Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Penyuluhan Tentang Masalah dan Dampak Gangguan Kesehatan Reproduksi Remaja di SMPN 26 Malang Yuliyanik, Yuliyanik; Daramatasia, Wira
Open Community Service Journal Vol. 3 No. 1 (2024): Open Community Service Journal
Publisher : Research and Social Study Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33292/ocsj.v3i1.67

Abstract

Usia remaja adalah usia antara 10 – 19 tahun, masa peralihan dari masa kanak-kanak dan dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan primer dan sekunder yang merupakan masa kritis baik secara fisik maupun psikologis. Siswa siswi belum memahami dengan baik perubahan yang terjadi terutama yang berkaitan dengan kesehatan reproduksinya. Perubahan-perubahan yang terjadi membuat rasa ingin tahunya sangat tinggi. Rasa ingin tahu tersebut perlu ditangani dengan baik agar siswa siswi memahami perubahan dan dampak yang terjadi jika tidak menjaga kesehatan reproduksinya dengan baik. Peningkatan pemahaman dilakukan dengan metode penyuluhan. Penyuluhan ini dilaksanakan dengan tujuan agar remaja lebih memahami tentang kesehatan reproduksi dan dapat mencari solusi yang tepat saat terjadi gangguan pada kesehatan reproduksinya. Sasaran kegiatan ini siswa siswi kelas IX yang dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2023 di SMPN 26 Malang. Setelah dilakukan penyuluhan terdapat peningkatan pemahaman dari 12,5% menjadi 83,33% pada siswa laki-laki dan 9,62% menjadi 80,77% pada perempuan. Pemahaman yang meningkat memberi harapan tim pengabdian agar siswa siswi dapat lebih baik dalam menjaga kesehatan reproduksinya agar tidak terjadi dampak yang merugikan terhadap kesehatan rerpoduksinya.
Efektifitas Pemberian Jus Bitsak (Bit dan Sirsak) Terhadap Peningkatan Hemoglobin Remaja Putri dengan Anemia Sumasri, Sumasri; Daramatasia, Wira; Rahmawati, Wenny
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14570

Abstract

ABSTRACT Anemia is a health problem that still has a high incidence rate. Anemia still occurs a lot in adolescent girls because they get menstruation along with imbalanced nutrition, diseases and impaired iron absorption. The serious impact of anemia to adolescents may occur during productive age that leads to giving birth to low birth weight babies and bleeding during childbirth. Therefore, anemia becomes an important concern in prevention and treatment. The effectiveness of giving Bitsak Juice (beetroot and soursop) on increasing hemoglobin to students with anemia at SMP Unggulan AL-YA'LU Malang in 2024. This study used a pre-experimental method with a one group pre-test and post-test design. The number of samples was 30 samples. Sampling technique was purposive sampling with analysis using T- Paired test. It was obtained P- value (0.001) <0.05 means that there is a significant difference in the average Hb pre-test and post-test of the intervention group. The average Hb pre-test of the intervention group was 10,680 while the average Hb post-test of the intervention group was 12,687. This shows that bitsak juice is effective in increasing hemoglobin in students with anemia at AL-YA'LU Superior Junior High School in Malang in 2024. It is expected that giving bitsak juice is not only as anemia treatment therapy, but also as a habit of drinking juice as an alternative to anemia prevention to adolescent girls at middle school age.  Keywords: Beetroot, Soursop, Hemoglobin, Anemia, Adolescent.  ABSTRAK Anemia merupakan masalah kesehatan yang masih menduduki angka kejadian yang tinggi. Anemia masih banyak terjadi pada remaja putri  karena   remaja putri mengalami menstruasi disertai adanya pola makan yang tidak memenuhi gizi seimbang, penyakit dan gangguan absorbsi zat besi. Dampak anemia yang serius pada remaja ini jika tidak ditangani dapat terjadi  pada saat usia produktif dengan melahirkan berat bayi lahir rendah dan terjadi perdarahan saat melahirkan. Oleh karena itu anemia menjadi perhatian penting dalam pencegahan dan penanganan. Mengetahui efektifitas pemberian jus bitsak (bit dan sirsak) terhadap peningkatan hemoglobin pada siswi dengan anemia di SMP Unggulan AL-YA’LU Malang tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode quasy eksperimental dengan one group pre-test dan post-test design. Jumlah sampel sebanyak 30 sampel. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan analisis menggunakan uji T-Paired. Diperoleh nilai P-value (0,001) <0,05 bermakna bahwa terdapat perbedaan signifikan rata-rata Hb pretest dan posttest kelompok intervensi. Diperoleh rata-rata Hb pre test kelompok intervensi 10.680 sedangkan rata-rata Hb post test kelompok intervensi sebesar 12,687.  Hal ini menunjukkan jus bitsak efektif meningkatkan hemoglobin pada siswi dengan anemia di SMP Unggulan AL-YA’LU Malang Tahun 2024. Diharapkan pemberian jus bitsak menjadi suatu kebiasaan untuk minum bukan hanya sebagai terapi penanganan anemia saja, namun juga sebagai budaya minum jus sebagai alternatif pencegahan anemia pada remaja putri di usia Sekolah Menengah Pertama. Kata Kunci: Bit, Sirsak, Hemoglobin , Anemia, Remaja
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KONSEP DIRI PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHIV) DI JOMBANG CARE CENTER (JCC+) KABUPATEN JOMBANG Saputri Yayup, Keri; Daramatasia, Wira; Qodir, Abdul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33060

