cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Berkala Kesehatan
ISSN : 24773190     EISSN : 25416472     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Berkala Kesehatan is a journal published by the Master Program of Public Health Sciences at Lambung Mangkurat University. This journal is published in frequency 2 times a year, ie in May and November. This journal contains public health science research texts, review of research results, new methods and approaches in health research.
Arjuna Subject : -
Articles 159 Documents
TINGKAT KEBERSIHAN LANTAI RUANG PERSALINAN BIDAN PRAKTIK SWASTA DI KOTA BANJARBARU Nia Kania; Lenie Marlinae; Tien Zubaidah
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.182 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i1.657

Abstract

                                                       Abstract To reduce high maternal mortality rate that, one of the efforts that is increase quality service of midwife through standardization midwife private practice. Standard of services obstetric patients have set about service delivery, which aims to ensure for a safe delivery for mother and baby. That is no regulation yet about governs supervision in the organization's health-care private sector, particularly on environmental health, can cause care for sanitation labor has not been throughput by midwife practice private, this is of course will have an effect on the quality service that is given. This research aims to know floor hygiene level, physical quality buildings ,and the labor sanitation facilities, and other environmental health efforts. Types of research that used a survey by the Cross Sectional. Research object is 5 labor’s was the midwife practice private. Data analysis will be done univariat. As many as 60% floor for did not meet the requirements hygiene. Result found that most of the labor have not meet the requirements floor hygiene. The temperature and humidity conditions in all the labors did not meet standardst. Most of the labor that did not meet the requirements lighting, the buildings that were not good, and the effort to revitalize water is not being done with good hygiene, shows that did not meet the requirements floor. Keywords: high clean floors, environmental health, labor, midwife
PENGARUH LAMA PAPARAN ASAP TERHADAP RISIKO ATEROSKLEROSIS MELALUI PENGUKURAN MALONILDEALDEHYDE DAN ADVANCED OXIDATION PROTEIN PRODUCT SECARA INVIVO Dian Mutiasari; Ruslan Muhyi; Husaini Husaini
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.898 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3154

Abstract

Penyakit kardiovaskuler menjadi masalah kesehatan di dunia dan di Indonesia. Aterosklerosis diramalkan tahun 2020 merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di masyarakat. Radikal bebas mampu secara langsung dan tidak langsung menginduksi stress oksidatif didalam tubuh. Radikal bebas dapat menyerang asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), yang akan terputus menjadi sederhana sala satunya malonyldealdehide (MDA). AOPP (Advanced Oxidation Protein Product) berasal sebagai akibat dari tindakan radikal bebas pada protein dan sebagai mediator inflamasi. Masalah penelitian adalah apakah ada pengaruh lama paparan asap terhadap risiko aterosklerosismelalui pengukuran MDA dan AOPP secara invivo. Mengetahui pengaruh lama paparan asap terhadap risiko aterosklerosis melalui pengukuran MDA dan AOPP secara invivo. Jenis penelitian ini yakni penelitian true experimental dengan menggunakan post-test only control group design. Populasi penelitian ini adalah tikus Rattus Novergicus jantan, strain wistar dengan umur 11-12 minggu dengan berat badan ±200-210 gram, sedangkan pengambilan sampel ditetapkan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel penelitian adalah lama paparan 7 jam, lama paparan 9 jam, MDA, dan AOPP. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan laboratorium pada MDA dan AOPP. Pada analisis deskriptif, variabel MDA didapatkan rerata kelompok kontrol (0,239±0,003), kelompok paparan 7 jam (0,241±0,005), dan kelompok paparan 9 jam (0,258±0,000). Pada variabel AOPP didapatkan rerata kelompok kontrol (15,207±3,222), kelompok paparan 7 jam (37,546±10,528), dan kelompok paparan 9 jam (59,573±14,929). Uji normalitas data menunjukkan data berdistribusi normal (p-value MDA (0,076) dan AOPP (0,346)), uji homogenitas menunjukkan data tidak homogen (p-value MDA (0,001) dan AOPP (0,004)). Tidak ada pengaruh kadar MDA antara kelompok kontrol (p-value= 0,292) dengan kelompok paparan 7 jam, ada pengaruh kadar MDA antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar MDA antara kelompok paparan 7 jam  (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 7 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok kontrol (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam, ada pengaruh kadar AOPP antara kelompok paparan 7 jam  (p-value= 0,0001) dengan kelompok paparan 9 jam. Tidak ada pengaruh kadar MDA kelompok kontrol dengan kelompok paparan 7 jam. ada pengaruh kadar MDA kelompok kontrol dengan kelopok paparan 9 jam, antara kelompok paparan 7 jam dan 9 jam, kadar AOPP kelompok kontrol dengan paparan 7 jam, kelompok kontrol dengan paparan 9 jam, dan antara kelompok paparan 7 jam dan 9 jam. Mempertimbangkan hasil penelitian, MDA merupakan senyawa yang dapat menggambarkan aktivitas radikal bebas di dalam sel, dan AOPP merupakan produk kerusakan oksidatif pada protein, sebagai salah satu petunjuk terjadinya stress oksidatif radikal bebas.
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA SEJATI MEDAN TAHUN 2017 Susi Amenta Peranginangin
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.763 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v3i2.5072

