengujian stabilitas dengan cycling test selama 6 siklus pada suhu 4⁰C dan 40⁰C, serta uji hedonik. Uji stabilitas mencakup pengamatan perubahan organoleptik, homogenitas, nilai pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Sedangkan uji hedonik melibatkan penilaian responden terhadap warna, aroma, dan tekstur gel. Analisis data dilakukan dengan One Way ANOVA untuk melihat perbedaan antara formula dan T-Test Dependent untuk mengetahui stabilitas sediaan gel ekstrak daun rambusa. Hasil penelitian menunjukkan variasi konsentrasi Na-CMC pada ketiga formula sesuai dengan standar terhadap uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar, daya lekat, dan viskositas. Hasil statistik menunjukkan nilai <0,05 yang berarti terdapat perbedaan signifikan pada uji stabilitas dan hedonik terhadap variasi konsentrasi Na-CMC. Gel ekstrak daun rambusa menunjukkan sifat yang stabil, kecuali FI yang kurang stabil pada viskositas. FIII mendapatkan penilaian tertinggi terhadap parameter warna dan aroma, sedangkan pada tekstur lebih disukai FI.
UJI EFEKTIVITAS DIURETIK SEDIAAN INFUSA DAUN DANDELION (TARAXACUM OFFICINALE) PADA MENCIT PUTIH JANTAN GALUR SWISS iska olivia, anggun; Rohmana, Vivin Marwiyati; Hidayat, Rahmat
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44726

Abstract

Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 34,11% dari jumlah populasi menjadikan Indonesia peringkat 5 dengan kasus hipertensi terbanyak di dunia (Kemenkes, 2018). Laporan dari JNC VI merekomendasikan pasien hipertensi tanpa penyakit penyerta memulai terapi obat antihipertensi dengan diuretik untuk menurunkan kejadian stroke dan gagal jantung kongestif pada pasien hipertensi. Diuretik merupakan obat yang bisa mengoptimalkan kecepatan aliran urin serta ekskresi natrium klorida. Salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk meningkatkan urin adalah daun dandelion (Taraxacum officinale) yang memiliki kandungan kimia flavonoid memiliki kegunaan sebagai diuretik. Tujuan penelitian ini guna menemukan dampak atas diuretik serta dampak dosis sediaan infusa daun dandelion akan efek diuretik pada mencit putih jantan galur swiss. Metode yang dimanfaatkan penelitian berikut yakni eksperimen yang dimanfaatkan yakni mencit putih jantan galur Swiss yang dibagi menjadi lima kelompok. Hasil sediaan infusa daun dandelion 40 gr memberikan efek diuretik pada mencit putih Jantan galur swiss dan perbedaan dosis sediaan infusa daun dandelion mempengaruhi efek diuretik pada mencit putih jantan galur swiss.
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PADA PASIEN OPERASI BEDAH TULANG Handayani, Sri; Rohmana, Vivin Marwiyati; Septiarini, Anita Dwi
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/recnad20

Abstract

Antibiotik profilaksis merupakan antibiotik yang digunakan sebelum operasi untuk mencegah infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien operasi bedah tulang di Instalasi Rawat Inap RSUD Pandan Arang Boyolali menggunakan metode Gyssens. Metode dalam melakukan penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medis tahun 2024 pada populasi pasien yang menjalani operasi bedah tulang dan menggunakan antibiotik profilaksis dengan jumlah sampel sebanyak 82 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Evaluasi meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, waktu pemberian, dan efek samping. Hasil analisis evaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien operasi bedah tulang berdasarkan Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021) dan Pharmacotherapy Handbook Ninth Edition bahwa tepat indikasi 92,68%, tepat obat 92,68%, tepat pasien 92,68%, dan tepat dosis 93,90%. Dan kategori rasionalitas berdasarkan metode evaluasi Gyssens 28,05%.
KAJIAN EVALUATIF PENGADAAN OBAT DI RSUD X KOTA SURAKARTA TAHUN 2025 Insani, Fitri Nur; Rahmatillah, Annie; Rohmana, Vivin Marwiyati
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/9r1pf493