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), disebabkan oleh Human Immunodefieciency Virus (HIV), melemahkan sistem kekebalan tubuh dengan gejala awal seperti flu dan penurunan berat badan. Diagnosis sering memicu ketakutan dan depresi, memengaruhi aspek biologis, sosial, dan psikologis. Dukungan emosional dan praktikal keluarga dapat memperbaiki konsep diri ODHIV, meningkatkan kesejahteraan psikologis dan motivasi terapi mereka. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri pada orang dengan HIV/AIDS ODHIV di JCC+ Kabupaten Jombang.  Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan konsep diri pada orang dengan HIV/AIDS ODHIV di JCC+ Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif bersifat analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan purposive sampling pada 31 sampel di KDS JCC+ Jombang. Instrumen yang digunakan kuesioner konsep diri dan dukungan keluarga. Analisa yang digunakan yaitu uji Somer’s D. Hasil penelitian dukungan keluarga pada penelitian ini dalam kategorik mendukung sebanyak 14 responden (45,2%). Konsep diri pada penelitian ini dalam kategorik sedang sebanyak 16 responden (51,6%). Dukungan keluarga dengan konsep diri diuji menggunakan uji Somer’s D mendapatkan nilai (p=0,001) r =0,483. Terdapat hubungan yang signifikan  antara dukungan keluarga dengan konsep diri pada orang dengan HIV/AIDS ODHIV di Jombang Care Center (JCC+) kabupaten Jombang dengan kekuatan sedang nilai (p=0,001) r =0,483.
HUBUNGAN PENGUNGKAPAN STATUS DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHIV) DI JOMBANG CARE CENTER (JCC+) KABUPATEN JOMBANG Araujo, Novenia Agustinha de Deus; Daramatasia, Wira; Rahmawati, Wenny
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.33451

Abstract

HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat  menyerang serta menurunkan  sistem kekebalan tubuh manusia. Pengungkapan status HIV melibatkan pengungkapan status seseorang yang positif HIV terhadap pasangan seksualnya, anggota keluarga, atau orang lain di lingkungan sosialnya. Kecemasan yang muncul pada seorang individu merupakan akibat dari adanya ketakutan karena mengidap penyakit kronis yang berujung pada ketidakberfungsian diri individu baik secara fisik maupun psikis.  Tujuan penelitisn ini untuk menganalisis hubungan pengungkapan status dengan tingkat kecemasan pada orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di JCC+ Kabupaten Jombang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling menggunakan pusposive sampling pada 31 dari 125 ODHIV di KDS JCC+ Kabupaten Jombang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Self Disclosure Scale dan Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS). Analisa yang digunakan yaitu uji Somers’D. Hasil penelitian menunjukkan pengungkapan status dalam kategori tidak terbuka sebanyak 20 (64,5%), dan yang terbuka sebanyak 11 (35,5%). Tingkat kecemasan pada penelitian ini dalam kategori cemas sedang sebanyak 18 (58,1%), cemas ringan sebanyak 11 (35,5%), cemas berat sebanyak 1 (6,5%). Pengungkapan status dengan tingkat kecemasan diuji menggunakan uji Somers’D didapatkan nilai (p=0,000) r = -0,736. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengungkapan status dengan tingkat kecemasan pada orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di Jombang Care Center (JCC+) Kabupaten Jombang dengan kekuatan hubungan linier  negatif yang kuat dengan nilai (p=0,000) r= -0,736.  
Correlation of Side Effects of ARV (Antiretroviral) Drugs with ARV Therapy Compliance in PLWHA at KDS Jombang Care Center Plus of Jombang Regency Putri Dessyanti, Riska; Daramatasia, Wira; Yuliyanik, Yuliyanik
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 17 No 03 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science) 
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/jhs.v17i03.5237

