Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENGEMBANGAN AGROWISATA DESA BLIMBINGSARI DI KABUPATEN JEMBRANA - BALI Murna, I Made
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agribisnis di Bali merupakan sektor andalan dalam menghadapi otonomi daerah saat ini. Disamping sebagai pendukung dalam meningkatkan devisa, menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan memanfaatkan kekayaan alam yang beraneka ragam. Untuk meningkatkan sektor andalan ini maka perlu dikembangkan agrowisata yang menggabungkan antara agribisnis dengan pariwisata.Penelitian dilakukan di Desa Blimbingsari, pengambilan sampel dengan purposive sampling (dengan pertimbangan tertentu). Responden dalam penelitian ini adalah stakeholder, seperti aparat Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Desa Blimbingsari, Kelihan Banjar , tokoh masyarakat, yang mengetahui dengan baik tentang proses pengembangan program agrowisata Desa Blimbingsari. Jumlah responden 10 orang untuk faktor internal dan 10 orang untuk faktor eksternal. Data dianalisis dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS, serta matrik SWOT.Hasil penelitian yang termasuk kekuatan diantaranya; ada kesadaran masyarakat mempunyai potensi dalam agrowisata, lingkungan sejuk indah dan hijau. Faktor kelemahan diantaranya kemampuan skill SDM masih rendah. Faktor peluang diantaranya adanya dukungan Pemda Jembrana dalam mengembangkan agrowisata. Faktor ancaman diantaranya situasi politik negara yang kurang kondusif.Rumusan alternatif yang dilakukan setelah dianalisis dengan matrik SWOT yaitu menggunakan strategi SO (strength opportunity) adalah menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Dapat juga disebutkan bahwa strategi yang dilakukan kedepan adalah strategi agresif.Rumusan kebijakan yang dilakukan diantaranya meningkatkan potensi masyarakat dengan program pengembangan potensi masyarakat dengan indikator keberhasilan yaitu teridentifikasinya potensi masyarakat dalam pengembangan agrowisata. Memanfaatkan dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana; memantapkan kesadaran masyarakat melalui peningkatan ketrampilan masyarakat sehingga mampu diwujudkan agrowisata yang berbasis masyarakat desa.Dapat disarankan untuk pengembangan Desa Blimbingsari tingkatkan hubungan kerjasama dengan stakeholder, perguruan tinggi, sektor swasta dalam hal peningkatan SDM. Misalnya dengan melakukan pelatihan ketrampilan memasak, menata kamar, pemandu wisata. Disamping menambah sarana prasarana penunjang pariwisata seperti penyiapan rumah-rumah penduduk untuk menginap atau membangun fasilitas restaurant.Kata-kata kunci : strategi, agrowisata, internal, eksternal, kebijakan
HUBUNGAN ANTARA POLA KONSUMSI DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP STATUS GIZI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA JARA MARA PATI BULELENG I Gede Ariyasa; I Nengah Sandi; I Made Murna
Sport and Fitness Journal Volume 5, No.2, 2017
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.034 KB)

