Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PERBANDINGAN EKSTRAK DAUN BAKAU (Rhizophora Mangle L) DAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium Guajava L) YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PENYAMAK ALAMI DALAM PERBUATAN TELUR PIDANG Putra, Adi; Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 3 No 1 (2014)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.143 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v3i1.62

Abstract

Penelitian tentang perbandingan ekstrak daun bakau (Rhizophora Mangle L) dan ekstrak daun jambu (Psidium Guajava L) yang digunakan sebagai bahan penyamak alami dalam pembuatan telur pindang telah dilakuakan selama Bulan Desember 2012 dengan tujuan untuk mengetahui perbandingan terbaik ekstrak daun bakau dan daun jambu biji yang digunakan sebagai bahan penyamak alami dalam pembuatan telur pindang.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancang Acak Lengkap (RAL), dengan 4 perlakuan dan 3 x ulangan. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah ; A0 (Ekstrak daun bakau 100%) ; A1 (Daun bakau 25% dan daun jambu biji 75%); A2 (Daun bakau 50% dan daun jambu biji 50%,); A3 (Daun bakau 75% dan daun jambu biji 25%)Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perlakuan A3 (Daun Bakau 75%: Daun Jambu Biji 25%) adalah perlakuan perbandingan terbaik dari hasil uji organoleptik dengan menggunakan uji hedonik dengan skor ; 3.65 untuk rasa, 3,70 untuk warna dan 3,85 untuk tekstur. dengan total mikroba pada hari ke-12 (3 x 106), kadar protein 30,24% dengan kadar air 74,58%
PENGARUH TINGKAT KEMATANGAN DAN KADAR GULA TERHADAP MANISAN KERING SAWO Mirza, Irzam; Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.892 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v4i1.75

Abstract

Penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Kematangan dan Kadar Gula terhadap Manisan Sawo yang Dihasilkan”, bertujuan untuk mengetahui kadr air, kadar sukrosa dan kadar vitamin C. Penelitian ini menggunkan rancangan acak lengkap (RAL) factorial. Dengan faktor pertama (A) adalah tingkat kematangan buah yang terdiri dari dua perlakuan dan factor kedua (B) adalah kadar gula yang terdiri dari tiga perlakuan kemudian dengan tiga kali ulangan dan diperoleh pola perlakuan 2 x 3 x 3 sehingga didapat 18 unit percobaan. Factor pertama disimbulkan dengan A1 (Matang) dan A2 (Tua) dan factor kedua disimbolkan dengan B1 (Kadar Gula 30%), B2 (Kadar Gula 40%) dan B3 (Kadar Gula 50%).Perlakuan dengan hasil terbaik adalah perlakuan (A1B1) sawo matang dan kadar gula 30%. Dengan hasil pengamatan kadar sukrosa 63.38%, kadar air 21,13% dan kadar vitamin C 0,35%. Kombinasi perlakuan ini secara organoleptik juga disukai oleh panelis, dimana warna manisan sawo tersebut coklat kekuningan, rasanya tidak terlalu manis dan tekstur yang dihasilkan lunak sedikit keras dimana nilai warna (2,55), tekstur (2,40) dan rasa (2,35).
STUDI PERBANDINGAN TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNG TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK AMPLANG KERANG SIMPLING (Placuna placenta) YANG DIHASILKAN Yuslinawati, Yuslinawati; Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 5 No 1 (2016)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.378 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v5i1.86

Abstract

Telah dilakukan penelitian dilaboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri. Penelitian ini dilaksanakan 2 bulan yaitu dari bulan November sampaidenganDesember 2014. Analisa penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Rancangan percobaan yang digunakan didalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari empat perlakuan yaitu: A = Tepung terigu 0% Tepung tapioka 100%, B = Tepung terigu 50% Tepung tapioka 50%, C = Tepung terigu 25% Tepung tapioka 75%, D = Tepung terigu 100% Tepung tapioka 0%. Perlakuan ini diulang sebanyak 3 kali sehingga diperoleh pula perlakuan 4 x 3 dengan jumlah 12 perlakuan. Data hasil pengamatan dianalisa menggunakan analisa keragaman (analysis of variance) pada taraf nyata 5% bila terdapat berbeda nyata maka diujilanjut dengan beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%.Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa perbandingan tepung tapioka dan tepung terigu dalam pembuatan amplang memberikan pengaruh berbeda nyata terhadap kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan uji organoleptik yang meliputi warna, rasa, tekstur,dan aroma. Hasil terbaik untuk standa rmutu berdasarkan komposisi kimia diperoleh dari perlakuan C (Tepung tapioka 75% dan tepung terigu 25%) dengan hasil analisa kimia kadar air 8,27%, kadar lemak 19,86%, kadar protein 13,48%,dengan skor uji organoleptik terhadap warna 2,11%, rasa 2,21%, aroma 2,08% dan tekstur 2,30%.
STUDI PEMBUATAN SELAI CAMPURAN TIMUN SURI (Cucumis lativus) DAN BUAH NAGA (Hylocereus Polyrhizus) Merda, Imera Lipta; Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (379.083 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v6i2.102