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) attacks white blood cells, leading to a weakened immune system. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) refers to the set of symptoms caused by the decline in immunity due to HIV. Antiretroviral therapy (ART) is used to suppress viral replication, with treatment success largely dependent on adherence to therapy. However, side effects of antiretroviral drugs can negatively impact adherence by causing unwanted symptoms that discourage patients from continuing treatment. This study aims to analyze the correlation between the side effects of antiretroviral drugs and adherence to antiretroviral therapy among people with HIV/AIDS in the Jombang Care Center Plus Peer Support Community, Jombang Regency. This study used a cross-sectional design with purposive sampling, involving 38 respondents. Adherence to ART was assessed using the Morisky Medication Adherence Scale-8 (MMAS-8) questionnaire, while the side effects of antiretroviral drugs were evaluated using the Group Clinical Trial AIDS questionnaire. Statistical analysis was performed using Somers' D test. The Somers' D test showed a significant correlation between the side effects of antiretroviral drugs and adherence to therapy (p = 0.002, p < 0.05). This study concludes that side effects of antiretroviral drugs are significantly associated with adherence to antiretroviral therapy among people with HIV/AIDS in the Jombang Care Center Plus Peer Support Community.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN ADAPTASI PSIKOLOGIS PADA PASIEN HIV/AIDS (ODHA) DI KDS + PEJUANG SEHAT JOMBANG Costa, laura Marcelino Da Silva; Daramatasia, Wira; Wulandari, Angernani Trias
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41713

Abstract

HIV/AIDS merupakan suatu perjalanan tidak hanya mengakibatkan turunnya sistem imun pada tubuh penderita. Penderita mengalami masalah kesehatan fisik tetapi juga masalah sosial, spiritual serta mental atau psikologis terkait penyakit tersebut. Masalah psikologis yang dialami oleh pasien HIV/AIDS tersebut dapat mempengaruhi adaptasi psikologisnya. Adaptasi psikologis yang dimaksud adalah bagaimana mereka mampu bertahan saat dinyatakan terdiagnosis virus HIV/AIDS atau selama menjalankan hidup sebagai orang yang positif virus HIV/AIDS. Dengan begitu untuk mencapai kriteria adaptasi psikologis tersebut, sangat perlu adanya dukungan dari pihak terkait yang mampu memberikan kontribusi yang baik bagi orang dengan HIV/AIDS. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan adaptasi psikologis pada pasien HIV/AIDS (ODHA) di KDS+ Pejuang Sehat Jombang. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional pada 36 sampel ODHA di KDS JCC+ Kabupaten Jombang. Teknik pengumpulan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara memberikan kuesioner Family Support Scale (FSS) dan kuesioner Psychological Adaptation Scale (PAS). Uji statistik menggunakan somers’D. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya pasien HIV/AIDS (ODHA) di KDS + Pejuang Sehat Jombang memiliki dukungan keluarga yang tinggi sebanyak 17 responden (47,2%). Sebagian besar   pasien HIV/AIDS (ODHA) di KDS + Pejuang Sehat Jombang memiliki adaptasi psikologis kategori cukup sebayak 22 responden (61,1%). Ada hubungan antara dukungan keluarga dan adaptasi psikologis pada pasien HIV/AIDS (ODHA) di KDS+ Pejuang Sehat Jombang yang lemah (P=0,011; r=0,381). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan adaptasi psikologis pada pasien HIV/AIDS (ODHA) Di KDS+ Pejuang Sehat Jombang.
Hubungan Dukungan Pendamping Sebaya dengan Keterbukaan Status Pada Orang dengan HIV/AIDS Daramatasia, Wira; Zunaedi, Rosly; Yuliyanik, Yuliyanik
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 8 (2025): Volume 5 Nomor 8 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i8.19883

