Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Konsep Diri Akademik sebagai Solusi Mengendalikan Kecemasan Berkomunikasi Peserta Didik Blegur, Jusuf; Mae, Ramona M.; Wasak, M. Rambu P.
Indigenous Vol. 3 No. 1, Mei 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v3i1.5827

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk menghubungkan konsep diri akademik dengan kecemasan berkomunikasi peserta didik dalam proses pembelajaran. Partisipan adalah peserta didik kelas F yang berjumlah 31 orang yang ditetapkan menggunakan teknik total sampling. Data konsep diri akademik dikumpulkan menggunakan Academic Self-Concept Questionnaire dari Woon C. Liu dan Chee K. J. Wang. Sedangkan data kecemasan berkomunikasi dikumpulkan menggunakan Personal Report of Communication Apprehension dari James C. McCroskey. Hasil uji deskriptif membuktikan konsep diri akademik partisipan tergolong tinggi (83,33%) dan kecemasan berkomunikasi partisipan tergolong cukup (48,39%). Partisipan dengan konsep diri akademik yang tinggi lebih mudah mengendalikan kecemasan berkomunikasinya dalam proses pembelajaran, termasuk group discussion, meeting, interpersonal, dan public speaking.Kata kunci: kecemasan berkomunikasi, konsep diri akademik 
Pengembangan model tarian bonet untuk kebugaran jasmani dalam pembelajaran penjasorkes di sekolah dasar Mae, Ramona Mathias
Jurnal Keolahragaan Vol 5, No 1: April 2017
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.577 KB) | DOI: 10.21831/jk.v5i1.12772

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan model tarian bonet untuk kebugaran jasmani dalam pembelajaran Penjasorkes di sekolah dasar (SD) yang layak digunakan guru sekolah dasar sebagai salah satu bentuk model pembelajaran Penjasorkes yang bervariasi dan menyenangkan. Penelitian pengembangan ini dilakukan dengan langkah-langkah penelitian sebagai berikut: (1) pengumpulan informasi di lapangan, (2) melakukan analisis terhadap informasi yang telah dikumpulkan, (3) mengembangkan produk awal (draf model), (4) validasi ahli dan revisi, (5) uji coba lapangan skala kecil dan revisi, (6) uji coba lapangan skala besar dan revisi, dan (7) pembuatan produk final. Uji coba skala kecil dilakukan terhadap 20 siswa SD Inpres Oebesa Soe. Uji coba skala besar dilakukan terhadap 25 siswa SD Inpres Oefatu Soe. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu; (1) angket, (2) lembar pedoman observasi tarian bonet, dan (3) lembar format penilaian anak. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini menghasilkan senam tarian bonet untuk kebugaran jasmani dalam pembelajaran Penjasorkes di SD. Produk penelitian pengembangan berupa buku pedoman senam tarian bonet dan DVD pembelajaran senam tarian bonet untuk kebugaran jasmani dalam pembelajaran Penjasorkes di SD. Dari hasil penilaian para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa model tarian bonet untuk kebugaran jasmani yang dibuat layak digunakan untuk pembelajaran Penjasorkes di SD.Kata Kunci: pengembangan, tarian bonet, kebugaran jasmani, sekolah dasar Developing Bonet Dance for Physical Fitness in Physical Education in the Elementary School AbstractThis study aims to produce a model of bonet dance for physical fitness in physical education in elementary school appropriate as a form of learning models which are varied and fun. This developmental research was carried out following the steps as follows: (1) collecting information in the field, (2) conducting an analysis of the information that had been collected, (3) developing the initial products (draft model), (4) expert validation and revision, (5) small-scale field trials and revisions, (6) large-scale field trials and revisions, and (7) manufacture of the final product. The Small-scale trials were carried out to 20 studens of Oebesa Soe elementary school. Large-scale trials were conducted to 25 studens of Oefatu Soe elementary school. The data collection instruments used were; (1) questionnaire, (2) sheets of bonnet dance observation, and (3) a child assessment sheet format. The  Techniques of data analysis used were descriptive quantitative analysis and qualitative descriptive analysis. This study resulted in a gymnastics bonet dance for physical fitness in physical education in elementary school. The developed product is a form of gymnastic dance manuals and instructional DVD of bonet dance for physical fitness in physical education in elementary school. From the results of the expert evaluations of the materials, it can be concluded that the developed model for physical fitness bonet dance is fit for use for teaching physical education in elementary school.Keywords: development, bonet dance, physical fitness, elementary school
Motivasi berolahraga atlet atletik dan tinju Jusuf Blegur; Ramona Mathias Mae
Jurnal Keolahragaan Vol 6, No 1: April 2018
Publisher : Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.945 KB) | DOI: 10.21831/jk.v6i1.16150

