Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

LANGGAM CERITA RAKYAT BANYUMAS DALAM HARMONI NILAI KEARIFAN LOKAL Riyanton, M.
Jurnal Ilmiah Lingua Idea Vol 8 No 2 (2017): Desember
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.294 KB) | DOI: 10.20884/1.jili.2017.8.2.255

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi cerita rakyat bagi masyarakat di Kabupaten Banyumas. Artikel ini merupakan kualitatif deskriptif.  Dalam artikel ini informasi dideskripsikan secara teliti dan analisis. Data Makalah dikumpulkan melalui beberapa sumber yaitu, informan, tempat benda-benda fisik, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi langsung, perekaman, wawancara dan analisis dokumen. Teknik cuplikan (sampling) yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik validasi data yang digunakan adalah triangulasi data/sumber dan triangulasi metode. Teknik validasi data yang digunakan adalah review informan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis model interaktif (interactive model of analysis). Cerita rakyat Kabupaten Banyumas yang dihimpun dan dianalisis dalam Makalah ini berjumlah tiga, yaitu (1) cerita rakyat “Babad Ajibarang: Djaka Mruyung”, (2) cerita rakyat “Babad Sokaraja: Raden Kuncung”, dan(3) cerita rakyat “Batu Raden”.  Pengkajian cerita rakyat yang di dalamnya termuat cerita rakyat (folk literature) memiliki fungsi antara lain: (1) sebagai sistem proyeksi (projective system), (2) sebagai alat pengesahan pranata- pranata dan lembaga-lembaga kebudayaan, (3) sebagai alat pendidik anak (pedagogical device) (4) sebagai alat pemeriksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota kolektifnya. Keempat fungsi inilah yang ditemukan dalam kajian ini.
Pendidikan Humanisme Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Riyanton, M.
Jurnal Ilmiah Lingua Idea Vol 6 No 1: Juni - 2015
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.385 KB) | DOI: 10.20884/1.jili.0.6.1.327

Abstract

Pendidikan memposisikan manusia sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi satu sama lain dan menjadikannya tempat yang paling menyenangkan bagi mereka (siswa) untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki sebagai bekal untuk kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, untuk membentuk pendidikan humanisme, hal-hal yang sangat harus diperhatikan adalah keseimbangan antara dua aspek, yaitu aspek internal dan eksternal manusia. Pendidikan Humanisme bertujuan untuk menjadikan dan menempatkan siswa sebagai manusia yang bebas dalam proses belajar. Bebas untuk memilih dan melakukan hal-hal yang positif. Pendidikan Humanisme apabila dikaitkan dengan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantoro “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”, memiliki keselarasan yaitu seseorang yang mampu mengembangkan semua aspek kemanusiaan secara menyeluruh dan harmonis, akan mampu menghargai dan menghormati sisi kemanusiaan setiap orang. Pembelajaran kooperatif merupakan pilihan yang tepat untuk membangun humanisme dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan humanisme dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat direpresentasikan dalam berbagai aspek. Keunggulan pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari hasil belajar akademik, penerimaan perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial. Keuntungan-keuntungan tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsepkonsep yang sulit. Hal ini dapat dijadikan alat yang efektif untuk mendidik perilaku humanisme kepada para siswa. Dengan demikian, secara makro pembelajaran bahasa Indonesia dapat menanamkan nilai-nilai humanisme yang heterogen ke dalam diri para siswa.
PLANNING AND DEVELOPING CREATIVITY THROUGH MEDIA-BASED LEARNING IN ENGLISH LANGUAGE TEACHING Mustasyfa Thabib Kariadi; M. Riyanton; Dini Anggraheni
English Review: Journal of English Education Vol 9 No 2 (2021)
Publisher : University of Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/erjee.v9i2.4519

Abstract

This paper justifies the planning and development of teachers' creativity through media-based learning in English language teaching, especially in the pandemic era. This study used a descriptive-qualitative method with a case study. The data sources consisted of 37 English teachers, school principals, and students involved in the teaching and learning process in SMP 7 Purwokerto. The results showed that the teacher's creativity at the planning stage was demonstrated by consistently well-arranged planning the lessons and adequately preparing the learning media regarding the implementation of multimedia. Regarding creativity at the preliminary stage, ESL teachers employed various mediums to make it easier for pupils to acquire and grasp the topic. Audio, visual, and audiovisual media are examples of media. Audio and visual media were the most commonly employed in ELT classes. The planning and creativity teachers become the main factors to make the class more interactive using several media.
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN BAHASA UNTUK GURU SEKOLAH DASAR Muhammad Riyanton
Dinamika Journal : Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dj.2019.1.1.783

