cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 143 Documents
RELASI KEPALA DESA DAN BADAN PERWAKILAN DESA DALAM PEMANFAATAN DANA DESA DI KECAMATAN NAMLEA Salma Yusuf; M Chairul Basrun Umanailo; Nirwana AR
Sosioglobal Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.622 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v4i2.25251

Abstract

The Village fund is a government effort to support the development of the village through financing schemes that are regulated and implemented directly by the village government, the involvement of village institutions in the management of village funds into an institutional relationship that is able to Village Fund Management.  This research is a qualitative study aimed to describe the relationship of village government with village institutions in the planning and implementation of development based on the allocation of village funds obtained. The research site is focused on Namlea subdistrict with the consideration of density and heterogeneity of society. The number of informant that will be interviewed as many as 40 people taken in purposive. The analytical techniques used follow the concept given Miles and Huberman. The results showed that the relationship that awakened has a positive impact on the planning, implementation and supervision of the use of the village funds with the presence of the engagement, the sense of having and responsibility to the management Village funds are not merely the responsibility of the villagers but rather to be a responsibility with the parties involved.
SOCIAL CHANGES IN SUBURBAN COMMUNITY (Study In Saradan Vilage, Cibiru Subdistrict Of Bandung City) Rica Arvenia; Muhammad Fadhil Nurdin; Muhammad Fedryansyah
Sosioglobal Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.071 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v4i2.25284

Abstract

Traditional Sundanese suburban communitiesin protecting the territoryand the cultural preserver is not afraid of change. Because of, as a traditional society the community has the power to remain in their territory. This condition was found in the community of Saradan Village, Cibiru Sub-District of Bandung City. This study examines the social life of traditional Sundanese suburban communities, observes the changes in community life patterns that occur in the midst of rampant development. The purpose of this study is to determine the extent of the process of change in the life of the traditional Sundanese suburban of Saradan Village. This study uses a qualitative method with descriptive analysis which aims to describe the overall research problem. With a descriptive approach and in-depth interviews, showing that the existence of the community to maintain the heritage of the ancestors from time immemorial, the house and the land is one of the assets that must be maintained by the community. Changes in social and agriculture work in the community that are not always ongoing thinking is progressing, patterns of money in the cultural preservation aspects are still taking priority in the recognized communities as societies of the people who are polite and supportive. The dimensions of community life are difficult to penetrate by other communities, Sundanese people have a principle in themselves to not be easily influenced in action
Peran Istri Dalam Strategi Adaptasi Ekonomi Keluarga Pasca Proses Penggenangan Waduk Jatigede Di Desa Tarunajaya Dedeh Rani Fardiawati
Sosioglobal Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v4i2.24987

Abstract

Penggenangan Jatigede pada tahun 2015 silam, mengakibatkan perubahan sosial masyarakat terdampak. Hilangnya lahan pemukiman dan lahan pertanian merubah mata pencaharian utama yang sekaligus menurunkan tingkat kesejahteraan keluarga. Upaya suami dalam mencaripekerjaan penggantu terhambat oleh usia, kesempatan kerja dan keahlian. Perubahan mata pencaharian terbanyak berasal dari sektor pertanian sebesar 45%. Jumlah keluarga terdampak yang pindah ke Desa Tarunajaya sebanyak 461 KK dengan jumlah istri terdampak sebanyak 85% atau 392 orang. Pada dasarnya, istri terdampak telah terbiasa dengan melibatkan diri mencari tambahann pendapatan semasa di wilayah genangan. Semakin berkurangnya lahan pertanian menyebabkan istri terdampak melakukan perubahan strategi adaptasinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang didukung dengan data kuantitatif untuk melihat strategi adaptasi sosial ekonomi yang dilakukan oleh para istri terdampak pasca penggenangan. Dengan menggunakan teori adaptasi dari Parsons, diharapkan dapat memberikan gambaran peran istri dalam menjalankan strategi adaptasinya. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat dua kelompok istri yaitu: istri yang berperan tunggal sebagai ibu rumah tangga dan istri yang memiliki peran ganda yang berada di sektor pertanian, perikanan dan non pertanian. Pasca penggenangan jumlah istri yang berperan tunggal cenderung meningkat 6% dengan alasan kurangnya modal, usia, pengetahuan ditambah dengan memiliki anak berusia balita. Sedangkan istri yang berperan ganda meningkat pada sektor non pertanian sebesar 10%. Para istri memerlukan pembinaan, akses untuk mendapatkan modal dengan bunga ringan agar dapat membangun sosial ekonomi mandiri agar strategi adaptasi sosialnya berhasil.
KARAKTERISTIK DASAR LITERASI DIGITAL DAN RELASI SOSIAL GENERASI MILENIAL BANTEN Rizki Setiawan
Sosioglobal Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.49 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v4i2.27540

