Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

HUBUNGAN JUMLAH CD4 DENGAN KUALITAS HIDUP PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Wira Daramatasia; Dwi Soelistyoningsih
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 8 No 1 (2019): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1787.185 KB) | DOI: 10.33475/jikmh.v8i1.198

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Kualitas hidup pada ODHA merupakan aspek yang sangat penting untuk diperhatikan, karena HIV/AIDS bersifat kronis dan progresif sehingga berdampak luas pada permasalahan fisik, psikologis, kemandirian, sosial, lingkungan maupun spiritual. Dengan meningkatnya kualitas hidup ODHA dapat mengurangi angka kesakitan bahkan angka kematian karena HIV/AIDS. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan jumlah CD4 dengan kualitas hidup ODHA pada kelompok dukungan sebaya di Jombang Care Center Plus. Metode penelitian:menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Responden berjumlah 79 orang yang diambil dari 367 ODHA yang bergabung di KDS JCC+ berdasarkan quota sampling dan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Kualitas hidup (Quality of Life/QoL) ODHA dikaji menggunakan kuisioner WHOQoLHIVBREF, Jumlah CD4 diukur dengan alat flowcytometry. Analisis data menggunakan t test untuk menguji signifikansi antara jumlah CD4 dan QoL dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil :kualitas hidup ODHA secara umum responden memiliki kualitas hidup baik sebesar 68%, sebesar 32% memiliki kualitas hidup cukup dan tidak terdapat responden dengan kualitas hidup kurang. Jumlah CD4 pada ODHA setelah diterapi ARV, Jumlah CD4 >350 sebanyak 70 0rang (99%) dan CD4<350 sebanyak 9 orang (11%). Adanya hubungan yang signifikan antara kualitas hidup dengan jumlah CD4, ODHA dengan jumlah CD4 yang lebih tinggi lebih baik kualitas hidupnya dibandingkan pasien dengan jumlah CD4 yang lebih rendah (P <0,05). Saran: Diharapkan ODHA dapat proaktif untuk lebih memperhatikan kesehatannya, pada KDS, tenaga kesehatan maupun pihak terkait dapat meningkatkan pelayanan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) kepada seluruh lapisan kelompok sasaran penularan HIV/AIDS pada kelompok tertular kelompok beresiko, kelompok rentan dan masyarakat umum Kata Kunci : Kualitas hidup, HIV, AIDS, WHOQoLHIV BREF, CD4.
HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) Mizam Ari Kurniyanti; Wira Daramatasia
Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada Vol 10 No 1 (2021): April
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/jikmh.v10i1.249

Abstract

Human immunodeficiency virus/Acquired immunodeficiency syndrome (HIV/AIDS) Is one of the worst pandemic, besides impact to the physical cause psikososial anciety.Until now it has not been found the drug therapy / the healer HIV / AIDS so as to cause odha feel down even apathetic, in addition condition self stigma (perceived stigma) in ODHA so can be lowered compliance drink ARV. The purpose of research carried out in peer support groups jombang care center ( kds jcc ) district jombang in general to drink in compliance ARV ODHA .In this research using analytic methods the cross sectional. Observasional respondents were 55 ODHA taken purposive approach based on techniques of sampling of 550 ODHA joined at KDS JCC and meet the criteria for inclusion and ekslusi. The self stigma measured with selected berger stigma scale and drink ARV measured by of the questionnaire was compliance drink a drug ( MMAS ). Data analyse using Somer’s test. the results of the study obtained as follows 61,8% Male ODHA respondent, 78,2% in age 26 year until 45 year, 43,6% Senior High Shool, 67,3% work, 45,5% had income levels under 1 million per month, 47,3%, married and 72,5% had diagnose HIV/AIDS in 1 until 5 years. Perceived stigma from the perception of living most enough as much as 74,5%. Compliance drink were any ARVS in ODHA 56,4% categorized as high compliance .There is a significant relation exists between / meaningful stigma to compliance drink were any ARVS (p=0,024 dan r= 0,276). Advice the strategy koping who focuses on the problem ( problem-focused coping strategies ) used odha is joining social support groups , open hiv status , counseling and improving the optimization of adherence to art is the joint responsibility of of the program , patients , health care providers , and family and community projects
HUBUNGAN STRES AKADEMIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN SEMESTER VI DI MASA PANDEMI COVID-19 FENDERSIA WAY; WIRA DARAMATASIA; YULIYANIK
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 3 No. 3 (2022): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v3i2.95