Abstract

ABSTRAKPemilihan model pembelajaran merupakan faktor penting saat proses pembelajaran. Peserta didik akan dituntut kemandirian dan tanggung jawabnya sebagai insan  cendekia. Oleh  karena  itu, guru  hendaknya dalam pembelajaran  menggunakan model/strategi yang relevan. Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan membuat siswa merasa nyaman dan dekat dengan pendidik, sehingga akan terjalin pembelajaran yang kondusif. Tujuan kegiatan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memilih dan menerapkan model-model pembelajaran, yakni dalam mengimplementasikan model/strategi yang tepat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di sekolah masing-masing. Metode kegiatan ini berupa pelatihan kepada para guru-guru Sekolah Dasar di UPK Kecamatan Kedungbanteng Kabupaten Banyumas. Langkah-langkah pelatihan antara lain (1) Penyemaian  informasi; (2) Pemberian model pembelajaran  bahasa; (3) Praktik  membuat  RPP; (4) Praktik/Implementasi menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran bahasa yang telah didesain. Hasil pengabdian masyarakat ini bahwa keterampilan guru setelah mengikuti pelatihan ini terjadi kenaikan signifikan terhadap nilai rata-rata yang diperoleh 78 dengan nilai paling rendah guru adalah 60 sedangkan paling tinggi adalah  90. Setelah posttest tulis dilakukan, hasil nilai praktik  pembelajaran dengan menggunakan Circ, Jigsaw, dan STAD juga menunjukkan hasil yang memuaskan, hal ini tampak dari meningkatnya percaya diri guru ketika berbicara dalam bahasa Indonesia, interaksi yang terjadi antara guru dan siswa juga mulai bagus.Kata Kunci: Model Pembelajaran, Kooperatif Circ, Jigsaw, dan STAD            THE IMPLEMENTATION OF LANGUAGE LEARNING METHOD FOR ELEMENTARY SCHOOL TEACHERSM. RiyantonFaculty of Humanities, Jenderal Soedirman UniversityABSTRACTLearning model selection is one important factor during the teaching-learning processes. The students are expected to become independent and responsible as the scholars. Therefore, teachers should implement relevant learning models or strategies. The properly implemented learning models may comfort and make the students close to their teachers that condusive teaching-learning situations may be created. The purpose of this activity is generally to improve the teachers' capacity in selecting and implement various learning models including implementing proper models or stategies in preparing the Lesson Plans at school. This activity employs training methods for the elementary school teachers available in The activity implementing unit (Unit Pelaksana Kegiatan known as UPK) of Kedungbanteng district, Banyumas Regency. The training stages are (1) information dissemination; (2) explaining various language learning models; (3) Lesson Plan Making Practices; (4) implementing those designed lesson plans into practices using the particularly selected language learning models. The result of this community service activity showed that the teachers' skills significatly improved after joining the trainings with the average score of 78, the lowest score of 60, and the highest score of 90. After a written posttest, the learning practice score results after implementing Circ, Jigsaw, and STAD are considered satisfying, proven by the improving teachers' confidence when speaking to the students and better interactions between the teachers and the students. Keywordsi: Learning Model, Cooperative Circ, Jigsaw, and STAD
A STUDY OF ILLOCUTIONARY SPEECH IN TRADITIONAL MARKETS IN PRAGMATIC PERSPECTIVE Muhammad Riyanton; Mustasyfa Thabib Kariadi; Umi Ana Setiana
Jurnal Ilmiah Teunuleh Vol. 1 No. 2: Jurnal Ilmiah Teunuleh | December 2020
Publisher : Teunuleh Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51612/teunuleh.v1i2.17

Abstract

Abstract The interaction conducted by traders with buyers in Kejajar Wonosobo Market intends to reach a final agreement in transaction activities. In the final agreement, there is an interesting thing that needs to be observed, namely the use of certain words that have the influence of the seller on the buyer. The power of influence is a speech that can be understood by speakers and speech partners. The power of influence is known as the act of speech illocution. In this article, the author aims to describe the type and function of illocution speech and its relevance to Indonesian language learning in high school. Based on the results of data analysis found 41 speech data included in the type and function of illocution speech actions carried out by sellers with buyers in Kejajar Wonosobo Market. The data included 7 data on expressive speech types, 17 data on the type of corrective speech directive, 11 data on the type of corrective speech, and 6 data types of commission speech, while the type of declarative illocution speech was not found. In addition, the illocution speech function was found to consist of 17 competitive function data, 13 convivial function data, 11 collaborative function data, while for conflictive illocution speech function was not found. Furthermore, the results of this study were integrated into Indonesian language learning in negotiation text material in high school grade X, in KD 3.11: Analyzing the content, structure (orientation, submission, offer, approval, closing) and language of the negotiating text.
FUNGSI PERIBAHASA BANYUMAS M. Riyanton
Jurnal Komposisi Vol 4, No 1 (2019): Jurnal Komposisi
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.638 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fungsi penggunaan peribahasa bahasa Jawa Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnolinguistik. Dalam penelitian ini informasi dideskripsikan secara teliti  dan  analisis.  Strategi  penelitian  yang digunakan  adalah  studi  kasus  tunggal  yang dilakukan pada satu karakteristik dan satu sasaran (subjek), yaitu peribahasa di Kabupaten Banyumas. Data penelitian dikumpulkan melalui beberapa sumber yaitu, informan, dan dokumen.Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi partisipatori langsung,wawancara, dan analisis dokumen.Teknik cuplikan yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penelitian bahwa fungsi peribahasa Banyumas adalah fungsi budaya; fungsi bahasa; fungsi etika; fungsi sosial; fungsi ekonomi; fungsi; dan fungsi geografis.
Using Character Education Forms and Values of Folklores in Brebes Regency as the Old Literature Learning Materials Umi Ana Setiani; Sukirno Sukirno; M. Riyanton; Mustasyfa Thabib Kariadi
Jurnal Lingua Idea Vol 12 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2021.12.1.3949

