Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

LINKAGE KAWASAN PARIWISATA SEJARAH KABUPATEN MINAHASA UTARA Umanailo, Hamdi; Mastutie, Faizah; Rate, Johannes Van
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Airmadidi adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara yang memiliki berbagai objek wisata yakni wisata alam dan wisata buatan manusia yang berupa peninggalan sejarah sejak dahulu kala. Keberadaan objek–objek wisata sejarah tersebut sangat disayangkan belum dikelola dengan baik sehingga kurang diminati oleh pengunjung.Tersebarnya objek wisata sejarah yang ada di Kecamatan Airmadidi tersebut membentuk suatu kawasan yang dihubungkan oleh sebuah lingkage.Oleh karena itu, dilakukan penelitian yang bertujuan mengidentifikasi eksistensi dari objek – objek wisata sejarah di kecamatan airmadidi dan menganalisis keterhubungan objek – objek wisata sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis spasial Overlay ( tumpang susun ) data spasial dengan menggunakan software ( SIG ) Sistem Informasi Geografis. Dari hasil penelitian dapat diketahui ada empat objek wisata budaya dan sejarah yaitu Waruga Airmadidi, Tumatenden, Waruga Rap–rap dan Waruga Sawangan. Keterhubungan Objek Wisata Waruga Rap–rap dan Objek Wisata Waruga Airmadidi, Berdasarkan hasil identifikasi, linkage visual yang menghubungkan kedua tempat wisata tersebut adalah elemen garis berupa jalan dan elemen koridor berupa bangunan dan pohon. Elemen garis, menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa, keterhubungan objek wisata sejarah waruga airmadidi waruga sawangan dan tumatenden. Berdasarkan dari hasil identifikasi, linkage visual yang menghubungkan ketiga objek wisata tersebut yaitu elemen linkage garis yang berupa jalan. Elemen garis yaitu yang menghubungkan secara langsung dua tempat dengan satu deretan massa. sepajang jalan. yang menghubungkan objek objek wisata dikecamatan airmadidi belum memudahkan untuk pejalan kaki karena belum adanya jalur pedestrian. Oleh karena itu, dilakukan konsep pengembangan fisisk seperti adanya jalur pedistrian, adanya tempat duduk, penataan pohon, dan adanya lampu penerangan atau lampu jalan. Kata Kunci : Linkage, Wisata, Bersejarah
STRATEGI PENANGANAN BANJIR BERBASIS MITIGASI BENCANA PADA KAWASAN RAWAN BENCANA BANJIR DI KECAMATAN BOLANGITANG BARAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Eato, Sri Dian Kristi Handayani; Rengkung, Michael M; Rate, Johannes Van
SPASIAL Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : SPASIAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Bolangitang Barat adalah salah satu kecamatan yang sering menjadi langganan banjir setiap tahunnya. Sesuai dengan rencana pola ruang pada RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Tahun 2011 – 2031 kecamatan ini memiliki kawasan rawan bencana banjir yang dialiri oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Bolangitang dan membentang melewati Desa Paku hingga Desa Bolangitang Induk. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi kajian risiko bencana banjir di kawasan rawan bencana banjir di Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan merumuskan strategi penanganan banjir berbasis mitigasi bencana pada kawasan rawan banjir di Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dengan pendekatan analisis overley/superimpose untuk menganalisa tingkat kerentanan, tingkat bahaya dan tingkat risiko dari bencana banjir. Berdasarkan analisa tersebut dihasilkan kajian bahwa seluruh kawasan rawan banjir di Kecamatan Bolangitang Barat berpotensi terdampak banjir dengan risiko tinggi berada di Desa Jambusarang, Ollot II dan Paku. Strategi penanganan banjir berbasis mitigasi bencana di kawasan rawan banjir Kecamatan Bolangitang Barat terbagi menjadi dua, yaitu : (1). Mitigasi struktural berupa penjelasan mengenai pembuatan bangunan pengendali banjir seperti pembuatan tanggul, pembuatan struktur jaringan drainase, dan pembuatan drop structure;  (2) Mitigasi non struktural berupa pelatihan dan simulasi mitigasi bencana, serta pengevaluasian kebijakan pengurangan risiko dampak bencana banjir pada kawasan rawan bencana banjir di Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kata Kunci : Mitigasi Bencana, Banjir, Kawasan Rawan Banjir, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongndow Utara
