Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Focus Group Discussion (FGD) kepada Anak Berhadapan Dengan Hukum (ABH) yang memiliki kasus kekerasan di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar Faradillah Firdaus; Muhammad Nur Hidayat Nurdin; Kurniati Zainuddin; Muh Rajan Piara; Yusnaeni Yusnaeni
Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2022): Ruang Cendekia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : ARKA INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan rasa kepercayaan diri dan lebih menghargai diri dan lingkungan pada anak brhadapan hukum (ABH) yang memiliki kasus kekerasan di balai rehabilitasi sosial anak memerlukan perlindungan khusus (BRSAMPK) Toddopuli Makassar. Kegiatan ini Menggunakan metode observasi untuk melihat perkembangan Focus Group Discussion subjek dari hari pertama hingga selesai. kemudian metode pendekatan untuk memberikan informasi terkait pengetahuan secara umum kepada subjek. sBerdasarkan hasil observasi dari hari pertama hingga selesai dapat disimpulkan bahwa subjek dapat meningkatkan rasa kepercaan dirinya dengan mulai dapat bergaul dan berkomunikasi aktif kepada teman sebayanya dan lingkungan sekitarnya.
The Relationship Betweem Self Image and Prosocial Behavior in Instagram Social Media Users Rafidatunnisa; Kurniati Zainuddin; Tri Sulastri
ARRUS Journal of Social Sciences and Humanities Vol. 4 No. 1 (2024)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/soshum2384

Abstract

Instagram is one of the biggest platforms used by all groups of people. Instagram provides various kinds of knowledge information and social assistance such as helping behavior or what is known as prosocial behavior. Prosocial behavior is the behavior of helping each other among individuals. Instagram is also used as a place for the formation of selfimage. Selfimage is a view and image of oneself, self-image is formed from past experiences and individual behavior. The research method used is quantitative method. The subjects in this study were Instagram users, age 18-29 years who were obtained using the sperman rho technique with the accidental sampling method. The research data was tested using the Cronbach's alpha reliability test using the SPSS application. The measuring tools used in this research are self-image scale and prosocial behavior scale. The results showed that there was a positive relationship between self-image and prosocial behavior on Instagram social media users, which was 0.232 (p<0.001), meaning that there was a positive relationship between the two variables. The purpose of study was to determine the relationship between self-image and prosocial behavior on Instagram social media users.
Behavior of Verval Violence in Online Game Players (Mobile Legend: Bang Bang) Agus Agus; Kurniati Zainuddin; Muhrajan Piara
ARRUS Journal of Social Sciences and Humanities Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : PT ARRUS Intelektual Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35877/soshum2484

Abstract

Verbal violent behavior in the online game mobile legend: bang bang for some online game players is normal and has become a habit. The purpose of this study was to explore the behavior of verbal violence in online game players: mobile legend bang bang. This study uses a qualitative research design with a construct realism approach. The research respondents totaled 188 online game players: mobile legend: bang bang. Data was collected using an open question questionnaire. Data analysis was carried out in three stages, namely open coding, axial coding, and selective coding. The results of the study show that there are five types of verbal abuse that occur in online games: mobile legend: bang bang, i.e. swearing by demeaning one's abilities, using animal names, harsh words, sexual harassment, and swearing by insulting one's condition. The causes of individuals getting verbal violence are lack of skills, experiencing defeat in games, poor communication, and network disturbances. Individuals also verbally abuse other individuals due to anger, bad playing players, game atmosphere, habits, and game strategies. The individual goals of verbal violence are expressing frustration, motivating players, self-satisfaction, game strategies, and player habits. The impact of verbal violence is the psychological impact such as hurt, fear, giving resistance, provoked anger, and retaliating. Non-psychological impacts such as stopping playing, reporting to game parties, disabling communication features, and motivating players. Efforts to minimize verbal violence in the legendary mobile game: bang bang, namely reminding each other, playing seriously, calming down, stopping playing, venting on other things, ignoring other players. The implication of this research is as a source of literacy regarding verbal violence that occurs in the mobile game legend: bang bang.
Manajemen Stres Bagi Pelaku Umkm Di Rumah Kreatif Bumn Makassar Resekiani Mas Bakar; Kurniati Zainuddin; Aliyah Hidayah Madjid; Nabila Ramadhani Imran; Ni Made Kausalya Devi Utami
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): GJPM - Juli s/d Desember
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v2i2.731