Abstract

This research aimed at analyzing the character education forms and values contained in the folklores of Brebes Regency including their relevance for the old literature learning materials at higher education institutions. This research used a qualitative method with an ethnographic approach. The data were collected using an observational study, in-depth interview, note-taking, and documentation. The results show that the folklores in Brebes Regency are in the form of legends and myths. Besides, the folklores of Brebes Regency also contain 13 educational character values consisting of religiousness, hard-working, nationalism and patriotism, appreciating achievements, friendly/communicative, environmental awareness, responsibility, curiosity, discipline, democracy, honesty, tolerance, and social awareness value. Thus, the folklores of Brebes Regency are considered relevant to use as the old literature learning materials at higher education institutions since they are not only appropriate and functional in providing adequate experiences for the students but also containing noble values to follow.
Pendidikan Humanisme Dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia M. Riyanton
Jurnal Lingua Idea Vol 6 No 1: Juni - 2015
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.385 KB)

Abstract

Pendidikan memposisikan manusia sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi satu sama lain dan menjadikannya tempat yang paling menyenangkan bagi mereka (siswa) untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki sebagai bekal untuk kehidupan di masyarakat. Oleh karena itu, untuk membentuk pendidikan humanisme, hal-hal yang sangat harus diperhatikan adalah keseimbangan antara dua aspek, yaitu aspek internal dan eksternal manusia. Pendidikan Humanisme bertujuan untuk menjadikan dan menempatkan siswa sebagai manusia yang bebas dalam proses belajar. Bebas untuk memilih dan melakukan hal-hal yang positif. Pendidikan Humanisme apabila dikaitkan dengan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantoro “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani”, memiliki keselarasan yaitu seseorang yang mampu mengembangkan semua aspek kemanusiaan secara menyeluruh dan harmonis, akan mampu menghargai dan menghormati sisi kemanusiaan setiap orang. Pembelajaran kooperatif merupakan pilihan yang tepat untuk membangun humanisme dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan humanisme dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dapat direpresentasikan dalam berbagai aspek. Keunggulan pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari hasil belajar akademik, penerimaan perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial. Keuntungan-keuntungan tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsepkonsep yang sulit. Hal ini dapat dijadikan alat yang efektif untuk mendidik perilaku humanisme kepada para siswa. Dengan demikian, secara makro pembelajaran bahasa Indonesia dapat menanamkan nilai-nilai humanisme yang heterogen ke dalam diri para siswa.
Using Character Education Forms and Values of Folklores in Brebes Regency as the Old Literature Learning Materials Umi Ana Setiani; Sukirno Sukirno; M. Riyanton; Mustasyfa Thabib Kariadi
Jurnal Lingua Idea Vol 12 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2021.12.1.3949

Abstract

This research aimed at analyzing the character education forms and values contained in the folklores of Brebes Regency including their relevance for the old literature learning materials at higher education institutions. This research used a qualitative method with an ethnographic approach. The data were collected using an observational study, in-depth interview, note-taking, and documentation. The results show that the folklores in Brebes Regency are in the form of legends and myths. Besides, the folklores of Brebes Regency also contain 13 educational character values consisting of religiousness, hard-working, nationalism and patriotism, appreciating achievements, friendly/communicative, environmental awareness, responsibility, curiosity, discipline, democracy, honesty, tolerance, and social awareness value. Thus, the folklores of Brebes Regency are considered relevant to use as the old literature learning materials at higher education institutions since they are not only appropriate and functional in providing adequate experiences for the students but also containing noble values to follow.
Code Mixing in Parent’s Bilingualism for Developing English Children Literacy Testiana Deni Wijayatiningsih; Riana Eka Budiastuti; Mustasyfa Thabib Kariadi; M. Riyanton; Dini Anggraheni
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Vol 8, No 1: JANUARI 2023
Publisher : Graduate School of Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/jptpp.v8i1.21335

Abstract

This case study aims at analyzing the bilingualism Indonesian-English code mixing in parents’ day-to-day talk toward children’s literacy development in learning English. The areas of analysis in this bilingualism study include code-mixing categories: intra-sentential, intra-lexical, and changing dictions. Further, those areas give impacts to the children’s literacy development. The findings indicate that the parent is a bilingual who used Indonesian and English equally well. She is accustomed to do conversation by mixing two different languages to her children. In the conversation, the children are able to imitate and remember the words and phrases produced by parent. Further, this study also finds that the ways children attempt to master language are noticeable that they were expected to be able to mix two languages appropriately in their activities. Briefly, the children and their parent do bilingualism to support their literacy development in learning English.