UNDERGROUND CONCERT HALL - Natural Sunlight in Earth Shelter Design Emil Rinaldy Dwinugraha Salim & Johannes Van Rate ................................................ 109-118 Salim, Emil R. D..; Rate, Johannes Van
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 1, No 2 (2012): Edisi Khusus TA. Buku II EKSPERIMENTAL. Volume 1 No.2 November 2012
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UNDERGROUND CONCERT HALL ‘NATURAL SUNLIGHT IN EARTH SHELTER DESIGN’ Emil Rinaldy Dwinugraha Salim[1] Johannes Van Rate[2] ABSTRAK Manado sebagai kota MICE (Meeting, Incentives, Convention, and Exhibition) terdorong untuk mengembangkan infrastruktur baru yang berkualitas seperti convention, jaringan transportasi dan sebagainya. Hal ini meningkatkan nilai investasi kota Manado di bidang pariwisata dan mendorong adanya perancangan suatu bangunan MICE. Dimana fasilitas ini dapat menjadi tempat wisata dalam kota sesuai dengan konsep pengembangan ‘seisi kota untuk wisatawan’. Bangunan yang dirancang memiliki nilai arsitektural yang tinggi, juga sesuai dengan perencanaan kota Manado sebagai waterfront city, sehingga Underground Concert Hall dapat meningkatkan industri MICE dan seni kota Manado serta memiliki nilai investasi yang tinggi baik profit maupun benefit. Underground Concert Hall bertemakan Natural Sunlight in Earth Shelter Design dengan ruang terbuka publik yang dapat dipergunakan sebagai taman kota dan daerah wisata.  Konsep berpelindung tanah yang ramah lingkungan dan hemat energi, menggunakan sumber energi alternatif seperti pembangkit listrik tenaga surya untuk memaksimalkan konsep penggunaan cahaya matahari. Kata kunci : MICE, pariwisata, cahaya matahari, lingkungan hijau, sustainable. [1] Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur Universitas Sam Ratulangi [2] Staf Pengajar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi
PANTI REHABILITASI PENDERITA STROKE DI TOMOHON “PENDEKATAN PADA KONSEPSI LIVING ARCHITECTURE” Bambulu, Anggrainy L. B.; Siregar, Frits O.P.; Rate, Johannes Van
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stroke merupakan ganguan fungsi saraf yang disebabkan oleh ganguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu. Ada 2 jenis stroke yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Dalam proses pemulihannya diperlukan rehabilitasi bagi penderita stroke. Rehabilitasi stroke merupakan pusat terapi bagi para penderita stroke yang didalamnya berisi berbagai macam terapi mulai dari fisioterapi hingga terapi okupasi. Rehabilitasi stroke memberikan fasilitas pelayanan khusus stroke dengan kualitas pelayanan yang tinggi, lebih intensif dan pelayanan lebih sempurna, dan pengaturan pola hidup disamping upaya penyembuhan dan rehabilitasinya. Panti Rehabilitasi Penderita Stroke menjadi salah satu alternatif yang dapat dijadikan sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi penderita stroke. Dengan menggunakan Pendekatan pada Kosepsi Living Arsitektur dapat memberikan kesan natural bagi objek rancangan. Rancangannya juga dapat menjadi patner dalam proses pemulihan pasien itu sendiri. Hal ini juga dapat membuat para pasien merasa aman dan nyaman selama dalam masa penyembuhan. Kata kunci : Stroke, Rehabilitasi, Living Architecture
MANADO WEDDING RESORT “ WATERSCAPE ARCHITECTURE “ Mandulangi, Lucky; Rondonuwu, Dwight M.; Rate, Johannes Van
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 No.1 Mei 2016
