cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Jurnal Tekonologi Proses dan Inovasi Industri (JTPII) merupakan sarana bagi para peneliti, perekayasa dan akademisi dalam menjembatani antara kajian teoritis dan penerapannya untuk pengembangan industri, khususnya bidang teknologi proses dan inovasi hasil produk. JTPII terbit dua kali dalam satu tahun, bulan Juli dan Desember. Redaksi menerima penulisan artikel karya tulis ilmiah hasil penelitian dan pengembangan (Litbang) atau artikel tinjauan.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
ISOLASI ZAT WARNA ALAMI DARI LABU KUNING (CUCURBITA MASCHATA) DAN PENERAPANNYA UNTUK PEWARNA MAKANAN lutfi amanati
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, November 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (753.868 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i2.5634

Abstract

AbstrakTelah dilakukan Penelitian tentang : Isolasi Zat Warna Alami Dari Labu Dan Penerapannya Untuk Pewarna Makanan . Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengekstraksi zat warna karotenoid ( zat warna alami ) dari labu kuning (Cucurbita moschata) dan penerapanya untuk pewarna makanandengan menggunakan pelarut Ethyl Asetat. Ekstrak zat warna yang diperoleh diamati karakteristiknya terhadap pengaruh lama pemanasan, suhu pemanasan, suhu penyimpanan, lama penyimpanan pada suhu dingin selama 5 hari dan penerapannya untuk pewarna sirup.Hasilnya menunjukkan bahwa zat warna hasil ekstraksi dengan menggunakan pelarut ethyl asetat mempunyai absorbansi maksimum 0,5059 dan rendemen 2,353 %.Karakterisasi zat warna hasil ekstraksi : Pengaruh lama pemanasan pada suhu 100 oC selama 1 jam absorbansinya 0,355, pemanasan pada suhu 100 oC selama 2 jam absorbansinya 0,283, Pengaruh penyimpanan pada suhu 30 oC selama 1 jam  absorbansinya 0,378, penyimpanan pada suhu 30o C selama 2 jam absorbansinya 0,346. Sedang penyimpanan pada lemari es selama 5 hari, hari pertama penyimpanan absorbansinya 0,3112, sdang pada hari kelima penyimpanan absorbansiny turun menjadi 0,2264. Penggunaan zat warna hasil ekstraksi pada sirup secara visual menunjukkan warna kuning cerah pada penyimpanan pada suhu kamar dan pada suhu dingin ( lemari es )Kata Kunci : Karatenoid, labu kuning AbstractResearch has been conducted on: Isolation of Natural Dyes From Pumpkin And Its Application To Food Coloring. The purpose of this study was to extract the dye carotenoids (natural pigments) of pumpkin (Cucurbita moschata) and their applicability to dye makanandengan using Ethyl Acetate solvent. Extracts obtained dye was observed characteristics to the effects of prolonged heating, the heating temperature, storage temperature, storage duration at cold temperature for 5 days and its application to dye syrup.The results showed that the dye extraction using ethyl acetate solvent has a maximum absorbance of 0.5059 and the yield of 2.353% .Caracterisation dye extraction results: Effects of prolonged heating at 100 for 1 hour o C an absorbance of 0.355, heating at a temperature of 100 o C for 2 hours an absorbance of 0.283, Effect of storage at 30 ° for 1 hour o C an absorbance of 0.378, storage at 30o C for 2 hours an absorbance of 0.346. Average storage in the refrigerator for 5 days, the first day of storage an absorbance of 0.3112, on the fifth day of storage sdang absorbansiny fell to 0.2264. The use of dye extraction in syrup visually indicates bright yellow color on storage at room temperature and at cold temperatures (freezer)Keywords : Caratenoid , pumpkin
Verifikasi Metode Pengujian Coliform dalam Sampel Air Mineral Kurnia Rahmayati Rifai; Anissa Anissa
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, November 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (554.166 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i2.5740

