Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

REPRESENTASI IDEOLOGI SOSIAL DALAM CERITA PENDEK MAJALAH HORISON TAHUN 1998 Hasbi, Nur; Siswanto, Wahyudi; Sulistyorini, Dwi
JURNAL KONFIKS Vol 10, No 2 (2023): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v10i2.10596

Abstract

Representasi ideologi sosial dalam karya sastra adalah aspirasi pengarang yang tidak terlepas dari pengaruh lingkungan sosial dan selanjutnya dapat digunakan oleh pembaca untuk mengontrol gerak dan arah kegiatan dalam hidup bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi ideologi sosial dalam cerita pendek majalah Horison tahun 1998 melalui tindakan rasional instrumental, tindakan rasionalitas nilai, tindakan afektif, dan tindakan tradisional. Jenis penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa unit teks yang berwujud kalimat dan paragraf cerita dalam cerita pendek. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita pendek majalah Horisontahun 1998. Pengumpulan data dilakukan dengan menyusun panduan dokumentasi studi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, serta menarik kesimpulan. Representasi ideologi sosial yang ditemukan dalam cerita pendek majalah Horison tahun 1998 terbagi menjadi empat yaitu (1) representasi ideologi sosial dalam cerita pendek majalah Horison tahun 1998 melalui tindakan rasional instrumental. Berdasarkan hasil penelitian, tindakan rasional instrumental yang ditampilkan dalam (a) kehidupan bermasyarakat (b) kehidupan keluarga (c) kehidupan beragama. (2) Representasi ideologi sosial dalam cerita pendek majalah Horisontahun 1998 melalui tindakan nilai rasional yang ditunjukkan dalam (a) bekerja (b) mengambil keputusan dan (c) pendidikan. (3) Representasi ideologi sosial dalam cerita pendek majalah Horison tahun 1998 melalui tindakan afektif yang ditunjukkan dalam (a) rumah tangga dan (b) lingkungan masyarakat. (4) Representasi ideologi sosial dalam cerita pendek majalah Horison tahun 1998 melalui tindakan tradisional yang ditunjukkan terhadap (a) anak (b) orang tua dan (c) masyarakat.
TEKS HIKAYAT BERMUATAN KEARIFAN LOKAL MAKASSAR UNTUK MELATIH KETERAMPILAN MENULIS KREATIF SISWA Sahriani; Hasbi, Nur; Nurrahma; Safitri, Nur Anita Syamsi; Asdah, Atikah Nurul
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 01 (2025): JANUARI 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu cara terpenting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari adalah melalui tulisan. Siswa yang menjadi penulis yang cakap mampu mengartikulasikan ide, perasaan, dan pikiran mereka dengan cara yang jelas dan teratur. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih kemampuan menulis kreatif siswa melalui teks hikayat bermuatan kearifan lokal Makassar. Pelatihan dilaksanakan di SMKN 2 Gowa dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang yang terdiri dari siswa dan siswi kelas X. Metode pengabdian dilaksanakan dengan dua tahapan, yaitu tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan. Hasil kegiatan ini, pengabdi berhasil menginspirasi, memperluas perspektif para peserta, dan meningkatkan pemahaman mereka tentang menulis kreatif, sehingga peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan menulis kreatif.
SEXISM AND GENDER CONSTRUCTS IN THE NOVEL TUHAN IZINKAN AKU MENJADI PELACUR: A CRITICAL DISCOURSE ANALYSIS Hasbi, Nur; Mardatillah, Rahmi; Neyarasmi, Fadilah
JURNAL KONFIKS Vol 12, No 1 (2025): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/konfiks.v12i1.18000

