cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Sains Psikologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 157 Documents
PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRA PEMBEDAHAN SECTIO CAESAR DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PUSURATEGALSARI, SURABAYA Bethari Pradnya Paramita; Fattah Haurawan; Ike Dwi Astuti
Jurnal Sains Psikologi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.006 KB) | DOI: 10.17977/um023v5i22016p6-9

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek terapi musik terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien pra pembedahan sectio caesar di RSIA Pusura Tegalsari Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis rancangan penelitian eksperimen Randomized Controlled Trial. Populasi penelitian ini adalah seluruh wanita dewasa yang akan menjalani pembedahan sectio caesar di RSIA Pusura Tegalsari Surabaya. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 40 subjek yang terbagi dalam 2 kelompok melalui teknik Simple Random Sampling. Instrumen untuk mengukur kecemasan 1 & 2 dalam penelitian ini menggunakan State Trait Anxiety Inventory form Y (STAI) berbahasa Indonesia sebanyak 20 item state anxiety dan 20 item trait anxiety dengan tingkat reliabilitas 0,895 untuk state anxiety dan 0,901 untuk trait anxiety. Hasil analisis data dengan anakova menunjukkan bahwa terapi musik berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pasien. Dinamika pengaruhnya dibahas dalam bagian diskusi.Kata Kunci: terapi musik, kecemasan pasien, pra pembedahan, sectio caesar
PERSEPSI AYAH TENTANG PENGASUHAN ANAK USIA DINI Bernadete Dewi Bussa; Beatriks Novianti Kiling-Bunga; Friandry Windisany Thoomaszen; Indra Yohanes Kiling
Jurnal Sains Psikologi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.748 KB)

Abstract

Ayah turut memberikan kontribusi penting bagi perkembangan anak. Walaupun penelitian tentang peran ayah sudah semakin terus meningkat selama beberapa dekade terakhir ini tetapi hasilnya masih kontradiksi. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran deskriptif persepsi ayah dalam pengasuhan anak usia dini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para ayah telah memahami makna pengasuhan sebagai bentuk keterlibatan ayah dalam mengasuh anak usia dini. Meskipun orientasi pengasuhan yang dimaksud para partisipan adalah interaksi fisik dan tanggung jawab, pengasuhan sudah dipahami sebagai tanggung jawab bersama antara ayah dan ibu (coparenting). Motivasi ayah dalam mengasuh sendiri masih didasarkan karena alasan bisa melakukan pengasuhan jika ibu berhalangan. Jika ayah melakukan pengasuhan dengan alasan yang demikian maka pengasuhan yang seperti ini menciptakan jarak antara ayah dan anak, akibatnya perkembangan anak selanjutnya tidak optimal. Implikasi dari temuan penelitian ini dibahas dengan tinjauan teori serta penelitian sebelumnyaKata Kunci: pengasuhan, ayah, anak usia dini, peran substitusiDOI : http://dx.doi.org/10.17977/um023v7i22018p126
HUBUNGAN PERSEPSI KESESAKAN (CROWDING) DAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN DISIPLIN BERLALU LINTAS PADA REMAJA AKHIR SMAN 1, SMAN 3, DAN SMAN 4 KOTA MALANG Bilal Sulaiman Zavanna Zavanna; Endang Prastuti; Ika Andrini Farida
Jurnal Sains Psikologi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.28 KB) | DOI: 10.17977/um023v5i22016p10-14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan persepsi kesesakan (crowding) dan kematangan emosi dengan disiplin berlalu lintas pada remaja akhir SMAN 1, SMAN 3 dan SMAN 4 Kota Malang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasional. Subjek merupakan pelajar SMA yang masuk kriteria remaja akhir di SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4 dengan total 120. Instrumen yang digunakan adalah skala persepsi kesesakan, skala kematangan emosi dan skala disiplin berlalu lintas. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Persepsi kesesakan (crowding) tidak memiliki hubungan dengan disiplin berlalu lintas. (2) Kematangan emosi memiliki hubungan positif dengan disiplin berlalu lintas. (3) Secara keseluruhan, persepsi kesesakan (crowding) dan kematangan emosi sebagai variabel bebas tidak dilakukan pengukuran dengan disiplin berlalu lintas sebagai variabel terikat karena variabel persepsi kesesakan (crowding) tidak memiliki hubungan dengan variabel disiplin berlalu lintas.Kata kunci : persepsi kesesakan, kematangan emosi, disiplin berlalu lintas, remaja akhir
KECANDUAN GADGET DAN KAITANNYA DENGAN KECERDASAN EMOSI REMAJA (SEBUAH STUDI PADA SISWA SMP DI KECAMATAN SETIABUDI JAKARTA SELATAN) Kharisma Bismi Alrasheed; Melani Aprianti
Jurnal Sains Psikologi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.267 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecanduan gadget dengan kecerdasan emosi pada siswa SMP di Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan. Dengan menggunakan kuesioner terstruktur, data primer didapatkan dari siswa SMP dari berbagai sekolah di Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan, remaja awal berusia antara 12 hingga 16 tahun sebanyak 379 responden berdasarkan metode probability sampling. Kecanduan gadget diukur menggunakan skala yang terdiri dari 14 item yang memiliki nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.865, dan kecerdasan emosi diukur menggunakan skala yang terdiri dari 15 item yang memiliki nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.777. Hasil menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kecanduan gadget dengan kecerdasan emosi pada siswa SMP di Kecamatan Setiabudi Jakarta Selatan dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,177 yang artinya semakin rendah kecanduan gadget maka akan memiliki tingkat kecerdasan emosi yang tinggi, begitu juga sebaliknya.Kata Kunci: Kecanduan Gadget, Kecerdasan Emosi, Remaja AwalDOI:http://dx.doi.org/10.17977/um023v7i22018p136
EFEKTIFITAS PERMAINAN TYING SHOES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK Fahrita Maishulhah; Moh Irtadji; Farah Farida Tantiani
Jurnal Sains Psikologi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.119 KB) | DOI: 10.17977/um023v5i22016p15-19