Abstract

Wabah covid-19 yang melanda negara-negara didunia memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan khususnya perguruan tinggi. salah satunya perguruan tinggi dituntut untuk melaksanakan pembelajaran secara online. Proses pembelajaran online yang dilakukan ini tentu berdampak bagi mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini untuk Menganalisis hubungan stres akademik dengan motivasi belajar mahasiswa keperawatan semester VI Stikes Widyagama Husada Malang di masa pandemi covid-19. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah Korelasi, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian seluruh mahasiswa keperawatan semester VI, pengambilan sample menggunakan total sampling. Pengumpulan data penelitian diperoleh dengan penyebaran kuisioner secara online terhadap 67 responden mahasiswa keperawatan. Kuesioner yang disebar menggunakan educational stress scale for adolescents (ESSA) yang memiliki 16 pernyataan dan motivated strategies for learning questionnaire (MSLQ) yang memiliki 20 pernyataan dengan skala likert 4 poin. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analsis deksriptif dan analisis korelasi kendall tau. Hasil pengolahan data menunjukkan tingkat stres akademik tinggi dan tingkat motivasi belajar rendah. Pada penelitian ini stres akademik berhubungan dengan motivasi belajar dengan nilai korelasi sebesar 0,134 dengan arah hubungan yang tidak searah. Dapat disimpulkan semakin tinggi stres akademik maka semakin rendah motivasi belajar mahasiswa keperawatan semester VI di masa pandemi covid-19. Mahasiswa diharapakan dapat mengolah stres akademik dengan baik dengan cara membuat jadwal pembelajaran yang teratur di masa pandemi covid-19.
STUDI LITERATURE TENTANG HUBUNGAN STIGMA DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA ODHA MELKIANUS MALO BILI; WIRA DARAMATASIA; DWI SOELISTYONINGSIH
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 3 No. 3 (2022): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v3i3.98