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan uji perbandingan motivasi berolahraga antara atlet atletik dan atlet tinju di Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar Provinsi Nusa Tengara Timur dengan melibatkan 26 orang sampel (13 atlet atletik dan 13 atlet tinju). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain komparatif. Data penelitian dikumpulkan menggunakan The Sport Motivational Scale (SMS) yang dikembangkan oleh Luc G. Pelletier, Michelle Fortier, Robert J. Vallerand, Nathalle M. Briere, Kim M. Tuson, dan Marc R. Blais pada tahun 1995. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi berolahraga atlet atletik dan tinju tergolong baik, masing-masing 69.2% dan 92.3%. Nilai rata-rata atlet tinju lebih tinggi daripada atlet atletik, namun nilai standar deviasi atlet atletik lebih tinggi daripada atlet tinju. Secara umum, tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata variabel motivasi berolahraga atlet atletik dan atlet tinju (0.703 0.05). Akan tetapi, pada sub variabel motivasi intrinsik-to experience stimulation, terdapat perbedaan yang signifikan (0.004 0.05) dari kedua kelompok sampel penelitian. Sport motivation of athletic and boxing athleetes AbstractThe objective of this research is to do a comparison test between athletic and boxing athletes’ sport motivation in Student Education and Training Center, East Nusa Tenggara  by involving 26 athletes as the sample  (13 athletic athletes and 13 boxing athletes).This research used quantitative approach with comparative design.  Data was collected using The Sport Motivation Scale (SMS) created by Luc G. Pelletier, Michelle Fortier, Robert J. Vallerand, Nathalle M. Brierre, Kim M. Tuson, and Marc R. Blas in 1995. The result indicates that the level of athletic and boxing athlete’s’ sport motivation was good, respectively 69.2% and 92.3%. The average value of the boxing athletes is higher than the athletic athletes while the standard deviation value of the athletic athletes is higher than the boxing athletes. Generally, there is no significant difference between sport motivation toward the two sample groups (0.703 0.05). However, there is a significant difference (0.004 0.05) in sub-variables of intrinsic motivation to experience stimulation from both research sample groups.
Presenting with Impact: Training Students' Oral Presentation Skills Jusuf Blegur; Isak Riwu Rohi; Yahya J. Palinata; Fredik E. Nope; Andreas J. F. Lumba; Ramona M. Mae; Christin P. M. Rajagukguk
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/gandrung.v4i2.2736

Abstract

Oral presentations have become pivotal in recent learning. Students must communicate their work or experiments to colleagues and lecturers through scientific protocols. In many cases, it was detected that students often experienced difficulties making oral presentations, resulting in irritation in critical and constructive class discussions. This service aims to conduct presenting with impact training to train students' oral presentations using lecture and discussion methods, exercises and peer-reviews, and oral presentations. Participants involved as many as 16 people. As a result, there was an increase in the participants' oral presentation skills in terms of content accuracy, effective communication, and clarity of speech. However, it still needs to improve various indicators to characterize oral presentation skills in various conditions. Presentation training should be a regular agenda to equip students with the latest oral presentation instruments to strengthen their professional skill profile as prospective teachers.
Tingkat Keterampilan Shooting Sepak Bola Pada Mahasiswa PJKR UKAW Mae, Ramona Mathias
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v7i2.6495

