Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemberian Pakan Fermentasi Ubi Jalar, Ampas Tahu Dan Ampas Kelapa Sebagai Ransum Komplit Pada Itik Pedaging Terhadap Bobot Hidup, Berat Karkas Dan Mortalitas Nurpela, Nurpela; Meidita, Fadilla; Elisia, Rini; Triani, Hera Dwi
Baselang Vol 4, No 2: OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i2.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan fermentasi ubi jalar, ampas tahu, dan ampas kelapa sebagai ransum komplit pada itik pedaging terhadap bobot hidup, bert karkas dan mortalitas.penelitian ini menggunakan 60 ekor itik kamang. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah penggunaan ransum komplit dalam ransum itik yaitu : A = 0% ransum komplit + 100 % pakan komersil, B = 25 % ransum komplit + 75 % pakan komersil, C = 50 % pakan komersil + 50 % pakan komersil, D = 75 % pakan komplit + 25 % pakan komersil, E = 100% pakan komplit + 0% pakan komersil. Prameter yang di ukur yaitu bobot hidup, berat karkas dan mortalitas, Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbeda sangat nyata (P0,01) terhadap bobot hidup pada itik Kamang tipe pedaging dan berbeda nyata (P0,05) terhadap berat karkas. Sementara itu untuk angka mortalitas hanya terdapat pada perlakuan E sebanyak 25%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan fermentasi ubi jalar, ampas tahu dan ampas kelapa sampai 100% berpengaruh sangat nyata terhadap bobot hidup namun berpengaruh nyata terhadap berat karkas dan angka mortalitas 25%Kata kunci: Ransum Komplit, Itik Pedaging, Bobot Hidup, Berat Karkas, Mortalitas
PELATIHAN PEMBUATAN SUSU GORENG DARI SUSU SEGAR KEPADA IBU PKK DI NAGARI TALAWI MUDIAK Komala, Refika; andi, Andi alatas; Supriyanti, Juli; Hendrita, Vivi; Jarlis, Roni; Arief Syuhada, Fildza; Ananto, Ananto; Meidita, Fadilla
Bersama : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): Bersama: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Pertania Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsm.v1i2.17

Abstract

ABSTRACT The aim of this community service is to increase the knowledge and skills of PKK women who use animal protein as a food source to prevent stunting and as a trading business in Talawi Mudiak Village, Talawi District, Sawahlunto City. The methods used in this service are lectures, discussions and demonstrations while the stages start with presentation of the material, training in making fried milk, as well as the evaluation stage. The results of this training are based on the results of answers to questions directly after completing the practice, that the PKK women who participated in this service were able to mention the process and ingredients needed to make fried milk and there were no obstacles in the making process. Apart from that, service participants are also able to make fried milk independently. Keywords Cow's milk; Fried milk, Training
Pemberian Pakan Fermentasi Ubi Jalar, Ampas Tahu Dan Ampas Kelapa Sebagai Ransum Komplit Pada Itik Pedaging Terhadap Bobot Hidup, Berat Karkas Dan Mortalitas Nurpela, Nurpela; Meidita, Fadilla; Elisia, Rini; Triani, Hera Dwi
Baselang Vol 4, No 2: OKTOBER 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/bsl.v4i2.186

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan fermentasi ubi jalar, ampas tahu, dan ampas kelapa sebagai ransum komplit pada itik pedaging terhadap bobot hidup, bert karkas dan mortalitas.penelitian ini menggunakan 60 ekor itik kamang. Metode penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan adalah penggunaan ransum komplit dalam ransum itik yaitu : A = 0% ransum komplit + 100 % pakan komersil, B = 25 % ransum komplit + 75 % pakan komersil, C = 50 % pakan komersil + 50 % pakan komersil, D = 75 % pakan komplit + 25 % pakan komersil, E = 100% pakan komplit + 0% pakan komersil. Prameter yang di ukur yaitu bobot hidup, berat karkas dan mortalitas, Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berbeda sangat nyata (P0,01) terhadap bobot hidup pada itik Kamang tipe pedaging dan berbeda nyata (P0,05) terhadap berat karkas. Sementara itu untuk angka mortalitas hanya terdapat pada perlakuan E sebanyak 25%. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan fermentasi ubi jalar, ampas tahu dan ampas kelapa sampai 100% berpengaruh sangat nyata terhadap bobot hidup namun berpengaruh nyata terhadap berat karkas dan angka mortalitas 25%Kata kunci: Ransum Komplit, Itik Pedaging, Bobot Hidup, Berat Karkas, Mortalitas
Analisis Penambahan Feed Additive pada Pakan Terhadap Performa Puyuh Meidita, Fadilla; Hendrita, Vivi; Rahma, Nadia; Ananta, Dwi
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.2.93-103.2025

