Articles
VIRTUAL REALITY SEBAGAI PENGINDUKSIAN EMOSI NEGATIF DI INDONESIA
Ali, Fachry;
Grasiaswaty, Novika;
Triman, Arif
Mediapsi Vol 7, No 1 (2021): JUNE
Publisher : MEDIAPSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21776/ub.mps.2021.007.01.7
Emotion is the driving motive of life for humans. The induction of emotions is necessary to understand the behavioural effects and neurobiological determinants of human emotions. The goal of the present work was to examine the effectiveness of virtual reality as a tool to induce negative emotions among a sample of Indonesian participants (N = 20, with the age ranging between 18 and 25 years old). Emotional manipulation in this research used the immersive video watching method to induce negative emotions, which was measured using the emotional baseline scale.  The finding revealed that among the five negative emotions tested, virtual reality significantly induced anger. What can be implied from this finding is that virtual reality can be of use as a reference for the immersive video database in emotion induction research.Emosi merupakan motif penggerak kehidupan bagi manusia. Penginduksian emosi diperlukan untuk memahami efek perilaku dan penentu neurobiologis emosi manusia. Penelitian ini bertujuan menguji keefektifan virtual reality sebagai alat menginduksi emosi negatif pada responden di Indonesia. Partisipan penelitian berjumlah 20 mahasiswa dengan  rentang usia 18-25 tahun. Manipulasi emosi dalam penelitian ini menggunakan metode menonton video immersive untuk menginduksi emosi negatif yang diukur dengan skala emotional baseline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa virtual reality secara signikan mampu menginduksi emosi marah dari lima emosi negatif yang diuji. Implikasinya, virtual reality dapat dijadikan sebagai suatu rujukan database video immersive dalam penelitian penginduksian emosi.
Resiliensi pada mahasiswa di Jakarta: Menilik peran komunitas
Kinanthi, Melok Roro;
Grasiaswaty, Novika;
Tresnawaty, Yulistin
Persona:Jurnal Psikologi Indonesia Vol 9 No 2 (2020): Desember
Publisher : Faculty of Psychology Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30996/persona.v9i2.3449
AbstractCollege students are prone to depression so that they need to be resilient. The aim of this study is to examine whether community resilience affects resiliency among college students in Jakarta. With a quantitative approach, this study involved 265 participants, selected by convenience sampling. We applied Community Advancing Resilience Toolkit Assessment Survey (CARTAS) and Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) to gather data on the variables. Reliability coefficients for CARTAS were .656 to .806 for each dimension. While the reliability coefficient for CDRIS was .881. The regression analysis revealed community resilience has a significant positive contribution to individual resilience among participants. For each dimension, the contribution of community resilience to individual resilience was 7,9% to 12,2%. This result implied the community-based approach should be considered to develop an intervention for enhancing individual resilience.Keywords: College student; Community resilience; Resilience. AbstrakPenelitian terdahulu mengungkapkan bagaimana resiliensi memainkan peranan penting bagi mahasiswa agar dapat berdaya dengan maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran resiliensi komunitas terhadap resiliensi mahasiswa di Jakarta. Menggunakan pendekatan kuantitatif, penelitian ini melibatkan 265 partisipan yang dipilih melalui convenience sampling. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah Community Advancing Resilience Toolkit Assessment Survey (CARTAS) and Connor Davidson Resilience Scale (CDRISC). Koefisien reliabilitas Cronbach Alpha CARTAS berkisar antara 0,656- 0,806 untuk tiap-tiap dimensinya. Sementara itu, koefisien reliabilitas Cronbach Alpha CDRISC adalah 0,881. Analisis regresi menunjukkan resiliensi komunitas berkontribusi positif secara signifikan terhadap resiliensi mahasiswa di Jakarta, dengan kontribusi sebesar 7,9% hingga 12,2%. Temuan ini mengindikasikan pendekatan berbasis masyarakat atau komunitas dapat dipertimbangkan dalam penyusunan intervensi yang dapat meningkatkan resiliensi individu.Kata kunci: Mahasiswa; Resiliensi komunitas; Resiliensi.