Abstract

Verifikasi metode pengujian Coliform dalam Air Mineral secara penyaringan membran yang mengacu pada SNI 3554 : 2015 Cara Uji Air Minum Dalam Kemasan telah dilakukan di Laboratorium Uji Baristand Industri Surabaya dan didapatkan nilai Presisi pada sampel dengan penambahan cemaran sebesar 10 koloni/ml sebesar 0.000, sampel dengan penambahan cemaran sebesar 100 koloni/ml sebesar 0.000, sampel dengan penambahan cemaran sebesar 500 koloni/ml sebesar 0.0699,  sampel dengan penambahan cemaran sebesar 700 koloni/ml sebesar 0.0467,  sampel dengan penambahan cemaran sebesar 1000 koloni/ml sebesar 0.000,  Nilai Recovery  pada sampel dengan penambahan cemaran sebesar 10 koloni/ml sebesar 85.03%, sampel dengan penambahan cemaran sebesar 100 koloni/ml sebesar 100.85%, sampel dengan penambahan cemaran sebesar 500 koloni/ml sebesar 99.22%,  sampel dengan penambahan cemaran sebesar 700 koloni/ml sebesar 99.41%,  sampel dengan penambahan cemaran sebesar 1000 koloni/ml sebesar 104.80%. Nilai linearitas sebesar 0.994. Hasil verifikasi tersebut telah memenuhi syarat keberterimaan sehingga metode tersebut dapat diterapkan di Labaoratorium Uji Baristand Industri Surabaya
EMISI RADIASI SPEAKER AKTIF PADA FREKUENSI 30 MHz - 1 GHz DAN 1 – 6 GHz Agung Yanuar Wirapraja; Mohamad Marhaendra Ali
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, November 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.863 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i2.5736

Abstract

Speaker merupakan piranti atau komponen yang kedudukannya hampir tidak bisa dipisahkan lagi dengan perangkat elektronika lainnya. Speaker aktif banyak digunakan ditempat tinggal, rumah ibadah, perkantoran hingga pertokoan. Saat ini speaker aktif dilengkapi oleh beberapa fitur komunikasi nirkabel untuk mempermudah proses pengiriman suara yang akan dihasilkan. Kemajuan teknologi komunikasi nirkabel juga dapat menghasilkan radiasi elektromagnetik yang dapat memberikan gangguan perangkat elektronik lain yang ada disekitarnya. Penelitian ini secara khusus menganalisa emisi radiasi elektromagnetik pada speaker aktif. Penelitian ini menggunakan dua kelompok speaker aktif yaitu speaker aktif dengan kabel suplai listrik dan speaker aktif menggunakan baterai. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penggunaan kabel suplai listrik dan baterai terhadap nilai emisi radiasi speaker aktif. Metoda pengujian mengacu pada CISPR 32 yaitu emisi radiasi pada frekuensi 30 MHz – 1 GHz dan 1 – 6 GHz. Speaker aktif dengan menggunakan baterai memiliki nilai emisi radiasi elektromagnetik yang lebih rendah jika dibandingkan speaker aktif dengan kabel suplai listrik langsung. Semua speaker aktif dengan baterai lulus persyaratan uji CISPR 32 emisi radiasi elektromagnetik pada frekuensi 30 MHz – 1 GHz.
Recovery Air Rendaman Bumbu Garam dari Industri Kacang Bawang Liayati Mahmudah; Nurul Mahmida Ariani
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, November 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.138 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i2.5715

Abstract

Limbah cair yang dihasilkan dari proses pemasakan di industri kacang bawang memiliki kadar garam (NaCl) cukup tinggi sekitar 28,9% dengan derajat boume sekitar 35 Be, sehingga sulit untuk diolah dalam IPAL yang sudah ada dan memerlukan biaya yang cukup besar baik dalam instalasi maupun proses pengolahannya. Salah satu cara untuk mengolah air limbah ini adalah dengan mereuse air limbah dengan menggunakan tawas untuk menjernihkan airnya, namun kadar Na dalam larutan menjadi turun hingga 51%. Cara lainnya dengan me-recycle air limbah rendaman kacang bawang sehingga diperoleh Kristal garam dengan proses kristalisasi penguapan secara alami menggunakan sinar matahari. Secara visual garam yang dihasilkan berwarna hitam pekat karena pengaruh dari kotoran dan sisa tanah yang tercampur dalam air limbah. Garam yang dihasilkan memenuhi syarat mutu hampir disemua parameter sesuai SNI 3556:2010 Garam Konsumsi Beryodium, kecuali kadar NaCl. Kadar NaCl garam ini hanya 86% dibawah syarat mutu min 94%. Oleh karena itu dilakukan proses pencucian dengan air brine sampai 3x pencucian sehingga diperoleh kadar NaCl menjadi 95,9 %
Karakteristik dan Kinetika Dekomposisi Termal Komposit CR/NR dengan Substitusi Bahan Pengisi hesty eka mayasari; Agung Yanuar Wirapraja
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 4, No 2 (2019): Vol. 4, No. 2, November 2019
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.429 KB) | DOI: 10.36048/jtpii.v4i2.5708