Abstract

Selai merupakan produk makanan yang memiliki tekstur kental yang dapat diolah dari berbagai macam buah dan pada umumnya selai dapat berbentuk padat maupun semi padat buah-buahan yang dipilih untuk dijadikan dalam pembuatan yaitu buah yang telah matang, seperti Timun Suri dan buah Naga yang meiliki warna yang pekat. Tanaman timun Suri dengan nama ilmiahnya adalah Cucumis lativus sudah banyak dikenal dan dikonsumsi masyarakat, Timun suri bisa ditanam kapan saja dan tidak mengenal musim dan juga banyak terdapat pada Kabupaten Indragiri Hilir dengan memiliki rasa yang ciri khas manis dan langu. Buah timun Suri memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi, kandungan dalam 100 g buah suri terdiri dari 1.008 mg kalium, 768 mg kalsium dan 422 mg fosfor (Hayati et all., 2008), sedangkan Buah Naga (Hylocereus polyrhizus) daging merah yaitu buah yang rendah kolestrol dan kaya akan vitamin C, E, asam lemak tidak jenuh tunggal, dan serat yang dapat membantu fungsi dari antioksidan. Dari penggabungan dua jenis buah tersebut menjadi selai maka dilakukan penelitian dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAl), dengan empat perlakuan dan tiga kali ulangan yang mencapai hasil yang terbaik yaitu pada perlakuan D dengan perbandingan buah naga dan timun suri (100 g buah naga : 150 g timun suri) dengan hasil nilai pada analisa kimia yaitu kadar Air 13,00%, kadar Gula 59,00%, Vitamin C 0,69%, sedangkan pada analisa organoleptik yaitu warna 3,65%, aroma 3,50%, rasa 3,90%, dan tekstur 3,55%.
STUDI KONSENTRASI GULA YANG TEPAT PADA MANISAN KERING UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP KARAKTERISTIK YANG DIHASILKAN Nurhidayah, Nurhidayah; Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.653 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v6i2.105

Abstract

Penelitian dengan judul studi konsentrasi gula yang tepat pada manisan kering ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) terhadap karakteristik yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Islam Indragiri Tembilahan dan analisa dilaksanakan di laboratorium Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang. Pada bulan Mei – Juli 2017. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi gula yang tepat pada manisan kering yang dihasilkan. Penelitian yang telah dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu konsentrasi gula perberat bahan, yang terdiri dari empat perlakuan, yaitu A : 40%, B : 50%, C : 60%, dan D : 70%. Hasil penelitian ubi jalar ungu berdasarkan uji kimia dan uji organoleptik, perlakuan terbaik manisan kering ubi jalar ungu yaitu perlakuan D (konsentrasi gula 70%) dengan kadar air 5,00% kadar gula 21,00% kadar pati 29,66% nilai aroma 3.40, warna 3.45, tekstur 3.30 dan rasa 3.40.
STUDI PENAMBAHAN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU DENDENG DAUN KATUK (Sauropus androgynus) Fatimah, Fatimah; Ninsix, Retti; Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.761 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v6i2.107

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase ikan gabus yang tepat seta pengaruhnya terhadap karakteristik penerimaan konsumen serta mutu dendeng daun katuk. Berdasarkan hasil penelitian dendeng daun katuk (Sauropus androgynus) yang ditambahkan dengan ikan gabus (Channa striata) bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan D dengan penambahan ikan gabus 40% yaitu dengan kadar air 9,19%, kadar protein 4,46%, kadar vitamin C 1,36%. Dengan hasil uji organoleptik tingkat penerimaan konsumen warna 55%, aroma 2,90%. Namun pada tekstur panelis lebih menyukai perlakuan A dengan penambahan ikan gabus sebanyak 10% yaitu 3,45% sedangkan pada perlakuan B yaitu dengan penambahan ikan gabus sebanyak 20% yaitu 2,80%.
STUDI PERBANDINGAN KACANG MERAH (Phaseolus Vulgaris L.) DAN RUMPUT LAUT (Euchema cottonii) TERHADAP KARAKTERISTIK PERMEN JELLY Amin, Moh.; Novitasari, Rifni; Mardesci, Hermiza
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.012 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v7i1.110