Abstract

Berbagai tekanan dan beban tanggung jawab yang dialami oleh pelaku UMKM seperti kondisi ekonomi yang tidak stabil, persaingan yang ketat sesama pelaku UMKM, kurangnya pengetahuan SDM, sulitnya mengembangkan inovasi yang baru dan tekanan-tekanan lain yang dialami oleh pelaku UMKM. Sehingga, sangat rentan mengalami kondisi stress. Kondisi stress merupakan tanggapan diri sendiri dalam proses internal atau eksternal yang mencapai pada ketegangan fisik dan psikologis seseorang. Tujuan utama dari pelatihan ini ialah agar pelaku UMKM dapat mengatasi kondisi stres yang dialami dengan memberikan pengetahuan mengenai manajemen stres dan teknik relaksasinya. Manajemen stress merupakan cara untuk berpikir dan bereakasi yang ditunjukkan untuk mengatasi tekanan atau transaksi yang menyakitkan diakibatkan stres. Edukasi ini menyasar pelaku UMKM Kota Makassar yang telah mendaftar di event Rumah BUMN Makassar. Metode yang digunakan dalam kegiatan psikoedukasi ini yaitu dengan pemberian materi yang disertai dengan teknik relaksasi Box Breathing dan pemberian Coaching Game Point Of You berupa beberapa kartu bergambar yang dapat merangsang pikiran subjek. Kegiatan psikoedukasi ini mendapatkan feedback positif dari para peserta dan pihak Rumah BUMN. Kegiatan psikoedukasi ini memiliki manfaat bagi pelaku UMKM seperti mengetahui secara lebih jelas tentang stress yang dialaminya dan cara mengolah stress dengan baik. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, pelaku UMKM terlihat memiliki antusias yang tinggi berdasarkan observasi dan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan kepada pemateri.
Mengembangkan Pengetahuan Dan Motorik Individu Berkebutuhan Khusus: Experiental Learning Dalam Edukasi Pembuatan Ecoenzym Reskiani Mas Bakar; Kurniati Zainuddin; Aliyah Hidayah Madjid; Nabila Ramdahani Imran; Ni Made Kausalya Devi Utami
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): GJPM - JANUARI
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v3i1.1112

Abstract

Permasalahan lingkungan yang paling banyak terjadi setiap wilayah di Indonesia adalah jumlah sampah yang menumpuk. Sehingga perlu ditanamkan ilmu pengenai pengolahan sampah bagi setiap orang, terlebih bagi orang tua yang memiliki anak istimewa seperti individu dengan kebutuhan khusus yang umumnya masih kurang dalam pengetahuan mengolah limbah. Tujuan dari edukasi yaitu dapat meningkatkan pengetahuan melestarikan lingkungan dan melatih kemampuan motorik IBK dengan edukasi pembuatan ecoenzym dari limbah buah. Ecoenzym adalah cairan yang bersifat ramah lingkungan, pembuatan ecoenzym melalui proses fermentasi dari limbah kulit buah. Metode yang digunakan dalam edukasi ini yaitu Experiential learning. Metode ini merupakan model pembelajaran dimana, proses pembentukan pengetahuan terjadi melalui pengalaman. Selain itu, digunakan flashcard sebagai alat peraga untuk memudahkan IBK dalam proses pembentukan pengetahuan melalui pengalaman. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui keefektifan program kerja dari proyek kemanusiaan komunitas Pelipur dalam memberikan pelatihan keterampilan untuk pemberdayaan individu berkebutuhan khusus. Pelaksanaan pelatihan dilakukan di Sentra Wirajaya, Makassar bekerjasama dengan mitra Koads serta FORKESI (Forum Keluarga Spesial Indonesia). Pelatihan ini mendapatkan antusiasme dan partisipasi aktif partisipan dalam pembuatan ecoenzym, keefektifan pelatihan dilihat dari hasil yang menunjukkan jika IBK mampu berkontribusi besar untuk menambah pengetahuan pengolahan limbah dan perkembangan motorik yang baik. Edukasi ini diharapkan menjadi usaha pelestarian lingkungan bagi IBK apabila mampu diberdayakan dengan baik.
Gambaran Harapan Orang Tua (Single Parent) Terhadap Anak Firyal Dinar Alysia; Kurniati Zainuddin; Muhrajan Piara
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i1.5923

