Fadli, Muhammad
Politeknik Negeri Lampung

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Perbandingan Algoritma K-Means dan DBSCAN dalam Pengelompokkan Data Penjualan Elektronik Setyani, Tria; Indriani, Yulia; Fadli, Muhammad; Susanto, Erliyan Redy
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 21, No 2: Agustus 2025
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35889/progresif.v21i2.2775

Abstract

This study aims to compare the performance of the K-Means and DBSCAN algorithms in clustering electronic sales data at CV Rey Gasendra. Clustering methods are used to identify sales patterns based on the transaction intensity of each product. The K-Means algorithm was implemented by determining the optimal number of clusters using the Elbow Method and Silhouette Score evaluation. Meanwhile, DBSCAN was applied using a density-based approach, which does not require specifying the number of clusters in advance and relies on eps and minPts parameters. The results showed that K-Means produced more stable and interpretable clusters with a Silhouette  Score of 0.961, whereas DBSCAN excelled in detecting outliers and handling irregular data distributions, despite generating a large amount of noise. Performance evaluation using metrics such as Silhouette  Score, Davies-Bouldin Index (DBI), and Sum of Squared Errors (SSE) indicated that K-Means is more suitable for structured product segmentation, while DBSCAN is more effective for exploring unusual sales patterns. These findings can support data-driven business decisions, such as marketing strategies, inventory management, and product recommendations.Keywords: K-Means; DBSCAN; Clustering; Sales data; Product segmentation AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja algoritma K-Means dan DBSCAN dalam pengelompokan data penjualan elektronik pada CV Rey Gasendra. Metode clustering digunakan untuk mengidentifikasi pola penjualan berdasarkan intensitas transaksi setiap produk. Algoritma K-Means diimplementasikan dengan penentuan jumlah klaster optimal menggunakan metode Elbow dan evaluasi Silhouette Score. Sementara itu, DBSCAN diimplementasikan dengan pendekatan berbasis kepadatan, tanpa memerlukan jumlah klaster awal, dan menggunakan parameter eps serta minPts.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa K-Means memberikan hasil clustering yang lebih stabil dan mudah diinterpretasikan dengan Silhouette Score mencapai 0,961, sedangkan DBSCAN unggul dalam mendeteksi outlier dan menangani data dengan distribusi tidak beraturan, meskipun menghasilkan banyak noise. Evaluasi performa berdasarkan metrik seperti Silhouette Score, Davies-Bouldin Index (DBI), dan Sum of Squared Errors (SSE) menunjukkan bahwa K-Means lebih cocok digunakan untuk segmentasi produk penjualan yang terstruktur, sedangkan DBSCAN lebih efektif untuk eksplorasi pola penjualan yang tidak lazim. Temuan ini dapat membantu pengambilan keputusan bisnis berbasis data, seperti strategi pemasaran, manajemen stok, dan rekomendasi produk.Kata kunci: K-Means; DBSCAN; Clustering; Data penjualan; Segmentasi produk
Prediksi Keberhasilan Menindaklanjuti Pelanggan pada Dealer Mobil dengan Komparasi Algoritma Random Forest dan XGBoost Heidy, Helma Nopijani; Putro, Dimas Eko; Fadli, Muhammad; Susanto, Erliyan Redy
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 21, No 2: Agustus 2025
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35889/progresif.v21i2.2776

Abstract

The automotive industry is facing intense competition in boosting vehicle sales, where the follow-up process with prospective customers plays a crucial role in sales conversion. This study develops a predictive model for the success of follow-ups at car dealerships by comparing two machine learning algorithms: Random forest and XGBoost. A dataset of Honda car dealership customers from 2023 was processed through a preprocessing stage, including handling data imbalance and encoding categorical data. The models were evaluated using accuracy, precision, recall, and F1-score metrics. The results show that XGBoost outperforms with an accuracy of 91.67%, compared to Random forest's 88.89%. Both models demonstrate balanced performance across positive and negative classes, indicating a significant improvement over previous approaches. This study recommends expanding the dataset and developing a prediction-based decision support system to enhance the marketing effectiveness of car dealerships.Keywords: Machine learning; Random forest; XGBoost AbstrakIndustri otomotif menghadapi persaingan ketat dalam meningkatkan penjualan kendaraan, di mana proses tindak lanjut (Follow-up) kepada calon pelanggan menjadi faktor krusial dalam konversi penjualan. Penelitian ini mengembangkan model prediksi keberhasilan Follow-up pada dealer mobil dengan membandingkan dua algoritma machine learning, yaitu Random forest dan XGBoost. Dataset pelanggan dealer mobil Honda tahun 2023 diproses melalui tahap preprocessing, termasuk penanganan ketidakseimbangan data menggunakan encoding data kategorikal. Model dievaluasi menggunakan metrik akurasi, precision, recall, dan F1-score. Hasil menunjukkan XGBoost unggul dengan akurasi 91,67%, lebih baik dibanding Random forest dengan akurasi 88,89%. Kedua model menunjukkan performa yang seimbang pada kelas positif dan negatif, menandai peningkatan signifikan dari pendekatan sebelumnya. Penelitian merekomendasikan perluasan dataset dan pengembangan sistem pendukung keputusan berbasis prediksi untuk meningkatkan efektivitas pemasaran dealer mobil.Kata kunci: Machine learning; Random forest; XGBoost
Prediksi Risiko Kredit Nasabah Menggunakan Algoritma Data Mining: Studi Kasus pada PT Toyota Astra Finance Permadani, Icha Winadya; Sulistyo, Raka; Fadli, Muhammad; Susanto, Erliyan Redy
Progresif: Jurnal Ilmiah Komputer Vol 21, No 2: Agustus 2025
Publisher : STMIK Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35889/progresif.v21i2.2909

Abstract

This study aims to develop a credit risk prediction model for customers at PT Toyota Astra Financial Services using data mining algorithms, specifically Random Forest and XGBoost. In response to the challenge of non-performing loans (NPL), machine learning-based predictive models offer an effective solution to identify potential risks early. The research utilizes historical customer data encompassing demographic information, employment status, and loan history. After data preprocessing, the models were evaluated using accuracy, precision, recall, F1-score, and ROC-AUC metrics. The results indicate that XGBoost outperformed other models with an accuracy of 91.67% and an F1-score of 0.89 for the positive class. These findings demonstrate that applying machine learning algorithms can significantly enhance credit selection efficiency and reduce potential losses from defaulted loans.Keywords: Credit Risk; Machine learning; Random Forest; XGBoost, Data mining. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk membangun model prediksi risiko kredit nasabah pada PT Toyota Astra Financial Services dengan memanfaatkan algoritma data mining, khususnya Random Forest dan XGBoost. Dalam menghadapi tantangan kredit macet, model prediktif berbasis machine learning dapat memberikan solusi yang efektif untuk mengidentifikasi potensi risiko sejak dini. Penelitian ini menggunakan data historis nasabah yang mencakup informasi demografi, status pekerjaan, dan riwayat pinjaman. Setelah melalui tahap pra-pemrosesan data, model dievaluasi menggunakan metrik akurasi, presisi, recall, F1-score, dan ROC-AUC. Hasil menunjukkan bahwa XGBoost memiliki performa terbaik dengan akurasi sebesar 91,67% dan F1-score 0,89 pada kelas positif. Temuan ini menunjukkan bahwa penerapan algoritma machine learning dapat meningkatkan efisiensi seleksi kredit dan mengurangi potensi kerugian akibat kredit bermasalah.Kata kunci: Risiko Kredit; Machine learning; Random Forest; XGBoost; Data mining