Abstract

Kacang merah (Phaseolus vulgaris L.) adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang banyak ditemukan dan dimanfaatkan di Indonesia. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Rumput laut (Euchema cottonii) merupakan salah satu komoditi kelautan Indonesia yang cukup potensial sebagai penghasil devisa negara. Kadar karagenan dalam setiap Eucheuma berkisar antara 54-73% tergantung pada jenis dan tempat tumbuhnya. Rumput laut ini digunakan dalam pengolahan permen jelly bertujuan untuk membantu tekstur dari permen jelly kacang merah, karena rumput laut mengandung karagenan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi perbandingan antara kacang merah (Phaseolus Vulgaris L.) dan rumput laut (Euchema cottonii) yang tepat terhadap karakteristik permen jelly. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL), menunjukkan bahwa perlakuan terbaik terdapat pada C (kacang merah 50% dan rumput laut 50%) dengan kadar air total 22,95 %, kadar gula reduksi 19,10 %, kadar abu 1,012 %, dan hasil uji organoleftik rasa 4,15%, warna 3,9%, aroma 4,2% dan tekstur 4,15%. Pada pembuatan permen jelly kacang merah dan rumput laut belum menghasilkan permen dengan kadar air yang sesuai standar SNI.
STUDI PEMBUATAN PIKEL CABAI KERITING UTUH (Capsicum annuum var.glabiusculum) Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.274 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v7i1.111

Abstract

Penelitian dengan judul studi pembuatan pikel cabai keriting utuh ini bertujuan untuk mencegah kerusakan cabai keriting dan memperpanjang umur simpannya. Pembuatan pikel dimulai dengan cara sortasi bahan baku yakni cabai merah keriting dengan ukuran sedang, yang kemudian dibuang bagian tangkainya, lalu dicuci bersih dengan menggunakan air mengalir. Kemudian di blanching dengan menggunakan air yang dimasak dan telah mencapai suhu 82oC selama 5 menit, kemudian dimasukkan ke dalam air dingin sesaat lalu ditiriskan dengan tujuan proses pemasakan akibat proses blanching terhenti, sehongga cabai tidak melunak. Selanjutnya dilakukan proses Perendaman dalam larutan CaCl2 0,2% selama 30 menit & ditiriskan dengan tujuan untuk memperkuat tekstur cabai.Kemudian cabai ditiriskan kembali dan dilakukan proses perendaman dalam larutan garam 5% + gula 1% + asam asetat 1,5% + asam sitrat 0,15% + irisan bawang putih 8 gr, yang telah dilarutkan secara merata dengan cara memasaknya selama 2 menit dengan tujuan agar larutan tercampur dengan rata, Perendaman dilakukan selama 7 hari, dan setelah 7 hari dibuang buihnya lalu dilakukan proses pengemasan pikel.Pikel yang dihasilkkan setelah di analisa secara kimia memiliki pH 3,8 dengan kadar vitamin C berkisar 26,4 mg dengan tekstur yang masih kokoh seperti bahan bakunya, warna merah khas cabai yang cerah serta aroma dan rasa khas pikel pada umumnya berdasarkan penilaian objektif.
STUDI PEMBUATAN SIRUP JERUK MANIS PASAMAN (Citrus sinensis Linn.) Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.841 KB) | DOI: 10.32520/jtp.v7i2.155

Abstract

Telah dilakukan penelitian pada tanggal 01 s/d 18 Oktober 2018 di Laboratorium Pilot Plant, Universitas Andalas, Padang dengan judul “STUDI PEMBUATAN SIRUP JERUK MANIS PASAMAN (Citrus sinensis Linn.)”. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tahapan-tahapan yang tepat dalam pengolahan jeruk manis dari Nagari Aia Gadang, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat sehingga dihasilkan sirup kemasan dengan citarasa, aroma dan warna yang disukai oleh panelis. Dari beberapa perlakuan pengolahan akhirnya dapat diketahui bahwa hasil pengolahan sirup jeruk dengan cara membuang kulit arid an biji pada daging buah jeruk, dan penambahan CMC 1% , serta penambahan Natrium benzoate 0,02%, dan penambahan gula sebanyak 526,15 gram dengan penambahan pasta sebanyak 21 tetes per 300 ml larutan sari buah menghasilkan sirup jeruk kemasan yang disukai dari segi warna, rasa, dan aroma juga kekentalannya dengan kadar gula 62,4% yang diukur dengan hand refraktometer.
PEMBUATAN PIZZA SEBAGAI USAHA PENGEMBANGAN SKILL KULINER BAGI IBU-IBU PKK, KHUSUSNYA DI NAGARI AIA GADANG Novitasari, Rifni
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v8i1.579

Abstract

Telah dilakukan Pelatihan Pembuatan Pizza sebagai Usaha Pengembangan Skill Kuliner Bagi Ibu-ibu PKK di nagari Aia Gadang pada tanggal 2 Maret 2019, Pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan para Ibu-ibu PKK tentang produk olahan pangan siap saji yang merupakan Panganan berskala Internasional yang nantinya dikombinasi dengan topping yang bercitra rasa khas Indonesia. Pada pelatihan ini para Ibu-ibu PKK diajarkan beberapa metode pembuatan maupun variasi bentuk dan topping yang dapat disajikan sebagai daya tarik dari pizza itu sendiri. Variasi bentuk yang diajarkan adalah variasi bentuk standar (Original Pizza), Flower Pizza, Pigura Pizza. Dengan topping handalan yakni daging asap, sosis, mix sayur dan rendang khas Padang