Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pola Konsumsi Remaja Terhadap Makanan Cepat Saji di SMPN 4 Metro Provinsi Lampung Tahun 2024 Lupiana, Mindo; Ketut Ayu Dewanti RP, Ni; Muliani, Usdeka; Mulyani, Roza; Sutrio, Sutrio
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 16 No 4 (2024): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makanan cepat saji (fast food) mengandung kalori kadar lemak, gula dan sodium (Na) yang tinggi tetapi rendah serat, vitamin A, asam akrobat. kalsium dan folat. Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial. Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food), rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik, pengaruh iklan, faktor psikologis, status sosial ekonomi, program diet, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor-faktor yang berkontribusi pada perubahan keseimbangan energi dan berujung pada kejadian obesitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola konsumsi makanan siap saji (fast food) pengetahuan dan status gizi pada remaja Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik. Jumlah populasi seluruh siswa/i kelas 7 dan 8 di SMPN 4 Metro sebanyak 494 orang dan sampel 85 orang, tehnik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Variabel penelitian adalah status gizi, pengetahuan tentang fast food, kebiasaan makan fast food dan preferensi terhadap fast food. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara formulir dan kuesioner. Hasil penelitian diketahui bahwa status gizi pada siswa SMPN 4 Metro dengan kategori gizi baik terdapat 45,9%, gizi kurang 40,0%, obesitas 8,2% dan gizi lebih 5,9%. Pengetahuan siswa tentang makanan fast food 42,3% memiliki pengetahuan yang baik, 48,2% pengetahuan cukup, 2% pengetahuan kurang. Terdapat 90,5% sering mengkonsumsi fast food dan 9,5% jarang mengkonsumsi fast food. jenis fast food yang dikonsumsi yaitu sebanyak 61,2% mengkonsumsi jenis fast food keduanya, 36,4% mengkonsumsi traditional fast food dan 2,4% mengkonsumsi modern fast food. Disarankan memberikan edukasi kepada siswa tentang makanan fast food dan dampak buruk yang ditimbulkan. Pihak sekolah perlu menyediakan media pendidikan gizi seperti poster yang ditempel di dinding pada tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh siswa.
Karakteristik Kimia Tepung Hati Ayam Ikan Teri Sebagai Bahan Pembuatan MPASI Dalam Pencegahan dan Penanggulangan Stunting Indah Putri Sejati, Nawasari; Mulyani, Roza; Lupiana, Mindo; Sri Wahyuni, Endang
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 17 No 1 (2025): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hati ayam dan ikan teri merupakan bahan makanan yang murah dan mengandung zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dalam jumlah yang cukup tinggi yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat MPASI untuk mengatasi stunting. Formula MPASI yang dibuat dari 75% tepung hati ayam dan 25% tepung ikan teri memiliki tingkat kesukaan dengan kategori disukai. Tepung hati ayam teri (75:25) memiliki nilai gizi energi 397,62kkal; 65,58g protein; 12,74g lemak; dan 5,16g karbohidrat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi asam lemak terutama asam lemak omega dan zat gizi mikro (vitamin A dan Fe, Zn, Ca) pada tepung hati ayam teri formula 75:25. Penelitian ini bersifat eksperimen dan merupakan kelanjutan dari penelitian di tahun sebelumnya. Sampel menggunakan F2 dengan komposisi 75% tepung hati ayam dan 25% tepung ikan teri. Analisis komposisi asam lemak menggunakan metode kromatografi gas (GC), kandungan vitamin A dengan metode HPLC, sedangkan kandungan mineral Fe, Zn, dan Ca dengan metode ICP-OES. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung komposit memiliki kandungan zat besi sebesar 13,395 mg; Zinc sebesar 6,740 mg; dan kalsium sebesar 117,95 mg/100g. Tepung komposit juga memiliki kandungan vitamin A sebesar 13.404,59 µg/100g. Komposisi asam lemak mengandung asam lemak omega 6 (37,097%) lebih banyak dibandingkan asam lemak omega 3 (0,459%) dan omega 9 (14,567%). Omega 6 terbanyak adalah asam linoleat dan asam arakidonat dengan jumlah masing-masing sebesar 2,9900g dan 1,8805g. Kombinasi hati ayam ikan teri ini tidak hanya memberikan nilai gizi tinggi tetapi juga memperluas aplikasi pangan, misalnya sebagai bahan tambahan pada makanan bayi, biskuit, atau makanan siap saji lainnya.
Pelatihan Kader Pendamping Gizi bagi Ibu Hamil KEK dan Anemia dengan Model Paket Pendampingan Gizi Sutrio, Sutrio; Mulyani, Roza; Lupiana, Mindo
Al-Mu'awanah: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/almuawanah.v2i1.8900

