Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Interaksi Starter Lactobacillus Fermentum dan Sari Buah Alpukat Terhadap Karakteristik Frozen Kefir Susu Kambing Sebagai Pangan Fungsional Ramadhanti, Nurazizah; Chaniago, Rizky Amrullah; Anggraini, Okta Refi; Pratama, Yudha Endra
AgriMalS Vol 5 No 1 (2025): Volume 5 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kotabumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47637/agrimals.v5i2.1765

Abstract

Kultur strater Lactobacillus fermentum merupakan kandidat probiotik yang diisolasi dari gula semut, untuk meningkatkan fungsionalitasnya maka perlu ditambahkan buah alpukat sebagai salah satu sumber antioksidan. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi starter Lactobacillus fermentum dan alpukat (Persea americana) pada pembuatan frozen kefir susu kambing terhadap total Bakteri Asam Laktat (BAL) dan sifat organoleptik produk. Frozen kefir susu kambing dibuat dengan variasi penambahan Konsentrasi starter Lactobacillus fermentum sebanyak 2%, 4% dan 6% dan penambahan alpukat sebanyak 0%, 10% dan 20% (b/v). Parameter yang diuji adalah total BAL dan uji organoleptik yang meliputi rasa, aroma, tekstur, dan warna oleh panelis terlatih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan konsentrasi starter Lactobacillus fermentum dan alpukat terhadap sifat organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan A2B3 dengan penambahan starter BAL 4% dan sari buah alpukat 20% memberikan rasa, aroma, dan tekstur yang paling disukai panelis, dengan warna yang lebih menarik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penambahan alpukat dapat meningkatkan organoleptik frozen kefir susu kambing, dengan konsentrasi 20% alpukat yang memberikan hasil terbaik dari segi penerimaan konsumen.
ANALISIS KEUNTUNGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG RAKYAT BERDASARKAN SKALA KEPEMILIKAN DI KECAMATAN KOTA MUKOMUKO KABUPATEN MUKOMUKO: Profitability Analysis of Smallholder Beef Cattle Farmers Based on Ownership Scale in Kota Mukomuko District, Mukomuko Regency Rizky Amrullah Chaniago; Nurazizah Ramadhanti; Frilianty Putri; Woki Bilyaro; Arif Rahman Azis
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 2 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i2.2689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya keuntungan dari usaha peternakan sapi potong yang dikelola oleh masyarakat, berdasarkan skala kepemilikan di Kecamatan Kota Mukomuko, Kabupaten Mukomuko. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 30 peternak, yang terbagi menjadi tiga kelompok berdasarkan skala kepemilikan: skala kecil (1-5 ekor) sebanyak 10 responden, skala sedang (6-10 ekor) sebanyak 10 responden, dan skala besar (>11 ekor) juga sebanyak 10 responden. Variabel yang diamati mencakup biaya tetap, biaya variabel, biaya produksi, penerimaan, pendapatan, titik impas (Break Even Point/BEP), dan rasio biaya terhadap pendapatan (R/C). Data yang diperoleh dari penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis secara matematis menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keuntungan peternak berdasarkan skala kepemilikan adalah sebagai berikut: pada skala >11 ekor, rata-rata keuntungan mencapai Rp 26.187.197 per tahun atau Rp 1.549.538 per ekor; pada skala 6-10 ekor, keuntungan rata-rata sebesar Rp 14.431.653 per tahun atau Rp 1.718.054 per ekor; dan pada skala 1-5 ekor, keuntungan rata-rata sebesar Rp 9.871.968 per tahun atau Rp 2.193.771 per ekor. Nilai R/C yang diperoleh masing-masing skala adalah 2,46 untuk skala 1-5 ekor, 2,53 untuk skala 6-10 ekor, dan 2,85 untuk skala >11 ekor. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usaha peternakan sapi potong yang dikelola oleh masyarakat menunjukkan keuntungan dan dianggap layak untuk dijalankan   Kata kunci: Analisis keuntungan, Sapi potong, Peternak
Pengaruh Rasio Campuran Silase Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap Kandungan Senyawa Antinutrisi: Asam Fitat, Tanin, dan Asam Oksalat: Effect of Tithonia diversifolia and Panicum maximum silage ratio on the content of antinutritional compounds: Phytic Acid, Tannins, and Oxalic Acid Ananta, Dwi; Meidita, Fadilla; Rahma, Nadia; Ramadhanti, Nurazizah; Pratama, Yudha Endra
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 8 No. 2 (2025): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jlah.v8i2.101