Abstract

Data kunjungan pasien Rumah Sakit Umum Mitra Sejati menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pasien rawat jalan mengalami penurunan. Penurunan tersebut diakibatkan karena kurangnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan dengan loyalitas pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien umum rawat jalan yang datang berobat berulang minimal (2x) di rumah sakit Umum Mitra Sejati Medan yang berjumlah 405 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang (accidental sampling). Analisia data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan kehandalan (p=0,004), daya tanggap (p=0,015), jaminan (p=0,018), empati (p=0,032), dan bukti fisik (p=0,009) dengan loyalitas pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2017. Kehandalan merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan loyalitas pasien rawat jalan di Rumah Sakit Umum Mitra Sejati Medan tahun 2017 dengan nilai Exp B = 5,820, yang berarti pasien yang puas dengan layanan jasa rawat jalan akan meningkatkan loyalitas pasien sebesar 5,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang tidak puas. Dengan demikian diharapkan agar RSU Mitra Sejati Medan dapat meningkatkan pelayanan rawat inapnya pada dimensi kehandalan, daya tanggap dan jaminan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSBINDU PENYAKIT TIDAK MENULAR Renate Pah Kiting; Bahrul Ilmi; Syamsul Arifin
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.507 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3149

Abstract

Penyakit tidak menular (PTM) terus mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Inovasi dan strategi yang dilakukan dalam pengendalian PTM di tingkat dasar salah satunya melalui kegiatan pos pembinaan terpadu (posbindu). Posbindu PTM dapat berjalan dengan partisipasi aktif kader dan masyarakat. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kinerja kader Posbindu PTM. Penelitian menggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 95 kader Posbindu PTM dari 19 Posbindu PTM yang ada di Kota Banjarmasin. Sampel berjumlah 78 orang, penghitungan sampel menggunakan rumus Slovin, teknik sampling simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Ada hubungan sikap dengan kinerja (p=0,000 OR=25,600), ada hubungan motivasi dengan kinerja (p=0,000 OR=67,000), tidak ada hubugan SDM dengan kinerja (p=0,258), ada hubungan penghargaan dengan kinerja (p=0,013 OR=10,400), ada hubungan desain pekerjaan dengan kinerja (p=0,000 OR=36,750) dan tidak ada hubungan peran pemangku kepentingan dengan kinerja (p= 0,288). Secara simultan sikap, motivasi, SDM, penghargaan dan desain pekerjaan 90% mempengaruhi kinerja kader Posbindu PTM. Ada hubungan positif sikap, motivasi, penghargaan dan desain pekerjaan dengan kinerja kader Posbindu PTM dan tidak ada hubungan SDM dan peran pemangku kepentingan dengan kinerja kader Posbindu PTM. Saran varabel motivasi dan desain pekerjaan adalah paling dominan berhubungan dengan kinerja kader sehingga dapat diambil sebagai pedoman atau pertimbangan dalam merencanakan kegiatan untuk meningkatkan kinerja kader Posbindu PTM.
HUBUNGAN STATUS GIZI (BERAT BADAN MENURUT UMUR) TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA Crista Lorensa; Galih Indra Permana; Irka Gibriela Mia; Nindya Abelina Octoviani Leiden; Nurul Atdania Lestari; Rugas Pribawa; Adelgrit Trisia; M. Imun; Lestari Lestari
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.588 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v3i1.4850

