Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Kesehatan Melalui Skrining Indeks Massa Tubuh Dan Rasio Lingkar Pinggang-Pinggul Untuk Pencegahan Obesitas Pada Lansia Ruslim, Welly Hartono; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Pratama, Aditya; Andersan, Jonathan; Haryanto, Ines
Gotong Royong Vol. 2 No. 2 (2025)
Publisher : CV. Akira Java Bulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63935/gr.v2i2.166

Abstract

  Keywords: Obesity, Elderly, Body Mass Index, Waist-to-Hip Ratio, Education, Screening
Pengaruh durasi penggunaan aplikasi TikTok terhadap meningkatnya perilaku fear of missing out Andersan, Jonathan; Darmapuspita, James
Tarumanagara Medical Journal Vol. 7 No. 1 (2025): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v7i1.34103

Abstract

Fear of Missing Out (FoMO) atau kecemasan yang timbul saat seseorang merasa ketinggalan momen penting telah menjadi fenomena psikologis yang semakin umum di era digital, terutama di kalangan pengguna aktif media sosial. Meskipun istilah ini semakin populer, studi mendalam mengenai faktor pemicu dan dampaknya masih terbatas, termasuk faktor-faktor apa saja yang berkontribusi pada meningkatnya perilaku FoMO. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh durasi penggunaan media sosial khususnya aplikasi TikTok terhadap meningkatnya perilaku Fear of Missing Out pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi ini menggunakan desain potong lintang dan diolah menggunakan aplikasi SPSS. Instrumen yang digunakan melalui kuesioner berisi Fear of Missing Out scale (FoMOs) yang dibuat oleh Przybylski dan dilakukan wawancara untuk mencatat durasi penggunaan aplikasi media sosial dalam satu minggu terakhir. Hasil studi terhadap 204 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi menunjukkan pengaruh signifikan aplikasi TikTok terhadap peningkatan perilaku Fear of Missing Out (FoMO) secara statistik dengan nilai signifikansi <0.001. Studi ini menemukan sebagian besar responden memiliki FoMO rendah dan media sosial TikTok merupakan media sosial dengan durasi penggunaan paling tinggi dan paling berkontribusi terhadap timbulnya perilaku Fear of Missing Out jika dibandingkan dengan media sosial lainnya seperti Instagram, WhatsApp.
PEMERIKSAAN GULA DARAH SEBAGAI ALAT EDUKASI DAN SKRINING RISIKO DIABETES DAN PRA-DIABETES PADA USIA PRODUKTIF Kosasih, Robert; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Rafi, Muhammad Adam Abizar; Andersan, Jonathan
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 3 (2025): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i3.2607

Abstract

Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) adalah gangguan metabolik kronis yang ditandai dengan hiperglikemia akibat resistensi insulin dan disfungsi sekresi insulin, sering dikaitkan dengan obesitas dan gaya hidup tidak aktif. Meningkatnya prevalensi DMT2 di negara berkembang, termasuk Indonesia, memperlihatkan kebutuhan mendesak untuk deteksi dini guna mencegah komplikasi serius seperti penyakit kardiovaskular dan gagal ginjal. Kegiatan ini bertujuan melakukan skrining gula darah pada populasi usia produktif untuk mendeteksi pradiabetes dan DMT2 serta memberikan edukasi tentang pencegahan diabetes. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini menggunakan metode Plan-Do-Check-Action (PDCA) yang melibatkan empat tahap: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindakan lanjutan. Kegiatan ini mengikutsertakan 49 peserta yang dilakukan di Danau Sunter, Jakarta Utara. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 2 orang (4.08%) mengalami diabetes melitus, sebanyak 3 orang (6.12%) mengalami pra-diabetes, dan sebanyak 44 orang (89.8%) memiliki kadar gula darah puasa normal. Deteksi dini melalui skrining gula darah efektif untuk mengidentifikasi individu berisiko, memungkinkan intervensi cepat yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah beban komplikasi di masa depan. Integrasi program skrining dalam pelayanan kesehatan primer disarankan untuk menurunkan prevalensi DMT2. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Skrining, Gula Darah, Deteksi Dini
Temuan Ketebalan Lemak Subkutan Tinggi pada Populasi Dewasa Usia Produktif : Findings of High Subcutaneous Fat Thickness in Productive Age Adult Population Ruslim, Daniel; Santoso, Alexander Halim; Gunaidi, Farell Christian; Andersan, Jonathan; Riadi, Seravin Janet
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Vol 4 No 2 (2025): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jpmbd.v4i2.89

