Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PERAN VISUM ET REPERTUM DALAM KASUS KEKERASAN TERHADAP ANAK : LAPORAN KASUS Abdillah, Andi Rachmat; Nabil, Muhammad Naufal; Marwah, Sry; Lidiana, Lidiana; Cahyana, Vivi; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43719

Abstract

Kekerasan terhadap anak merupakan masalah forensik dan medikolegal yang memerlukan identifikasi dan dokumentasi yang akurat. Laporan ini membahas kasus seorang anak perempuan berusia 10 tahun yang mengalami penganiayaan berat oleh ibu tirinya, termasuk penyekapan dan penyiksaan dengan air panas. Korban datang ke IGD dengan keluhan nyeri pada perut bawah, area genital, dan paha. Pemeriksaan fisik menunjukkan berbagai luka dengan karakteristik trauma termal dan mekanik. Dokumentasi medis yang tepat berperan penting dalam mengungkap pola kekerasan dan sebagai bukti hukum. Kasus ini menegaskan peran dokter dalam mendeteksi, mendokumentasikan, dan melaporkan kekerasan terhadap anak sesuai aspek forensik dan medikolegal.
KEMATIAN AKIBAT TENGGELAM : LAPORAN KASUS Nafi’ah, St. Nur Ashilah; Rezkyana, Aining; Ahyar, Muammar; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.43875

Abstract

Tenggelam adalah proses masuknya cairan ke dalam saluran napas yang menyebabkan gangguan pernapasan hingga kematian. Penegakan penyebab kematian akibat tenggelam dapat dilakukan melalui pemeriksaan luar jenazah, pemeriksaan dalam, serta pemeriksaan tambahan seperti diatom dan toksikologi. Laporan ini menyajikan kasus kematian akibat tenggelam pada pria berusia 29 tahun yang mengalami gangguan jiwa. Korban diketahui berenang di kanal sebelum terseret arus. Pemeriksaan luar menunjukkan tanda-tanda khas kematian akibat tenggelam, seperti adanya busa berbuih putih pada mulut, serta washer woman’s hand pada telapak tangan dan kaki. Selain itu, ditemukan luka robek pada kepala serta luka lecet pada paha dan lutut. Tidak ditemukan tanda-tanda pembusukan atau trauma berat. Berdasarkan temuan forensik, korban diduga mengalami asfiksia akibat tenggelam. Laporan ini menegaskan pentingnya pemeriksaan forensik dalam menentukan penyebab kematian serta faktor-faktor yang berkontribusi dalam kasus tenggelam.
IDENTIFIKASI PERKIRAAN JENIS KELAMIN DAN USIA PADA TEMUAN TULANG TENGKORAK DI DAERAH WAJO YANG DI OTOPSI DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR Amir, Nur Ainun; Rahmat, Musdal; Rahmah R, Fauziah; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44350

Abstract

Identifikasi jenis kelamin dan usia merupakan langkah awal yang penting dalam proses identifikasi forensik terhadap temuan kerangka manusia. Studi ini bertujuan untuk mengulas peran anatomi tengkorak dalam memperkirakan jenis kelamin dan usia individu berdasarkan temuan tulang tengkorak di Desa Lallilseng, Kabupaten Wajo, yang diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Berdasarkan analisis morfologi tengkorak, termasuk struktur tulang frontal, sudut glabella, bentuk mandibula, dan ukuran foramen obturatorium, diperkirakan jenis kelamin individu adalah laki-laki. Estimasi usia dilakukan melalui pengamatan tingkat penyatuan sutura kranial (sagital, koronal, dan lambdoid), yang menunjukkan bahwa individu berusia sekitar 50–60 tahun, mengingat sutura hampir seluruhnya menyatu. Studi ini menekankan pentingnya pemahaman anatomi tulang dalam proses identifikasi forensik, terutama saat hanya tersedia sisa kerangka. Hasil temuan ini dapat menjadi acuan dalam investigasi kasus forensik di masa depan.
KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR DI KOTA MAKASSAR Khairun, Hafiz; Purnama, Indah Dian; Bachtiar, Aisya Nanda; Q., Maha Umami Putri; Anugrah, Erza; Indrifah, Nurul; Afdhaliyah, Nur; D., Nurul Tasya Amalia; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.44955

