Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA)

PENCEGAHAN BROWNING PADA EKSPLAN IN VITRO UNTUK PERBANYAKAN TANAMAN Lilium longiflorum Ni Kadek Dwipayani Lestari; Ni Wayan Deswiniyanti; Ida Ayu Astarini; Luh Made Arpiwi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 1 (2018): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.917 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman Lilium longiflorum pada umumnya diperbanyak dengan menggunakan pemisahan umbi, namun terdapat kendala yaitu tanaman yang diperbanyak terbatas, memerlukan lahan dan tergantung kondisi cuaca dengan waktu yang relatif cukup lama. Maka, diperlukan metode baru yaitu salah satunya metode kultur in vitro karena metode ini tidak tergantung pada lahan, cuaca dan dapat memperbanyak tanaman dengan jumlah yang banyak dan cepat ,namun metode ini pun memiliki kelemahan yaitu adanya kontaminasi serta terjadi browning pada eksplan, maka diperlukan suatu metode untuk mengatasinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui metode eliminasi browning yang efektif diantara perlakuan perendaman eksplan dalam asam askorbat dan asam sitrat. Pengamatan meliputi waktu rata-rata eksplan mengalami browning, intensitas browning seluruhnya atau sebagian dan persentase eksplan browning hingga 35 hari setelah tanam (HST). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perlakuan perendaman asam sitrat 500 mg/l dan asam askorbat 300 mg/l selama 30 menit dapat menurunkan waktu inisiasi browning hingga 88 % pada eksplan daun muda, 100 % pada eksplan pedicel dan 64 % pada eksplan ovarium. Menurunkan intesitas browning pada eksplan daun muda dan ovarium. Menurunkan persentase browning sebesar 80% pada eksplan daun, 0% pada eksplan pedicel dan 36% pada eksplan ovarium.Kata kunci : browning, eksplan, asam sitrat, asam askorbat, liliumABSTRACTLilium longiflorum plants are generally propagated by using bulbs, but there are some so-called limited-multiplied plants, broad conditions and depending on the conditions for a long time. So, a new method is needed, which is one of the culture methods in vitro because this method does not depend on the land, weather and can multiply plants in large and fast numbers, but this method also has weaknesses, such as mathematics and browning occurs in explants, so some things required. methods to overcome them. This study aims to eliminate the effect of effective skin color between soaking treatment in ascorbic acid and citric acid. Observations include the average time of brown, brown, or part and all explants explants to reach 35 days after planting (HST). The results obtained from soaking citric acid 500 mg / l and ascorbic acid 300 mg / l for 30 minutes can reduce browning initiation time by 88% on young leaf explants, 100% on pedicel explants and 64% on ovarian explants. Reduces browning intensity on young leaf and ovarian explants. Reducing the amount of browning by 80% on leaf explants, 0% on pedicel explants and 36% on ovarian explants.Keywords: browning, explants, citric acid, ascorbic acid, lilium
DENDROGRAM KARAKTER MORFOLOGI TANAMAN DAUN JINTEN (Coleus amboinicus L.) DENGAN GENUS LAINNYA PADA KELUARGA LAMINACEAE Ni Wayan Deswiniyanti; Ni Kadek Dwipayani Lestari; Ni Made Virginia; Kadek Eka Jaya Efendi
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 5 (2022): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.024 KB)

Abstract

ABSTRAKTanaman daun jinten (Coleus amboinicus L) merupakan tanaman yang berasal dari keluarga lamiaceae atau labiatae merupakan salah satu family atau keluarga tanaman yang memiliki manfaat sebagai tanaman obat tradisional. Beberapa genus famili tersebut di antaranya Coleus, Lavandula, Ocimum, Orthosiphon, Mentha, dan Rosmanirus. Karakter tanaman dari family ini memiliki kekhasan daun beraroma aromatik dan merupakan tanaman herba. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendeterminasi karakter morfologi tanaman daun jinten (genus Coleus), lavender (genus Lavandula), kemangi (genus Ocimum,) Kumis kucing (genus Orthosiphon), daun mint (genus Mentha), dan daun rosemary (genus Rosmanirus), kemudian dibuat dendrogram untuk mengetahui hubungan kekerabatannya. Hasil menunjukkan Genus Coleus berkerabat dekat dengan genus Mentha dibandingkan dengan genus lainnya pada keluarga laminaceae.Kata kunci: morfologi, daun jinten, laminaceae, dendrogram
UJI AKTIFITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN LILI (Lilium longiflorum THUMB.) BERDASARKAN UMUR DAUN Ni Kadek Dwipayani Lestari; Ni Wayan Deswiniyanti; Ni Nyoman Ari Mardiati; Ni Kadek Diah Angguni
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 3 (2020): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.707 KB)