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui efektifitas permainan tying shoes untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini.  Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrument pengumpulan data berupa pedoman observasi. Subjek dalam penelitian ini yaitu anak berusia 5-6 tahun di TK Bunga Harapan Di Desa Turi, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan. Teknik analisis yang digunakan adalah uji Mann Withney U, dan uji efektifitas Cohen D. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,001 < 0,005, dan uji efektifitas Cohen D 0,82 (82%). Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa permainan tying shoes82% efektif untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia dini di TK Bunga Harapan.    Kata Kunci : kemampuan motorik halus, permainan tying shoes, anak usia dini
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 LUMAJANG DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN DAN POLA ASUH ORANG TUA Arinta Nursetyasari; Sudjiono Sudjiono; Ike Dwi Astuti
Jurnal Sains Psikologi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (83.329 KB)

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa kelas VIII SMPN V Lumajang ditinjau dari tingkat pendidikan dan pola asuh orang tua. Subjek penelitian sebanyak 103 siswa diambil dengan tehnik simple random sampling. Data nilai rapor smester ganjil 2014/2015 dan sedangkan data pendidikan orang tua dikumpulkan dengan tehnik dokumentasi, Sedangkan dat pola asuh orang tua digunakan skala pola asuh,orang tua dengan tingkat reliabelitas sebesar 0,725 Teknik diskriptif dan two way anova digunakan untuk analisis data dalam penelitian ini. Hasil analisis diskriptif diperoleh informasi bahwa; (1) sebagian besar prestasi belajar siswa dalam kategori rendah, (2) sebagian besar tingkat pendidikan orang tua siswa adalah pendidikan dasar yakni lulus SD dan SMP; (3) sebagian besar siswa kelas mendapatkan pola asuh yang bersifat negatif yaitu pola asuh neglect, otoriter, dan indulgent. Berdasarkan hasil uji hipotesis ditemukan bahwa (1) tidak ada perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua; (2) terdapat perbedaan prestasi belajar siswa ditinjau dari ke duanya yakni pola asuh dan pendidikan orang tua.Kata Kunci: tingkat pendidikan orang tua, pola asuh orang tua, prestasi belajarDOI : http://dx.doi.org/10.17977/um023v7i22018p143
BAGAIMANA AGAR PENYANDANG TUNA DAKSA MAMPU MENJADI PRIBADI YANG BAHAGIA? Femita Adelina; Satria Kamal Akhmad; Cholichul Hadi
Jurnal Sains Psikologi Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.432 KB)