Abstract

Suhu dapat mempengaruhi karakteristik dan sifat suatu material.Penelitian ini mempelajari karakteristik dan kinetika dekomposisi termal dari komposit CR/NR dengan berbagai jenis bahan pengisi menggunakan metode termogravimetri.Carbon black (CB), kombinasi CB dan zeolite, kombinasi CB dan kaolin, serta kombinasi CB dan bentonit digunakan sebagai bahan pengisi. Komposit dibuat menggunakan two-roll mill dan dilakukan studi karakteristik dan kinetika dekomposisi termal dengan menggunakan alat termogravimetri analyser dengan kecepatan pemanasan 10⁰C/min. Dekomposisi termal pada komposit CR/NR terjadi secara tiga tahap, yaitu tahap penguapan zat mudah larut, tahap oksidasi, dan tahap dekomposisi CR/NR. Bentonit memberikan massa akhir dekomposisi tertinggi pada 600⁰C. Dari perhitungan dengan metode Coats-Redfern, diketahui bahwa CB membutuhkan energi aktivasi yang lebih tinggi dibandingkan kombinasi bahan pengisi kaolin dan bentonit.Bentonit dapat menjadi bahan pengisi yang sesuai untuk komposit CR/NR
Ekstraksi Pektin dari Kulit Durian (Durio Zibethinus) untuk Industri Makanan Lutfi Amanati
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, November 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i2.6515

Abstract

Abstrak-Kulit durian merupakan limbah rumah tangga yang dibuang sebagai sampah dan tidak memiliki nilai ekonomi. Musim  panen serentak pada bulan September  sampai bulan februari mencapai 700 ribu ton/tahun. Kandungan kimia kulit durian yang dapat dimanfaatkan salah satu nya adalah pektin.Telah dilakuan pengambilan pektin dari kulit durian dengan cara ekstraksi dengan variasi suhu 60oC, 80oC dan 100 oC, serta variasi waktu ekstraksi yaitu 30, 60 dan 90 menit. Kulit durian di ekstraksi dengan menggunakan  asam klorida (HCL) dan larutan pengendap alkohol teknis. Pada penelitian ini kondisi optimum yang didapatkan yaitu pada suhu 80oC dan waktu 60 menit. Pektin yang didapat mempunyai rendemen 25,63% dengan kandungan metoksil 2,68 %, galakturonat 36.74 %, kadar air 18.27% dan kadar abu 5.46%. Pektin yang dihasilkan merupakan pektin bermetoksil rendah dengan warna sedikit coklat. Kata kunci : Ekstraksi, Kulit Durian, Metoksil , Pektin
Analisis EMI Parameter Emisi Radiasi pada Frekuensi 30 MHz – 1 GHz di Perangkat Jaringan dengan Berbagai Tipe Kabel Ethernet Ika Prawesty Wulandari; Agung Yanuar Wirapraja
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, November 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i2.6653

Abstract

Penggunaan kabel jaringan LAN (Local Area Network) telah digunakan secara luas pada perangkat yang memungkinan kegiatan interaksi antar komputer maupun perangkat lain yang berkomunikasi via IP (Internet Protocol). Persyaratan maupun ketentuan alat dan perangkat telekomunikasi yang beredar di pasaran Indonesia telah diatur dalam regulasi yang ditetapkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Sebagai contoh, untuk perangkat Wireless Local Area Network telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Perdirjen SDPPI) Nomor 2 Tahun 2019 tentang Persyaratan Teknis Alat Dan / Atau Perangkat Telekomunikasi Wireless Local Area Network. Regulasi tersebut mempersyaratkan bahwa perangkat harus lulus uji standard EMC CISPR 32. Pada makalah ini mencoba menganalisa tentang perbandingan nilai emisi radiasi pada frekuensi 30 MHz – 1 GHz (dengan jarak pengukuran 10 meter) yang dihasilkan oleh berbagai tipe kabel Ethernet RJ45. Jenis kabel yang digunakan antara lain : SSTP Cat 6a, FTP Cat 5e, UTP Cat 5e dan UTP Cat 6. Produk uji yang diukur adalah produk 300Mbps In-Wall Wireless Access Point dengan mode melakukan transfer data via kabel LAN dengan notebook
Ketahanan Termal dan Ketahanan Perendaman Komposit NBR/EPDM dengan Berbagai Kompatibiliser hesty eka mayasari; Noor Maryam Setyadewi
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 1 (2020): Vol. 5, No. 1, Juli 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i1.6107

