cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Jurnal Berkala Kesehatan
ISSN : 24773190     EISSN : 25416472     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Berkala Kesehatan is a journal published by the Master Program of Public Health Sciences at Lambung Mangkurat University. This journal is published in frequency 2 times a year, ie in May and November. This journal contains public health science research texts, review of research results, new methods and approaches in health research.
Arjuna Subject : -
Articles 159 Documents
RELATIONSHIP BETWEEN PSYCHOLOGICAL, INCENTIVES AND AVAILABILITY OF FACILITIES WITH PERFORMANCE OF THE TUBERCULOSIS CONTROL PROGRAMME Dian Rosadi; Fauzie Rahman; Sasikarani Sasikarani
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 3, No 2 (2017): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (710.853 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v3i2.5073

Abstract

Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. The achievement of Pulmonary TB CDR in the working area of Banjarmasin City Health Office is still 49% in 2015 and increased by 52% in 2016. The low achievement of pulmonary TB CDR in Banjarmasin became a health problem related to the performance of P2TB officers in the Health Service Working Area City of Banjarmasin. This study aims to explain factors related to the performance of Proram Control Officers Tuberculosis in the Work Area of Banjarmasin City Health Office. This research is a quantitative research using cross sectional design. The population is all officers of P2TB in the working area of Banjarmasin City Health Office. The sample taken is a population of 57 people using total sampling technique. The results showed that the availability factor of the facility was related to the performance of the Proram Control Officer Tuberculosis (ρ-value = 0.049). While factors unrelated to officer performance are psychological factor (ρ-value = 1.000) and incentive (ρ-value = 0.260). The Conclusion of this study is the relationship between the availability of facilities with the performance of Proram Control Officers Tuberculosis, but there is no relationship between the psychological and incentives with the Proram Control Officer Tuberculosis in the Work Area of Banjarmasin City Health Office.
KOREKSI TERHADAP PENGUKURAN POLUTAN DI UDARA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEHATAN Husaini Husaini
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.778 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i1.588

Abstract

                                                             AbstractUnderstanding the reaction of various pollutants in the air until today continues to grow, even hardly find information about the results of the reaction of various air pollutants standard. The aim of research to analyze and correction of the measurement of various air pollutants as well as the impact on health of blacksmith. The case study done on 38 blacksmith and 38 working units in Hulu Sungai Selatan South Kalimantan with observational analytic approach along with sampling of air pollutants and blood sampling as well as examination of pulmonary function of workers. The results showed a decrease in lung function and abnormalization workers immune response, as a result of exposure to various air pollutants, so it is very difficult to determine and predict because it is caused by pollutants singly or may be caused from the various reactions of these pollutants, for that, the correction need on the measurement and analysis of air pollutants that made so far, including its impact on the human body. The benefits of this research as a form of correction to use the Threshold Limit Value (TLV) and measuring air pollutants, including the impact of the target organ in the human body.Keywords: Measurements correction, pollutants, lung function, immune response
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT Dian Rizeki Finarti; Ahmad Alim Bachri; Syamsul Arifin
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.095 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3150

Abstract

Sumber daya manusia terbanyak yang berinteraksi secara langsung dengan pasien adalah perawat, sehingga kualitas pelayanan yang dilaksanakan oleh perawat dapat dinilai sebagai salah satu indikator baik atau buruknya kualitas pelayanan di rumah sakit. Studi pendahuluan awal yang dilakukan pada bulan April peneliti melakukan wawancara dengan 9 perawat di ruang rawat inap RSUD Ratu Zalecha Martapura tentang stres kerja perawat dan diperoleh data yang mengatakan bahwa perawat ruang rawat inap memiliki tingkat kejenuhan dan rasa tertekan yang dialami selama melakukan pekerjaannya, dan hal ini merupakan salah satu faktor pemicu munculnya stres dalam bekerja yang diperkuat dengan pernyataan 5 pasien bahwa pasien kurang merasa puas dengan pelayanan yang diberikan perawat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian analitik korelasional melalui pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai RSUD Brig. Jend. H. Hasan Basry. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah  simple random sampling. Variabel penelitian adalah gaya kepemimpinan, motivasi, stres kerja dan kinerja perawat RSUD Ratu Zalecha Martapura sebagai variabel terikat.. Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner.Hasil analisa regresi logistik  memperoleh hasil  variabel gaya kepemimpinan dari analisa regresi logistik ternyata nilai taraf signifikansi pada variabel motivasi nilainya berubah yang semula 0,001 menjadi 0,000. Perubahan  tersebut merupakan fenomena bahwa gaya kepemimpinan memiliki hubungan secara tidak langsung terhadap kinerja perawat walaupun sangat rendah. Ada hubungan yang signifikan antara gaya kepemimpinan, motivasi, stres kerja dengan kinerja perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Ratu Zalecha Martapura yaitu hubungan yang positif dengan hasil regresi sebesar 4.328.
PENGARUH PENGAWASAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PUSKESMAS ANJIR MUARA KAB. BARITO KUALA TAHUN 2017 Abd. Basid
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (803.503 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v3i1.4851