Abstract

ABSTRAKLilium longiflorum ini merupakan tanaman yang bernilai ekonomi tinggi yang bermanfaat sebagaibunga potong, tanaman hias, bahan kosmetika dan obat. Kandungan metabolit sekunder daritanaman lili mengandung saponin, tannin, flavonoid dan senyawa antioksidan. Ekstrak tanaman lilidapat digunakan sebagai antioksidan maupun antimikroba, namun belum diketahui secara pastikandungan dan kemapuan efektifitas antioksidan. Maka dilakukan uji aktifitas antioksidan padadaun muda dan daun tua Lilium longiflorum. Metode yang digunakan yaitu metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picryl Hidrazil) diukur serapan pada panjang gelombang 517 nm dan besarnya aktivitasantioksidan ditandai dengan nilai Inhibition Concentracion (IC50). Ekstrak daun lilium longiflorumdibuat dalam berbagai konsentrasi dan diuji aktivitas antioksidannya. Aktivitas antioksidan (IC50)pada ekstrak daun muda lilium longiflorum 85,29 ppm dan pada daun tua sebesar 66,86 ppmsedangkan sebagai pembanding yaitu IC50 vitamin C murni sebesar 33,71 ppm. Aktivitasantioksidan ekstrak etanol daun lili tua lebih kuat dibandingkan daun lili muda, namun lebih lemahdibandingkan vitamin C. Tingkat kekuatan aktifitas antioksidan pada daun lili muda dan tuatermasuk dalam kategori kuat.Kata Kunci : Antioksidan, lili, IC50, daun, DPPH
KARAKTER MORFOLOGI BUNGA ANGGREK DENDROBIUM HIBRIBIDA HASIL PERSILANGAN TETUA ANGGREK SPESIES Dendrobium stratiotes Rchb.f. Ni Kadek Dwipayani Lestari; Ni Wayan Deswiniyanti; Ni Made Virginia
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 5 (2022): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (807.429 KB)

Abstract

ABSTRAKAnggrek Dendrobium stratiotes Rchb.f. merupakan anggrek spesies Indonesia yang berasal dari Maluku dan Papua . Jenis anggrek ini merupakan jenis yang banyak digunakan sebagai tetua persilangan. Terdapat 169 persilangan yang telah terdaftar pada Royal Horticultura Society, 104 persilangan sebagai tetua jantan dan 65 sebagai tetua betina dan merupakan hasil persilangan interspesifik dan interseksional. Hasil persilangan menunjukan karakter morfologi yang berbeda berdasarkan dari tetua persilangan yang digunakan, namun terdapat beberapa sifat karakter yang selalu muncul pada anggrek hasil persilangan dengan tetua yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mencari sifat karakter morfologi dari anggrek Dendrobium hIbrida hasil persilangan D. stratiotes. Sampel yang digunakan dipilih secara purposive sampling berdasarkan jenis persilangan yaitu sebagai tetua jantan persilangan interspesifik (D. gadjah mada ),persilangan interseksional (D.caesar), persilangan sebagai tetua betina interspesifik (D. salak) dan persilangan interseksional (D.pantai bambang). Pengamatan yang dilakukan yaitu berdasarkan sifat karakter bunga pada sampel anggrek hibridisasi. Hasil menunjukkan pada tetua baik pada persilangan jantan dan betina secara interspesifik karakter yang selalu muncul pada bunga yaitu pada bentuk dan tinggi petal, bentuk sepal dan labellum. Sedangkan pada persilangan tetua jantan dan betina persilangan interseksional sifat karakter morfologi yang muncul yaitu tinggi petal dan bentuk labellum, karakter morfologi warna bunga, lebar sepal dan petal didominasi oleh tetua lainnya ataupun gabungan dari karakter morfologi tetua jantan dan betina.Kata kunci: morfologi, anggrek, dendrobium, dendrogram, D.stratiotes
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JINTEN (Coleus amboinicus L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT Staphylococcus epidermidis DAN Propionibacterium acnes Ni Kadek Dwipayani Lestari; I Kadek Eka Jaya Efendi; Ni Wayan Deswiniyanti; A.A Ayu Permatasari
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol 4 (2021): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.763 KB)

Abstract

ABSTRAKJerawat merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada remaja hingga dewasayang disebabkan oleh bakteri. Salah satu bakteri yang menyebabkan jerawat adalahStaphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnes. Adanya sifat resinten bakteripenyebab jerawat pada antibiotic, maka diperlukan bahan alami untuk mengurangi infeksijerawat yang ditimbulkan oleh bakteri penyebab jerawat, salah satunya yaitu daun jinten(Coleus amboinicus L.). Daun jinten mengandung berbagai jenis antioksidan seperti saponin,flavonoida, polivenol dan minyak atsiri yang mampu sebagai metabolit sekunder antibakteri.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun jinten dapatmenghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis dan Propionibacterium acnesserta pada konsentrasi berapakah yang lebih efisien menghambat bakteri Staphylococcusepidermidis dan Propionibacterium acnes. Rancangan penelitian yang digunakan yaituRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan dua kontrol. Perlakuan diulangsebanyak 3 kali dengan berbagai konsentrasi 50%, 70%, 90%, kontrol (-) menggunakanetanol 70% dan kontrol (+) menggunakan salep antibiotik enbatic dengan kandunganneomycin sulfate dan bacitracin zinc. Hasilnya diketahui bahwa pada bakteri Staphylococcusepidermidis diperoleh diameter zona hambat pada 50% 4,0 mm, 70% 4,0 mm dan 90% 4,1mm. Pada bakteri Propionibacterium acnes diperoleh diameter zona hambat padakonsentrasi 50% 2,8 mm, 70% 4,3 mm dan 90% 4,8 mm.Kata kunci: antijerawat, daun Jinten, Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis,zona hambat.