Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INTRODUCTION DALAM PERMAINAN BOLAVOLI Nur Ahmad Muharram; Moh. Nur Kholis
Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti Vol 5 No 2 (2018)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.648 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar servis atas dalam permainan bolavoli pada siswa kelas V SDN Wonokerso II melalui model pembelajaran problem based introduction. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Wonokerso II yang berjumlah 36 siswa. Teknik pengumpulan data dengan observasi dan penilaian hasil belajar servis atas bolavoli. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif kualitatif dengan hasil prosentase. Dari hasil analisis yang dilakukan, diperoleh peningkatan yang signifikan daripratindakanke siklus I dan siklus II. Prestasi belajar servis atas bolavoli pada siklus I dalam kategori tuntas adalah 63,89% atau 23 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan prosentase prestasi belajar siswa dalam kategori tuntas sebesar 77,78% atau sejumlah 28 siswa.
Pelatihan Kondisi Fisik Dominan Bola Basket Hendra Mashuri; Jatmiko Jatmiko; M Anis Zawawi; Moh. Nur Kholis; Slamet Junaidi; Budiman Agung Pratama; Setyo Harmono
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 1 No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2, Desember 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelatihan kondisi fisik dominan bola basket bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelatih dalam melatih pemain bola basket di Kabupaten Pasuruan. Peningaktan kemampuan pelatih terdiri dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap pelatih. Pelatihan ini diawali dari analisis kebutuhan prestasi bola basket selama PORPROV 2019. Hasil yang kurang maksimal didapatkan tim bola basket Kabupaten Pasuruan. Fakta kersebut menuntut upaya perbaikan dari sisi pelatih. Kegiatan pelatihan ini terbagi menjadi empat sesi yagn diadakan dalam satu hari. Sesi pertama pre-test, sesi kedia materi kelas, sesi ketiga praktil lapangan, dan sesi keempat post-test. Hasil pelatihan ini menunjukkan peningkatan kemampuan pelatih dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam melatih.
Peran Orangtua dalam Mendukung Prestasi Atlet Pencak Silat PSHT di Ranting Megaluh Mas Agis Purwantoga; Moh. Nurkholis; Wasis Himawanto
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.429 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5855129

Abstract

ABSTRAK Olahraga merupakan salah satu aktivitas yang melibatkan pengerahan tenaga fisik dan pikiran untuk meningkatkan imunitas tubuh agar dalam kondisi yang baik. Banyak dijumpai laki-laki dan perempuan dari yang muda sampai yang tua melakukan olahraga baik itu di lapangan ataupun di dalam ruangan. Permasalahan dalam penelitian ini Seberapa baik peran orangtua dalam mendukung prestasi anak yang mengikuti latihan pencak silat PSHT di Ranting Megaluh?Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pentingnya peran orangtua terhadap prestasi anak yang mengikuti latihan pencak silat di Ranting Megaluh.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengambilan data secara langsung di lapangan dengan melakukan penelitian secara langsung, karena data variabel penelitianya yang cenderung berwujud angka (data numerik) dan analisisnya menggunakan analisis statistik Hasil penelitian ini diperoleh menunjukkan bahwa peran orangtua dalam mendukung prestasi anak yang mengikuti latihan pencak silat PSHT di Ranting Megaluh masuk dalam kategori cukup. Secara rinci peran orangtua dalam mendukung prestasi anak yang mengikuti latihan pencak silat PSHT di Ranting Megaluh yang berada kategori Baik dengan 7 orang atau 46,66%, pertimbangan frekuensi terbanyak berapa pada kategori Sangat Baik dengan 0 orang atau  0 %. Peran orangtua dalam mendukung prestasi anak yang mengikuti latihan pencak silat PSHT di Ranting Megaluh yang berkategori Cukup 3 orang atau 20%, Kategori kurang 3 orang atau 20%, dan Sangat Kurang 1 orang atau 6,66%.
TINGKAT KONDISI FISIK ATLET PENCAK SILAT PSHT DI PADEPOKAN PSHT KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2019 Moh. Nur Kholis; Puspodari Puspodari
Bravo's : Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Vol 7, No 4 (2019): DESEMBER 2019
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32682/bravos.v7i4.1358