Abstract

Pengadaan obat menjadi salah satu tahap penting dalam proses pengelolaan obat di rumah sakit. Pengadaan obat merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan sesuai jenis dan jumlahnya untuk menunjang pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi proses pengadaan obat di RSUD X Kota Surakarta Tahun 2025. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental. Teknik pengumpulan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data pengadaan obat tahun 2024 dari bulan Januari-Desember. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase dana yang tersedia dengan keseluruhan dana yang dibutuhkan sebesar 113%, persentase pengadaan yang sesuai dengan kenyataan pakai adalah 101%, frekuensi pengadaan tiap item obat pertahun sebanyak 24 kali, dan persentase kesalahan faktur adalah 0,7%. Dari hasil parameter-parameter tersebut, menunjukkan bahwa pengadaan obat di RSUD X Kota Surakarta Tahun 2025 belum optimal, sehingga diperlukan evaluasi dan perbaikan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas pengadaan obat yang lebih baik.
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITIROID PASIEN HIPERTIROID DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET TAHUN 2024 Dewi, Septiana; Rohmana, Vivin Marwiyati; Saputra, Rizka Wahyu
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/4r3hnh75

Abstract

Hipertiroid adalah suatu kondisi ketika kelenjar tiroid bekerja terlalu aktif dan menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid. Hipertiroid ditandai dengan peningkatan kadar FT4 disertai dengan penurunan kadar TSH. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan penggunaan obat antitiroid pasien hipertiroid di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Tahun 2024. Penggunaan obat yang rasional harus tepat dalam hal indikasi, tepat pasien, tepat obat dan tepat dosis. Jenis penelitian ialah deskriptif observasional dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap 79 data rekam medis pasien hipertiroid yang memenuhi kriteria inklusi di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret Tahun 2024. Hasil penelitian mendapatkan evaluasi pengunaan obat yang terjadi pada pasien gangguan tiroid sesuai kriteria: tepat pasien 100%, tepat indikasi 100%, tepat obat 96,2% dan tepat dosis 88,6%. Secara keseluruhan, hasil ini menunjukkan bahwa penerapan rasionalitas penggunaan obat antitiroid di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret tergolong baik, terutama dalam hal penentuan pasien, indikasi, dan pemilihan obat, meskipun masih terdapat ketidaktepatan pada aspek dosis yang memerlukan perhatian lebih lanjut
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEMONIA ANAK DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA Rohmana, Vivin Marwiyati; Rahmadona, Salsa Permata; Saputra, Rizka Wahyu
Prosiding Seminar Informasi Kesehatan Nasional 2025: SIKesNas 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Duta Bangsa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47701/wdevvk70

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia anak di Rumah Sakit X Surakarta berdasarkan pedoman terapi yang berlaku. Penelitian observasional dengan pendekatan retrospektif ini menganalisis 88 rekam medis pasien anak yang didiagnosis pneumonia pada periode 2023–2024, dipilih melalui purposive sampling. Data diolah menggunakan Microsoft Excel 2020 dan dianalisis secara deskriptif untuk menilai karakteristik pasien (jenis kelamin, usia) serta rasionalitas penggunaan antibiotik berdasarkan parameter tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, dan tepat rute pemberian, mengacu pada pedoman World Health Organization (WHO) 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pasien adalah laki-laki (55,7%) dan berusia 1–5 tahun (59%). Rasionalitas penggunaan antibiotik mencapai tepat indikasi 100%, tepat obat 88,5%, tepat dosis 49,5%, dan tepat rute pemberian 100%. Secara keseluruhan, 87,5% penggunaan antibiotik dinilai rasional. Penelitian ini menunjukkan tingkat kepatuhan di beberapa aspek yang tinggi terhadap pedoman terapi, meskipun masih terdapat ketidaktepatan yang perlu diperbaiki untuk mengoptimalkan pengobatan dan mencegah resistensi antibiotik
ANALISIS HUBUNGAN KINERJA PELAYANAN KEFARMASIAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN DALAM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RUMAH SAKIT X SURAKARTA Rohmana, Vivin Marwiyati; Febriani, Tiffany Aisya; Ardiantoro, Bagas
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.45642