Abstract

Pendahuluan: Stigma merupakan fenomena yang sangat kuat yang terjadi di masyarakat dan erat kaitannya dengan nilai-nilai yang dianut oleh berbagai identitas sosial yang terkait. Penerimaan diri merupakan suatu kondisi dimana seseorang memiliki sikap positif terhadap dirinya sendiri, mengakui dan menerima berbagai kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya serta mampu berpikir positif tentang kehidupan yang dijalaninya. Tujuan penelitian: Studi Pustaka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stigma diri dengan penerimaan diri pada ODHA. Metode penelitian: Literatur penelitian ini diperoleh dari 3 database yaitu science direct, pubmed dan googleschool. Cari artikel penelitian ilmiah dari tahun 2015-2020 menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Penelitian sebelumnya menggunakan desain cross sectional, deskriptif kuantitatif, deskriptif kualitatif dan pretest-posttest. Hasil penelitian: Berdasarkan 10 literatur terkait stigma diri dan penerimaan diri (n = 10), ditemukan bahwa sebagian besar stigma yang dirasakan pada ODHA memiliki tingkat personalisasi stigma, sikap publik dan citra diri negatif yang rendah, sedangkan pengungkapan kekhawatiran memiliki tingkat yang tinggi. Sementara itu. tidak ada hubungan antara pengetahuan HIV dan AIDS, tingkat pendidikan dan terpaan media dengan stigma terhadap ODHA. Bekerja untuk kepentingan keluarga, intervensi di lingkungan pedesaan dan tempat kerja, serta dukungan sosial yang nyata diperlukan untuk meminimalkan stigma diri pada ODHA. Usia dan pendidikan mempengaruhi persepsi ODHA dan hasil positif untuk ODHA dan CFM terbukti bermanfaat karena ODHA merasa lebih didukung dan CFM menunjukkan kasih sayang yang lebih terhadap ODHA. Ada pengaruh antara penerimaan diri pada ODHA dengan kecerdasan emosional. Pengaruh positif dan negatif terhadap stres kerja karyawan hingga 37,8%. Partisipan yang merupakan mantan WPS (wanita pekerja seks) digambarkan dalam tiga tema dengan merasakan tekanan batin saat mengetahui dirinya positif HIV, memotivasi diri dan mendapatkan dukungan dari orang terdekatnya, serta menerima dan membuka statusnya sebagai ODHA. Cara ODHA memproses hasil positif penyakitnya dapat mempengaruhi keterlibatannya dalam pengobatan dan perawatan HIV/AID. Kesimpulan: Berdasarkan 10 jurnal yang di-riview menunjukkan usia dan Pendidikan mempengaruhi persepsi ODHA dan CFM terbukti bermanfaat untuk menunjukkan lebih banyak kasih saying terhadap ODHA. Ada pengaruh antara penerimaan diri pada ODHA dengan kecerdasan emosional.
HUBUNGAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN KETERAMPILAN BERPERILAKU DALAM KEPATUHAN TERAPI ARV PADA ODHA DI JCC YURIKE ISWARI; WIRA DARAMATASIA; YULIYANIK
Media Husada Journal Of Nursing Science Vol. 3 No. 3 (2022): November
Publisher : LPPMK STIKES Widyagama Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33475/mhjns.v3i3.114

Abstract

Human Immunodeficiency Virus atau yang lebih dikenal dengan HIV merupakan virus yang menyerang atau menginfeksi leukosit (sel darah Putih) sehingga menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh. Strategi penanggulangan HIV dan AIDS ditujukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan HIV dan meningkatkan kualitas hidup ODHA. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan ARV yaitu motivasi diri ODHA. Penggunaan obat ARV harus terus menerus sehingga sangat rentan mengalami ketidakpatuhan yang dapat menimbulkan resistensi HIV. Dukungan Kelompok sebaya dalam menjalani program pengobatan ARV akan semakin menguatkan atau meningkatkan motivasi diri ODHA untuk melakukan pengobatan ARV dan sembuh dari penyakitnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan dukungan kelompok sebaya dengan keterampilan berperilaku dalam kepatuhan terapi ARV (anti retroviral) pada ODHA Di Jombang Care Center Plus (JCC+) Kabupaten Jombang. Desain penelitian ini menggunakan metode cross sectional pada 30 sampel ODHA di JCC+. Teknik pengumpulan sampel dengan accidental sampling. Dukungan kelompok sebaya diukur menggunakan kuisoner Social Provosion Scale (SPS) dan keterampilan berperilaku menggunakan Kuesioner The Life Windows Information Motivation Behavioral Skills ART Adherence Questionnaire (LWIMB-AAQ), dan Uji statistik menggunakan uji Somers’d. Hasil: tidak ada hubungan dukungan kelompok sebaya dengan keterampilan berperilaku dalam kepatuhan terapi ARV pada ODHA Di JCC+. Besarnya nilai peran dukungan kelompok sebaya yang terbanyak adalah cukup yaitu 20 (66.7%) dan Keterampilan berperilaku dalam yang terbanyak adalah rendah yaitu sejumlah 15 (50 %).
PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV IBU KE ANAK (PPIA) PADA IBU HAMIL DAN PEREMPUAN USIA REPRODUKSI DENGAN HIV AIDS Wira Daramatasia; Yuliyanik Yuliyanik
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 9: February 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i9.4858