Abstract

Puyuh merupakan unggas penghasil telur bergizi tinggi dan terjangkau yang digemari masyarakat, namun tantangan budidayanya terletak pada efisiensi pakan dan performa produksi, sehingga penggunaan feed additive alami seperti daun kelor dan kunyit diharapkan dapat meningkatkan performanya secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan tepung daun kelor dan tepung kunyit dalam ransum terhadap performa puyuh petelur. Sebanyak 180 ekor puyuh betina (Coturnix coturnix japonica) berumur enam minggu digunakan dalam penelitian ini yang dilaksanakan menggunakan metode feeding trial. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 × 3. Faktor A yaitu penggunaan dua taraf tepung daun kelor (0% dan 3%), dan faktor B merupakan penggunaan tiga taraf tepung kunyit (0%, 0,5%, dan 1%), masing-masing diulang sebanyak tiga kali. Parameter yang diamati meliputi konsumsi ransum, produksi telur harian, konversi ransum dan persentasi mortalitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan (P>0,05), baik secara tunggal maupun interaksi terhadap konsumsi ransum, produksi telur harian, konversi ransum dan persentase mortalitas Dengan demikian, penambahan tepung daun kelor dan tepung kunyit pada level tersebut aman digunakan, namun belum mampu meningkatkan performa produksi puyuh secara signifikan.
Efektivitas Ovsynch Protocol pada Kerbau Rawa dengan Paritas yang Berbeda Rahma, Nadia; Rahmi, Novadhila; Meidita, Fadilla; Ananta, Dwi; Amri, Fisma; Rahma, Annisa; Saragih, Beby Murba Ningsih; Gusri, Rahmat
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 27 No 2 (2025): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.27.2.104-114.2025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi metode ovsynch protocol pada kerbau rawa dengan paritas yang berbeda. Sebanyak 18 ekor kerbau rawa betina dengan organ reproduksi sehat, normal dan tidak bunting digunakan dalam penelitian ini. Kerbau dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan paritas, yaitu kerbau dara (P0), kerbau paritas satu (P1) dan kerbau paritas dua (P2) masing-masing terdiri dari enam ekor. Sinkronisasi estrus dilakukan menggunakan metode ovsynch protocol dengan injeksi hormon GnRH pada hari ke-1 dan ke-9, serta hormon PGF2a pada hari ke-7. Inseminasi buatakan dilaksanakan pada hari ke-10. Parameter yang diamati meliputi persentase respons estrus, intensitas estrus, dan tanda-tanda klinis estrus. Data dianalisis menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh kelompok paritas memberikan respoms estrus sebesar 100%. Analisis ragam terhadap intensitas estrus tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok (P>0,05). Demikian pula tanda-tanda klinis estrus cenderung lebih baik pada kelompok P2, namun secara statistik juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (P>0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa metode ovsynch protocol efektif dalam menstimulasi estrus pada kerbau rawa terlepas dari perbedaan paritas.
PENGARUH PENAMBAHAN BETA KAROTEN DALAM PENGENCER TRIS KUNING TELUR TEHADAP KUALITAS SEMEN CAIR KERBAU LUMPUR (SWAMP BUFFALO): EFFECT OF BETA CAROTENE ADDITION IN EGG YOLK TRIS DILUENT ON THE QUALITY OF LIQUID SEMEN OF SWAMP BUFFALO Yani, Nadila Fitri; Elisia, Rini; Maiyontoni, Maiyontoni; Komala, Refika; Meidita, Fadilla
Tropical Animal Science Vol. 7 No. 1 (2025): TROPICAL ANIMAL SCIENCE
Publisher : Universitas Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/tas.v7i1.1824