Abstract

Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Makassar yang dilakukan oleh Tn.KG terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun menunjukkan betapa seriusnya permasalahan perlindungan anak di Indonesia. Pelaku melakukan penculikan, penyekapan, dan pemerkosaan berulang kali selama dua hari, yang mengakibatkan trauma fisik dan psikologis mendalam pada korban. Penangkapan pelaku yang dilakukan oleh Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Makassar diwarnai dengan tindakan tegas berupa penembakan kaki karena pelaku melakukan perlawanan. Kasus ini menyoroti pentingnya penegakan hukum yang tegas dan perlindungan menyeluruh bagi korban kekerasan seksual anak. Selain aspek hukum, pendampingan psikologis dan sosial bagi korban sangat penting untuk mendukung proses pemulihan. Laporan kasus ini mengkaji kronologi kasus, proses hukum yang dijalani pelaku, serta dampak kekerasan seksual terhadap korban berdasarkan tinjauan pustaka dari jurnal-jurnal Indonesia terkait kekerasan seksual anak dan perlindungan hukum. Laporan kasus ini juga menekankan perlunya upaya pencegahan melalui edukasi dan pemberdayaan masyarakat serta peningkatan kapasitas aparat penegak hukum untuk menangani kasus kekerasan seksual anak secara sensitif dan profesional. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memperkuat sistem perlindungan anak dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melindungi anak dari kekerasan seksual.
ANALISIS FORENSIK TERHADAP DUGAAN KEKERASAN SEKSUAL Izzah, Andi Nurul Farah; Hikmah, Dwi; Dzulhy, Muh Farel; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.45092

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menganalisis hasil visum et repertum dari seorang korban dugaan kekerasan seksual, yang laporannya berasal dari Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Pemeriksaan forensik dilakukan di Instalasi Kedokteran Forensik salah satu Rumah Sakit di Makassar pada seorang laki-laki berusia 39 tahun. Hasil pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan tim forensik tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik akut. Artinya, tidak ditemukan bukti luka baru akibat benda tumpul, benda tajam, maupun tanda-tanda penetrasi seksual yang baru terjadi. Ini merupakan temuan penting yang mengindikasikan bahwa dugaan kekerasan yang dilaporkan tidak meninggalkan jejak kekerasan fisik yang baru atau aktif pada saat pemeriksaan. Namun, temuan krusial lainnya adalah keberadaan jaringan sikatriks atau jaringan parut pada otot sekitar dubur korban. Adanya sikatriks ini menandakan bahwa pernah terjadi luka di area tersebut, dan luka tersebut telah sembuh. Jaringan parut ini bisa berasal dari berbagai penyebab, termasuk namun tidak terbatas pada trauma lama, tindakan medis sebelumnya, atau bahkan luka yang terkait dengan insiden kekerasan di masa lalu yang telah mengalami proses penyembuhan. Penemuan jaringan sikatriks ini memerlukan interpretasi lebih lanjut dan perlu dihubungkan dengan riwayat medis serta keterangan korban secara lebih mendalam untuk memahami konteks dan penyebabnya. Meskipun tidak ada tanda kekerasan baru, keberadaan luka lama yang telah sembuh ini tetap menjadi informasi penting dalam proses penyidikan dan penilaian forensik kasus dugaan kekerasan seksual.
ANALISIS FORENSIK TERHADAP KASUS ABORTUS PROVOKATUS KRIMINALIS Sunio, Safira Stepan; Burhanuddin, Ammar; Hane, Nuhalisa; Marzatillah, A. Nur Khalia; Khoirunnisa, Nur; Aziri, Muh Ahmad; Aziz, Fachrul Maulana; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.46598

Abstract

Abortus provokatus kriminalis merupakan pengguguran kandungan secara sengaja tanpa indikasi medis yang sah dan dilakukan di luar ketentuan hukum. Studi ini bertujuan untuk menganalisis aspek medis forensik dan hukum dari kasus aborsi ilegal yang dilakukan oleh FK, perempuan 23 tahun yang melakukan aborsi di hotel dengan bantuan perawat tidak resmi menggunakanmetode pemberian obat dan suntikan. Berdasarkan hasil visum et repertum yang dilakukan di RS, ditemukan adanya cairan merah di sekitar vagina, sisa jaringan pada fundus uteri melalui pemeriksaan USG, serta robekan lama pada hymen. Temuan tersebut mengarah pada diagnosis abortus inkompletus akibat tindakan aborsi tidak aman. Dari aspek hukum, tindakan tersebut melanggar Pasal 346 dan 348 KUHP, sedangkan dari aspek etik medis, pelaku pembantu aborsi telah melanggar prinsip non-maleficence karena membahayakan keselamatan pasien. Visum et repertum dalam kasus ini berperan sebagai alat bukti penting dalam proses pembuktian hukum dan menunjukkan urgensi penegakan regulasi serta edukasi mengenai kesehatan reproduksi untuk mencegah praktik aborsi ilegal yang mengancam jiwa
LAPORAN KASUS FORENSIK : DUGAAN KEKERASAN PADA BAYI OLEH IBU DENGAN BABY BLUES SYNDROME Nursandi, Kurnia; As’ad, Andri; Salsabila, Lu’lu Luqyana Amirah; Khairun, Nadhifah Wasila; Asshidiq, Lutfillah; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.48556