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Manado Wedding Resort adalah sebuah wadah yang melayani akan kebutuhan saat akan melaksanakan pernikahan maupun setelah pernikahan.Wadah ini nantinya akan menjadi alternatif pemecah masalah bagi pasangan kekasih yang ingin menikah atau untuk liburan setelah pasca pernikahan.Waterscape Architecture merupakan tema yang diambil untuk meningkatkan kualitas perancangan. Tema ini berfungsi sebagai bentuk pemanfaatan air pada arsitektur. Air dapat menciptakan suasana beragam yang berpengaruh pada perasaan dan suasana hati manusia baik itu dari efek visual maupun efek suara. Kota Manado sebagai kota yang dominan kaya akan unsur air memenuhi kriteria dalam penerapan tema, serta kota Manado sebagai kota pariwisata banyak menarik turis lokal dan interlokal menjadikan  kota Manado memiliki prospek lokasi yang tinggi dalam pembangunan resor. Kata kunci: Manado, Wedding, Resort, air
STASIUN KERETA API TRANS SULAWESI DI MOLIBAGU. Folding Architecture Sidadu, Febrianto; Rate, Johannes Van; Karongkong, Hendriek H.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stasiun Kereta Api Trans-Sulawesi di Molibagu adalah sebuah prasarana transportasi bagi calon para penumpang digunakan sebagai tempat untuk menunggu atau menurunkan penumpang bagi pengguna jasa kereta api yang melintasi jalur Trans - Sulawesi di Molibagu. Molibagu terletak tepat berada di tengah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang merupakan ibu kota Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, berdasarkan Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015 -2019, Molibagu merupakan daerahyang akan di lalui oleh jalur kereta api Trans - Sulawesi.Folding architecture sebagai tema perancangan merupakan suatu proses menghasilkan bentukan dalam desain arsitektur yang pada intinya bereksperimen untuk menghasilkan suatu bentuk konfigurasi melalui suatu proses lipatan. Penerapannya ke dalam perancangan arsitektur menggunakan metode proses lipat, potong, tekan.Kata Kunci : Molibagu, Stasiun kereta api, Folding.
KANTOR PENGELOLAAN DAN FASILITAS DISTRIBUSI TOTAL OIL DI BITUNG “ARSITEKTUR FUNGSIONALISME” Sumanti, Charlos; Rate, Johannes Van; Punuh, Claudia S.
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu hasil pengolahan minyak bumi adalah Oil (Pelumas). Industri pelumas menjadi salah satu industri strategis yang mengalami pertumbuhan cukup pesat, dimana permintaan akan produk pelumas meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini dinilai didorong dengan semakin meningkatnya jumlah kendaraan bermesin yang banyak memerlukan produk ini serta perkembangan sektor industri yang meliputi produksi dan konstruksi. Pelumas Total masuk ke pasar Indonesia sejak tahun 2003 melalui PT  Total  Oil  Indonesia.  Perusahaan  Total  Oil  Indonesia  merupakan  investasi penuh dari Total SA dari Perancis. Pemasaran  pelumas  Total  di Indonesia  mencakup  hampir  semua  sektor bisnis, meliputi sektor industri dan sektor otomotif kecuali sektor penerbangan. Seharusnya ada kantor pengolaan dan fasilitas distribusi Total Oil setingkat internasional di Indonesia. Khususnya di kawasan Asia Pasifik di daerah Indonesia Bagian Timur. Bitung adalah kota yang dipilih untuk menghadirkan konsep tersebut. Perencanaan Kantor Pengelolaan dan Fasilitas Distribusi Total Oil di Bitung diharapkan mampu mengedepankan faktor fungsi dari bangunan. Maka tema Arsitektur Fungsionalimse dtetapkan untuk dapat dielaborasikan kedalam konsep perancangan. Kata kunci: Pelumas, Total Oil Indonesia, Arsitektur Fungsionalisme
APARTEMEN DI MANADO Metabolisme dalam Arsitektur Siregar, Dio S. A.; Waani, Judy O.; Rate, Johannes Van
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 No.1 Mei 2017
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi dan penduduk kota Manado yang semakin meningkat membuat masyarakat kota untuk mencari hunian yang lebih aman dan nyaman. Menurut data BPS dalam Manado Dalam Angka 2015, jumlah penduduk kota Manado tahun 2014 berjumlah 423.257 jiwa. Besarnya jumlah penduduk Kota Manado menyebabkan kepadatan penduduk menjadi cukup tinggi. Dengan luas wilayah 157,26 km², kepadatan penduduk mencapai 2.691 jiwa/km². Angka ini tergolong padat sebagaimana daerah perkotaan lainnya. Karena setiap 1 km2 wilayah di kota Manado dihuni 2.691 jiwa. Untuk menanggulangi kepadatan penduduk dan menyediakan hunian yang lebih nyaman, maka diperlukan sebuah bangunan