Abstract

ABSTRACT Disclosure of status among people living with HIV/AIDS (PLWHA) is an important step in improving adherence to antiretroviral therapy (ART) and quality of life. However, social stigma often becomes an obstacle. Peer support can help PLHIV face these challenges by providing information, motivation, and emotional support. This study aims to analyze the relationship between peer support and disclosure of HIV status among PLHIV in the Jombang Care Center Plus community in Jombang Regency. This study uses an observational analytic design with a cross-sectional approach. The sample consisted of 41 active PLHIV respondents, selected through purposive sampling based on inclusion and exclusion criteria. Primary and secondary data were collected and analyzed univariately and bivariately. The instruments used were the Social Provision Scale questionnaire for peer support and the Self Disclosure Scale for disclosure of status. The contingency coefficient correlation test was used to analyze the relationship between variables. The research results show that the majority of PLHIV respondents are adults (97.9%), male (56.4%), have a high school education (48.8%), are married (46.3%), and have the main transmission through sexual relations (51.2%) and MSM (48.8%). Most respondents felt that there was support from peers (63.4%), and 61% were open about their HIV status. There is a significant relationship between peer support and disclosure of status (p = 0.036), where those who received support were more open (73%) compared to those who did not (40%), with a correlation coefficient (r=0.310) indicating a weak to moderate positive relationship. Peer support plays an important role in increasing the disclosure of status among PLHIV. The integration of peer support programs with healthcare services and the enhancement of peer support capacity are recommended to strengthen their impact. Keywords: HIV/AIDS, Peer Support, Disclosure of Status, PLHIV, Stigma  ABSTRAK Keterbukaan status pada orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) merupakan langkah penting dalam meningkatkan kepatuhan terapi antiretroviral (ARV) dan kualitas hidup. Namun, stigma sosial sering kali menjadi hambatan. Dukungan pendamping sebaya dapat membantu ODHIV menghadapi tantangan ini dengan memberikan informasi, motivasi, dan dukungan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara dukungan pendamping sebaya dengan keterbukaan status ODHIV di komunitas Jombang Care Center Plus Kabupaten Jombang. Penelitian ini mengimplementasikan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel terdiri dari 41 responden ODHIV yang aktif di komunitas Jombang Care Center Plus, dipilih dengan purposive samplingberdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data primer dan sekunder dikumpulkan, dianalisis secara univariat dan bivariat. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner Social Provision Scale untuk dukungan pendamping sebaya dan Self Disclosure Scale untuk keterbukaan status. Uji korelasi koefisien kontingensi digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden ODHIV berusia dewasa (97,9%), laki-laki (56,4%), berpendidikan SMA (48,8%), menikah (46,3%), dengan penularan utama melalui hubungan seksual (51,2%) dan LSL (48,8%). Sebagian besar responden merasakan ada dukungan dari pendamping sebaya (63,4%) dan 61% terbuka tentang status HIV mereka. Terdapat hubungan signifikan antara dukungan pendamping sebaya dengan keterbukaan status ODHIV (p = 0,036), di mana yang mendapat dukungan lebih terbuka (73%) dibanding yang tidak (40%), dengan koefisien korelasi (r=0,310) menunjukkan hubungan positif lemah hingga sedang. Dukungan pendamping sebaya berperan penting dalam meningkatkan keterbukaan status ODHIV. Integrasi program pendampingan dengan layanan kesehatan dan peningkatan kapasitas pendamping sebaya direkomendasikan untuk memperkuat dampaknya. Kata Kunci: HIV/AIDS, Dukungan Pendamping Sebaya, Keterbukaan Status, ODHIV, Stigma
PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN MENGENAI PENULARAN HIV/AIDS DENGAN PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA ORANG DENGAN HIV (ODHIV) DI KDS JCC+ KABUPATEN JOMBANG Hastuti, Alda; DARAMATASIA, WIRA; Wulandari, Angernani Trias
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.31224