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol pada pasien rawat jalan dapat menyebabkan pengobatan yang tidak efektif dan meningkatkan risiko resistensi antibiotik. Menurut WHO, sekitar 700.000 kematian per tahun diakibatkan oleh infeksi resisten antibiotik. Kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik sangat penting untuk keberhasilan terapi, dan pelayanan kefarmasian berperan dalam meningkatkan pemahaman serta kepatuhan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan pasien rawat jalan dalam penggunaan antibiotik dan menganalisis hubungan antara kinerja pelayanan kefarmasian dengan kepatuhan pasien di Rumah Sakit X Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 100 pasien rawat jalan yang menerima resep antibiotik, dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner MMAS-8 untuk kepatuhan dan kuesioner berbasis standar Pelayanan Informasi Obat (PIO) untuk kinerja pelayanan kefarmasian. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-Square. Sebanyak 68% pasien rawat jalan dikategorikan patuh dalam penggunaan antibiotik. Karakteristik responden menunjukkan mayoritas berusia 36–45 tahun (37%), berjenis kelamin perempuan (76%), berpendidikan terakhir SMA/SMK/MA (36%), dan bekerja sebagai ibu rumah tangga (35%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara kinerja pelayanan kefarmasian dengan kepatuhan pasien (p-value = 0,533; p > 0,05). Tingkat kepatuhan pasien rawat jalan dalam penggunaan antibiotik di Rumah Sakit X Surakarta tergolong tinggi (68%), namun kinerja pelayanan kefarmasian tidak berhubungan signifikan dengan kepatuhan pasien. Faktor lain seperti pemahaman pasien dan dukungan sosial perlu diteliti lebih lanjut untuk meningkatkan kepatuhan.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN FACE MIST EKSTRAK ETANOL DAUN KEMUNING (MURRAYA PANICULATA [L.] JACK) DENGAN METODE DPPH Kusumasedya, Willyana Pratiwi; Listyani , Tiara Ajeng; Rohmana, Vivin Marwiyati
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48575

Abstract

Kulit memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari berbagai faktor lingkungan. Kerusakan kulit akibat radikal bebas dapat dicegah dengan meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang kaya antioksidan. Tanaman kemuning (Murraya paniculata [L.] Jack) merupakan salah satu sumber antioksidan alami, dengan daun yang mengandung flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang mampu mencegah atau menunda reaksi oksidasi radikal bebas pada proses oksidasi lipid. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan sediaan face mist berbahan ekstrak etanol daun kemuning serta menguji aktivitas antioksidannya menggunakan metode DPPH (2,2 dipenyl-1-picrylhidrazyl). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian ekstrak diformulasikan dalam tiga konsentrasi: 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3), dengan kontrol negatif tanpa ekstrak (F0). Evaluasi mutu fisik meliputi uji organoleptis, pH, homogenitas, daya semprot, waktu kering, viskositas, uji iritasi, dan uji hedonik. Aktivitas antioksidan diukur berdasarkan nilai IC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh formula face mist memenuhi persyaratan mutu fisik yang baik, tidak menimbulkan iritasi, dan diterima panelis pada uji hedonik. Nilai IC50 ekstrak daun kemuning adalah 18,56 µg/mL (kategori sangat kuat), sedangkan face mist dengan konsentrasi 15% (F3) menunjukkan aktivitas antioksidan terbaik dengan nilai IC50 sebesar 103,43 µg/mL tergolong kategori sedang. Dengan demikian, face mist ekstrak daun kemuning berpotensi dikembangkan sebagai produk kosmetik alami dengan aktivitas antioksidan.