Abstract

This study examines acts of sexism in the novel Tuhan Ijinkan Aku Menjadi Pelacur through a qualitative approach using critical discourse analysis. Data collection was carried out through documentation studies. The data were then analyzed through three stages, namely description, interpretation, and explanation. This study focuses on textual excerpts that contain sexist elements against men and women. Through a critical discourse analysis approach, the novel Tuhan Ijinkan Aku Menjadi Pelacur by Muhidin M. Dahlan reveals how language and narrative are used to reproduce, challenge, and deconstruct male power over women and female power over men in society. The research findings reveal two main forms of sexism in the novel. First, sexism against men is depicted through gender stereotypes that depict men as strong, responsible, and the main breadwinners for the family. In addition, men in the novel experience various forms of violence and sexual harassment, including physical violence and verbal abuse. This depiction reinforces rigid gender expectations that limit male identity to certain roles and behaviors. Second, sexism against women is manifested through stereotypes that impose expectations of nurturing, obedience, and moral purity. Women are subjected to acts of violence and sexual harassment, reflecting the broader social injustices they face. The novel illustrates how gender constructs contribute to oppression and inequality. Through its narrative, Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur presents sexism as a multidimensional issue that affects both genders. A critical discourse analysis of the novel reveals that the work not only presents the personal narratives of a woman and a man, but also serves as a tool for social critique that challenges gender constructs and sexism that are deeply rooted in society. The novel encourages readers to reflect on and question social and religious norms that have been accepted uncritically, and advocates for the importance of gender equality and individual freedom.
Analisis Peran Cybergogy dalam Mengembangkan Multiliterasi Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Konteks Society 5.0 Hasbi, Nur; Nurrahma, Nurrahma; Gaffar, Muh. Syukri
DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2025): DIKBASTRA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/dikbastra.v8i1.43751

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran cybergogy di era society 5.0 dalam membangun kemampuan multiliterasi peserta didik dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi literatur. Dalam studi literatur, peneliti mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang sudah ada, seperti buku, jurnal, dan artikel. Proses pengumpulan data berupa mengakses, meninjau, menilai, dan mendokumentasikan berbagai item yang disertakan dalam sumber-sumber tersebut. Argumen dan temuan penelitian kemudian didasarkan pada fakta-fakta yang telah disaring dan dimasukkan ke dalam kerangka teoritis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa melalui cybergogy, peserta didik bisa belajar Bahasa Indonesia dengan berbagai media digital, seperti video, aplikasi, dan platform online. Peserta didik dapat mengakses berbagai sumber daya, seperti artikel, video, dan forum diskusi, yang dapat memperkaya pemahamannya terhadap bahasa dan budaya Indonesia. Peserta didik juga diajarkan untuk menganalisis berbagai jenis teks, seperti puisi, cerpen, artikel berita, dan iklan. Dengan memiliki kemampuan multiliterasi, peserta didik dapat lebih baik memahami informasi yang mereka terima dan menyampaikan pendapat dengan jelas. Proses pembelajaran ini tidak hanya meningkatkan kemampuan literasi bahasa, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
BICARA CERDAS: MENGENALKAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR DENGAN SENTUHAN MODERN DI TK BABURRAHMAN KATIMBANG KABUPATEN BULUKUMBA Mardatillah, Rahmi; Neyarasmi, Fadilah; Hasbi, Nur; Musawir, Muhammad; Yustina, Ade
PEDAMAS (PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT) Vol. 3 No. 03 (2025): MEI 2025
Publisher : MEDIA INOVASI PENDIDIKAN DAN PUBLIKASI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian masyarakat yang berjudul “Bicara Cerdas: Mengenalkan Bahasa yang Baik dan Benar dengan Sentuhan Modern” bertujuan untuk memperkenalkan penggunaan bahasa yang baik dan benar kepada anak-anak di TK Baburrahman Katimbang, Kabupaten Bulukumba, dengan fokus pada pentingnya pemahaman dan penerapan tata bahasa yang tepat dalam interaksi sehari-hari di era perkembangan teknologi dan komunikasi saat ini; kegiatan ini melibatkan metode pembelajaran interaktif, termasuk permainan edukatif dan aktivitas kreatif yang dirancang untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak, sehingga melalui pendekatan yang menyenangkan, anak-anak tidak hanya diajarkan mengenai kaidah bahasa, tetapi juga diajak untuk mengembangkan minat dan kecintaan terhadap Bahasa Indonesia, diharapkan program ini dapat mendorong mereka untuk berkomunikasi secara efektif dalam berbagai situasi, sekaligus membangun karakter dan keterampilan sosial yang akan sangat bermanfaat dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan, menjadikan kegiatan ini sebagai langkah awal yang efektif dalam membentuk generasi yang cerdas dan komunikatif.
Jejak Belanda dalam Naskah Lontara Bilang Raja Gowa dan Tallo: Kajian Sastra Memori: Dutch Traces in the Lontara Manuscript of the Kings of Gowa and Tallo: A Study of Memory Literature Hasbi, Nur; Musawir, Muhammad
AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol. 4 No. 1 (2024): OKTOBER-NOVEMBER TAHUN 2024
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/aufklarung.v4i1.2879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jejak Belanda dalam naskah Lontara Bilang Raja Gowa dan Tallo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan memori sastra yang terdapat dalam naskah Lontara Bilang Raja Gowa dan Tallo. Subjek penelitian ini adalah naskah Lontara Bilang Raja Gowa dan Tallo karya Sjahruddin Kaseng, Djirong Basang, H. D. Mangemba, dan Kamaruddin. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jejak Belanda dapat dilihat dari perannya sebagai perantara pertemuan raja Gowa dan Tallo, kekerasan Belanda terhadap masyarakat kerajaan Gowa dan Tallo, dan upaya perlawanan kerajaan Gowa dan Tallo terhadap Belanda.
BAHASA SINDIRAN DI TWITTER (X) : STUDI PRAGMATIK TERHADAP TWEET POLITIK POPULER: LANGUAGE OF SATIRE ON TWITTER (X): A PRAGMATIC STUDY OF POPULAR POLITICAL TWEETS Neyarasmi, Fadilah; Hasbi, Nur
AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol. 4 No. 1 (2024): OKTOBER-NOVEMBER TAHUN 2024
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/aufklarung.v4i1.3056