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik dasar literasi digital dan relasi sosial generasi milenial di Banten. Penelitian ini menggunakan metode survei. Pertanyaan terkait dengan literasi digital terbagi atas tiga kelompok, yaitu mengenai penggunaan perangkat, strategi membaca, dan strategi verifikasi informasi. Sementara pertanyaan terkait dengan relasi sosial terdiri dari bagaimana informan melakukan interaksi sosial, bagaimana kepeduliannya terhadap pandangan masyarakat terhadap dirinya, dan bagaimana relasi informan dalam kelompok.Hasil penelitian ini menemukan bahwa generasi milenial Banten memiliki karakteristik dasar literasi digital: (1) generasi milenial Banten mengandalkan buku sebagai sumber informasi; (2) bentuk visual informasi mulai dari yang paling disukai generasi milenial Banten ialah video; (3) gaya membaca generasi milenial Banten yang terbanyak ialah dengan menggunakan kata kunci atau fokus tertentu; (4) strategi verifikasi informasi generasi milenial Banten ialah dengan membandingkan sumber. Sementara pada karakteristik relasi sosial generasi milenial Banten ditemukan bahwa generasi milenial Banten lebih menyukai interaksi langsung dalam melakukan interaksi sosial, dan generasi milenial lebih menyukai aktivitas komunal dan aktif dalam kegiatan kelompok.Dengan demikian karakteristik generasi milenial di tingkat lokal Banten tidak sepenuhnya sama dengan karakteristik literasi digital maupun relasi sosial yang menjadi arusutama pandangan masyarakat luas maupun yang dijadikan dasar pengambilan kebijakan. Dengan begitu perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh atas keputusan perubahan yang menyandarkan diri pada generalisasi karakteristik generasi.Kata kunci: literasi digital, relasi sosial, pembangunan manusia, generasi milenial, sosiologi pembangunan.ABSTRACTThis study aims to explore the basic characteristics Banten’s millennial generation of digital literacy and social relations. This research uses survey method. Questions related to digital literacy are divided into three groups, namely regarding the use of devices, reading strategies, and information verification strategies. While the questions related to social relations consist of how the informant conducts social interaction, how concerned about the public's view of him, and how the informant's relations within the group.The results of this study found that Banten's millennial generation has the basic characteristics of digital literacy: (1) Banten's millennial generation relies on books as a source of information; (2) the visual form of information starting from the most preferred Banten millennial generation is video; (3) Banten's most millennial generation reading style is by using certain keywords or focus; (4) Banten millennial generation information verification strategy is to compare sources. While on the characteristics of Banten millennial generation social relations it is found that the Banten millennial generation prefers direct interaction in carrying out social interactions, and millennial generation prefers communal and active activities in group activities.Thus the characteristics of millennial generation at the local level in Banten are not entirely the same as the characteristics of digital literacy and social relations which are the main stream of view of the wider community and are used as the basis for policy making. In this way, it is necessary to conduct a thorough evaluation of the change decisions that rely on generalizing generational characteristics.Keywords: digital literacy, social relation, human development, millennial generation, sociology of development.
Fungsi Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam Melaksanakan Program Pembinaan Berbasis Budi Pekerti pada Anak Didik Pemasyarakatan Agnes Widya Pangestika
Sosioglobal Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.078 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v4i2.25013