Abstract

Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) salah satu penyakit menular yang dapat mempengaruhi kematian ibu dan anak, salah satu penyebab dari tingginya kasus kematian ini dipengaruhi oleh pengetahuan mengenai pencegahan penularan HIV ibu ke anak (PPIA) yang masih kurang. Tujuan pengabdian masyarakat ini agar orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) pada Ibu hamil dan perempuan usia reproduksi dapat memiliki pengetahuan yang baik, terutama dalam mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke bayi yang dikandungnya. Mitra kegiatan ini adalah ODHIV pada ibu hamil dan perempuan usia reproduksi di kelompok dukungan sebaya Jombang Care Center Plus (KDS JCC+) di Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan yang disertai diskusi tanya jawab, pre-test dan post-test. Materi penyuluhan yang diberikan adalah mengenai konsep Ibu hamil dengan HIV AIDS, pencegahan terjadinya penularan HIV dari Ibu ke bayi serta kegiatan pendukung lainnya. Setelah dilakukan penyuluhan, diketahui bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang PPIA pada Ibu hamil dan perempuan usia reproduksi dengan HIV AIDS.
Correlation of Physical Activity During The COVID-19 Pandemic to Blood Pressure of Nursing Students of STIKes Widyagama Husada Malang Shintya Oftaviana; Ari Damayanti Wahyuningrum; Wira Daramatasia
Critical Medical and Surgical Nursing Journal (CMSNJ) Vol. 11 No. 2 (2022): OCTOBER 2022
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/cmsnj.v11i2.38965

Abstract

Introduction: The COVID-19 pandemic is limited to activities outside the home, focusing on online activities with academic and practical learning, which can cause changes in blood pressure, reducing physical activity for students. Lifestyle changes are a trigger for non-communicable diseases (PTM), one of the factors that trigger changes in blood pressure. Methods: Observational analytic research design with a cross-sectional approach. The sampling technique used Stratified Random Sampling with 66 nursing students in semesters 2, 4, 6, and 8. Physical activity was measured using the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), and blood pressure measurement using an aneroid sphygmomanometer. Data analysis used the Kruskall-Wallis test. Results: The majority were female, 68.2%, and had an average age of 20.97. 66.7% had no family history of the disease, and as many as 77.3% had no previous medical history. 56.1% had a normal Body Mass Index (BMI), and the majority, 81.8%, had no smoking behaviour. The majority, 54.5%, had moderate physical activity and normal blood pressure, with a mean of 111.08/79.89. The result of data analysis between physical activity and systolic blood pressure is p= 0.804, and for diastolic blood pressure, p= 0.961. Conclusion: There is no significant correlation between physical activity during the COVID-19 pandemic and blood pressure in STIKES Widyagama HusadaMalang nursing students.
HUBUNGAN TINGKAT MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS DI JOMBANG CARE CENTER PLUS KABUPATEN JOMBANG Widiyanti Widiyanti; Wira Daramatasia; Muntaha Muntaha
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18267