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji fenomena bahasa sindiran dalam tweet politik populer di Twitter (X) sebagai ekspresi ketidakpuasan terhadap kondisi sosial-politik Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan metode analisis isi, data berupa 30 tweet yang mengandung unsur sindiran dikumpulkan secara purposif, kemudian dianalisis menggunakan teori implikatur Grice, prinsip kesantunan Brown dan Levinson, serta analisis tindak tutur Austin dan Searle. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa sindiran digunakan netizen untuk mengungkapkan kritik sosial, resistensi politik, dan kekecewaan kolektif terhadap penguasa. Strategi bahasa yang digunakan meliputi ironi, hiperbola, humor sarkastik, metafora sinis, hingga pertanyaan retoris. Twitter (X) berfungsi sebagai ruang diskursif yang memungkinkan partisipasi politik horizontal dan menyuarakan perlawanan terhadap kekuasaan secara kreatif dan implisit. Dengan demikian, bahasa sindiran dalam media sosial menjadi indikator penting dalam membaca dinamika sosial-politik masyarakat digital.
MEMOAR PERJALANAN DI TANAH PAPUA DALAM NOVEL SEPASANG YANG MELAWAN 2 KARYA JAZULI IMAM. KAJIAN SASTRA PERJALANAN: MEMOIR OF A TRAVEL IN THE LAND OF PAPUA IN A NOVEL OF A SEPASANG YANG MELAWAN 2 WORKS BY JAZULI IMAM. TRAVEL LITERATURE STUDY Hasbi, Nur
AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol. 4 No. 2 (2025): DESEMBER-JANUARI 2025
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/aufklarung.v4i2.3161

Abstract

Sastra perjalanan memiliki peran penting dalam menggambarkan realitas kehidupan di suatu tempat. Melalui karya-karya sastra, penulis bisa membawa pembaca untuk merasakan pengalaman dan melihat keindahan serta tantangan yang ada di lokasi tertentu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui memoar perjalanan di tanah Papua dalam novel Sepasang yang Melawan 2 karya Jazuli Imam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma berpikir induktif yang bertitik tolak dari yang khusus ke yang umum. Data penelitian ini berupa unit teks yang berwujud kalimat dan paragraf cerita yang menggambarkan memoar perjalanan di tanah Papua. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Sepasang yang Melawan 2 karya Jazuli Imam yang berjumlah 297 halaman yang diterbitkan oleh Djeladjah Pustaka. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pustaka, yaitu membaca, mencatat, dan mengumpulkan data-data yang sesuai dengan fokus dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Sepasang yang Melawan 2 karya Jazuli Imam menawarkan pengalaman perjalanan yang kaya dan mendalam, yang tidak hanya berfokus pada aspek fisik, tetapi juga emosional dan kultural. Melalui deskripsi yang detail, penulis berhasil menciptakan gambaran yang jelas tentang keindahan alam Papua, yang berfungsi sebagai latar belakang penting bagi perkembangan karakter. Interaksi antara tokoh utama dan masyarakat lokal mengungkapkan dinamika sosial yang kompleks, menyoroti nilai-nilai solidaritas dan pemahaman antarbudaya. Ketahanan yang ditunjukkan oleh tokoh dalam menghadapi konflik mencerminkan semangat juang dan pencarian identitas di tengah tantangan yang ada.
PROBLEM SOSIAL DALAM CERPEN KARYA MADE ADNYANA OLE: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA: SOCIAL PROBLEMS IN SHORT STORIES BY MADE ADNYANA OLE: A STUDY OF LITERARY SOCIOLOGY Hasbi, Nur; Sri Mulyani R
AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol. 4 No. 2 (2025): DESEMBER-JANUARI 2025
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/aufklarung.v4i2.3164