Abstract

Banyak orang dengan HIV (ODHIV) tidak menyadari dampak negatif dari perilaku seksual berisiko yang mereka lakukan. Salah satu faktor yang mendorong keterlibatan HIV/AIDS dalam perilaku seksual berisiko adalah kurangnya pengetahuan tentang penularan HIV/AIDS, karena banyak orang dengan HIV (ODHIV) tidak menyadari efek negatif dari perilaku seksual berisiko yang mereka lakukan.. Bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat pengeahuan mengenai penularan HIV/AIDS dengan perilaku seksual berisiko pada orang dengan HIV (ODHIV) di KDS Jombang Care Center Plus pada bulan Juni 2024. Penelitian kuantitatif ini menggunakan pendekatan analitik korelasional dan cross-sectional. Di KDS JCC+ Jombang, 31 sampel dari 125 ODHIV diambil dengan metode purposive sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner HIV-KQ18, yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang penularan HIV/AIDS, dan Sexual Risk Survey (SRS), yang digunakan untuk mengukur perilaku seksual berisiko. Analisa data menggunakan uji statistic Somers’D. Hasil  tingkat pengetahuan mengenai penularan HIV/AIDS dengan kategori baik sebanyak 20 responden (64,5%) kategori cukup sebanyak 10 responden (32,2%) kategori kurang memiliki 1 responden (3,2%). Perilaku seksual berisiko pada ODHIV di KDS JCC+ mayoritas memiliki ketegori berisiko tinggi 7 responden (22,6%) berisiko sedang 15 responden (48,4%) berisiko rendah 9 responden (29,0%). Adanya hubungan terhadap tingkat pengetahuan mengenai perilaku seksual berisiko yang signifikan hasil uji somers’D p value 0,000 (p<0,005). Dari hasil penelitian ini didapatkan r bernilai negatif dimana semakin tinggi pengetahuan mengenai penularan HIV/AIDS maka semakin rendah perilaku seksual berisiko dengan kategori memiliki hubungan kuat dengan nilai r=-0,752.
HUBUNGAN POLA GAYA HIDUP (LIFE STYLE) DENGAN KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS DI KDS JCC+ KABUPATEN JOMBANG Adawiyah, Radiatul; Daramatasia, Wira; RufaIndah, Ervin
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i3.32484

Abstract

Pendahuluan: HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Gaya hidup merupakan salah satu indikator kualitas hidup seseorang. Seseorang yang memiliki gaya hidup sehat akan menjalankan kehidupannya dengan memperhatikan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan seperti makanan, pikiran, kebiasaan olahraga, dan lingkungan sehat. Hal ini akan dapat menjadikan kualitas hidup seseorang meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola gaya hidup (life style) dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di KDS JCC+ Kabupaten Jombang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan purposive sampling pada 31 sampel dari 125 ODHIV yang ada di KDS JCC+ Kabupaten Jombang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner gaya hidup untuk mengukur gaya hidup dan WHOQOL HIV-BREFF untuk mengukur kualitas hidup. Analisa bivariat yang digunakan adalah uji statistic somers’d. Hasil: Hasil penelitain menunjukkan adanya hubungan pola gaya hidup (life style) dengan kualitas hidup pada orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di KDS JCC+ Kabupaten Jombang dengan hasil tingkat kekuatan korelasi/hubungannya adalah sedang nilai 0,396 dan nilai signifikan p value 0,026 (p-value <0,05). Simpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara pola gaya hidup (life style) dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHIV) di KDS JCC+ Kabupaten Jombang. Kata kunci: HIV/AIDS, Gaya Hidup (Life Style), Kualitas Hidup.
Medication and Lifestyle Modification Adherence to Blood Pressure Control Among Hypertensive Patients: A Cross-Sectional Study Qodir, Abdul; Soelistyoningsih, Dwi; Daramatasia, Wira
Journal of Ners and Midwifery Vol 12 No 3 (2025): Forthcoming Issue
Publisher : STIKes Patria Husada Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26699/jnk.v12i3.ART.p221-229

Abstract

Adherence to medication is a crucial aspect in blood pressure control, which in turn leads to a reduction in the incidence of cardiovascular disease and medical costs. The aim of the study was to determine medication and lifestyle modifications adherence to blood pressure control among hypertensive patients in a public health center. The method of the study used a cross-sectional involving participants with primary hypertension at the Community Health Centre. One hundred respondents were recruited through consecutive sampling methods. Hypertensive patients aged 40 to 74 years who has been taking antihypertensive drugs for at least two months were approved, while hypertensive patients with cormobid and patients with communicative or behavioral impairments were excluded. The instruments used was the TAQPH, which consists of six factors: medication, diet, stimulus, weight control, physical exercise, and stress management. Blood pressure measurements were conducted using a mercury sphygmomanometer. The data was examined with the chi-squared statistical test. Twenty-five (75%) of the patients who demonstrated high levels of adherence had controlled blood pressure. In contrast, 24 (75.0%) patients with medium adherence and 29 (82.9%) patients with low adherence demonstrated uncontrolled blood pressure. A significant correlation was observed between the level of therapy adherence and blood pressure in hypertensive patients (p = 0.001). Patients with low to moderate levels of adherence have uncontrolled blood pressure, whereas those with high levels of adherence have controlled blood pressure.