Abstract

Menjadi tuna daksa pada saat dewasa atau tidak sejak lahir dapat memberikan dampak psikologis yang besar bagi para penyandangnya seperti putus asa atau tidak mampu menerima kondisi dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kesejahteraan penyandang tuna daksa karena kecelakaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus instrumental. Partisipan dalam penelitian ini adalah dua laki-laki penyandang tuna daksa karena kecelakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara mendalam. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial merupakan faktor penting yang menentukan kesejahteraan penyandang tuna daksa pasca kecelakaan. Dukungan keluarga dan jejaring sosial (teman dan anggota komunitas tuna daksa) mampu membangkitkan semangat hidup tuna daksa pasca mengalami kecelakaan serta mampu membuat hidup mereka menjadi lebih bahagia.Kata Kunci : cacat tubuh, dukungan sosial, kesejahteraanDOI :http://dx.doi.org/10.17977/um023v7i22018p119
KARAKTERISTIK KECERDASAN ANAK CERDAS ISTIMEWA Nur Eva
Jurnal Sains Psikologi Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.758 KB) | DOI: 10.17977/um023v5i22016p20-24

Abstract

Anak Cerdas Istimewa (Gifted Children) menunjukkan kecerdasannya sejak usia dini. Penelitian ini bertujuan mengetahui kecerdasan anak cerdas istimewa pada usia dini, yaitu antara usia 3-5 tahun. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap tiga ibu dari anak cerdas istimewa. Data dianalisis dengan analisis tematik. Hasil analisis menunjukkan bahwa anak cerdas istimewa mempunyai kemampuan membaca lebih awal, kritis, dan mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Hal ini menunjukkan anak cerdas istimewa usia dini mengalami lompatan kecerdasan.Kata Kunci: anak cerdas istimewa, usia dini, kecerdasan
PERAN EMOSI MALU DAN BERSALAH TERHADAP KECENDERUNGAN DELINKUENSI REMAJA Garvin Garvin
Jurnal Sains Psikologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.175 KB)

Abstract

Perilaku delinkuensi remaja semakin hari semakin mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian lebih lanjut. Beberapa penelitian telah menguji aspek-aspek yang dapat memengaruhi perilaku delinkuensi remaja. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa remaja yang delinkuen cenderung memiliki emosi dan afeksi yang tumpul. Emosi yang terkait dengan moral terbagi menjadi dua, yakni emosi malu dan emosi bersalah. Apabila remaja yang delinkuen cenderung memiliki emosi yang tumpul, maka peneliti hendak menguji peran emosi malu dan bersalah terhadap kecenderungan delinkuensi remaja. Sampel sebanyak 401 orang remaja menjadi partisipan dalam penelitian ini, serta mengisi TOSCA-3 dan skala kecenderungan delinkuensi remaja. Hasil analisis regresi (F(2,398) = 43,801; P<0,01; R2 = 0,180) menunjukkan bahwa baik emosi malu dan bersalah dapat memprediksi kecenderungan delinkuensi remaja, namun dengan arah yang berbeda. Emosi bersalah memprediksi kecenderungan delinkuensi remaja secara negatif, sedangkan emosi malu memprediksi dengan arah yang positif. Simpulan dan implikasi dari hasil penelitian dibahas lebih lanjut dalam laporan penelitian ini.Kata Kunci: Emosi malu, emosi bersalah, kecenderungan delinkuensi, remajaDOI: http://dx.doi.org/10.17977/um023v8i12019p182
PENGARUH KEMATANGAN EMOSI TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI MALANG Anita Yustis Kristina; Nur Eva; Mohammad Bisri
Jurnal Sains Psikologi Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.692 KB)

Abstract

Masa remaja merupakan masa di mana usia peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa yang mengalami perubahan emosi dan perubahan sosial. Penyesuaian sosial merupakan kemampuan seorang individu untuk dapat menyesuaikan diri dengan bentuk tingkah laku yang telah disetujui oleh kelompok dengan diikuti kematangan emosi yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kematangan emosi terhadap penyesuaian sosial pada mahasiswa baru Politeknik Negeri Malang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi sebab-akibat. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling, dengan sampel sebanyak 56 subjek penelitian. Analisis data dari penelitian ini menggunakan teknik Simple Linear Regression, dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu tingkat penyesuaian sosial pada mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang masuk dalam kategori tinggi, dengan hasil persentase sebesar 51,78% dan tingkat kematangan emosi mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang dinyatakan tinggi dengan hasil persentase sebesar 51,78%. (3) hasil dari uji regresi, koefisien korelasi variabel kematangan emosi dengan penyesuaian sosial sebesar 0,653. Kemudian terdapat nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,427. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kematangan emosi terhadap penyesuaian sosial pada mahasiswa baru jurusan akuntansi Politeknik Negeri Malang sebesar 42,7%.Kata Kunci: kematangan emosi , penyesuaian sosialDOI: http://dx.doi.org/10.17977/um023v8i12019p187

Page 5 of 16 | Total Record : 157