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak-anak di negara berkembang. Di Kota Palangka Raya tahun 2016, penyakit ISPA menempati urutan pertama dari 10 penyakit. Puskesmas Pahandut memiliki kejadian ISPA tertinggi tiap tahunnya. Faktor yang berkaitan dengan tingginya angka insiden ISPA antara lain status gizi balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi (berat badan menurut umur) terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Pahandut, Kota Palangka Raya pada bulan Maret-Februari tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini yaitu balita berusia 1-5 tahun berjumlah 70 responden yang didapat dengan teknik simple random sampling. Status gizi dinilai berdasarkan data antropometri berupa berat badan/umur dan diinterpretasi dengan Z-score menurut standar WHO 2005. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data menggunakan Uji Chi Square (x2). Hasil penelitian ini diperoleh balita yang terkena ISPA 31,4% dengan gizi kurang 18,6 % dan status gizi baik 12,9%. Analisis hubungan variabel diperoleh P value 0,000 (P<0,05) yaitu secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi terhadap kejadian ISPA pada balita. Kesimpulan penelitian ini ada hubungan status gizi (berat badan menurut umur) terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada balita di Puskesmas Pahandut, Kota Palangka Raya pada bulan Maret-Februari tahun 2017.
PENGARUH PAY SATISFACTION SISTEM REMUNERASI DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI Linda Khilyatul Azizah; Ahmad Alim Bachri; Adenan Adenan
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (653.087 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3144

Abstract

Sebuah organisasi harus menyadari bahwa keseimbangan antara kontribusi karyawan terhadap perusahaan dengan kontribusi perusahaan terhadap karyawan tersebut haruslah sepadan. Remunerasi mempunyai pengertian berupa "sesuatu" yang diterima pegawai sebagai imbalan dari kontribusi yang telah diberikannya kepada perusahaannya. Imbalan dapat memotivasi perbaikan kinerja individu. Kesuksesan suatu organisasi berkaitan langsung dengan kinerja/performance, produktivitas, dan komitmen masing-masing pekerjanya. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui pengaruh pay satisfaction sistem remunerasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai RSUD brigadier Jenderal Haji Hasan Basry Kandangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik korelasional melalui pendekatan cross sectional.  Populasi penelitian adalah seluruh pegawai RSUD Brig. Jend. H. Hasan Basry. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel penelitian adalah pay satisfaction sistem remunerasi dan motivasi sebagai variabel bebas dan kinerja pegawai RSUD Brig. Jend. H. Hasan Basry sebagai variabel terikat.. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Hasil analisa regresi berganda memperoleh hasil  fhitung = 20.398 dengan tsign = 0.000. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pay satisfaction sistem remunerasi dan motivasi terhadap kinerja pegawai RSUD Brigadir Jenderal Haji Hasan Basry Kandangan.
ANALISIS PENGARUH PENGAWASAN, PENGETAHUAN DAN KETERSEDIAAN TERHADAP KEPATUHAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI Japeri Japeri; Zairin Noor Helmi; Lenie Marlinae
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.098 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v2i1.4845