Abstract

Efforts to improve the quality of frozen semen of swamp buffalo have always been made, one way is by adding an ingredient that is effective in protecting sperm during the process of dilution, freezing and thawing as a compound that can neutralize free radicals (antioxidant). One antioxidant that has been widely studied is beta carotene (?-Carotene). This natural pigment has the ability to stabilize cell membranes, protect DNA, and reduce oxidative damage to sperm cells. The purpose of this study was to determine the effect of ?-carotene addition in egg yolk Tris diluent on the quality of liquid semen of swamp buffalo. The research materials used consisted of artificial vagina, microscope, Computer Assisted Semen Analysis (CASA), object glass, cover glass, citrate, egg yolk, eosin-nigrosin dye and fresh semen of four-year-old swamp buffalo collected weekly at BIB Tuah Sakato, Payakumbuh. The experimental research method used a completely randomized design with four treatments and five replicates. The treatment of adding ?-Carotene into egg yolk tris (TKT) concentration: 0, 0.1, 0.2, and 0.3% which was equilibrated for 3 hours. Variables observed in this study include mortality, viability and abnormality of liquid semen. The results showed the addition of ?-carotene in egg yolk Tris (TKT) diluent at concentrations of 0%, 0.1%, 0.2%, and 0.3% showed no significant effect on motility, viability, and abnormality of swamp buffalo spermatozoa (P > 0.05). The highest mean motility was recorded at 0.1% concentration (80.12 ± 3.95), followed by 0% (76.54 ± 6.48), 0.2% (76.48 ± 5.59), and 0.3% (73.65 ± 4.88). Viability was also highest at 0.1% (68.22 ± 5.41), then 0% (66.88 ± 6.33), 0.2% (64.94 ± 6.11), and 0.3% (61.51 ± 8.08). The lowest abnormality was found at 0.3% (30.50 ± 4.58), then 0.2% (31.45 ± 2.63), 0.1% (34.23 ± 2.22), and 0% (34.51 ± 2.49). Although not statistically significant, 0.1% concentration produced the highest motility and viability, so it can be considered added in TKT diluent.
EFEKTIVITAS INFUSA DAUN HERBAL TERHADAP BOBOT AKHIR, PERSENTASE KARKAS, DAN KESEHATAN ORGAN AYAM BROILER Nilawati, Nilawati; Meidita, Fadilla
Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman Vol 13 No 2 (2025): Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman
Publisher : Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ajitt.2025.13.2.127-136