Abstract

Strategi mutu pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk langkah praktis yang dapat membantu Unit Pelayanan Kesehatan (Puskemas) dalam memecahkan setiap masalah kesehatan yang dihadapi ditingkat dasar. Salah satu faktor penghambat utama berjalannya suatu pelayanan adalah sumber daya manusia dengan budaya kerja yang rendah, penyebabnya adalah menyangkut pengawasan dan komitmen organisasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengawasan dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Puskesmas Anjir Muara di Kabupaten Barito Kuala. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan eksplanatory research. Metode pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) tentang pengawasan dan komitmen organisasi. Populasi penelitian adalah seluruh pegawai Puskesmas Anjir Muara di Kab. Barito Kuala sebanyak 25 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total sampling. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh pengawasan terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala berdasarkan hasil perhitungan Thitung > Ttabel (4,023 > 1.708.), terdapat pengaruh komitmen dan terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala berdasarkan hasil Thitung > Ttabel (3.728 > 1.708.), terdapat pengaruh pengawasan dan komitmen terhadap kinerja pegawai di Puskesmas Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala berdasarkan hasil perhitungan Fhitung > FTabel (136.503 > 4.349.). Dari analisis regresi bahwa pengawasan yang dilakukan akan cenderung meningkat positif sebesar 0.237 seiring dengan semakin membaiknya sistem pengawasan yang dilakukan. Komitmen juga meningkat positif 0.379 seiring dengan diperhatikannya kebutuhan. Sedangkan secara bersamaan kinerja juga semakin meningkat sebesar 1.607. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pengawasan dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Puskesmas Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala.
PERILAKU MEROKOK PADA KAUM PEREMPUAN Arlin Adam; Munadhir Munadhir; Jane Randa Patasik
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jbk.v4i1.5667

Abstract

Perilaku merokok pada perempuan merupakan suatu masalah serius yang mengancam kesehatan perempuan, khususnya di wilayah kerja Puskesmas Wondiboi, Kabupaten Teluk Wondama Papua, sebagian penduduk bergender perempuan adalah perokok aktif. Adapun tujuan dari penelitian, ialah mengetahui kedalaman sebab akibat dari perilaku yang menyimpang tersebut. Penelitian menggunakan metode kualitatif untuk mengungkap gejala secara holistik-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami. Hasil yang didapatkan dalam penelitian adalah bahwa faktor pengetahuan masyarakat utamanya yang berjenis kelamin perempuan, sudah cukup mengetahui akan dampak buruk dari kebiasaan merokok, serta mengetahui pula zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok tersebut, akan tetapi pengetahuan yang mereka miliki belum cukup melawan arus kebiasaan merokok dari lingkungan yang mereka tempati. Faktor selanjutnya yaitu, iklan rokok, fakta lapangan bahwa mereka seringkali melihat iklan rokok di TV ataupun di jalanan, namun di sisi lain informan tidak terpengaruh dengan slogan rokok dan tidak mempunyai tokoh idola dalam iklan rokok. faktor terakhir yakni dukungan social, diperoleh bahwa perlu kesadaran kolektif semua pihak untuk mengingatkan dalam rangka mewujudkan masyarakat bebas asap rokok secara menyeluruh, cara untuk mewujudkannya adalah pelibatan diri secara sukarela dengan institusi sosial. Kesimpulannya adalah, dari kesemua faktor yang berimplikasi pada perubahan perilaku merokok, diprioritaskan untuk memaksimalkan pada faktor dukungan sosial.
KAJIAN PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN PERAN LINTAS SEKTOR TERKAIT Ratna Sari Dewi; Ruslan Muhyi; Lena Rosida
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (520.214 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i2.3145