Hubungan Tipe Kepribadian Berdasarkan Big Five Theory Personality dengan Kebimbangan Karier pada Siswa SMA
Salma Aulia Utami;
Novika Grasiaswaty;
Sari Zakiah Akmal
Jurnal Online Psikogenesis Vol 6, No 1 (2018): Juni
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas YARSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24854/jps.v6i1.629
Making decision related to choosing a major in university is a complecated process for senior high school students (grade XII), particularly for those with career indecision problem. Career indecision is persons inability to choose a particular course of study. Some studies showed that personality is one of significant factor that correlate with career indecision. However, there are some incosistency related to the particular aspec of personality which is associated with career indecision. This research was conducted to find out the relationship of personality type based on big five theory personality with career indecision among high school students of class XII in Jadebotabek. The sample involved 128 high school students which obtained by using incidental sampling technique. The data were collected by using Career Decision Scale (CDS) and Big Five Inventory (BFI) measurements. The results showed that there was a positive relationship between neurotics (r = 0.175) with career indecision and negative relationship between conscientiousness (r = -0.181) with career indecision variable. While other dimensions such as: openness to experience, extraversion, and agreeableness has no significant relationship with career indecision. Thus, an intervention to help students with career indecision problem need to consider aspec of personality.Â
Indonesian adaptation of the Revised College Student Subjective Wellbeing Questionnaire
Sari Zakiah Akmal;
Dewi Kumalasari;
Novika Grasiaswaty
HUMANITAS: Indonesian Psychological Journal Volume 18 (2) August 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26555/humanitas.v18i2.19040
The College Student Subjective Well-being Questionnaire Revised version (CSSWQ-R) was developed to assess university students' domain-specific well-being related to their academic lives. Previous research suggested that the validity and reliability of this scale should be tested in another cultural context. This study aimed to evaluate the psychometric features and structure of the CSSWQ-R in Indonesia. Five hundred eighty-six undergraduate students in Indonesia were recruited as participants with an accidental sampling technique. Confirmatory factor analysis (CFA) was used to determine which of four alternative construct structure models suited best, whether the correlated factor, single factor, 2nd order, or bifactor model. The bifactor model was shown to be the best fit for explaining the structure of the CSSWQ-R Indonesian version, with the total score interpretation being the most meaningful. Further convergent and discriminant validity test was proven, and as expected, this scale related positively with academic resilience and academic achievement (GPA). This research contributes to stimulating research in an educational context concerned with higher education students' subjective well-being.
Tiga Tema Konsep Kebersyukuran dalam Perspektif Al-Qur’an: Sebuah Literatur Review
Karimulloh;
Novika Grasiaswaty;
Riselligia Caninsti
Jurnal Studi Al-Qur'an Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Studi Al-Qur'an
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FIS UNJ
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21009/JSQ.017.2.05
Banyak nikmat yang diterima oleh seorang manusia, namun sedikit manusia yang dianggap bersyukur di dalam Al-Qur’an menjadi hal penting untuk dikaji. Belum lagi, tidak sedikit penelitian yang membahas kebersyukuran di Indonesia, namun minimnya literasi keislaman terutama dari sumber referensi utama Islam, yaitu Al-Qur’an menjadi tujuan utama dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka dengan menganalisis ayat-ayat kebersyukuran di dalam Al-Qur’an dengan pendekatan tafsir tematik dan studi ilmu keislaman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga tema besar konsep kebersyukuran yang tertuang dalam Al Quran dan didukung oleh tafsir para ulama. Ketiga tema besar tersebut adalah (1). Perintah untuk bersyukur dalam perspektif Al Quran, (2) dampak positif dari kebersyukuran yang tertuang dalam Al Quran, dan (3) factor-faktor penyebab kebersyukuran yang dijelaskan di dalam Al Quran. Hasil ini juga menjelaskan bahwa orang yang bersyukur pasti mendapatkan keridhaan Allah SWT, dan dia terhindar dari siksa api neraka, serta mendapatkan tambahan nikmat, baik di dunia maupun di akhirat. Agar seseorang bisa bersyukur, maka dianjurkan untuk melihat orang yang lebih rendah derajatnya, mengingat akan nikmat-nikmat yang telah Allah berikan kepadanya, dan memohon kepada Allah SWT supaya diberi kekuatan untuk bisa bersyukur kepada-Nya.