hunian yang menyediakan kenyamanan dan fasilitas seperti apartemen. Apartemen merupakan hunian yang dibangun sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Aplikasi tematik Arsitektur Metabolisme yaitu proses “pertumbuhan” dan “perubahan” baik secara organik maupun linear (horizontal maupun vertikal). Dengan menggunakan struktur tunggal skala super (megastructure) sebagai upaya pemanfaatan  lahan  yang sempit serta penggabungan dengan ruang “komunal” untuk berbagai fasilitas umum. Prinsip-prinsip Metabolisme yang digunakan dalam rancangan ini adalah core, void, geometric form, geometric  fractal (bentuk bebas/ambigu),  dan modular. Perancangan apartemen dengan menggunakan tema Metabolisme merupakan salah satu pertimbangan dalam upaya memanfaatkan ruang kosong di udara yang berlimpah sehingga sistem konstruksi yang digunakan adalah bangunan berlantai banyak (high rise building). Untuk menekan investasi awal yang sangat besar maka desain apartemen dengan konsep metabolisme yang bertumbuh, dapat menekan biaya pembangunan awal sesuai dengan kebutuhan yang kemudian akan berkembang sesuai dengan pertambahan kebutuhan yang ada. Dengan dibangunnya Apartemen di Manado yang mengaplikasikan tema ”Metabolisme dalam Arsitektur”, yang dimana Metabolisme merupakan suatu proses bertumbuh menjadi lebih banyak, maka apartemen ini dapat mengaplikasikan bangunan dengan konsep bertumbuh yang mengikuti kebutuhan penggunanya. Kata Kunci: Apartemen, Metabolisme, bertumbuh
MANADO CONVENTION CENTRE (MEGASTRUCTURES) Anggianto, Rio M.; Rate, Johannes Van
Jurnal Arsitektur DASENG Vol 2, No 3 (2013): Volume 2 No.3 November 2013
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Proyek Manado Convention Center ini pada dasarnya merupakan wadah atau  sarana komunikasi antara dua pihak dengan  penerapkan berbagai metode komunikasi langsung tatap muka baik itu dari perorangan terhadap kelompok, kelompok terhadap kelompok atau kelompok terhadap masyarakat. Dan pada era kini hal ini menjadi suatu kebutuhan yang dianganggap penting.   Kota Manado seringkali menjadi tuan rumah suatu konverensi dengan jumlah peserta yang tergolong besar karena cakupannya sampai manca negara.hal ini mendorong laju pembangunan dalam kota termasuk rencana pembangunan Convention Center di Manado yang nantinya dirancang dengan dasar penerapan tema megastructure merupakan kebutuhan objek rancangan  sebagai konvention yang lingkupnya regional atau nasional maupun internasional. penerapan tema megasructures melalui kajian yang ada diharap dapat mengoptimalkan fungsi bangunan, memberikan kenyamanan serta meningkatkan kepariwisataan kota Manado. Kata kunci : Convention, Megastructuresi, Manado
REDESAIN BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR DI TATELU MINAHASA UTARA, ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR MINAHASA Levyno H. Simalango; Johannes Van Rate; Surijadi Supardjo
Jurnal Arsitektur DASENG Vol. 10 No. 2 (2021): DASENG Volume 10, Nomor 2, November 2021
Publisher : PS S1 Arsitektur. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/daseng.v10i2.43382

Abstract

Bangunan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu mempunyai tugas melaksanakan penerapan Teknik perbenihan dan pembudidayaan ikan air tawar serta pelestarian sumberdaya induk/benih ikan air tawar dan lingkungan air tawar. terlaksananya fungsi dari bangunan tersebut tentunya dapat sangat menunjang kegiatan yang ada dalam bangunan tersebut. namun di karenakan kebakaran yang pernah terjadi pada bangunan kantor ini mengakibatkan bangunan tersebut tidak dapat di fungsikan sehingga aktifitas di dalamnya tidak berjalan dengan baik agar bangunan ini dapat berfungsi Kembali, tentunya perlu diadakan redesain. Redesain ini bertujuan untuk menghadirkan rancangan baru pada objek Balai Perikanan Budidaya air tawar di Tatelu ini. dengan penerapan tema Neo vernakular Minahasa akan menciptakan bangunan yang memiliki keselarasan antara bangunan dan budaya lokal di Minahasa.Kata Kunci : Redesain, Balai, Perikanan, Arsitektur Neo Vernakular, Minahasa Utara