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1). mengetahui tingkat kondisi fisik atlet pencak silat PSHT di padepokan PSHT Kabupaten Nganjuk, 2). Sebagai pedoman pelatih untuk membuat program latihan untuk menuju prestasi yang lebih baik. Target khusus dalam penelitian ini adalah memberikan informasi bagaimana tingkat kondisi fisik atlet pencak silat di padepokan PSHT kabupaten Nganjuk tahun 2019.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah semua atlet yang tergabung dalam padepokan PSHT Kabupaten Nganjuk yang berjumlah 24 atlet. Teknik sampling yang digunakan adalah  purposive sampling . Instrument pengumpulan data berupa tes dan pengukuran tingkat kondisi fisik atlet pencak silat di padepokan PSHT Kabupaten Nganjuk dengan menggunakan tes kekuatan, kecepatan, kelentukan dan kelincahan. Teknik analisis data dengan menggunakan presentase. Hasil analisis data tentang tingkat kondisi fisik atlet menunjukkan bahwa kekuatan (strength) 62,5 % dalam kategori baik, 25% cukup, 12,5% kurang. Kecepatan (speed) 4,2% dalam kategori baik sekali, 54,1% baik, 16,7% cukup. Kelincahan (agility) 68,3% baik, 29,2% cukup dn 12,5% kurang. Berdasarkan hasil penelitian tingkat kondisi fisik atlet pencak silat PSHT di Padepokan PSHT kabupaten nganjuk relevansi dengan prasyarat menunjukkan rata-rata dalam keadaan baik.Kata kunci: Kondisi Fisik, Pencak Silat
Implementasi Pembelajaran PJOK pada Masa Pandemi Covid-19 di SD Negeri se-Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk Tahun 2021 Ahmada Nur Hakimi; Wasis Himawanto; Moh. Nurkholis
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.189 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6716330

Abstract

Pada tanggal 24 Maret 2020, Menteri pendiddikan dan kebudayaan republik indonesia mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan one shot case study menggunakan metode survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan  total sampling. Sampel dalam Peneltian ini  yaitu seluruh guru  PJOK SD Negeri se-Kecamatan Baron yang berjumlah 25 guru. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuisioner online dengan menggunakan google form yang berisi 20 pertanyaan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan data persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini 100% guru tetap memberikan pembelajaran PJOK, 88% guru menggunakan metode pembelajaran daring, 12% guru tidak menggunakan metode daring dan 72% guru menggunakan lebih dari satu metode pembelajaran PJOK secara daring, 28% guru hanya menggunakan satu metode daring, 88% siswa diberikan PR lebih dari biasanya, 12% siswa tidak diberikan PR lebih dari biasanya, dan 100% tujuan pembelajaran PJOK daring tercapai, 92% guru menggunakan bahan ajar seperti modul, LKS, buku pelajaran, dan lain lain dan 8% guru tidak, 76% Bapak/Ibu guru menggunakan aplikasi pembelajaran (Zoom, Grup Chat, Google Classroom dan lain-lain) dan 24% guru tidak, 88% siswa/siswi berpartisipasi dalam pembelajaran daring dan 12% siswa/siswi kurang berpartisipasi dalam pembelajaran daring. Pembelajaran daring 76% membuat motivasi belajar siswa menjadi menurun dan 24% menambah motivasi belajar, 88% guru intens berkomunikasi/berkonsultasi dengan orang tua/wali, 96% guru menjelaskan materi terlebih dahulu, 88%. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu semua guru tetap  melaksanakan pembelajaran PJOK yang secara keseluruhan  dilaksanakan menggunakan media daring.
Level 1 Regional Trainer Training as an Effort to Increase the Competence of Taekwondo Coach’s in East Java Slamet Junaidi; Puspodari; Dhedhy Yuliawan; Moh. Nur Kholis; M. Akbar Husein Allsabah; Sugito; Weda; M. Yanuar Rizki; M. Khoirul Akbar
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/gandrung.v4i1.2599

Abstract

Coaching for beginner sportsmen is ussualy carried out by coaches who have basic level training knowledge, of course, their training abilities are very limited. The best coaches who have competence usually train senior athletes. It is truly ironic that even at a critical and sensitive age for the development of physical abilities, beginber sportsmen are handled by inadequate coaches. Actually training at the level of beginner athletes requires knowledgeable and skilled trainers so they can teach the right movements and provide examples of the right skill. Coaches who deal with athletes at a basic level should understand the pattern of growth and development of novice athletes. One way that must be done is to make improvements by building and implementing a long term athlete development system that allows coaching athletes from an early age by providing training that is appropriate to their lever of growth and development. Efforts to improve the competence of basic level taekwondo trainers through Level 1 Regional trainer training activities seek to encourage the need for reconstruction of coaching and achievement programs that do not only rely on the athlete’s side, but are also accompanied by the coach’s role and strategy in designing training programs for athletes effectively and on target. The purpose of this community service activity is to provide program output, namely the creation of quality coaches who have good competence and skills to coach athletes. Effort to improve the competence of basic level taekwondo trainers through the level 1 regional trainers training activities are expected to continue to become programs or agendas in academic forums that become spearheads for athlete achievement to transform the skills and competency needs of trainers
Profile of Core Muscle Endurance, Body Mass Index and VO2MAX in New Residents of PSHT Batangsaren, Tulungagung Regency Rahmad Amirul Hadi; Irwan Setiawan; Moh. Nur Kholis
NUSANTARA SPORTA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Keolahragaan Vol. 1 No. 03 (2023): NUSANTARA SPORTA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Keolahragaan
Publisher : CV. Nusantara Sporta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2023/ns.v1i03.58

