Desain pasar dewasa ini hanya dipakai untuk jual beli. Pasar yang dipakai untuk jual beli cenderung memiliki fungsi yang statis. Salah satu penyebabnya adalah adanya los dan lapak yang didesain secara permanen. Pasar seharusnya dapat dirancang secara fleksibel seperti pada masa lalu. Desain pasar dimasa lalu merupakan Agora atau Tempat Bersua yang merupakan tempat paling fleksibel. Agora atau Tempat Bersua dapat dipakai untuk kegiatan lain seperti hiburan di hari sabtu dan kampanye di hari minggu. Desain pasar seharusnya dirancang agar dapat dipakai untuk kegiatan lainnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mencari Pedoman rancang atau kriteria rancang dari Pasar yang fleksibel. Metode untuk mencari kriteria perancangan pasar yang fleksibel adalah kerangka kerja berbasis konsep. Penggunaan kerangka ini hanya dibatasi dari proses pencarian data dan fakta, hipotesis dan Pemurnian. Secara garis besar, proses pencarian data dan fakta adalah untuk mencari tahu kondisi yang ada pada pasar. Proses ini dibantu dengan metode survei dan observasi. Selanjutnya, hipotesis dan pemurnian adalah untuk mencari kriteria perancangan dari pasar yang akan dirancang. Proses ini dibantu dengan metode sintesis data yang ada. Hasil dari kerangka kerja ini berupa kriteria perancangan dari sebuah pasar yang memiliki resiliensi dan fleksibilitas terhadap perubahan yang akan terjadi di masa depan. Implikasi dari penelitian ini secara teoritik adalah terciptanya kriteria baru untuk perancangan tipologi pasar. Sedangkan secara praktis, kriteria ini dapat dipakai untuk merancang pasar kedepannya.