cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis mewadahi kajian-kajian ilmiah dalam bidang bio-ekologi pesisir dan laut, hidro-oesanografi dan morfologi pesisir, toksikologi dan farmasitika, kajian substansi kimiawi biota dan perkembangan bioteknologi kelautan lainnya, di lingkup pesisir dan laut di daerah tropis. Kajian ilmiah dimaksud bisa berupa hasil penelitian maupun critical review. Jurnal ini terbit 3 (tiga) kali dalam satu tahun (Februari, Juni, September). Diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Kelautan FPIK-UNSRAT
Arjuna Subject : -
Articles 324 Documents
Identifikasi sirip ikan hiu yang didapat dari pengumpul di Minahasa Tenggara menggunakan DNA Barcode Wehantouw, Andre; Ginting, Elvy; Wullur, Stenly
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.1.2017.15007

Abstract

Populasi ikan hiu global menunjukkan penurunan yang signifikan karena; penangkapan yang masif dan tak terkontrol, karakter biologi reproduksi yang lambat serta fekunditas yang rendah.  Indonesia merupakan salah satu negara kontributor terbesar dalam perdagangan sirip ikan hiu dunia. Tingginya aktifitas perdagangan sirip tersebut berpengaruh terhadap populasi ikan hiu dan berdampak pada turunnya kualitas keseimbangan ekosistem laut. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi ikan hiu dari potongan sirip yang didapat dari pengumpul di Tumbak, Minahasa Tenggara menggunakan DNA barcode.  Ekstraksi DNA genom sirip hiu kering dilakukan dengan menggunakan prosedur DNeasy Blood & Tissue kit, amplifikasi gen Cytochrome Oxidase Subunit 1 (COI) dilakukan dengan menggunakan primer Fish BCL5 (TCAACYAATCAYAAAGATATYGGCAC) dan HCO2198 (TAAACTTCAGGGTGACCAAAAAA TCA). Pengolahan data sekuens dilakukan dengan menggunakan program ABsequence3 dan MEGA ver 6.  Pencocokan karakter nukleotida gen COI dilakukan dengan menggunakan program nBLAST yang terintegrasi pada laman GenBank. Sampel sirip yang berhasil dikoleksi berasal dari 4 individu yang berbeda.  Hasil nBLAST menunjukkan bahwa keempat sampel sirip hiu tersebut teridentifikasi sebagai spesies Triaenodon obesus.  Nilai keakuratan pensejajaran sekuens, nilai dugaan, prosentase panjang nukleotida yang selaras, dan prosentase tingkat kemiripan, masing-masing pada nilai antara 604-1245, 0.0, 70-99% dan 92-99%.
Analisis molekuler DNA alga merah (Rhodophyta) Kappaphycus sp. Annisaqois, Manikmayang; Gerung, Grevo; Wullur, Stenly; Sumilat, Deiske; Wagey, Billy; Mandagi, Stephanus
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.20589

Abstract

Indonesia dilaporkan memiliki sebanyak 555 spesies atau sekitar 6.24% dari total jumlah spesies rumput laut dunia yang teridentifikasi saat ini. Rumput laut dari kelas alga merah (Rhodophyceae) menempati urutan terbanyak dari jumlah jenis yang tumbuh di perairan laut Indonesia yaitu sekitar 452 jenis. Rumput laut dari kelas alga merah ini terutama dari jenis Kappaphycus sp. memiliki tingkat plastisitas morfologi yang tinggi sehingga teknik identifikasi konvensional menggunakan indikator karakter morfologi sering kurang maksimal dalam penelusuran identitas spesies rumput laut. Penelitian ini merupakan tahapan awal dalam rangkaian analisa molekuler rumput laut jenis Kappaphycus sp. Dalam penelitian ini, ekstraksi DNA Kappaphycus sp. dilakukan dengan metode CTAB (Doyle and Doyle, 1987; Allen, 2006; Nugroho et al., 2015) yang dimodifikasi. Gen rbcL diamplifikasi pada PCR menggunakan beberapa pasangan primer. Keberhasilan proses ekstraksi DNA genomik dan amplifikasi gen rbcL dari Kappaphycus sp. dideteksi melalui UV transilluminator setelah melalui proses elektroforesis gel. Munculnya pita DNA pada penggunaan primer rbcL F-7 (for) dan R-753 (rev) yang menghasilkan panjang pita DNA antara 1400-1600 bp dan primer rbcL F-577 (for) dan R-753 (rev) yang menghasilkan panjang pita DNA antara 900-1400 bp menjadi indikasi keberhasilan amplifikasi gen rcbL pada rumput laut Kappaphycus sp.
Uji Aktivitas Antikoagulan Pada Sel Darah Manusia dari Ekstrak Alga Coklat Turbinaria ornata Armiyanti, Lessy; Paransa, Darus S.; Gerung, Grevo S.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.2.2013.2094