Abstract

Standar oleh Badan Pengawasan Tenaga Nuklir untuk APD yang harus digunakan pada saat pemeriksaan harus mengandung bahan Pb di antaranya berupa apron, kaca mata, perisai gonad, perisai tiroid, dan sarung tangan. petugas radiografer wajib mematuhi aturan untuk memakai alat perlindungan diri (APD). Aspek yang mempengaruhi pemakaian alat pelindung diri di antaranya pengawasan dan peringatan dari tim K3 sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan pemakaian APD. Pengetahuan seseorang mempengaruhi cara berpikirnya dalam menghadapi pekerjaannya, termasuk cara menghindari kecelakaan saat bekerja dan ada pengaruh ketersediaan mengenai jumlah APD yang disediakan terhadap kepatuhan pemakaian APD. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktorfaktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan pemakaian alat pelindung diri pada petugas radiologi rumah sakit di Banjarmasin. Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan metode cross sectional. Subjek penelitian adalah petugas radiologi yang bekerja di empat rumah sakit berbeda di Banjarmasin terdiri dari RSUD Ulin Banjarmasin sebanyak 17 petugas, RSUD Dr. H. Moch Anshari Saleh sebanyak 11 Petugas, RS Sari Mulia sebanyak 5 petugas dan RS Islam sebanyak 4 petugas. Data dianalisis menggunakan uji statistik Regresi Logistik Berganda. Uji Fisher exact test menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pengawasan dengan kepatuhan, nilai p = 0,013, tidak ada pengaruh antara pengetahuan dengan kepatuhan pemakaian alat pelindung diri pada petugas radiologi nilai p = 0,140. tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara ketersediaan dengan kepatuhan pemakaian alat pelindung diri dalam bekerja di instalasi radiologi dengan nilai P value 0,160. Pada analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik Ganda dengan metode Enter, menunjukkan bahwa variabel pengawasan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan (p= 0,019). Nilai Odd ratio menunjukkan angka 15,429 yang berarti petugas radiologi yang mendapat pengawasan rendah maka 15,43 kali akan tidak patuh memakai APD, dibandingkan petugas radiologi yang mendapatkan pengawasan tinggi. Data penelitian juga memperlihatkan 29 responden yang patuh terhadap APD, 22 orang (74,1%) bekerja dengan pengawasan tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan faktor yang paling berpengaruh adalah pengawasan dengan nilai Nilai Odd ratio (OR) menunjukkan angka 14,571 yang berarti petugas radiologi yang mendapat pengawasan rendah maka 14,57 kali akan tidak patuh memakai APD, dibandingkan petugas radiologi yang mendapatkan pengawasan tinggi.
RESPON REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN FISIK SAAT PUBERTAS Arip Ambulan Panjaitan; Sherly Angelia; Nurdaniah Apriani
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1147.745 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v4i2.5491

Abstract

Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja, sementara itu perhatian remaja sangat besar terhadap penampilan dirinya sehingga mereka merisaukan bentuk tubuhnya yang kurang proporsional tersebut. Apabila mereka belum dipersiapkan sejak dini dan kurang mendapatkan informasi tentang perubahan tersebut maka akan timbul kecemasan dan reaksi negatif lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik saat pubertas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian sebanyak 41 responden, data dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur dan diolah dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p-value=0,033), dukungan keluarga (p-value=0,026), sumber informasi (p-value=0,025) terhadap sikap remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik. Sementera tidak ada hubungan antara olahraga (p-value=0,486) dengan sikap remaja putri dalam menghadapi perubahan fisik. Meningkatkan pengetahuan pada remaja putri yaitu dengan mencari informasi tentang perubahan fisik pada saat pubertas, baik melalui media elektronik maupun non elektronik agar dapat mempersiapkan diri terhadap perubahan yang terjadi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI SUNTIK Fahrini Yulidasari; Ardik Lahdimawan; Dian Rosadi
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.384 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i1.658