Abstract

Keterampilan bermain sepak bola merupakan kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan mendasar atau teknik dasar dalam permainan sepakbola secara efektif dan efisien, dengan teknik yang dikuasai adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Teknik dasar shooting sepak bola merupakan gerakan yang dibutuhkan dalam permainan sepak bola dan teknik yang paling efektif untuk mencetak gol. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan tujuan untuk dapat mengetahui tingkat keterampilan shooting sepak bola pada saat penelitian berlangsung tanpa melakukan pengujian hipotesis dengan teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik tes keterampilan shooting sepak bola. Hasil tes tingkat keterampilan shooting sepak bola pada mahasiswa PJKR UKAW maka diperoleh tidak ada yang berklasifikasi Baik dan Buruk, 16,7% (7 orang Mahasiswa) pada klasifikasi Sedang, 83,3% (35 orang Mahasiswa) pada klasifikasi Kurang.
Game-Based Learning in Improving Interest and Achievement in Physical Education in the 5.0 Era Louk, Michael Johannes Hadiwijaya; Tajuddin, Al Ihzan; Runesi, Salmon; Fufu, Ronald Dwi Ardian; Neolaka, Erwin Sarnoto; Mae, Ramona Mathias; Wijaya, I Nyoman Wahyu Esa
Athena: Physical Education and Sports Journal Vol. 2 No. 2 (2024): Enhancing Student Engagement and Athletic Skills
Publisher : S&Co Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56773/athena.v2i2.25

Abstract

Physical education plays an important role in developing physical health, motor skills, and character building of students. However, the challenge in increasing interest and learning achievement in this subject is still the main focus, especially in the era of education 5.0 which demands an innovative approach. This study aims to explore the role of game-based learning in increasing interest and learning achievement in physical education in the era of 5.0. The research method used is a quasi-experiment with a pre-post test and control group design. The research sample consisted of two classes with 30 students each, one class as an experimental group that received game-based learning, and one class as a control group that received conventional learning. Data were collected through an initial interest test, a learning achievement test, and a questionnaire on students' interest in learning. The results showed a significant increase in the interest and learning achievement of students who participated in game-based learning compared to the control group. Students involved in game-based learning showed higher interest in the subject matter and achieved better learning achievement in terms of motor skills, conceptual understanding, and active participation. In addition, the student interest questionnaire showed that game-based learning provides a more interesting and enjoyable learning experience for students. These findings indicate that game-based learning has great potential in increasing interest and achievement in physical education learning in the 5.0 era.
PELATIHAN COPING STRESS PADA MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PJKR, FKIP, UNIVERSITAS ARTHA WACANA KUPANG Jaha, Dortean Amelia Jois; Atty, Jimmy Charter; Mae, Ramona Mathias; Abanat, Omalia Yohana; Ate, Christmas P.
Pengabdian Masyarakat Ilmu Pendidikan Vol. 5 No. 1 (2025): JURNAL PEMIMPIN - PENGABDIAN MASYARAKAT ILMU PENDIDIKAN - Edisi Januari 2025
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan pengabdian pada masyarakat ini untuk untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa baru dalam mengelola stres melalui strategi coping yang efektif. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan pada mahasiswa/i baru prodi PJKR, FKIP, Universitas Kristen Artha Wacana. Kegiatan pelatihan ini memberikan dampak positif, tidak hanya dalam hal pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep stres, tetapi juga dalam praktik penerapan teknik coping stress dalam kehidupan akademik mereka. Keberhasilan ini ditandai dengan peningkatan self-efficacy dan motivasi belajar mahasiswa, yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan psikologis dan kinerja akademik mereka di masa depan.
Model Tes Kebugaran Pelajar Nusantara (TKPN) Bagi Siswa SMP Kristen 2 Mollo Utara Mae, Ramona Mathias; Palinata, Yahya Jecson; Baun, Alventur; Leko, Julian Jeminel
Jurnal Media Informatika Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Media Informatika Edisi September - Desember
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Physical fitness is a mirror of the ability to function systems in the body that can realize an improved quality of life in physical activity. Through developing physical fitness, children will be guaranteed in their readiness to carry out their daily activities in the school environment and at home. To be able to measure the physical fitness of each person, it can use the Harvad Step Test, Cooper, ACSPFT (Asia Committee on the Standardization of Physical Fitness Test), TKJI (Indonesian Physical Fitness Test), TKPN (Nusantara Student Fitness Test) and so on. Therefore, the purpose of this study is the Student Fitness Test Nusantara (TKPN) model which will be used to measure the physical fitness level of Christian Junior High School 2 Mollo Utara students. The method used in this research is descriptive quantitative. Data collection techniques involve tests and measurements using the Student Fitness Test Nusantara (TKPN) norms for students aged 9-18 years. Body Mass Index (BMI) results for male and female students are in the normal nutritional status category, V-Sit and Reach and Sit Up results for male and female students are in the good category, Squat Thrust and Pacer Test results for male and female students are in the sufficient category. The results of the Nusantara Student Fitness Test (TKPN) for Christian Junior High School 2 Mollo Utara students show that student fitness must be improved through regular, programmed and systematic exercise activities.
Sosialisasi dan Pelatihan Instrumen Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) Kepada Mahasiswa PJKR UKAW Baun, Alventur; Leko, Julian Jeminel; Nope, Fredik Edison; Palinata, Yahya Jecson; Mae, Ramona Mathias; Masi, Pnatmo Welhelmina
Archive: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): Desember 2025
Publisher : Asosiasi Pengelola Publikasi Ilmiah Perguruan Tinggi PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55506/arch.v5i1.205