Abstract

Hope is a mental condition that combines an individual's ability to create strategies to achieve goals, a form of motivation to execute those strategies, and positive optimism about expected outcomes for the future. This study aims to understand the overview of single parents' hopes for their children and the dynamics of how these hopes are formed. The research is a qualitative study with a phenomenological approach. The subjects of this study are three single parents: a single mother due to the death of a spouse, a single mother due to divorce, and a single father due to the death of a spouse. Data was collected through interviews, resulting in interview transcripts and voice recording documentation. The coded data was then analyzed for interpretative consistency between the subjects and the researcher. The study found that single parents' hopes include aspirations in education, health, spiritual life, personality and independence, success, and social and relational development. The dynamics that shape these hopes include changes, the emotional state of the subjects, efforts and perceptions, self-acceptance, commitment, challenges, support, and motivation.
Perbedaan Penyesuaian Perkawinan Pada Pasangan Suami Istri Yang Melalui Proses Pacaran Dan Ta’aruf Di Kota Makassar Sarah Safira; Sitti Murdiana; Kurniati Zainuddin
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 4: Juni 2022
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v1i4.441

Abstract

Kemampuan penyesuaian perkawinan diperlukan untuk mencapai keberhasilan rumah tangga yang dapat dipengaruhi oleh proses pemilihan pasangan yang dilalui individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan penyesuaian perkawinan antara pasangan suami istri yang menikah melalui proses pacaran dan ta’aruf. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Responden dalam penelitian ini adalah pasangan suami istri yang berusia 20-40 tahun, usia pernikahan 1-5 tahun, pernikahan merupakan pernikahan pertama dan monogami, serta menjalani proses pacaran atau ta’aruf sebelum menikah yang berjumlah 120 partisipan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok suami, tidak terdapat perbedaan antara penyesuaian perkawinan suami terhadap istri yang menikah melalui proses pacaran (mean=117,933) dan ta’aruf (mean=123,300) dengan p=0,549 (p>0,05). Sedangkan pada kelompok istri, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara penyesuaian perkawinan istri terhadap suami yang menikah melalui proses pacaran (mean=112,167) dan ta’aruf (mean=121,467) dengan p=0,016 (p<0,05). Hasil penelitian ini dapat memberi pengetahuan bagi individu pentingnya proses pemilihan pasangan sebelum menikah dan bagi suami istri agar mampu memerhatikan aspek-aspek untuk meningkatkan penyesuaian perkawinan terutama pasangan yang baru menikah.
Pemberian Gawai Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus Pada Ibu Bekerja) Andi Baeduri Pawiloi; Haerani Nur; Kurniati Zainuddin
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 2: Februari 2025
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i2.7732

Abstract

Gawai tidak seharusnya digunakan oleh anak usia dini, tetapi saat ini kebanyakan ibu memilih untuk memberikan gawai pada anak yang masih tergolong anak usia dini karena beberapa alasan salah satunya karena tidak ingin diganggu saat bekerja dan ingin secepatnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif ibu yang bekerja memberikan gawai pada anak usia dini, faktor-faktor yang memengaruhi motif ibu, dan dampak penggunaan gawai pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan observasi. Responden dalam penelitian ini melibatkan 2 orang ibu bekerja yang memiliki anak usia dini dan 4 orang keluarga responden sebagai informan tambahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif ibu yang bekerja memberikan gawai pada anak usia dini ada dua, yaitu motif biogenik dan motif sosiogenik. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi motif ibu memberikan gawai pada anak usia dini, yaitu pengetahuan dan pekerjaan ibu. Pemberian gawai pada anak usia dini memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif pada perkembangan kognitif anak usia dini, yaitu anak belajar tentang agama dan meniru gerakan melalui penggunaan gawai, sedangkan dampak negatifnya, yaitu berpengaruh pada perkembangan bahasa, perkembangan sosial, disregulasi emosi, kesehatan mata, bahkan sampai membuat anak usia dini menjadi kecanduan terhadap gawai.