Abstract

Baby blues syndrome merupakan gangguan emosional ringan yang umum terjadi pada ibu pascapersalinan, ditandai dengan gejala seperti mudah menangis, cemas, dan perubahan suasana hati. Meskipun bersifat sementara, kondisi ini berpotensi berkembang menjadi gangguan yang lebih serius dan berdampak pada perilaku ibu terhadap bayinya. Laporan kasus ini menyajikan temuan forensik terhadap jenazah bayi laki-laki usia 1 bulan 27 hari yang mengalami berbagai luka akibat trauma tumpul. Pemeriksaan luar menunjukkan pola kekerasan non-aksidental yang konsisten dengan kekerasan fisik berulang. Diduga kuat tindakan kekerasan dilakukan oleh ibu dalam kondisi Baby blues syndrome yang tidak terdeteksi sebelumnya. Kurangnya edukasi, dukungan emosional, dan pemantauan psikologis postpartum menjadi faktor yang memperburuk situasi. Pencegahan dapat dilakukan melalui skrining psikologis (seperti Edinburgh Postnatal Depression Scale), pendidikan kesehatan mental perinatal, serta keterlibatan aktif tenaga kesehatan dan keluarga. Laporan ini menekankan pentingnya kolaborasi multidisiplin dalam menangani gangguan psikologis ibu pascapersalinan guna mencegah terjadinya kekerasan terhadap bayi. Penanganan yang cepat dan dukungan sosial yang memadai sangat penting dalam upaya melindungi kesehatan mental ibu dan keselamatan bayi.
ANALISIS FORENSIK TEMUAN LUKA PADA KORBAN ASUSILA ANAK : LAPORAN KASUS KORBAN LGBT Risal, Sri Rifca Redjeki; Hafid, Anugrah Dwitami; Nahdia, Syarifa Trya Nur; Rosdiana, Rosdiana; Andini, Putri; Mathius, Denny; Surdam, Zulfiyah; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 3 (2025): DESEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i3.49437

Abstract

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan permasalahan serius yang berdampak jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental korban. Penanganan kasus ini memerlukan pendekatan multidisipliner, termasuk aspek forensik medis sebagai komponen krusial dalam proses hukum. Laporan kasus ini membahas analisis temuan luka pada korban asusila anak yang tergolong kelompok LGBT, dengan fokus pada pemeriksaan forensik dan medikolegal. Korban mengalami dua kali kekerasan seksual dengan penetrasi anal paksa, yang dibuktikan oleh luka lecet geser, hilangnya lipatan anus, dan perubahan anatomi anus yang teridentifikasi melalui pemeriksaan fisik dan colok dubur. Temuan ini konsisten dengan keterangan korban dan didukung oleh rekaman video yang juga mengandung unsur pelanggaran hukum terkait pornografi anak. Aspek medikolegal ditekankan pada standar pemeriksaan, dokumentasi, dan penilaian fungsi otot sphincter anus untuk menentukan tingkat cedera dan prognosis. Selain itu, laporan ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan penanganan yang inklusif dan sensitif terhadap korban LGBT untuk menghindari stigma dan diskriminasi. Pelaku dapat dijerat dengan berbagai pasal hukum terkait kekerasan seksual dan pornografi anak di Indonesia. Studi ini memberikan kontribusi pada pengembangan praktik pemeriksaan forensik yang lebih responsif dalam kasus kekerasan seksual anak dengan identitas gender dan orientasi seksual minoritas.
Relationship between Mallampati Score and Success Rate of LMA Insertion at Ibnu Sina Hospital Alfima, Mega; Dwimartyono, Fendy; Maharani, Ratih; Harahap, Wirawan; Dirgahayu, Andi Millaty Halifah
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 4 No. 2 (2023): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v4i2.1553

Abstract

Background: The most important action in successful resuscitation is to immediately open the respiratory tract. Airway management in surgical patients with general anesthesia can use tools, one of which is the Laryngeal Mask Airway. To anticipate LMA insertion failure, it is best to use a difficult intubation evaluation or what is known as the Mallampati Score. Objective: to determine the relationship between the Mallampati Score and the success of LMA insertion. Method: This research uses a quantitative analytical research design using a cross-sectional study approach with non-probability sampling technique. This research was conducted at Ibnu Sina Hospital in September-November 2023. Data analysis used univariate and bivariate analysis tests using cross-sectional tests. Results: The majority of respondents had a prediction of difficult intubation, namely 23 respondents (76.7%) while those who had a prediction of easy intubation were 7 respondents (23.3%) and 30 respondents (100%) had successful LMA insertion. There was no significant relationship between the Mallampati score and the success rate of LMA I-Gel insertion in patients at Ibnu Sina Hospital with a p-value of 0.397. Conclusion: The Mallampati score has no relationship with the success rate of LMA insertion.