Aku Membelinya Bukan Karena Aku Suka: Bagaimana Nilai (Personal dan Berbelanja) Memengaruhi Tendensi Pembelian Impulsif
Novika Grasiaswaty;
Maria Santi Widyartini;
Rury Ervina Siregar
Jurnal Psikologi Sosial Vol 17 No 1 (2019): February
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan Ikatan Psikologi Sosial-HIMPSI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (233.047 KB)
|
DOI: 10.7454/jps.2019.5
Penelitian ini bertujuan untuk memahami peranan nilai personal dan nilai perilaku berbelanja dalam menjelaskantendensi seseorang untuk membeli secara impulsif. Untuk mengembangkan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini kami juga menambakannilai berbelanja (shopping values) dalam analisis. Penelitian dilakukan pada 164 orang (74,4% perempuan) dengan survei secara online. Data diolah dengan regresi hierarki dengan memasukkandata demografis di tahapan pertama, lalunilai personaldi tahapan kedua, dan nilai berbelanjadi tahapan kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai berbelanja memprediksi tendensi pembelian impulsif, khususnya nilai hedonic. Sementara itu, nilai personal tidak memiliki peranan signifikan dalam memprediksi kecenderungan pembelian impulsif. Analisis lebih lanjut terhadap dimensi-dimensi nilaipersonal menunjukkan bahwa hanya nilai humility (kesederhanaan) yang memprediksi tendensi dalam pembelian impulsif sedangkan untuk nilai berbelanja, sementara nilai face, hedonistic, power resource,dan power dominance tidak memiliki peranan signifikan dalam menjelaskan kecenderungan pembelian impulsif.
Program Penyuluhan Persiapan Memasuki Dunia Kerja bagi Siswa SMKN 31 Jakarta
Sari Zakiah Akmal;
Rina Rahmatika;
Novika Grasiaswaty
Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2, No 03 (2019): Jurnal PkM Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30998/jurnalpkm.v2i03.3642
Dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, seharusnya siswa SMK lebih mudah untuk diterima di dunia kerja. Pada kenyataannya, masih banyak lulusan SMK yang mengalami hambatan untuk memasuki dunia kerja. Hasil analisa kebutuhan dengan guru Bimbingan Konseling SMKN 31 ditemukan bahwa sebagian besar alumni SMKN 31 gagal untuk mendapatkan pekerjaan, terutama pada tahap psikotes dan wawancara. Kegagalan ini juga dialami oleh siswa-siswa yang memiliki prestasi akademis yang baik di sekolah. Berdasarkan hasil analisa kebutuhan terhadap siswa di SMKN 31, siswa juga menyatakan membutuhkan pelatihan untuk persiapan memasuki dunia kerja terutama persiapan untuk mengikuti psikotes dan wawancara. Oleh karena itu, diperlukan penyuluhan untuk mempersiapkan siswa SMKN 31 memasuki dunia kerja, terutama menghadapi psikotes dan wawancara. Kegiatan penyuluhan diikuti oleh 45 siswa SMK, dilaksanakan tanggal 23 Januri 2019 pukul 12.00 – 16.00. Untuk mengetahui efektivitas kegiatan, dilakukan evaluasi dengan membandingkan kemampuan siswa pada saat sebelum (pre test) dan setelah kegiatan (post test). Berdasarkan hasil evaluasi, diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan dapat meningkatan pengetahuan siswa mengenai psikotes dan wawancara (t = 13.53, p < 0.01). Selain itu, kegiatan penyuluhan yang dilakukan juga mendapatkan penilaian positif dari peserta pada aspek kebermanfaatan kegiatan, sikap pemateri dan kejelasan materi yang disampaikan
Studi Awal Adaptasi Alat Ukur Leisure Satisfaction di Indonesia
Mustika Ema Linda Siregar;
Novika Grasiaswaty
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 12, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (536.499 KB)
|
DOI: 10.21107/personifikasi.v12i2.11690