Abstract

This research is motivated by the observations and experiences of researchers that core muscle endurance, body mass index, and vo2max for new residents of the Batangsaren rayon are still lacking. As a result, coaches or residents are less than optimal in training their students to achieve achievements. The problems of this research are (1) What is the profile of the physical condition of new residents of Batangsaren Rayon Tulungagung Branch (2) What is the Body Mass Index of new residents of Batangsaren Rayon Tulungagung Branch (3) What is the core muscle endurance of new residents of Batangsaren Rayon Tulungagung Branch (4). What are the results VO2MAX, a new resident of the Batangsaren Rayon, Tulungagung Branch. This study uses a quantitative research approach that is descriptive in nature, the source of the data is obtained from physical condition tests taken by observers for new residents of the Batangsaren rayon, totaling 20 people. Data collection techniques used test techniques, measurement and analysis of data with percentage calculations. The conclusion of the results of this study is that the results of this study have very low core muscle endurance, totaling 9 people or 45%, body mass index (BMI) in the normal category, 16 people or 80% and more Vo2Max data, 17 people or 85%.
Terapan Ilmu Anatomi Dan Fisiologi Pada Sport Massage Dan Reposisi Cedera Tahun 2023 Moh. Nur Kholis; Ruruh Andayani Bekti; Ardhi Mardiyanto Indra Purnomo; Via Diah Rohmana; Ibra Mustoko Suroso
INSAN CENDEKIA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2023): INSAN CENDEKIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/ic.v1i2.442

Abstract

Aktifitas olahraga kini jadi bagian tak terpisahkan bagi masyarakat. Disatu sisi, beragam pilihan aktifitas fisik yang ada, tak bisa dilepaskan dari resiko cidera. Jika hal tersebut terjadi, perawatan yang tepat menjadi kunci kesembuhan.Terhambatnya proses penyembuhan cedera karena olahraga, sering kali karena pasien atau atlet, menyepelekan teknik manipulasi massase/ pijat olahraga. Mereka menganggap itu hanya pijat biasa, atau ditangani oleh terapis yang kurang menguasai teknik pijat olahraga. Hal tersebut karena otot, bisa diraba dan dirasakan tingkat kekenyalan, hingga tingkat fleksibilitas efek cedera berupa panas, bengkak,merah dan rasa nyeri. Sebenarnya di masyarakat masih banyak yang menggunakan tenaga tradisional. Namun hal itu berbeda, jika akan masuk ke cabor atau institusi olahraga karena diperlukan tenaga ahli yang berlisensi profesional. Secara khusus massase olahraga bermanfaat bagi olahragawan sebelum bertanding. Karena itu masseur harus memiliki pengetahuan tentang massase olahraga dan dapat memilih manipulasi yang sesuai dengan kebutuhan gerak atlet. Perkembangan ilmu anatomi dan fisiologi menjadi dasar tersusunnya terapi pijat/massase yang dilaksanakan secara ilmiah dan dapat diajarkan dan dilaksanakan secara universal. Anatomi dan fisiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh dan bagian-bagiannya serta hubungannya antar bagian tubuh sangat erat kaitannya dengan perawatan badan. Manusia mulai mengetahui dengan lebih dekat mengapa terjadi kekejangan otot, terjadi kekauan sendi, timbul sakit di pinggang, dan terapi pijat yang disusun secara ilmiah mampu menanggulangi berbagai gejala tersebut. Seorang terapis spa perlu dapat mengidentifikasi otot dan bagian-bagian tubuh yang berotot. Hal ini akan menjamin agar dapat memijat dan merawat tubuh dengan aman. Ini penting dilakukan, sebab jika kemampuan dalam melakukan massase tubuh dengan teknik yang tidak tepat, dikawatirkan dapat mengakibatkan salah pijat sehingga tubuh mengalami cidera, salah otot dan dapat berdampak buruk baik jangka panjang dan pendek pada tubu. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi pemulihan bagi seorang atlet pasca cedera. Selain factor usia dan pengalam, keterlibatan otot, sumber energi yang terlibat, psikologi, fisiologi dan gizi. Dominasi otot merah dan otot putih yang juga berhubungan dengan domunasi system energi memberikan kontribusi pada system pemulihan. Oleh karena itu pentingnya seorang masseur untuk memahami ilmu anatomi dan fisiologi untuk menunjang proses penanganan cedera pada atlet.
Maintain Body Fitness in the pandemic with video tutorials Senam Cegah Covid19 (SCC19) with Nusantara Aerobic Nusantara University PGRI Kediri in 2020 Puspodari; Moh. Nur Kholis; Septyaning Lusianti; Setyo Harmono; Dhedy Yuliawan; Yanuar Rizky
GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2020): GANDRUNG: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.699 KB) | DOI: 10.36526/gandrung.v1i2.917