Abstract

Komposit NBR/EPDM memiliki banyak manfaat, diantaranya sebagai sil, gasket.  Ketahanan termal dan ketahanan terhadap perendaman perlu dipelajari untuk mengetahui kondisi penggunaan dan penyimpanan yang tepat. Dalam penelitian ini, komposit NBR/EPDM dicampur dengan berbagai kompatibiliser untuk mendapatkan komposit yang homogen, yaitu metil-metakrilat-butadiene-stirene (MBS), montmorillonite (MMT), dan silika. Komposit NBR/EPDM dibuat menggunakan two-roll mill dan divulkanisasi mengggunakan hydraulic press. Pengujian ketahanan termal  dilakukan dengan menggunakan termogravimetry analyzer dan pengujian ketahanan terhadap perendaman dilakukan dengan metode perendaman dalam berbagai pelarut (IRM 903, toluene, n-heksana). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kompatibiliser terhadap ketahanan termal dan perendaman dari komposit NBR/EPDM. Dari penelitian diketahui bahwa kompatibiliser, khususnya MBS, dapat meningkatkan ketahanan termal hingga 2.5% dan ketahanan terhadap perendaman komposit NBR/EPDM hingga 2%
Computational pH Level of Liquid based on IoT to Support Industry 4.0 Handoko Setyo Kuncoro
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, November 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i2.6294

Abstract

This article discusses computational measurements study of pH levels for liquids to support industry 4.0 based on Internet of Things (IoTs). The main objective of this study is to be able to provide the data of  pH level of liquids (or other chemical solutions) in real time and simultaneously so that it has the potential to increase the speed and ease of managerial decision making, especially for chemical processes that are important to industry. The method used follows the industry 4.0 transformation phase sequence which is simplified in some research activities such as hardware installation, software installation, device programming and network programming. As a case study, it has been made a simple application for measuring pH levels in commercial bottled mineral water and natural clean water. This article will initially explain the utilization of the BPH-231 interface with a pH PE-03 probe from Lutron products as input data for the computational processes. Then we explain the computational method using SCILAB 5.5.2 software and XAMPP network applications using the PHP programming language. As specimen samples, it has been selected the boiled natural clean water from the Manglayang mountains near Bandung city, West Java and commercial mineral water of AQUA products. Analyses of IoT-based digital pH level measurements have shown more accurate and precise results than using conventional litmus paper standards. The overall results for both device installations and internet-based programmings are proven to provide realtime data measurements and can be accessed from various locations simultaneously so that they will make managerial decision making easier and faster.
Aplikasi Canting Listrik Pada Industri Batik Tulis Untuk Mendukung Implementasi Industri Hijau Pada Industri Tekstil Pencelupan, Pencapan Dan Penyempurnaan Handaru Bowo Cahyono; Rieke Yuliastuti
Jurnal Teknologi Proses dan Inovasi Industri Vol 5, No 2 (2020): Vol. 5, No. 2, November 2020
Publisher : Balai Riset Dan Standardisasi Industri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36048/jtpii.v5i2.6303

Abstract

Telah dilakukan penelitian penggunaan canting listrik pada proses produksi batik tulis  dengan tujuan melihat efektifitas penggunaan canting listrik  dalam upaya mendukung implementasi industri hijau di sector industri kecil (IKM) batik tulis dengan membandingkannya dengan penggunaan canting konvensional yang menggunakan kompor minyak tanah  ataupun kompor listrik. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi lilin pada penggunaan canting listrik lebih tinggi sekitar 50,43 % namun produk batik yang dihasilkan lebih banyak 60% dibandingkan penggunaan canting konvensional dengan pemanas minyak tanah. Penggunaan canting listrik mampu menekan konsumsi energi sebesar 76,75% dan biaya energi sebesar  66,82% jika dibandingkan dengan penggunaan canting konvensional dengan pemanas kompor minyak tanah. Sedangkan penggunaan canting konvensional disertai kompor listrik akan menekan energi hingga 59,31%  dan biaya energi sebesar 41,96% dibanding dengan canting konvensional dengan minyak  tanah. Jumlah emisi CO2 pada penggunaan canting listrik menghasilkan sejumlah 0,561 ton/tahun, sementara untuk penggunaan kompor listrik jumlah CO2 yang dihasilkan sekitar  0,981 ton/tahun dan penggunaan kompor minyak tanah menghasilkan CO2 sekitar 0,874  ton/tahun. Dari  data tersebut maka penggunaan canting listrik mendukung penerapan industri hijau ditinjau dari efisiensi penggunaan energi, biaya dan jumlah emisi CO2 bila dibandingkan dengan penggunaan canting konvensional.

Page 8 of 11 | Total Record : 107