Abstract

Background: Age of hope hudup Indonesian population is increasing. The increase is due to a balanced pattern of consumption and physical activity. Objective: This study aims to determine the effect of consumption patterns and physical activity on nutritional status in the elderly. Method: This research is an analytic study that describes the relationship between independent variables with dependent variables using linear regression analysis berbanda. The study was conducted on 64 elderly Social Home Tresna Werdha Jara Mara Pati Buleleng District, Bali. Begin by interviewing respondents, then asked respondents to fill out questionnaires. Further measurement of body mass index (BMI). Results: There was a partial and positive relationship between consumption pattern and nutritional status with r = 0,761 and p = 0.000. There was a partial and positive relationship between physical activity and nutritional status with r = 0.262 and p = 0.000. In addition, there was also a simultaneous relationship between consumption patterns and physical activity on nutritional status of 91.5% with a value of R = 0.958. Conclusion: Partial and simultaneous relationship exists between consumption patterns and physical activity on nutritional status. Suggestion: For that it is expected in the elderly to always maintain the pattern of consumption and physical activity regularly in order to improve nutritional status.
PENGEMBANGAN AGROWISATA DESA BLIMBINGSARI DI KABUPATEN JEMBRANA - BALI I Made Murna
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agribisnis di Bali merupakan sektor andalan dalam menghadapi otonomi daerah saat ini. Disamping sebagai pendukung dalam meningkatkan devisa, menciptakan lapangan kerja serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan memanfaatkan kekayaan alam yang beraneka ragam. Untuk meningkatkan sektor andalan ini maka perlu dikembangkan agrowisata yang menggabungkan antara agribisnis dengan pariwisata.Penelitian dilakukan di Desa Blimbingsari, pengambilan sampel dengan purposive sampling (dengan pertimbangan tertentu). Responden dalam penelitian ini adalah stakeholder, seperti aparat Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Desa Blimbingsari, Kelihan Banjar , tokoh masyarakat, yang mengetahui dengan baik tentang proses pengembangan program agrowisata Desa Blimbingsari. Jumlah responden 10 orang untuk faktor internal dan 10 orang untuk faktor eksternal. Data dianalisis dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS, serta matrik SWOT.Hasil penelitian yang termasuk kekuatan diantaranya; ada kesadaran masyarakat mempunyai potensi dalam agrowisata, lingkungan sejuk indah dan hijau. Faktor kelemahan diantaranya kemampuan skill SDM masih rendah. Faktor peluang diantaranya adanya dukungan Pemda Jembrana dalam mengembangkan agrowisata. Faktor ancaman diantaranya situasi politik negara yang kurang kondusif.Rumusan alternatif yang dilakukan setelah dianalisis dengan matrik SWOT yaitu menggunakan strategi SO (strength opportunity) adalah menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Dapat juga disebutkan bahwa strategi yang dilakukan kedepan adalah strategi agresif.Rumusan kebijakan yang dilakukan diantaranya meningkatkan potensi masyarakat dengan program pengembangan potensi masyarakat dengan indikator keberhasilan yaitu teridentifikasinya potensi masyarakat dalam pengembangan agrowisata. Memanfaatkan dukungan Pemerintah Kabupaten Jembrana; memantapkan kesadaran masyarakat melalui peningkatan ketrampilan masyarakat sehingga mampu diwujudkan agrowisata yang berbasis masyarakat desa.Dapat disarankan untuk pengembangan Desa Blimbingsari tingkatkan hubungan kerjasama dengan stakeholder, perguruan tinggi, sektor swasta dalam hal peningkatan SDM. Misalnya dengan melakukan pelatihan ketrampilan memasak, menata kamar, pemandu wisata. Disamping menambah sarana prasarana penunjang pariwisata seperti penyiapan rumah-rumah penduduk untuk menginap atau membangun fasilitas restaurant.Kata-kata kunci : strategi, agrowisata, internal, eksternal, kebijakan
Standardisasi Produksi dan Pemasaran Produk IbM Ladrang Bawang Di Desa Bongan Kabupaten Tabanan Putu Chris Susanto; I Made Murna; I Gusti Ngurah Manik Nugraha
Paradharma (Jurnal Aplikasi IPTEK) Vol. 1 No. 1 (2017): Jurnal Paradharma
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.417 KB) | DOI: 10.36002/jpd.v1i1.211

Abstract

ABSTRAKSalah satu kendala yang dihadapi usaha kecil, utamanya yang begerak di bidang produksi pangan industri rumah tangga adalah tuntutan kualitas dan cita rasa output produksi pada satu sisi, sedangkan pada sisi lain dihadapkan dengan fluktuasi harga faktor-faktor produksi. Selain itu, terbatasnya strategi pemasaran terutama yang terkait dengan penentuan merek, label, dan kemasan dagang menyebabkan masih rendahnya pendapatan dari produksi.Hal tersbut juga dihadapi oleh mitra IbM Universitas Dhyana Pura di Desa Bongan Kabupaten Tabanan yang memproduksi pangan industri rumah tangga yang berbentuk kudapan ladrang bawang. Program penerapan Ipteks bagi Masyarakat ini bertujuan untuk menjawab tantangan mitra dengan cara memberi pendampingan yang berkaitan dengan standardisasi proses produksi, peningkatan efisiensi produksi, dan perbaikan strategi pemasaran.Kata kunci : Industri Rumah Tangga, Standardisasi Produksi, Pemasaran, dan EfisiensiABSTRACTOne classic problem faced by small scale production of food products is the demand for consistent taste and quality on one hand, while on the other hand is the fluctuation in the prices of input. Additionally, the limited marketing strategy particularly in terms of branding, labeling, and packaging result in low revenue from production. These problems are present in the business of two partners of Universitas Dhyana Pura that produce “ladrang bawang” (garlic crackers). The program discussed in this article aims to answer the challenges faced by the partners in terms of production standardization, production efficiency, and improvement in marketing.Key words : Home Business, Production Standardization, Marketing, ans Efficiency
Pendampingan Pemasaran Kain Tenun Songket Kelompok Tenun Songket Cagcag Jembrana Ni Kadek Dwipayani Lestari; Ni Wayan Deswiniyanti; Nyoman Ngurah Adisanjaya; I Wayan Rosiana; I Made Murna; Gerson Feoh; I Gusti Manik Nugraha
Paradharma: Jurnal Aplikasi IPTEK Vol. 7 No. 1 (2023): Paradharma: Jurnal Aplikasi IPTEK
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Dhyana Pura – Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jpd.v7i1.2517