Abstract

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan yang utama dan wajib diberikan pada semua bayi yang baru dilahirkan. Kementerian kesehatan menetapkan salah satu indikator pelaksanaan surveilans gizi adalah program pemberian ASI Eksklusif 0-6 bulan dengan pencapaian target sebesar 80%.  Kabupaten Barito Kuala mempunyai pencapaian target yang cenderung meningkat,  namun   masih dibawah target yang ditetapkan (80%). Puskesmas Lepasan mencapai target kinerja terendah (14,49%), Puskesmas Semangat Dalam mencapai target kinerja (86,15%) dan Puskesmas Belawang mampu melebihi target kinerja (99,15%). Masalah penelitian adalah berbagai aspek faktor perilaku diyakini mempunyai peran yang kuat terhadap pemberian ASI Eksklusif demikian pula peran lintas sektor terkait, sehingga dirasa perlu dilakukan pengkajian kualitatif masalah pelaksanaan program pemberian ASI Eksklusif khususnya di 3 wilayah puskesmas tersebut. Mengkaji pelaksanaan program pemberian ASI Eksklusif dan peran lintas sektor terkait. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode pengambilan data wawancara dan observasi pada beberapa partisipan yang terlibat dalam penelitian ini. Pengkajian yang dilakukan pada 11 partisipan menunjukkan tidak semua ibu yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang ASI Eksklusif, semua partisipan setuju bahwa ASI adalah makanan yang terbaik untuk bayi yang baru lahir, namun dalam penerapannya tidak selalu berhasil. Peran lintas sector terkait dengan pemberian ASI Eksklusif belum diterapkan pada bidang kerja yang bersangkutan sehingga belum mampu mendukung program dari pemerintah tersebut. Pengetahuan, sikap dan keyakinan saja tidak cukup menjamin seorang ibu dapat memberikan ASI Eksklusif pada bayinya, penerapan kebijakan dan ketrampilan petugas yang didukung oleh lintas sector terkait diharapkan dapat mendorong ibu untuk memberikan makanan yang terbaik bagi bayi yang baru lahir hingga usia enam bulan yaitu ASI Eksklusif. Dengan mempertimbangkan hasil penelitian maka pengelola program yang terkait dengan Pemberian ASI Eksklusif perlu sosialisasi secara intensif tentang kebijakan pemberian ASI Eksklusif di masyarakat dan lintas sector terkait.
KAJIAN EFEKTIVITAS PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT BERDASARKAN KARAKTERISTIK LINGKUNGAN DAN EVALUASI PROGRAM DI KABUPATEN BANJAR Syarifuddin Syarifuddin; Ahmad Alim Bachri; Syamsul Arifin
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 3, No 1 (2017): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.056 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v3i1.4846

Abstract

Salah satu program Pemerintah yang memiliki daya ungkit yang signifikan adalah Program STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat). STBM terbukti efektif dalam upaya mempercepat akses terhadap sanitasi yang layak. Suksesnya STBM hanya akan terjadi apabila masyarakat terpicu untuk mau, berdaya dan melakukan praktik-praktik hidup bersih dan sehat. Hambatan hambatan dalam pelaksanaan program diantaranya penilaian efektivitas berdasarkan kriteria tingkat ketercapaian misi akhir organisasi dengan menganalisis faktor-faktor yang menghambat dan mengoptimasikan faktorfaktor pendukung, penilaian efektivitas berdasarkan kriteria berfungsinya semua unsur dalam organisasi yang menjadi syarat bagi pencapai tujuan, penilaian efektivitas berdasarkan kriteria perilaku manusia secara individual maupun kelompok. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis keterkaitan efektivitas program STBM berdasarkan karakteristik lingkungan dan evaluasi program di Kabupaten Banjar. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional deskripsi kuantitatif dan kualitatif. Hasil Penelitian menunjukkan efektivitas program STBM berdasarkan akses sanitasi (jamban keluarga) disebabkan oleh ketersediaan air bersih dan kebiasaan atau tradisi, efektivitas program STBM berdasarkan akses air bersih disebabkan oleh ketersediaan air bersih dan kemampuan secara ekonomi, sedangkan efektivitas Program STBM disebabkan oleh keadaan musim. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi Program STBM dikatakan baik atau tidak baik dipengaruhi oleh kunjungan petugas baik dari pusat, Provinsi maupun Kabupaten ke Kecamatan atau ke desa yang mendapatkan Program STBM.
FAKTOR RISIKO INFEKSI LUKA OPERASI BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSUD ULIN BANJARMASIN Renny Aditya
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.139 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v4i1.5654