Leisure Satisfaction Sscale (LSS) - Short form merupakan skala yang memberikan ukuran sejauh mana individu memandang bahwa kebutuhan pribadi tertentu dipenuhi atau dipuaskan melalui kegiatan waktu luang. Di Indonesia, LSS - Short form belum pernah diadaptasi ke versi Bahasa Indonesia. Peneliti melihat bahwa perlu dilakukan adaptasi LSS - Short form versi Bahasa Indonesia yang mana sebelumnya alat ukur ini sudah banyak digunakan oleh penelitian terdahulu. LSS - Short form memiliki enam komponen atau sub-skala yaitu psychological, educational, social, relaxation, physiological, dan aesthetic. Masing-masing sub-skala terdiri dari 4 aitem sehingga keseluruhan LSS - Short form terdiri dari 24 aitem. Proses adaptasi mengikuti enam tahapan (translate-sintesa-backward translate), baik kualitatif maupun kuantitatif. Hasil terjemahan alat ukur tersebut kemudian diberikan kepada lima orang karyawan di Jakarta dan mereka diminta untuk membaca setiap aitem untuk mengecek pemahaman dalam setiap aitem. Hasil uji keterbacaan dari 5 partisipan tersebut menyatakan bahwa LSS - Short form memiliki kalimat yang mudah dipahami oleh partisipan sehingga LSS - Short form langsung diuji coba kepada 30 orang karyawan untuk dianalisis secara kuantitatif. Hasil akhir aitem ini kemudian dilakukan pengambilan data kepada 81 orang karyawan di Jakarta. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa LSS - Short form versi Bahasa Indonesia memiliki reliabilitas dan validitas yang baik.
Adaptasi Alat Ukur Stres Berkendara bagi Pengendara Motor di Indonesia
Novika Grasiaswaty;
Alexandra Aliviary;
Nuri Sadida
Psyche: Jurnal Psikologi Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lampung
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36269/psyche.v3i2.380
ABTRACTThe driving stress scale is one of the tools for measuring stress on car drivers and so far, the Indonesian version has not been found. Adaptation of this measuring tool is needed considering that the construct has been more suitable for car drivers, while for motorbike riders, adaptation is needed, especially in Indonesia. The adaptation of measuring instruments using driving stress consists of 16 items and is a unidimensional measuring instrument. The adaptation process follows six stages (translate-synthesis-backward translate), both qualitative and quantitative. The results of the measurement tool translation were then given to eight online motorcycle taxi drivers and they were asked to read each item to check understanding in each item. Based on the qualitative process, some words were changed. The DS-Indonesia version was then returned to three online motorcycle taxi drivers to be re-tested for readability. These results were then tested (try out) to 28 online motorcycle taxi drivers to be analyzed quantitatively. Improvements were made again so that there were some item changes. The final result of this item was then collected data on 200 online motorcycle taxi drivers. Reliability testing and Confirmatory Factor Analysis with the R platform and Lavaan packages were used to check the suitability of each item with the DS-Indonesia unidimensional factor. It is known if the value of x2 : 57.114 p<0.001, CFI = 0.969; TLI = 0.906 . RMSEA =0.078 ; SRMR = 0.040 which indicates that the results of the DS-Indonesia adaptation data have a fairly good fitness value. The inter-item results are in the good range and the correlation with BFI-Indonesia shows that DS-Indonesia correlates with the neuroticism, consiousness, agreeableness and openness traits but not with extraversion.ABSTRAKDriving stress scale merupakan salah satu alat ukur stres pada pengendara mobil dan sejauh ini, belum ditemukan alat ukur versi bahasa Indonesia. Adaptasi alat ukur ini diperlukan mengingat konstruk tersebut selama ini lebih