Abstract

Indonesia menghadapi berbagai masalah gizi pada periode 1000 HPK, terlihat dari masih tingginya kejadian ibu hamil Kurang Energi Kronik (KEK), anemia dan luaran kehamilan berupa bayi lahir dengan BBLR. Lebih dari 20 juta bayi di dunia (15,5% dari seluruh kelahiran) mengalami BBLR dan 95% diantaranya terjadi di negara-negara berkembang. Laporan Riskesdas pada tahun 2010 mencatat prevalensi BBLR di secara nasional sebesar 11,5%. Faktor risiko kejadian BBLR diawali dengan ibu yang hamil kondisi KEK, dan risikonya lebih tinggi pada ibu hamil usia remaja (15-19 tahun), sementara proporsi ibu hamil KEK usia 15-19 tahun masih sebesar 31%. Pendampingan gizi yang selama ini berjalan difokuskan pada pencegahan dan penanggulangan masalah Gizi pada usia bayi dan balita, sangat terbatas pendampingan dan pemberdayaan yang memfokuskan pada ibu hamil dengan masalah KEK dan Anemia. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang Pendampingan Gizi Ibu Hamil KEK dan Anemia Pada Kader Kesehatan Dengan Model Paket Pendampingan Gizi di Wilayah Kerja Puskesmas Gedong Tataan Kab. Pesawaran. Pelatihan ini telah terlaksana dengan baik sehingga masyarakat mampu berperan dalam penanggulangan KEK dan anemia pada ibu hamil di wilayahnya. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan Pendampingan Gizi Ibu Hamil KEK dan Anemia dengan Model Paket Pendampingan Gizi di Puskesmas Gedong Tataan.
Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Dasar bagi Para Lansia di Klinik AGAPE HKBP Kedaton Lupiana, Mindo; Mulyani, Roza
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v2i1.238

Abstract

Lansia merupakan suatu proses tahap akhir dari kehidupan manusia yang akan dijalani oleh setiap orang. Menjadi tua merupakan suatu keadaan dimana seseorang akan mengalami kemunduran fisik, mental, sosial secara bertahap sehingga tidak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari atau terjadinya kemunduran fisik. Proses penuaan ditandai dengan perubahan degeneratif pada kulit, jantung, pembuluh darah, tulang, syaraf dan jaringan tubuh lainnya. Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia dapat memberikan dampak positif dan negatif. Dampak positif yang muncul jika lansia sehat, aktif dan produktif sedangkan dampak negatifnya lansia dapat menjadi beban akibat masalah kesehatannya yang berakibat pada peningkatan biaya perawatan kesehatan, peningkatan kecacatan, kurangnya dukungan sosial dan lingkungan yang tidak kondusif serta menjadi beban bagi keluarga. Metode yang digunakan adalah pemeriksaan kesehatan dan pengobatan kepada lansia, penyuluhan tentang gizi pada lansia dan senam lansia. Program pemeriksaan kesehatan dan pengobatan dasar bagi lansia di Klinik Agape HKBP Kedaton berhasil meningkatkan kualitas hidup lansia melalui layanan kesehatan komprehensif dan berkelanjutan. Pemeriksaan kesehatan yang mencakup pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat, serta edukasi mengenai gizi dan pola hidup sehat, membantu lansia mengelola penyakit dan mendorong perubahan positif dalam gaya hidup mereka. Kegiatan olahraga rutin seperti senam lansia dan gerak jalan santai juga memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan fisik dan mental, memperkuat interaksi sosial, dan meningkatkan semangat hidup. Keberhasilan program ini menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam mendukung kesejahteraan lansia dan diharapkan dapat dilanjutkan di masa mendatang.
Program Edukasi MP-ASI untuk Meningkatkan Pemenuhan Gizi Balita di Desa Rejo Agung, Lampung Lupiana, Mindo; Sejati, Nawasari Indah Putri; Putri, Sefanadia
ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2025): ABDI UNISAP: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : UPT Publikasi dan Penerbitan Universitas San Pedro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59632/abdiunisap.v3i1.389