Abstract

Penggunaan bahan alami sebagai imbuhan pakan atau minuman dalam peternakan modern terus dikembangkan untuk meningkatkan performa ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas infusa daun herbal terhadap bobot akhir, persentase karkas, dan kesehatan organ dalam ayam broiler. Sebanyak 200 ekor DOC broiler strain Mabar tanpa pemisahan jenis kelamin digunakan dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan lima ulangan, masing-masing ulangan terdiri dari sepuluh ekor ayam. Perlakuan terdiri atas: P0 (kontrol, tanpa infusa), P1 (infusa daun mengkudu 40 ml/l air minum), P2 (infusa daun pandan 40 ml/l air minum), dan P3 (infusa daun pepaya 40 ml/l air minum). Peubah yang diamati meliputi bobot akhir, persentase karkas, persentase lemak abdominal, persentase bobot hati, dan persentase bobot jantung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infusa daun herbal memberikan pengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap bobot akhir, dimana perlakuan P3 menghasilkan bobot tertinggi (1,63±0,06 kg), serta berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap persentase karkas, dengan perlakuan P3 menghasilkan nilai tertinggi (67,90±2,13). Selain itu, infusa juga berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap penurunan lemak abdominal, dengan nilai terendah pada perlakuan P3 (1,83±0,05). Persentase hati menujukkan perbedaan sangat nyata (p<0,01) dengan nilai terendah pada perlakuan P3 (1,84±0,06), sedangkan persentase jantung tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0,05) dengan kisaran 0,60-0,67%. Disimpulkan bahwa pemberian infusa daun herbal, khususnya daun pepaya berpotensi meningkatkan performa pertumbuhan dan menurunkan lemak abdominal tanpa mengganggu kualitas karkas dan kesehatan jantung ayam broiler. ABSTRACT The use of natural ingredients as feed or drinking water additives in modern poultry farming continues to be developed to improve livestock performance. This study aimed to evaluate the effectiveness of herbal leaf infusions on live weight, carcass percentage, and internal organ health in broiler chickens. A total of 200 unsexed DOC broilers of the Mabar strain were used in a completely randomized design (CRD) with four treatments and five replications, with each replication consisting of ten birds. The treatments were as follows: P0 (control, without infusion), P1 (noni leaf infusion at 40 ml/L of drinking water), P2 (pandan leaf infusion at 40 ml/L), and P3 (papaya leaf infusion at 40 ml/L). The observed variables included final body weight, carcass percentage, abdominal fat percentage, liver weight percentage, and heart weight percentage. The results showed that herbal leaf infusions had a highly significant effect (p<0.01) on live weight, with treatment P3 yielding the highest weight (1.63 ± 0.06 kg), and a significant effect (p<0.05) on carcass percentage, with treatment P3 showing the highest value (67.90 ± 2.13%). In addition, the infusions significantly reduced abdominal fat (p<0.05), with the lowest value observed in treatment P3 (1.83 ± 0.05%). Liver percentage showed a highly significant difference (p<0.01), with the lowest value also in treatment P3 (1.84 ± 0.06%), while heart percentage showed no significant difference among treatments (P>0.05), ranging from 0.60 to 0.67%. It is concluded that administering herbal leaf infusions, particularly papaya leaf infusion, has the potential to enhance growth performance and reduce abdominal fat without negatively affecting carcass quality and heart health in broiler chickens
Silage Formulation Based on Tithonia diversifolia and Panicum maximum: In Vitro Fermentation Evaluation for Tropical Feeding Systems Ananta, Dwi; Rahma, Nadia; Meidita, Fadilla; Pratama, Yudha Endra
Andalasian Livestock Vol. 2 No. 2 (2025): ALive
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/alive.v2.n2.p144-151.2025

Abstract

Ensuring year-round availability of high-quality forage is critical for improving the productivity of ruminant livestock, particularly under tropical climatic conditions where seasonal fluctuations frequently disrupt feed supply. This study evaluated the fermentative quality of silage produced from varying ratios of Tithonia diversifolia and Panicum maximum using an in vitro rumen fermentation system. A Completely Randomized Design (CRD) was applied with five treatment groups (T0 = 0% Tithonia, T1 = 25%, T2 = 50%, T3 = 75%, and T4 = 100%) and three replicates each. After a 21-day ensiling period, samples were assessed for pH, total gas production, ammonia nitrogen (NH₃-N), and volatile fatty acids (VFA) using fresh rumen fluid from slaughtered cattle as the inoculum. Results revealed that increasing the proportion of T. diversifolia enhanced fermentative activity, as indicated by higher total gas and VFA production, and lower pH values. Treatment T3 (75% Tithonia) showed the most favorable fermentative profile, with significantly higher gas and VFA yields and NH₃-N concentrations within the optimal range for microbial protein synthesis. Conversely, T4 (100% Tithonia) exhibited signs of fermentative inhibition, likely due to anti-nutritional factors such as tannins and saponins. In contrast, T0 (100% Panicum) demonstrated limited fermentability due to its high fiber and low soluble carbohydrate content. These findings suggest that a 75:25 ratio of Tithonia diversifolia to Panicum maximum optimizes rumen fermentation and may serve as a promising strategy for improving silage quality in tropical forage systems.
Pengaruh Rasio Campuran Silase Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap Kandungan Senyawa Antinutrisi: Asam Fitat, Tanin, dan Asam Oksalat: Effect of Tithonia diversifolia and Panicum maximum silage ratio on the content of antinutritional compounds: Phytic Acid, Tannins, and Oxalic Acid Ananta, Dwi; Meidita, Fadilla; Rahma, Nadia; Ramadhanti, Nurazizah; Pratama, Yudha Endra
Journal of Livestock and Animal Health Vol. 8 No. 2 (2025): August
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32530/jlah.v8i2.101