Abstract

Penelitian inidilakukan untuk menentukan apakah sepsis Turbinariaornata berpotensi sebagai antikoagulasi atau koagulasi. penelitian inimenggunakan darah manusia yang diasumsikan tidak memiliki gangguan koagulasidarah. Pengujian dilakukan pada darah manusia golongan darah B, O, AB dan A dan masing masing dengan 5 kali perlakuan. Perlakuanyang pertama dilakukan pada darah sebagai kontrol; Perlakuan ke dua padadarah yang diberi ekstrak Turbinaria ornata; perlakuan ke tiga pada darah yang diberi perlakuan  EDTA danekstrak Turbinaria ornata; perlakuan ke empat pada darah yang diberikan EDTA; perlakuanke lima pada darah yang diberikanetanol PA. Pada perlakuan pertamamenunjukkan terjadi pembekuan darahpada kategori pembekuan darah normal yaitu antara 8-13 menit. Pada perlakuan ke dua,darah yang diberi ekstrak basah dan kering Turbinariaornata terlihat membeku antara 8-10 menit. Pada perlakuanke tiga, darah yang diberi EDTA danekstrak basah dan kering Turbinariaornata terlihat tidak membeku. Pada perlakuan keempagt, darah yang diberi EDTA juga tidak membeku. Padaperlakuan ke lima yaitu darah yang diberi etanol PA, terlihat darah membeku pada menit ke 3-4.Sehingga dari pengujian di laboratorium secara in vitro, ekstrak basah dankering Turbinaria ornata tidakmemiliki aktivitas antikoagulasi, tetapi memiliki sifat koagulasi yaitupembekuan darah.
DIMENSI DAN KOMPOSISI NEMATOSIT PADA KARANG SCLERACTINIA, Acropora florida DAN Acropora divaricata DI PANTAI MOTANDOI SELATAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Sanjay Gagu; Suria Darwasito; Billy Th Wagey; Antonius P Rumengan; Ari B Rondonuwu; Carolus P Paruntu
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24499

Abstract

The purpose of this study was to determine the type, dimensions and composition of nematocytes in Scleractinia, Acropora florida and Acropora divaricata.  This research was conducted in South Motandoi Beach, East Pinolosian District, South Bolaang Mongondow Regency, North Sulawesi for five (5) months; from February to June 2019.  The method of this research was observation using student-t statistical data analysis. Microbasic p-Mastigophore type-II (MpM-II) and Holotricous isorhiza (HI), while A. divaricata only has type-II Microbasic p-Mastigophore (MpM-II) nematocytes.  The nematocytes dimension showed an average capsule length of MpM II in A. florida of was 262.32 µm and A. divaricata was 125.15 µm, mean capsule width of MPM II in A. florida was 67.01 µm and A. divaricata was 31.95 µm, and the average length of mpM II on A. florida was 154.44 µm, and A. divaricata was 70.97 µm.  Nematocytes composition showed that MPM II in A. florida was 95.56% and HI was 4.44%, while the composition of MPM II nematocytes in A. divaricata was 100% and HI was 0%.  Student t-test showed that the ratio of 2 average values of capsule length, capsule width, and MPM II stem length from two populations of A. florida and A. divaricata were not significantly different (P> 0.05).   It can be concluded that both types of A. florida and A. divaricata corals have different types and composition of nematocytes however their size dimensions are not significantly different.  Further studies are important to examine genetic and environmental factors to find out how much the kinship relationship between the two types of those coral.Keywords: Acropora florida, Acropora divaricata, HI, Scleractinia coral, MpM II, nematocytes
Identifikasi Mikroba yang Koeksis Dengan Ascidia Lissoclinum patella Menggunakan Sekuens Gen 16S rRNA Untu, Patricia; Rumengan, Inneke F. M.; Ginting, Elvy L.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.2.2015.10110