Abstract

Cerpen merupakan karya sastra yang banyak digemari oleh masyarakat karena menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan dapat dibaca sekali duduk. Meskipun merupakan cerita fiksi, cerpen tetap merujuk pada fakta atau kenyataan sosial yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, cerpen dapat membantu masyarakat untuk memahami dan merefleksikan realitas kehidupan secara lebih kompleks, yang umumnya memuat problem sosial yang membutuhkan solusi atau penanganan yang tepat. Problem sosial tersebut dapat ditemukan dalam cerpen karya Made Adnyana Ole: (1) “Darah Pembasuh Luka”, (2) “Terumbu Tulang Istri”, dan (3) “Lelaki Garam”. Cerpen tersebut merupakan cerpen pilihan Kompas yang dimuat dalam media cetak dan media digital dengan tahun terbit yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan problem sosial dalam cerpen karya Made Adnyana Ole dengan menggunakan kajian sosiologi sastra. Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif karena menggunakan data kualitatif dalam penelitiannya. Data tersebut merupakan kutipan-kutipan cerpen yang berkaitan dengan problem sosial yang bersumber dari cerpen karya Made Adnyana Ole. Data tersebut dikumpulkan melalui teknik studi dokumentasi pustaka yang dianalisis menggunakan model interaktif Miles and Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa problem sosial dalam cerpen karya Made Adnyana Ole ditemukan pada lima bentuk: (1) kekerasan, (2) kelainan seksual, (3) kemiskinan, (4) hamil di luar nikah, dan (5) diskriminasi.
ANALISIS NILAI MORAL LAGU “SELALU ADA DI NADIMU” DAN “DENGAR HATIMU” DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN: ANALYSIS OF MORAL VALUES OF THE SONG “SELALU ADA DI NADIMU” AND “DENGAR HATIMU” FROM AN EDUCATIONAL PERSPECTIVE Mardatillah, Rahmi; Hasbi, Nur
AUFKLARUNG: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol. 4 No. 3 (2025): FEBRUARI-MARET TAHUN 2025
Publisher : Education and Talent Development Center of Indonesia (ETDC Indonesia).

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/aufklarung.v4i3.3304

Abstract

Lagu seharusnya tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan, tetapi juga dapat menjadi media pembelajaran yang memperluas wawasan, meningkatkan pengetahuan, dan mendorong perubahan positif dalam moralitas pelajar. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam lirik lagu “Selalu Ada di Nadimu” dan “Dengar Hatimu,” yang merupakan soundtrack dari film “Jumbo.” Menggunakan desain deskriptif kualitatif, penelitian ini berfokus pada pemahaman mendalam tentang bagaimana lirik-lirik tersebut dapat diterapkan dalam konteks pendidikan karakter. Proses pengumpulan data melibatkan pembacaan dan dokumentasi lirik, serta analisis bagian-bagian penting yang mengandung makna. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua lagu tersebut menyampaikan pesan-pesan moral yang relevan, seperti ketahanan, penerimaan emosi, dukungan, harapan, serta pentingnya cinta dan kepedulian. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai penggunaan seni, khususnya lirik lagu, sebagai alat pengajaran yang efektif untuk membentuk karakter dan nilai-nilai moral generasi muda. Penelitian ini juga menyarankan implementasi lirik dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kesadaran moral di kalangan peserta didik.