Abstract

Ketersediaan hijauan segar sebagai pakan ruminansia bersifat musiman, sehingga diperlukan teknologi pengawetan seperti silase untuk menjamin kontinuitas pakan. Tithonia diversifolia memiliki kandungan nutrisi tinggi namun mengandung senyawa antinutrisi, sementara Panicum maximum dikenal rendah antinutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh rasio campuran Tithonia diversifolia dan Panicum maximum terhadap kadar asam fitat, tanin, dan asam oksalat dalam silase setelah fermentasi selama 21 hari. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan rasio campuran (0:100, 25:75, 50:50, 75:25, dan 100:0) dan tiga ulangan. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan proporsi Tithonia diversifolia secara signifikan meningkatkan kadar asam fitat (P kecil dari 0,05), dari 21,30 mg/100 g (100% Panicum) menjadi 52,00 mg/100 g (100% Tithonia). Kandungan tanin dan asam oksalat tidak berbeda nyata antar perlakuan (P besar dari 0,05), dengan nilai yang tetap rendah di seluruh rasio campuran. Dengan demikian, rasio campuran hijauan mempengaruhi kadar asam fitat namun tidak berpengaruh terhadap tanin dan oksalat. Silase campuran dengan proporsi Tithonia yang moderat dapat menjadi alternatif pakan hijauan bergizi tinggi dengan risiko antinutrisi yang masih dalam batas aman bagi ternak.
Pengaruh Penambahan Bacillus amyloliquefaciens Pada Air Minum Terhadap Bobot Hidup, Lemak Abdominal dan Persentase Karkas Itik Bayang Saragih, Beby Murba Ningsih; Wizna, Wizna; Dewi, Muthia; Rahma, Annisa; Rahmi, Novadhila; Amri, Fisma; Rahma, Nadia; Ananta, Dwi; Meidita, Fadilla
Jurnal Peternakan Vol 22, No 2 (2025): September 2025
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v22i2.35544

Abstract

Penetilian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Bacillus amyloliquefacien di air minum terhadap bobot hidup, lemak abdominal dan persentase karkas itik Bayang. Penelitian ini menggunakan  itik Bayang Jantan umur satu hari sebanyak 80 ekor . Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengani 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan R0: 0 gram/liter air minum (Kontrol), R1: 1 gram Bacillus amyloliquefaciens/liter air minum, R2: 2 gram Bacillus amyloliquefaciens /liter air minum, R3: 3 gram Bacillus amyloliquefaciens /liter air minum. Peubah yang diamati adalah bobot hidup, lemak abdominal dan persentase karkas. Hasil penelitian menunjukan penambahan Bacillus amyloliquefaciens sebagai probiotik berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap bobot hidup dan persentase karkas, tetapi berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap persentase lemak abdominal. Penambahan probiotik Bacillus amyloliquefaciens dapat mempertahankan bobot hidup, persentase karkas dan menurunkan persentase lemak abdominal itik bayang jantan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan  probiotik Bacillus amyloliquefaciens sebanyak 2 gram/liter air minum adalah pemberian terbaik pada itik bayang jantan. Pada kondisi ini diperoleh bobot hidup 1235,55 gram/ekor, persentase lemak abdomen 2,04 %,  dan persentase karkas 60,10%