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan jenis mikroba koeksis denganascidia Lissoclinum patella menggunakan sekuens gen 16S rRNA. Sampel yang digunakandalam penelitian ini diambil dari jaringan tissue pada ascidia L. patella yang diambil dariperairan Malalayang, Sulawesi Utara. Sampel mikroba diinokulasi dalam media Hirata dandikultur selama ± 1 minggu. Sampel mikroba tersebut diisolasi DNA, amplifikasi melalui PCR(Polymerase Chain Reaction), elektroforesis gel agarose dan dianalisis data DNAnyamenggunakan BLAST pada NCBI (National Center for Biotechnology Information). Identifikasiyang dilakukan menggunakan BLAST diperoleh hasil 15 mikroba yang memiliki tingkatkemiripan yang tinggi dengan sekuens gen 16S rRNA sampel mikroba yaitu cyanobacteriumenrichment culture CAWBG121 dan CAWBG120 clone, uncultured Symploca sp. clone DRTO-55, Leptolyngbya sp. PCC7376 complete genome, Leptolyngbya sp. PCC7376, unculturedbacterium clone PINFEBB02, uncultured bacterium clone 5M47, Synechococcus elongatusCCMP1630, uncultured bacterium clone reef H09, Synechococcus sp. PCC7002 completegenome, Synechococcus sp. 16S rRNA gene strain PCC7002, Synechococcus sp. DNA untuk16 ribosomal RNA, Synechoccous sp. L21-BG-1, Oscillatoria rosea IAM M-220 danSynechococcus sp. PCC 8807. Tingkat kemiripan mikroba dalam NCBI dengan sampel H1berkisar antara 98-99 %.
Skrining aktivitas antibiotik jamur simbion pada spons di perairan Malalayang Sihombing, Frengky; Bara, Robert; Losung, Fitje
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.5.1.2017.14934

Abstract

Penelitian tentang antibiotik dari jamur simbion pada spons di Periaran Malalayang telah dilakukan. Metode isolasi jamur berdasarkan Bara et al 2013. Pengujian antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Jamur yang memperlihatkan aktivitas antibiotik yang kuat dikultivasi statis dan di induksikan bakteri S.aureus dalam media nasi. Pemberian bakteri pada kultur jamur bermaksud untuk memicu adanya aktivitas antibiotik yang lebih kuat melalui jalur biosintesis senyap (Silence Biosynthetic Pathway). Isolat jamur di maserasi dengan metanol 80 %. Ekstrak dipartisi dengan beberapa pelarut (etil asetat, n-heksan, metanol dan air) untuk memperoleh fraksi n-heksan, metanol dan air. Tiap fraksi diuji kembali aktivitas antibiotiknya.  Diperoleh 11 isolat jamur dari spons laut, tiga isolat jamur yaitu isolat jamur 1.1, 1.2  dan 2.1 menunjukkan aktivitas antibiotik terkuat terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Fraksi metanol menunjukkan  aktivitas antibiotik yang kuat dan melebihi antibiotik yang digunakan. Hal ini berarti senyawa yang dikandung fraksi metanol bersifat semipolar. Induksi bakteri tidak memberikan pengaruh terhadap aktivitas antibiotik.
Analisis antibakteri alga Padina australis Hauck di Perairan Teluk Totok dan Perairan Blongko Puasa, Elsian; Mantiri, Desy; Rumengan, Antonius
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.6.1.2018.19517

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan bioaktivitas antibakteri pada alga Padina australis Hauck di Perairan Teluk Totok dan Perairan Blongko. Alga P. australis Hauck  adalah makro alga yang termasuk dalam golongan alga coklat (Phaeophyta), hidup melekat pada substrat keras. Lokasi pertama pengambilan sampel yaitu Teluk Totok di Minahasa Tenggara merupakan muara dari sungai Totok, tempat  buangan  limbah hasil pengolahan emas. Lokasi kedua Perairan Blongko Minahasa Selatan merupakan perairan yang relative bersih. Metode yang digunakan untuk analisis antibakteri adalah metode resazurin. Metode ini adalah menguji oksidasi reduksi. Indikator resazurin, warna biru dalam kondisi teroksidasi akan berubah menjadi resofurin warna merah muda. Metode ini digunakan untuk menentukan Konsentrasi Hambatan Minimum. Nilai yang diperoleh, dianalisis melalui Spektofotometer Multiskan-Go. Hasil penelitian menunjukan bahwa alga P. australis Hauck dari Perairan Teluk Totok, mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram positif Staphylococcus aureus pada plate sumur pertama sampai sumur ketiga dengan nilai konsentrasi hambatan/MIC 1210,0 ppm. Demikian juga alga dari Perairan Teluk Totok terdapat aktivitas antibakteri pada bakteri gram negatif Escherichia coli, pada plate sumur pertama dengan nilai konsentrasi hambatan/MIC 4840,0 ppm. Sedangkan pada alga P. australis dari Perairan Blongko tidak ditemukan senyawa antibakteri.
IDENTIFICATION OF BEACH DEVELOPMENT ON THE NEAR MANADO PORT AND TONDANO RIVER Bawangun, Yongky W.; Djamaluddin, Rignolda; Manengkey, Hermanto W. K.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.1.1.2013.1282