Abstract

Kelompok tenun songket cagcag Yastiti Rupa berasal dari Desa Sangkar Agung KabupatenJembrana. Kelompo tenun ini sudah berdiri sejak tahun 2008 yang diketuai oleh Ibu NengahSulasih. Kelompok ini terdiri dari 12 orang penenenun yang aktif menenun berdasarkanpesanan. Dalam 1 bulan 1 orang penenun dapat menyelesaikan 2-3 kain pesanan. Namunterdapat kendala dalam hal pemasaran yaitu penjualan terbatas dengan hanya menunggupesanan datang atau langsung menjual kepada tengkulak. Untuk meningkatkan omzet penjualanmaka dilakukan pendampingan dalam hal pemasaran. Dimana kegiatan pendampingan ini terdiridari 3 kegiatan yaitu 1) Sosialisasi kegiatan pemasaran online dengan media sosial dan carapenggunaannnya 2) Pemasaran dengan katalog penjualan 3) Pemasaran dengan bekerjasamadengan artshop untuk menunjang keberlanjutan usaha 4)Evaluasi. Luaran dari kegiatan ini yaitu1) ada peningkatan omzet penjualan sebesar 44% 2) Terjalinnya kerjasama antara penenundengan artshop 3) memiliki media sosial 4) Publikasi dalam jurnal ber-ISSN.
PKM PENDAMPINGAN STANDARISASI BAHANALAMBAGIGURU DAN SISWA SMK KESEHATAN BALI MEDIKA, DENPASAR I Made Gde Sudyadnyana Sandhika; Ni Kadek Yunita Sari; Anak Agung Ayu Putri Permatasari; I Gede Widhiantara; I Wayan Rosiana; Putu Angga Wiradana; I Made Wisnu Adhi Putra; Ni Kadek Dwipayani Lestari; Rahmadi Prasetijo; I Made Murna
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 6 (2023): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan dan keterampilan terkait proses standarisasi bahan alamdi SMKKesehatan Bali Medika kurang diperhatikan karena kurikulumnya lebih banyak memuat matapelajaran produktif keperawatan, teknik laboratorium medik dan farmasi. Sebagai salahsatusekolah swasta di Kota Denpasar, sekolah ini masih memiliki alat dan bahan penunjangpraktikum di bidang Sains yang masih sangat terbatas. Konsep dasar standarisasi bahanalam termasuk penting diberikan di Sekolah ini mengingat sekolah ini merupakan sekolahkesehatan dan memiliki jurusan farmasi. Keterampilan standarisasi bahan alamberguna bagisiswa pada saat magang di dunia industri dan pada saat melanjutkan ke jenjang pendidikanyang lebih tinggi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu: 1)Memberikanwawasan mengenai standarisasi meliputi jenis standarisasi, fungsi standarisasi dan metodestandarisasi pada bahan alam khususnya tanaman obat, 2)Memberikan pengetahuanmengenai teknik-teknik standarisasi baik secara spesifik dan non spesifik pada bahan alamkhususnya tanaman obat, dan 3)Mempraktekan secara langsung dalam membuat sediaanekstrak yang berbahan dasar tanaman obat. Hasil dari Pengabdian Masyarakat ini adalah1)Wawasan mitra terkait standarisasi bahan alam meningkat dari rata-rata nilai 55 menjadi86 setelah posttest, 2)Tingkat pengetahuan mitra meningkat dari tidak tahu menjadi tahuakan teknik-teknik standarisasi dan semua anggota mitra yang mengikuti sosialisasimendapatkan rerata nilai pemahaman 84 pada post-test, 3)Penyampaian materi pembuatansediaan ekstrak bahan alam khususnya tanaman obat meningkat dari rata-rata nilai 45 padapretest menjadi 83 setelah posttest.
IMPLEMENTASI KONSEP SAPTA KARYA PARIWISATA; STRATEGI PENGUATAN DESA WISATA BUGISAN, KLATEN, JAWA TENGAH Artana, I Nengah Rata; Adnyana, I Made Dwi; Adinegara, I Gusti Ngurah Joko; Murna, I Made
Seminar Ilmiah Nasional Teknologi, Sains, dan Sosial Humaniora (SINTESA) Vol. 7 (2025): PROSIDING SINTESA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/snts.v7i.3591