Abstract

Ketersediaan hijauan segar sebagai pakan ruminansia bersifat musiman, sehingga diperlukan teknologi pengawetan seperti silase untuk menjamin kontinuitas pakan. Tithonia diversifolia memiliki kandungan nutrisi tinggi namun mengandung senyawa antinutrisi, sementara Panicum maximum dikenal rendah antinutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh rasio campuran Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap kadar asam fitat, tanin, dan asam oksalat dalam silase setelah fermentasi selama 21 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan rasio campuran (0:100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0) dan tiga ulangan. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan proporsi Tithonia diversifolia secara signifikan meningkatkan kadar asam fitat (P kecil dari 0,05), dari 21,30 mg/100 g (100% Panicum) menjadi 52,00 mg/100 g (100% Tithonia). Kandungan tanin dan asam oksalat tidak berbeda nyata antar perlakuan (P besar dari 0,05), dengan nilai yang tetap rendah di seluruh rasio campuran. Dengan demikian, rasio campuran hijauan mempengaruhi kadar asam fitat namun tidak berpengaruh terhadap tanin dan oksalat. Silase campuran dengan proporsi Tithonia yang moderat dapat menjadi alternatif pakan hijauan bergizi tinggi dengan risiko antinutrisi yang masih dalam batas aman bagi ternak.
Model Bisnis Inovatif dalam Sektor Peternakan untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan : Innovative Business Models in the Livestock Sector to Support Sustainable Development Azis, Arif Rahman Azis; Woki Bilyaro; Muhammad Dani; Nurazizah Ramadhanti; Rizky Amrullah Chaniago; Akbar Abdurrahman Mahfudz; Muhammad Subhan Hamka; Kade Wahyu Saputri
Buletin Peternakan Tropis Vol. 6 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.6.2.111-122

Abstract

Innovative business models are critical for addressing the complex sustainability challenges within the livestock sector. This systematic review analyzes various innovative business models designed to align livestock production with the principles of sustainable development. The models examined include the circular economy, Integrated Crop-Livestock Systems (ICLS), Precision Livestock Farming (PLF), digitally-enabled value chains (blockchain and e-commerce), and modern cooperatives. The analysis reveals that these models contribute significantly to the three pillars of sustainability—economic, social, and environmental. They achieve this by transforming waste into valuable resources, enhancing resource efficiency, improving productivity and animal welfare, and empowering smallholder farmers. The key finding is that no single model offers a universal solution; instead, the future of sustainable livestock production lies in integrated, context-specific approaches that combine technological innovation with inclusive social structures. This review concludes by emphasizing the need for policies and investments that support the adoption of these hybrid models to build a livestock sector that is productive, equitable, and environmentally responsible
Peran Genetika pada Sifat Mengeram sebagai Dasar Seleksi pada Ayam Lokal: The role of genetics in brooding traits as a basis for selection in local chickens Bilyaro, Woki; Rahman Azis, Arif; Muhammad dani; Rafian, Teguh; Nova Widyasari, Dhini; Ramadhanti, Nurazizah; Amrullah Chaniago, Rizky; Marisa, Anggun; Maharani Dwipassa, Virna
Buletin Peternakan Tropis Vol. 6 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : BPFP Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/bpt.6.2.197-202

Abstract

Broodiness is a natural reproductive behavior that plays a vital role in the success of hatching and maternal care in indigenous chickens. This behavior is governed by a complex interaction between endocrine and genetic factors, with the prolactin (PRL) gene serving as a key regulator. The prolactin hormone encoded by the PRL gene stimulates broody behavior, temporarily suppresses egg production, and enhances the maternal instinct to remain on the nest. Genetic variation in the PRL gene polymorphism is associated with the differences in the intensity and frequency of brooding behavior between chicken breeds and local populations. Specific alleles of the PRL gene are associated with increased broodiness, while others are linked to reduced expression and weakened maternal behavior. Studies on Indonesian local chickens demonstrate a significant upregulation of PRL expression during the brooding phase, confirming its central role in the regulation of reproductive behavior. These findings suggest that the PRL gene holds strong potential as a molecular marker in genetic selection programs. Through marker-assisted selection, breeders can maintain strong broody traits for natural hatching or suppress them to enhance egg productivity. Therefore, a deeper understanding of the structure, function, and genetic variability of the PRL gene provides a crucial foundation for developing adaptive, efficient, and sustainable breeding programs for indigenous chickens.