Abstract

Infeksi nosokomial adalah salah satu penyebab terjadinya infeksi luka operasi. Bulan Januari hingga Desember 2017 telah dilakukan operasi sebanyak masing-masing 1256 dan 378 kali. Penelitian bertujuan mengidentifikasi faktor risiko terjadinya infeksi luka operasi di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSU Ulin Banjarmasin. Penelitian ini adalah studi kasus control dengan mengambil data rekam medis pasien obstetri dan ginekologi yang menjalani operasi sejak Januari-Desember 2017 di RSUD Ulin Banjarmasin. Jumlah sampel dengan teknik total sampling yaitu 68 pasien yang memenuhi syarat inklusi terdiri dari 34 subyek infeksi luka operasi dan 34 subyek tanpa infeksi luka operasi. Hasil analisis penelitian menunjukkan infeksi luka operasi meningkat secara bermakna pada pasien dengan hemoglobin rendah pasca operasi (OR 9,257; CI 95% 3,046-28,130), yang mengalami infeksi (OR 5,018; CI 95% 1,792-14,053) yang menjalani operasi gawat darurat (OR 28,929; CI95% 7,621-1-9,815). Kesimpulan yaitu pasien yang menjalani operasi gawat darurat merupakan faktor risiko utama terjadinya infeksi luka operasi pada luka operasi obstetri dan ginekologi di RSUD Ulin Banjarmasin.
PROSES INISIASI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA MAHASISWA DI KOTA SEMARANG Kismi Mubarokah
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 1, No 1 (2015): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.324 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v1i1.659

Abstract

                                                         Abstract Epidemic HIV/AIDS in Indonesia is still high. The high risk factor comes from sexual transmission. Based on previous survey, 77, 1% young adult in Semarang involve risky sexual behavior. To describe the initiation process of sexual behavior before married in university students.The research used qualitative approach. The participants are university student in Semarang City and have experienced in sexual intercourse (heterosexual). From eight participants involved, most of sexual behavior occurs without intention. Initiation of sexual behavior begins with discussing about sexuality between close friends in enclosed place. This initiation makes them to continue to do sexual intercourse. Adolescence should involve in formal group discussion about sexual and reproductive topic to encourage them to responsible sexual behavior. Keywords: intention, sex behavior, initiation, attitude
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, STATUS EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP STATUS GIZI BATITA TAHUN 2016 Eny Hastuti; Rizka Norazizah
Jurnal Berkala Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): JURNAL BERKALA KESEHATAN
Publisher : Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (717.981 KB) | DOI: 10.20527/jbk.v2i1.4839

Abstract

Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya Indonesia masih cukup tinggi. Salah satu penyebab yang menonjol diantaranya karena keadaan gizi yang kurang baik atau bahkan buruk. Di Puskesmas Rawat Inap Cempaka pada tahun 2015 sebanyak 33 batita dengan status gizi dibawah garis merah dan mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebanyak 46 batita, dengan peningkatan persentase 28,8%. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap ibu, status ekonomi dan sosial budaya terhadap status gizi batita di di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka periode februari-juli tahun 2016. Penelitian menggunakan metode analitik dengan populasi berjumlah 228 orang yang dilaksanakan pada bulan februari sampai dengan juli 2016, dengan sampel adalah 70 orang yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Cempaka. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, dan pengambilan sampel secara random sampling dan dengan menggunakan uji statistik Chi Square. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square dengan α = 0,05, didapat tingkat pengetahuan dengan nilai nilai p = 0,004. Sikap dengan kejadian status gizi pada batita didapatkan nilai p = 0,003, dengan nilai p < α maka hipotesis diterima artinya ada hubungan antara sikap dengan kejadian status gizi pada batita, status ekonomi dengan status gizi batita didapatkan nilai p = 0,004, sedangkan status ekonomi dengan status gizi batita didapatkan nilai p = 0,025, dengan nilai p < α (0,05) yang artinya semua variabel penelitian memiliki hubungan yang bermakna dengan status gizi batita. Penelitian ini menunjukan bahawa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, status ekonomi dan sosial budaya terhadap kejadian status gizi pada batita.

Page 2 of 16 | Total Record : 159