Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Journal of Chemical Science and Application

ANALISIS FITOKIMIA EKSTRAK POLAR DAUN TUMBUHAN “At Anonse” (Annona reticulata L.) Siki, Kresensia; Obenu, Noviana Mery; Edi, Eduardus
Journal of Chemical Science and Application Vol. 1 No. 2 (2023)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v1i2.4233

Abstract

Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang telah diidentifikasi berdasarkan pengamatan manusia yang memiliki senyawa yang bermanfaat untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa pada ekstrak polar daun tumbuhan “At Anonse” (Annona reticulata L.). Tahapan penelitian ini meliputi pengambilan sampel, preparasi sampel, skrining fitokimia. Ekstraksi dilakukan secara maserasi menggunakan pelarut metanol. Hasil penelitian diperoleh uji skrining fitokimia menunjukkan golongan senyawa yang terkandung dalam daun tumbuhan “At Anonse” adalah golongan flavonoid, saponin, alkaloid, tanin, fenolik, triterpenoid dan steroid.
UJI ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper Betle L) ASAL KABUPATEN MALAKA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli Kutiom, Richardus; Kolo, Sefrinus M.D; Edi, Eduardus
Journal of Chemical Science and Application Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v2i1.4409

Abstract

Penelitian ekstrak daun sirih hijau (piper betle L) Dari Kabupaten Malaka dan uji antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli. Berdasarkan hasil penelitian tumbuhan daun sirih hijau sebagai tambahan obat untuk mengobati penyakit sariawan, perdarahan gusi, batuk, keputihan dan obat kulit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri yang terdapat dalam daun sirih hijau terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli. Tahapan penelitian meliputi preparasi sampel, ekstraksi secara maserasi dan uji aktivitas antibakteri. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak methanol daun sirih hijau di peroleh diameter zona hambat pada konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%. Yaitu 20,1933 ± 0,0513, 21,1900 ± 0,0100, 22,1433 ± 0,0404, 23,1767 ± 0,0252, dan 24,2533 ± 0,0058. Nilai diameter zona hambat ekstrak daun sirih hijau tergolong sangat kuat.
PENGGUNAAN EKSTRAK BIJI KUSAMBI (Schleichera Oleosa) SEBAGAI GREEN INHIBITOR KOROSI PADA BAJA KARBON ASTM A36 DALAM MEDIA GARAM Tefa, Maria Selestina; Batu, Matius Stefanus; Edi, Eduardus
Journal of Chemical Science and Application Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Program Studi Kimia Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jcsa.v2i2.8026

Abstract

Penelitian ini mengenai penggunaan ekstrak biji kusambi (schleichera oleosa) sebagai green inhibitor korosi pada baja karbon Astm A36 dalam media garam telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metabolit sekuder yang terkandung dalam ekstrak biji kusambi, untuk mengetahui karakteristik morfologi permukaan baja karbon ASTM A36 tanpa inhibitor dan dengan inhibitor dan untuk mengetahui berapa lama waktu perendaman dan suhu optimum pada inhibisi korosi terhadap baja ASTM A36 ekstrak biji kusambi dalam media garam. Proses ekstraksi biji kusambi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunkan pelarut metanol. Analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak biji kusambi mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan triterpenoid yang memiliki sifat antioksidan dan anti korosif. Analisis FTIR (Fourier Transform Infra Red) menunjukkan bahwa ekstrak biji kusambi mengandung gugus hidroksil O-H, gugus CH alifatik, gugus karbonil C=O, gugus C-O. Analisis SEM (Scaning electron microscopy) menunjukkan perbedaan morfologi permukaan baja yang dilapisi oleh ekstrak biji kusambi dibandigkan dengan baja yang tidak dilapisi, terlihat bahwa permukaan baja yang dilapisi ekstrak biji kusambi lebih tertutup dibandingkan dengan baja yang tidak dilapisi ekstrak biji kusmabi walaupun masih ada gumpalan dan lubang-lubang kecil yang tidak merata. Hasil optimum pada proses inhibisi korosi didapatkan pada waktu perendaman 9 hari dengan efisiensi inhibisi sebesar 88,19% dan laju korosi sebesar 0,8819 mmpy dan pada suhu 30oC dengan efisiensi inhibisi sebesar 88,40% dan laju korosi sebesar 0,8840 mmpy.