Abstract

Coastal areas have been subjected to tourism activities, settlement and variousforms of industries. To support any development projects, coastal environment werereclaimed to be land, seaport and coastal protective constructions. Physically, coastconsists of several landscapes and one of them is in form of ‘beach’. In order to usecoastal environment properly and sustainably, there is a need for user to understand anyprocesses that work on the coast. Erosion is of importance problem in the coast, and thiscan be the reason for settlements and facilities destruction. The existence of jetty andnew land around the Manado Port has changed the hidrodynamic condition nearby. Thischange has facilitated the change in the sediment distribution near the mouth of TondanoRiver at certain level.
ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) PADA Kappaphycus alvarezii (Doty) ALGA MERAH YANG DI BUDIDAYA DI TELUK TOTOK MINAHASA TENGGARA, SULAWESI UTARA Filemon Hosea; Desy M H Mantiri; James J H Paulus; Rizald M Rompas; Frans Lumoindong; Joppy D Mudeng
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.7.3.2019.24430

Abstract

Macroalgae are chlorophyll plants, consisting of thallus and can live in polluted waters. The purpose of the study was to analyze the lead metal (Pb) in the water column and thallus red algae Kappaphycus alvarezii which was cultivated in a certain period of time in the waters of Totok Bay. The cultivation method used is the bottom method. The algae weight is measured every two weeks. Water quality parameters and lead metal analysis (PB) are carried out in the Baristan laboratory. The results obtained are algae can grow according to the time period. Water quality can affect algae growth. Lead metal content in water is detected high enough as well as in thallus algae in the 3rd week. Keywords : Kappaphycus alvarezii, Lead metal, Water quality, Totok Bay Makroalga merupakan tumbuhan yang berklorofil dan tubuhnya berupa thallus serta mampu hidup pada perairan tersemar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kandungan logam timbal (Pb) dalam air dan thallus alga merah Kappaphycus alvarezii yang dibudidayakan dalam periode waktu tertentu di perairan Teluk Totok. Metode budidaya pada yang digunakan adalah metode lepas dasar (bottom method). Pengukuran berat alga dilakukan setiap dua minggu. Beberapa parameter kualitas air dan analisis logam timbal (Pb) dilakukan di Laboratorium Baristan. Hasil yang diperoleh yaitu alga dapat tumbuh sesuai dengan periode waktu. Kualitas air dapat mempengaruhi pertumbuhan alga.Kandungan logam timbale pada air terdeteksi cukup tinggi demikian juga pada thallus alga di minggu ke-3. Kata kunci : Kappaphycus alvarezii, Logam Timbal, Kualitas air, Teluk Totok 
Akumulasi Merkuri (Hg) Pada Ikan Di Teluk Manado Narasiang, Alen N.; Lasut, Markus T.; Kawung, Nikson J.
JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 1 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jplt.3.1.2015.7726

Abstract

Logam berat di perairan berbahaya secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan membandingkan konsentrasi merkuri (Hg) pada beberapa jenis ikan, serta menentukan akumulasi merkuri pada ikan yang hidup di perairan Teluk Manado. Pengambilan sampel ikan dilakukan di 2 (dua) lokasi, yaitu bagian Selatan dan bagian Utara dari perairan Teluk Manado. Sampel ikan diperoleh dari tangkapan nelayan dengan cara menangkap langsung. Sampel yang diambil dari masing-masing dari setiap lokasi berjumlah 9 individu, yang terdiri atas 3 jenis ikan dengan 3 ulangan. Sampel ikan yang dipilih memiliki kisaran ukuran yang relatif sama untuk masing-masing jenis ikan. Sampel diidentifikasi dan dianalisis lanjut ke Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand) Manado. Metode pemeriksaan menggunakan alat Spektrometer Serapan Atom (SSA). Merkuri tertinggi ditemukan pada ikan Gora (Myripritis hexagona) dengan nilai rata-rata 0.43 ppm, dan nilai tertinggi kedua yaitu pada ikan Capungan (Apogon compresseus) dengan nilai rata-rata 0.3 ppm, sedangkan nilai terendah terdapat pada ikan Baronang kuning (Siganus virgatus) dengan nilai rata-rata 0.1 ppm. Konsentrasi merkuri (Hg) tertinggi ditemukan pada ikan dari lokasi bagian Selatan (Teluk Manado), dibandingkan pada jenis yang sama dari bagian Utara (Teluk Manado).

Page 5 of 33 | Total Record : 324


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 1 (2025): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 3 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 2 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 12 No. 1 (2024): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 3 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 2 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 11 No. 1 (2023): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 3 (2022): JURNAL PESISiR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 10 No. 1 (2022): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 3 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 2 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 9 No. 1 (2021): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 3 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 2 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 8 No. 1 (2020): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 3 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 2 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 7 No. 1 (2019): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 2 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 6, No 1 (2018): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol. 5 No. 3 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 2 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 5, No 1 (2017): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 2 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 4, No 1 (2016): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 2 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 3, No 1 (2015): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 2, No 1 (2014): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 3 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 2 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS Vol 1, No 1 (2013): JURNAL PESISIR DAN LAUT TROPIS More Issue