cocok untuk pengendara mobil, sementara untuk pengendara motor diperlukan adaptasi lagi terutama di Indonesian. Pengadaptasian alat ukur menggunakan driving stress terdiri dari 16 aitem dan merupakan alat ukur unidimensional. Proses adaptasi mengikuti enam tahapan (translate-sintesa-backward translate), baik kualitatif maupun kuantitatif. Hasil terjemahan alat ukur tersebut kemudian diberikan kepada delapan orang pengendara ojek online dan mereka diminta untuk membaca setiap aitem untuk mengecek pemahaman dalam setiap aitem. Berdasarkan proses kualitiatif tersebut, beberapa kata diubah. Versi DS-Indonesia ini kemudian dikembalikan kepada tiga orang pengemudi ojek online untuk kembali diuji keterbacaan. Hasil ini kemudian dilakukan uji coba (try out) kepada 28 orang pengemudi ojek online untuk dianalisis secara kuantitatif. Perbaikan kembali dilakukan sehingga terdapat beberapa perubahan aitem. Hasil akhir aitem ini kemudian dilakukan pengambilan data kepada 200 orang pengemudi ojek online. Uji reliabilitas dan Confirmatory Factor Analysis dengan platform R dan Lavaan packages digunakan untuk mengecek kesesuian setiap aitem dengan faktor unidimensional DS-Indonesia. Diketahui jika nilai x2 : 57.114 p<0.001, CFI = 0.969; TLI = 0.906 . RMSEA =0.078 ; SRMR =0.040 yang mengindikasikan jika hasil data adaptasi DS-Indonesia memiliki nilai fitness yang cukup baik. Hasil inter-aitem berada pada rentang baik dan korelasi dengan BFI-Indonesia mneunjukkan jika DS-Indonesia berkorelasi dengan trait neuroticism, consiousness, agreeableness dan openness tetapi tidak dengan extraversion.
Adaptasi Alat Ukur Stres Berkendara bagi Pengendara Motor di Indonesia
Novika Grasiaswaty;
Alexandra Aliviary;
Nuri Sadida
INSIGHT: JURNAL PEMIKIRAN DAN PENELITIAN PSIKOLOGI Vol 17, No 2 (2021): Insight: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.32528/ins.v17i2.4285
The driving stress scale is one of the stress measuring tools for car drivers and so far, the Indonesian version of the measuring instrument has not been found. Adaptation of this measuring tool is needed considering that the construct has been more suitable for car drivers, while for motorcycle riders, adaptation is needed, especially in Indonesia. The adaptation of measuring instruments using driving stress consists of 16 items and is a unidimensional measuring instrument. The adaptation process follows six stages (translate-synthesis-backwards translate), both qualitative and quantitative. The results of the measurement tool translation were then given to eight online motorcycle taxi drivers and they were asked to read each item to check understanding in each item. Based on the qualitative process, some words were changed. The DS-Indonesia version was then returned to three online motorcycle taxi drivers to be re-tested for readability. These results were then tested (try out) to 28 online motorcycle taxi drivers to be analyzed quantitatively. Improvements were made again so that there were some item changes. The final result of this item was then collected data on 200 online motorcycle taxi drivers. Reliability testing and Confirmatory Factor Analysis with the R platform and Lavaan packages were used to check the suitability of each item with the DS-Indonesia unidimensional factor. It is known if the value of x2 : 57.114 p0.001, CFI = 0.969; TLI = 0.906 . RMSEA =0.078; SRMR = 0.040 which indicates that the results of the DS-Indonesia adaptation data have a fairly good fitness value. The inter-item results are in the good range and the correlation with BFI-Indonesia shows that DS-Indonesia correlates with the neuroticism, consciousness, agreeableness and openness traits but not with extraversion.