Abstract

HIV merupakan virus yang menginfeksi sel darah putih yang dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun, yang mana virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, air mani, atau cairan vagina. ARV merupakan pengobatan untuk mengurangi risiko penularan HIV, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan jumlah viral load dalam darah sampai tidak terdeteksi. Obat ARV ini dilakukan oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang diberikan seumur hidup dan harus dikonsumsi dengan patuh. Kepatuhan dalam menjalani terapi ARV menjadi penentu keberhasilan dalam pengobatan untuk menghambat replikasi virus secara maksimal. Salah satu faktor utama kepatuhan terapi ARV adalah motivasi ODHA. motivasi dapat berupa dorongan internal dan eksternal sehingga sangat diperlukan demi keberhasilan terapi ARV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan tingkat motivasi dengan kepatuhan terapi antiretroviral pada ODHA di Jombang Care Center Plus (JCC+) Kabupaten Jombang. Desain penelitian ini menggunakan metode creoss sectional pada 38 sampel ODHA di JCC+, teknik pengumpulan sampel dengan purposive sampling. Tingkat motivasi diukur dengan menggunakan kuesioner The Life Windows Information Motivation Behavioral Skills ART Adherence Quistionnare (LW-IMB-AAQ) dan kepatuhan terapi antiretroviral menggunakan kuesioner MMAS-8, dan uji statistik menggunakan uji somers’d. Terdapat hubungan tingkat motivasi dengan kepatuhan terapi antiretroviral pada ODHA di JCC+  Kabupaten Jombang dengan nilai p value = 0,000 (p=<0,05), besar uji korelasi 0,415 yaitu dengan kekuatan sedang. Kesimpulan dari penelitian ini tingkat motivasi sangat dibutuhkan dalam kepatuhan terapi  antiretroviral pada ODHA.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ARV DENGAN KEPATUHAN TERAPI ANTIRETROVIRAL PADA ODHA DI KDS JOMBANG CARE CENTER PLUS Nurzulaikha Nurzulaikha; Wira Daramatasia; Angernani Trias Wulandari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2023): SEPTEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i3.18329

Abstract

HIV/AIDS merupakan suatu perjalanan penyakit yang mengakibatkan turunnya sistem imun pada tubuh penderita. Pemerintah Indonesia memiliki program Three Zero di tahun 2030 sebagai upaya untuk mengakhiri epidemi AIDS dengan menekankan kepatuhan terapi ARV pada ODHA. Kepatuhan terapi ARV dapat dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan ODHA dalam pengobatan ARV, dimana salah satu faktor penghambat kepatuhan terapi ARV yaitu pengetahuan ARV. Pengetahuan ARV sangat diperlukan agar ODHA tidak menghentikan pengobatannya atau Loss to Follow Up (LFU) dikarenakan dapat berdampak pada kepatuhan terapi ARV. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan ARV dengan kepatuhan terapi antiretroviral pada ODHA di KDS Jombang Care Center Plus pada bulan Maret 2023. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif bersifat analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling pada 38 sampel dari 349 ODHA di KDS JCC+ Jombang. Instrumen yang digunakan kuesioner ART Knowledge untuk mengukur tingkat pengetahuan dan MMAS – 8 untuk mengukur kepatuhan terapi ARV. Analisa data menggunakan uji statistik Somers’D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan ARV dengan kepatuhan terapi antiretroviral pada ODHA di KDS Jombang Care Center Plus dengan kekuatan sedang  nilai r = 0,452 dan p value = 0,013 (p= <0,05. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan terapi antiretroviral pada ODHA di KDS JCC+ Jombang.
Empowerment Posyandu cadres in the transfer of spinach-based technology for early stunting prevention Abdul Qodir; Dwi Soelistyoningsih; Wira Daramatasia; Ari Damayanti Wahyuningrum; Riza Rachmadhani; Sassilia Dwi Yulianti
Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang Vol. 9 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/abdimas.v9i1.11898

Abstract

The issue of nutritional health among toddlers has become a concern for the Indonesian government. The aim of this initiative is twofold: firstly, to prevent and early detect stunting in toddlers by leveraging local food resources through spinach-based technology, and secondly, to enhance the skills of Posyandu health cadres in spinach-based technology and improve their knowledge on stunting prevention. The service team will provide health education on stunting prevention using lecture and discussion methods and conduct anthropometric measurements. Practical or demonstration methods will be used to make cakes and jelly candies. The next stage is evaluation. Findings from the community empowerment evaluation show that health cadres are able to make jelly candy and spinach biscuits. The level of knowledge and skills of cadres on early stunting prevention and anthropometric measurements increased compared to before community empowerment. The evaluation results for knowledge and skill levels after training were 79.4 versus 66.5 before training. Paired t-test analysis found that the p-value was 0.002, so it was concluded that there was a significant increase in knowledge and skills scores in transferring spinach technology before and after training.