Abstract

Desa Wisata Bugisan di Klaten adalah daerah yang punya destinasi unik karena mengintegrasikan potensi budaya, sejarah, dan keindahan alam, khususnya keindahan Candi Plaosan yang juga dikenal dengan nama Candi Kembar. Disebut candi Kembar karena candi ini adalah jejak sejarah peninggalan Hindu dan Budha. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi pengembangan desa wisata yang berkelanjutan, berbasis partisipasi masyarakat dan kearifan lokal dengan menggunakan pendekatan konsep Sapta Karya Pariwisata Indonesia. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan metode wawancara, observasi berperan serta (participant observation), dan studi literatur untuk mengetahui eksistensi desa wisata Bugisan serta strategi penguatan agar desa wisata Bugisan semakin berkembang dan survive dalam usaha pengeloa desa wisata Bugisan. Peningkatan infrastruktur, pelatihan keterampilan masyarakat, dan kolaborasi penta helix juga dilakukan untuk memastikan manfaat ekonomi merata dan kelestarian sumber daya desa terutama yang berkaitan dengan pariwisata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelestarian budaya Candi Plaosan, peran seniman, budayawan serta semua komponen masayarakat lokal berperan aktif dalam memajukan desa wisata Bugisan. Melalui Festival Candi Kembar (FCK) juga diupayakan melakukan promosi desa wisata Bugisan dengan menampilkan berbagai kesenian daerah tradisional setempat, demikian pula penguatan usaha mikro berbasis pariwisata juga diupayakan sesuai dengan potensi desa wisata Bugisan.
PKM EDUKASI PENGENALAN PEMANFAATAN HEWAN COBA UNTUK RISET ILMIAH BAGI GURU DAN SISWA SMA N 2 MENGWI, BADUNG Wiradana , Putu Angga; Sari, Ni Kadek Yunita; Permatasari , A.A. Ayu Putri; Widhiantara, I Gede; Lestari, Ni Kadek Dwipayani; Sandhika, I Made Gde Suadnyana; Putra, I Made Wisnu Adhi; Murna, I Made; Rosiana, I Wayan; Prasetijo, Rahmadi
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 7 (2024): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SMAN 2 Mengwi merupakan salah satu sekolah menegah atas yang berlokasi di Kabupaten Badung, Bali yang mendukung adanya kegiatan pengembangan diri Karya Ilmiah Remaja (KIR) sebagai wadah siswa untuk meningkatkan prestasi. Namun dalam pelaksanaanya terutama dalam KIR untuk terus dapat mengikuti dan dapat meraih juara dalam berbagai lomba olimpiade dan lomba penulisan artikel ilmiah dan lainnya terkendala dalam kurangnya pengetahuan mengenai potensi penggunaan laboratorium di sekolah untuk melakukan mini riset dalam mendukung berbagai lomba sains yang akan diikuti. Kurangnya pengetahuan dalam melaksanakan riset ilmiah dan menyusun artikel ilmiah yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Oleh karena itu tim PKM melakukan pendampingan dan pelatihan terhadap mitra yaitu: 1)memberikan penyuluhan terkait jenis-jenis hewan coba yang digunakan dalam riset ilmiah bagi guru dan siswa; 2)memberikan penyuluhan terkait terkait teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah bagi guru dan siswa; 3)melakukan pendampingan terkait praktek secara langsung teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah bagi guru dan siswa; 4)memberikan penyuluhan terkait tenik penulisan artikel ilmiah bagi guru dan siswa; 5) melakukan pendampingan terkait praktek membuat proposal riset ilmiah bagi guru dan siswa. Hasil PKM ini adalah: 1) Wawasan mitra terkait jenis-jenis hewan coba yang digunakan dalam riset ilmiah meningkat setelah sosialisasi dari rata-rata nilai 52 pada pre test menjadi 87 setelah post test; 2)Pengetahuan mitra terkait teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah meningkat setelah sosialisasi dari rata-rata nilai 50 pada pre test menjadi 80 setelah post test; 3)Keterampilan mitra terkait teknik penggunaan hewan coba dalam riset ilmiah meningkat setelah pelatihan dari rata-rata nilai 60 pada pre test menjadi 80 setelah post test; 4)Pengetahuan mitra terkait tenik penulisan artikel ilmiah meningkat setelah sosialisasi dari rata-rata nilai 53 pada pre test menjadi 83 setelah post test; 5)Keterampilan mitra dalam membuat proposal ilmiah meningkat setelah pendampingan dari rata-rata nilai 62 pada pre test menjadi 87 setelah post test.
Launching Produk dari Olahan Kacang Merah yang Menyehatkan dan Memiliki Nilai Jual Dangga, Anggrini Putri; Lestari, Ni Putu Windi; Sibero, Yericho Samuel Primata; Turker, Sidhi Bayu; Murna, I Made
JAKADIKSI: JURNAL VOKASI Vol. 3 No. 2 (2024): JAKADIKSI: JURNAL VOKASI
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jdk.v3i2.3720