Abstract

Distribusi lemak tubuh yang tidak seimbang, khususnya penumpukan lemak subkutan, berperan penting dalam risiko gangguan metabolik seperti dislipidemia dan penyakit kardiovaskular. Deteksi dini menggunakan pemeriksaan ketebalan lemak subkutan dengan skinfold caliper menjadi metode efektif, praktis, dan ekonomis untuk penilaian risiko tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan pada 87 peserta usia produktif di sekolah menegah pertama Kalam Kudus, Jakarta Barat, dengan pengukuran ketebalan lemak subkutan pada tiga titik utama: biceps, triceps, dan suprailiac. Selain skrining, peserta juga diberikan edukasi mengenai faktor risiko dan pencegahan dislipidemia melalui pola makan sehat dan aktivitas fisik teratur. Hasil skrining menunjukkan sebanyak 1 orang (1.15%), 5 orang (5.75%), dan 34 orang (39.08%) memiliki ketebalan lemak subkutan yang tinggi pada area biceps, triceps, dan suprailiac. Pemeriksaan ini efektif untuk mendeteksi risiko metabolik sejak dini. Edukasi berperan penting dalam meningkatkan kesadaran peserta terhadap gaya hidup sehat dan pencegahan komplikasi metabolik. Kegiatan ini berhasil mengidentifikasi risiko kesehatan dan meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit. Deteksi dini dan edukasi perlu dijadikan program rutin di komunitas guna meningkatkan kualitas hidup usia produktif
Multifactorial Risk Assessment: LDL Level, Fasting Blood Glucose, Uric Acid, Triglycerides, and TG/HDL Ratio as Predictors of Framingham Risk Score for Hard Coronary Heart Disease Priyana, Andria; Santoso, Alexander Halim; Jap, Ayleen Nathalie; Andersan, Jonathan; Warsito, Jonathan Hadi
JURNAL RISET RUMPUN ILMU KESEHATAN Vol. 4 No. 2 (2025): Agustus : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrikes.v4i2.5056

Abstract

. The Framingham Risk Score (FRS) assesses coronary heart disease (CHD) risk and predicts acute coronary events. Metabolic markers like LDL cholesterol, fasting blood glucose, uric acid, triglycerides, and TG/HDL ratio play critical roles in atherosclerosis and cardiovascular risk. Elevated LDL cholesterol, fasting blood glucose, and uric acid contribute to plaque formation, inflammation, and vascular damage, while high triglycerides and low HDL cholesterol exacerbate atherogenesis. This study explores the relationship between these markers and FRS to enhance CHD risk prediction and support targeted cardiovascular interventions. This study analyzed LDL cholesterol, fasting blood glucose, uric acid, triglycerides, and TG/HDL ratio with Framingham Risk Score in 85 participants, excluding those with incomplete data or chronic illnesses. The analysis found significant correlations between metabolic parameters and the 10-year myocardial infarction risk. LDL cholesterol, triglycerides, and uric acid showed moderate positive associations with cardiovascular outcomes, while the triglyceride-to-HDL ratio and fasting blood glucose had weaker but significant correlations. These findings highlight lipid profiles and metabolic markers as key contributors to cardiovascular risk. This study highlights significant correlations between LDL cholesterol, fasting blood glucose, uric acid, triglycerides, and the triglyceride/HDL ratio with 10-year cardiovascular risk. These findings emphasize the importance of lipid profiles, glycemic control, and metabolic markers in predicting coronary outcomes and guiding targeted preventive interventions for improved cardiovascular risk management.