Abstract

Kesehatan balita sangat dipengaruhi oleh kecukupan gizi yang diperoleh, terutama pada masa transisi dari ASI eksklusif menuju Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sejak usia enam bulan. Kurangnya pemahaman ibu tentang pemberian MP-ASI yang tepat masih menjadi kendala di berbagai daerah, termasuk Desa Rejo Agung Tegineneng. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu dalam menyediakan MP-ASI yang sesuai bagi anak balita guna menunjang tumbuh kembang optimal. Metode yang digunakan adalah penyuluhan gizi dan edukasi mengenai pemberian MP-ASI, disampaikan melalui ceramah interaktif, sesi diskusi, serta tanya jawab yang dilaksanakan di Posyandu Purworejo. Sasaran kegiatan meliputi ibu balita, ibu hamil, dan ibu menyusui, dengan total peserta sebanyak 30 orang. Kegiatan ini juga disertai pre-test dan post-test guna mengukur peningkatan pengetahuan peserta. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan antusiasme dan pemahaman peserta terhadap pentingnya menu seimbang, frekuensi makan yang sesuai, serta bahaya pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat. Para peserta juga aktif dalam diskusi, khususnya mengenai solusi praktis atas permasalahan makan balita. Kesimpulannya, kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dan diharapkan berdampak positif terhadap pola asuh gizi anak. Ke depan, kegiatan serupa perlu dilakukan secara berkelanjutan agar manfaat edukasi dapat menjangkau lebih luas.
Hubungan Asupan Serat dengan Status Gizi pada Peserta Prolanis Puskesmas Kedaton Bandar Lampung Sutrio Sutrio; Arie Nugroho; Endang Sri Wahyuni; Anggun Rusyantia; Mindo Lupiana
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 2 (2025): Juli: Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v5i2.6100

Abstract

The Chronic Disease Management Program (Prolanis) is a healthcare service program aimed at improving the quality of life of individuals with chronic diseases. Fiber intake plays a crucial role in maintaining optimal nutritional status, especially for individuals with diabetes and hypertension, who are the main targets of Prolanis. This study aims to examine the relationship between fiber intake and nutritional status among Prolanis participants at Kedaton Community Health Center (Puskesmas Kedaton). The research employed a descriptive-analytic design with a cross-sectional approach. A total of 60 respondents were selected using purposive sampling. Fiber intake data were obtained through a 2x24-hour food recall, while nutritional status was determined using Body Mass Index (BMI) measurements. Data analysis was conducted using the Chi-square test. The results showed that nearly half of the Prolanis participants had inadequate fiber intake (47.6%) and excessive nutritional status (50%). Statistical tests revealed a significant relationship between fiber intake and nutritional status (p = 0.005). Strengthening nutrition education for Prolanis participants is necessary, particularly regarding the importance of daily fiber consumption as part of chronic disease management and nutritional status maintenance to help control body weight and improve nutritional outcomes.
Pengetahuan, Sikap, Dan Praktik Ibu Dalam Stimulasi Dini Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Lokus Stunting Cipadang Kec. Gedong Tataan Kab. Pesawaran Roza Mulyani; Reni Indriyani; Mindo Lupiana; Sutrio
PESHUM : Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora Vol. 4 No. 1: Desember 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/peshum.v4i1.6730

Abstract

: Pertumbuhan dan perkembangan adalah sebuah proses yang terjadi secara beriringan dengan bertambahnya umur anak. Seribu hari pertama kehidupan merupakan kesempatan emas bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu mulai dari periode saat janin dalam kandungan sampai usia anak berusia 2 tahun. Salah satu faktor terjadinya penyimpangan tumbuh kembang pada anak adalah kurang nya stimulasi yang diberikan orang tua. Penelitian ini bertujuan Pengetahuan, sikap, dan Praktik Ibu dalam Stimulasi Dini Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Lokus Cipadang Kec. Gedong Tataan Kab. Pesawaran. Jenis Penelitian bersifat deskriptif, dengan disain penelitian survei untuk melihat Pengetahuan, sikap, dan Praktik Ibu dalam Stimulasi Dini Perkembangan Bayi Usia 0-12 Bulan Di Desa Lokus Stunting Sidodadi Kec. Teluk Pandan Kab. Pesawaran. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bayi 0-12 bulan di desa Sidodadi. Sampel adalah total populasi dengan berjumlah 27 orang. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas ibu memiliki pengetahuan yang baik sebesar 66,7%, memiliki sikap positif 74,1% dan melakukan praktik stimulasi dini perkembangan pada bayi 0-12 bulan 74,1%. Diharapkan tenaga kesehatan dapat melakukan pelatihan dan pembinaan pada para kader dan ibu-ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang tumbuh kembang anak, serta mendeteksi atau memberikan stimulasi dini perkembangan bayi sesuai usia anak dan kebutuhan dengan memperhatikan waktu interaksi dan media permainan yang digunakan antara anak dan orang tua