Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Polemik 4 Pulau Aceh Menjadi Milik Sumatera Utara Di Tinjau Dari Sudut Demokrasi, Teori Dan Politik (Studi Kasus Di Uinsu Tuntungan Kecamatan. Pancur Batu, Kabupaten. Deli Serdang): The Polemic of 4 Aceh Islands Belonging to North Sumatra Reviewed from the Perspective of Democracy, Theory and Politics (Case Study in Uinsu Tuntungan, Pancur Batu District, Deli Serdang Regency) Masrul Zuhri; Fahmi Idris Siregar; Mei Linda; Defani Zasqiyah Putri; Nabila Zahrah; Audya Putri Az-Zahra; Adinda Mulpira Br Tanjung
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 7: Juli 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i7.7961

Abstract

Polemik terkait status kepemilikan empat pulau di wilayah perbatasan antara Provinsi Aceh dan Sumatera Utara menimbulkan perdebatan tajam dari sudut pandang demokrasi, teori kedaulatan wilayah, serta dinamika politik lokal dan nasional. Konflik ini menunjukkan lemahnya transparansi pemerintah pusat, buruknya koordinasi antar-instansi, serta minimnya pelibatan masyarakat setempat dalam proses penentuan batas wilayah, sebagaimana ditekankan dalam prinsip-prinsip demokrasi partisipatif. Berdasarkan hasil survei terhadap mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU), mayoritas responden setuju bahwa polemik ini mencerminkan adanya kepentingan elit yang lebih dominan dibandingkan aspirasi rakyat di daerah. Polemik ini juga dinilai berkaitan erat dengan potensi sumber daya alam di wilayah tersebut, yang secara implisit mengindikasikan adanya perebutan simbolik atas kekuasaan administratif antarprovinsi. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif berbasis literatur dan data primer, artikel ini mengupas relevansi teori demokrasi partisipatif, teori konflik elit, serta implikasinya terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Temuan penelitian ini menekankan pentingnya kejelasan dokumen historis, koordinasi pemerintah pusat-daerah, dan penguatan mekanisme demokrasi lokal dalam penyelesaian sengketa batas wilayah.
Development of Non-Clinical Performance Indicators in Hospitals: Focusing on Stress Management and Medical Staff Burnout Dewi Agustina; Nadia Maimunah Tarihoran; Cindy Aulia Pratiwi; Rizkya Salsabila Simanjuntak; Rahma Fadhila; Nabila Zahrah; Zaskia Nabilla; Defani Zasqiyah Putri; Ami Manda Atika Putri; Elma Riska Dwiana; Mawadah Karunia Br Ginting; Indrila Sembiring
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 4: October-2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i4.8846

Abstract

Hospital performance is determined not only by clinical indicators, but also by non-clinical factors that reflect the well-being and mental health of medical staff. In recent years, the increase in cases of work stress and burnout among healthcare workers has become a serious issue that directly impacts service quality, patient safety, and organizational sustainability. Therefore, this study is important to examine and develop non-clinical performance indicators that focus on managing stress and burnout among medical staff. This study uses a literature review approach to various relevant national and international studies. The results of the review show that integrating psychological well-being aspects into the hospital performance appraisal system can improve organizational effectiveness and create a healthy and productive work environment. Thus, the development of non-clinical indicators based on staff well-being is a strategic step in strengthening the hospital performance management system in the modern era.