Abstract

Proyek tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui cara mengolah kacang merah menjadi produk yang menyehatkan dan memiliki nilai jual. Produk yang dihasilkan yaitu: Bolu Kukus Kacang Merah, Kue Talam Kacang Merah, dan Puding Kacang Merah, yang mana ketiga produk ini termasuk kedalam jenis hidangan penutup. Judul dari proyek tugas akhir ini adalah Launching Produk Dari Olahan Kacang Merah Yang Menyehatkan dan Memiliki Nilai Jual. Produk ini di launching pada sebuah event yang akan dilaksanakan oleh penulis di Escape Cafe. Objek dalam proyek tugas akhir ini adalah kacang merah besar atau kidney bean yang memiliki kandungan protein, lemak, natrium, serat, vitamin B1, vitamin B2, asam folat dan mineral. Data yang digunakan oleh penulis dikumpulkan dengan empat metode yaitu Observasi, Wawancara, Dokumentasi, dan Kuesioner. Data akan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Variabel yang digunakan adalah bauran pemasaran 7P (product, price, place, promotion, physical evidence, people, process). Metode pelaksanaan dalam proyek tugas akhir ini berupa management event.
Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Roti Manis Variasi Isi dan Toping bagi Jaringan Doa Wanita Kuta Utara Kabupaten Badung Provinsi Bali Ginting, Maria Fransiska Br.; Sentosa, I Putu Pranatha; Murna, I Made
Seminar Nasional Aplikasi Iptek (SINAPTEK) Vol. 7 (2024): PROSIDING SINAPTEK
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat telah dilaksanankan di Kuta Utara Kabupaten Badung Provinsi Bali. Jaringan Doa Wanita adalah kelompok mitra yang membutuhkan pelatihan dan pendampingan pengolahan roti manis variasi isi dan toping.Permasalaham yang dihadapai dalam pelaksanan kegiatan PKM ini berfokus untuk menyelesaikan masalah mitra,yaitu sebagai berikut: 1)Mitra sasaran kurang memiliki pengetahuan tentang pengenalan jenis-jenis bahan,penerapan metode memasak dan penggunaan peralatan.yang digunakan untuk membuat roti manis variasi isi dan toping. 2) Mitra sasaran kurang memiliki keterampilan pembuatan roti manis variasi isi dan toping. 3) Mitra sasaran belum memiliki keterampilan dalam pengemasan roti manis variai isi dan toping. Adapun solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah. 1) Memberikan Sosialisasi atau memberikan informasi materi pengetahuan tentang jenis bahan, penerapan metode memasak yang tepat, serta peralatan yang dipergunakan dalam pengolahan hidangan roti manis varian isi dan toping. 2) Memberikan Pelatihan ke mitra , secara langsung proses pengolahan roti manis variasi isi dan toping., 3) Memberikan pelatihan dan pendampingan dalam proses teknik pengemasan roti manis variasi isi dan toping.Metode yang digunakan oleh tim pengabdi kepada mitra yaitu:1)Ceramah berupa tanya jawab dan diskusi metode ini digunakan disaat penyampaian materi teori seperti bagaimana penggunaan alat, metode memasak dan,fungsi dari setiap bahan yang digunakan hingga takaran tepat untuk membuat roti manis variasi isi dan toping. 2) Demontrasi bagaimana penggunaan alat-alat, yang digunakan.3) Praktik pengolahan roti manis variasi isi dan toping dan pengemasan.Setelah dilakukan pelatihan maka diperoleh hasil: 1)Kelompok mitra mengetahui jenis-jenis bahan,penerapam metode memasak dan mengenal peralatan yang digunakan untuk pengolahan roti manis variasi isi dan toping. 2)Kelompok mitra telah memiliki keterampilan pembuatan roti manis variasi isi dan toping. 3)Kelompok mitra telah memiliki keterampilan dalam pengemasan roti manis variasi isi dan toping.