Abstract

Sport is a form of physical activity that is carried out in a planned and structured manner which in its implementation involves repetitive body movements to improve physical and spiritual fitness. Sport becomes an important thing and must be done by the community in the midst of a COVID-19 pandemic. Because sports activities can improve fitness and increase endurance so it can be ensured that immunity becomes strong as a defense against the virus that causes COVID-19. Conducting Physical Distancing is an appeal by the World Health Organization (WHO) which has changed the way we live everyday. Began to do the teaching and learning process, work, worship also exercise at home. When doing physical exercise it is recommended not to overdo it with high intensity. Because, it can interfere with health. Prevent Covid-19 (SCC-19) is a type of exercise that is intended to prevent covid-19 to improve fitness and endurance. SCC is expected to be an alternative way to maintain health, fitness and endurance. This activity was carried out by conducting a virtual demonstration with a video tutorial on the movement of the gymnastics created by SCC-19, which was exhibited by the Nusantara Aerobic team, Nusantara University PGRI Kediri. The target subjects of this activity are all sports activists. The results of this activity indicate that there is good enthusiasm from the total audience of 4,625.
PELATIHAN KOLABORASI TARI WAROK DAN JURUS TUNGGAL PENCAK SILAT Wasis Himawanto; Setyo Harmono; Moh. Nur Kholis; Mokhammad Firdaus; Ellang Dafa Novan Sahara; Muhammad Layyinul Mushthofa
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdikmas
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/abdikmas.v2i1.616

Abstract

Pencak silat merupakan ilmu yang tidak bisa dipisahkan dari sosok warok ponorogo, karena unsur dalam tarian warok terdapat gerakan beladiri yang biasanya dibawakan dalam pentas pertunjukan reyog. Pencak silat adalah olahraga beladiri asli budaya Indonesia yang mengedepankan unsur seni, penampilan keindahan gerakan serta inti ajaran bela diri dalam pertarungan. Grup reyog singo mudho terate dari Kabupaten Pacitan adalah salah satu grup reyog dengan Basis organisasi yang menaungi organisasi pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate. Melalui Kegiatan Pelatihan Kolaborasi Tari Warok Dan Jurus Tunggal Pencak Silat untuk mencapai tujuan kegiatan Adanya gerakan kreasi baru dalam pegelaran tari reog ponorogo yang khususnya pada tari warok yang sudah di kolaborasikan pada gerakan pencak silat pada jurus baku tangan kosong dan terciptanya pakem pada tari warok. metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang digunakan adalah Melakukan kegiatan pendidikan, pelatihan dan praktek melalui cara didampingi dan dibimbing oleh narasumber yang merupakan bagian pengusul program PKM sesuai keahlian jika menyangkut spesifik pelatihan tetapi semua narasumber hadir dalam kegiatan pelaksanaan program dibantu mahasiswa yang dilibatkan. Kegiatan semacam ini hendaknya dilaksanakan rutin harapanya agar terciptanya pakem pada tari warok dengan menambah atau memodifikasikan dengan gerakan jurus-jurus pada pencak silat. Abstract Pencak silat is a science that cannot be separated from the figure of warok ponorogo, because the elements in the warok dance are martial arts movements which are usually performed in reyog performances. Pencak silat is a martial arts sport native to Indonesian culture that puts forward elements of art, the appearance of beauty in movement and the core teachings of martial arts in combat. The Singo Mudho Terate Reyog Group from Pacitan Regency is one of the Reyog groups with an organizational base that houses the martial arts organization Setia Hati Terate Brotherhood. Through Collaborative Training Activities of Warok Dance and Pencak Silat Single Kick to achieve the objectives of the activity.There is a new creative movement in the reog ponorogo dance performance, especially in the warok dance which has been collaborated in the pencak silat movement in bare-handed stances and the creation of standards in warok dance. The method of implementing community service used is carrying out educational, training and practical activities through being accompanied and guided by resource persons who are part of the PKM program proposer according to their expertise when it comes to specific training but all resource persons are present in program implementation activities assisted by the students involved. This kind of activity should be carried out regularly in the hope that the standard of warok dance will be created by adding or modifying it with moves in pencak silat.