Abstract

Latar Belakang: Kebugaran jasmani anak Indonesia perlu disosialiasasikan dan dilakukan kepada siswa sejak usia dini. Tujuan: mensosialisasikan dan pelatihan Tes Kebugaran Siswa Indonesia (TKSI) kepada mahasiswa PJKR. Metode: menggunakan pendekatan sosialisasi dan pelatihan melalui ceramah dan demonstrasi untuk tahapan TKSI. Hasil: Kegiatan sosialisasi TKSI kepada mahasiswa untuk mengetahui tahapan pelaksanaan setiap item tes pada face A, B dan C. Kegiatan pelatihan, mahasiswa mendemonstrasikan TKSI face A meliputi tes kelentukanku, tes berdiri satu kaki, tes lambung tangkap, tes lari-bolak balik dan tes jalan lari. Face B yaitu v sit and reach test, half up test, hand eye coordination test, t-test dan around the world test. Fase C meliputi child ball test, tok tok ball test, move the ball test, shuttle run test dan run test. Kesimpulan: komponen kebugaran jasmani pada TKSI face A, B dan C meliputi kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, akurasi, kekuatan, kelincahan dan daya tahan.
Sosialisasi dan Pelatihan Model Tes Kebugaran Pelajar Nusantara (TKPN) Bagi Siswa SMP Kristen 2 Mollo Utara Mae, Ramona Mathias; Baun, Alventur; Palinata, Yahya Jecson
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i4.4304

Abstract

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan jasmani yang dapat menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya terhadap tugas jasmani. Dalam meningkatkan kebugaran jasmani seseorang selayaknya dilakukan sejak usia dini melalui progam-program aktivitas fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur. Semakin banyak aktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan seseorang, maka akan semakin baik pula tingkat kebugaran jasmaninya. Tujuan dari PKM ini adalah mensosialisasikan dan pelatihan model Tes Kebugaran Pelajar Nusantara (TKPN) bagi siswa SMP Kristen 2 Mollo Utara. Metode ceramah dan demonstrasi yang digunakan pada kegiatan PKM ini dengan tahapan persiapan, sosialisasi dan pelatihan. Hasil PKM pada tahapan sosialisasi yaitu Guru  penjasorkes dan siswa-siswi memperoleh pengetahuan akan langkah-langkah pelaksanaan model Tes Kebugaran Pelajar Nusantara (TKPN) dan hasil pelatihannya, siswa mampu mendemonstrasikan setiap item tes TKPN dengan hasil Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk siswa putra dan putri berada pada kategori status gizi normal, hasil V-Sit and Reach dan Sit Up untuk siswa putra dan putri berada pada kategori baik, hasil Squat Thrust dan Pacer Test untuk siswa putra dan putri berada kategori cukup. Melalui hasil TKPN tersebut maka siswa harus dibiasakan untuk dapat berolahraga yang baik, benar rutin terukur, dan teratur, dalam meningkatkan kebugaran jasmaninya.