Abstract

                                                          Abstract Indonesian is one of the developing countries with various kinds of issues which is population growth was too high and the problem of maternal mortality. One of ways government to keep pressing the rate of increase parity through family planning programs. Family planning programs in Indonesia be stagnant has marked with the increase family planning service where the number of family planning participants had just reach 57,9%. Family planning program in South Kalimantan on 2014 was not yet reached a target where the participants of family planning programs recorded 52,82% of the mother. This study is to analyze if there are relationship between the mother’s knowledge about contraceptive method and mother’s occupation with injection contraception selection in Paringin City, South Kalimantan. The study used analytic observasional method with cross sectional approach. The samples were taken as many as 50 people were considered representative of study sites. The instrument used was a questionnaire. Samples were taken by using purposive sampling technique. The primary data analysis research using by chi-square test. Based on the results, relationship between mother’s knowledge with injection contraception selection was not significant (p-value=0,180). However, there is a significant relationship between mother’s occupation with injection contraception selection (p=0,031, OR=4,455). If mother’s knowledge about methods of contraception getting better, the user of injection contraception will be increase. Occupation status will affect the economic status of the family. A family with high economic status is encouraged the formation of a large family. Therefore, it is necessary to further dissemination of the benefits and impacts of using the injection contraception selection that have an impact on increasing public knowledge. Keywords: knowledge, occupation, family planning program, injection contraception
KAJIAN PERILAKU KESEHATAN DUKUN TERHADAP IBU DAN BAYI SETELAH MELAHIRKAN SUKU ASLI DAYAK MERATUS KALIMANTAN SELATAN Muhammad Riyo Sanjaya; Bahrul Ilmi; Lenie Marlinae
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.408 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v2i1.4838

Abstract

Masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Utara di Kalimantan Selatan yang tinggal di daerah terpencil sangat kekurangan tenaga kesehatan yang terlatih, tidak adanya pilihan lain dalam melakukan persalinan selain yang dibantu oleh Dukun Beranak yang dipercaya mempunyai kemampuan khusus dalam membantu persalinan. Dari fenomena dan permasalahan yang ada maka dari itu perlunya dilakukan penelitian tentang kajian perilaku kesehatan berbasis budaya yang masih erat kaitannya dengan adat istiadat dan kepercayaan masyarakat. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perilaku setelah melahirkan terhadap ibu dan bayi oleh Dukun Beranak pada Suku Dayak Meratus dalam Perspektif Antropologi Kesehatan. Metode yang digunakan Observatif dan wawancara mendalam sebagai teknik pengumpulan data. Terpilih enam informan kunci yaitu dua orang dukun beranak, dua orang dukun kampung/tokoh adat, ibu nifas, dan ibu hamil. Hasil Penelitian menunjukkan tindakan yang dilakukan dukun beranak pada saat setelah Persalinan suku Dayak Meratus yaitu melakukan pembersihan pada Ibu, mengoleskan getah pucuk daun pisang menurun muda pada luka ibu memberikan obat-obatan/pelungsur, melakukan pengurutan pemulihan atau pengembalian rahim Ibu, melakukan babat perut ibu, papadah dukun beranak bagi ibu nifas dan tindakan yang dilakukan kepada bayi yaitu membersihkan bayi, memotong tali pusar memandikan bayi setelah tali pusar lepas, melakukan babat dan bedung pada bayi, melakukan penguburan plasenta bayi oleh ayah atau wali laki-laki. Ritual yang dilakukan Dukun Kampung/Tokoh Adat pada saat setelah persalinan, yaitu wadak, tolak bala, beuri. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perlakuan dukun beranak setelah proses melahirkan masing-masing memiliki tahapan penjabaran tersendiri baik untuk ibu dan juga bayi.

Page 1 of 16 | Total Record : 159