Abstract

Lembaga Pembinaan Khusus Anak merupakan lembaga yang memberikan fasilitas dan turut melaksanakan program pembinaan kepada anak didik pemasyarakatan. Sebagai lembaga yang melaksanakan pembinaan tersebut tentu memiliki fungsi yang memiliki dampak bagi Anak yang menjalani pembinaan, fungsi lembaga tersebut dapat berupa fungsi manifes dan fungsi laten. Meskipun demikian, suatu lembaga dalam melaksanakan pembinaan memiliki hambatan yang dapat menghambat suatu program binaan dan dapat disebut dengan disfungsi lembaga. Untuk menganalisis persoalan tersebut penulis menggunakan analisis sosiologis menggunakan teori fungsionalis struktural yang dikemukakan oleh Robert K. Merton. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi dan wawancara kepada informan yang merupakan para pegawai LPKA Kelas II Bandung. Simpulan penelitian ini, struktur memiliki dampak andil dalam keberhasilan terlaksananya suatu program pembinaan, struktur yang teridiri dari aturan, norma, dan sumber-sumber daya memadai dapat berdampak pada keberhasilan pembinaan dalam membentuk Anak agar menjadi individu yang lebih baik dan dapat kembali ke lingkungan sosialnya.
GENEALOGI DAN RITUALISME TRADISI PERAYAAN PERANG TIMBUNG Rohimi S. Sos
Sosioglobal Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.116 KB) | DOI: 10.24198/jsg.v4i2.25100

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengeksplorasi makna historis dan simbolisasi tradisi perayaan perang timbung yang dilakukan sebagai bentuk ritual masyarakat Desa Pejanggik Lombok Tengah. Secara spesifik tradsi perang timbung merupakan tradasi yang dilakukan masyakarat sasak dalam rangka melakukan bentuk kepercayaan dan ritual yang dilakukan oleh nenek moyang terdahulu sebagai bentuk solidaritas yang harus dijaga. Jika ditelusuri dari pelaksanaanya, perang timbung mengandung banyak historis dan simbolisasi, diantaranya, pembacaan doa, sebelum perang, pada saat perayaan sebagaian masyarakat memakai baju adat untuk dipakai semua masyakarat. Tentu dalam hal ini mempuyai simbol terhadap perayaan. Lebih-lebih pada zaman ini perayaan tradisi ini semakin dikembangkan oleh masyarakat sekitar, selain itu juga fenomena-pfenomena yang unik yang terkandung dalam perayaan tradisi untuk mengetahui lebih jauh lagi mengenai perayaaan tradisi yang dilakukan, maka peneliti akan mengungkapkan makna historis dan simbolisasi yang dilambangkan sebagai bentuk kepercayaan masyarakat sekitar. Sehingga dalam pelaksaananya mengandung beberapa aspek mulai dari aspek antropologi, sosial dan sikologi rasa empati terhadap satu dengan yang lainya. Adapun penelitian ini meruapakan penelitian yang mengacu pada observasi, dokumentasi  untuk meninjau perayaan terhadap ritual perang timbung .sehingga pada kesimpulanya tradisi perang timbung mempunyai nilai bentuk persatuan dan memjaga persaudaraan masyakat.
PERILAKU IMPULSE BUYING DI MASA PANDEMI RIA ARIFIANTI; WAHJU GUNAWAN
Sosioglobal Vol 5, No 1 (2020): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i1.30759

Abstract

Tujuan riset ini adalah untuk menghasilkan kajian tentang perilaku konsumen tertama impulse buying di masa pandemi. Masa pandemi merupakan kondidi terjadinya wabah yang disebabkan oleh virus, sehingga membuat orang tidak berani melakukan kegiatan di luar rumah.            Metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu menggambarkan kondisi perilaku impulse buying dalam masa pandemic. Teknik pengumpulan data adalah Teknik observasi dan wawancara.Perilaku impulse buying terjadi karena adanya rangsangan dari toko atau ritel yang menawarkan barang yang menarik sehingga mengakibatkan adanya dorongan untuk membeli lebih banyak. Dalam masa pandemi, barang yang laku adalah berkaitan dengan alat pelindung diri dan makanan.Kata kunci. Pandemi, impulse, buyingThe purpose of this research is to produce a study of consumer behavior, especially impulse buying during a pandemic. A pandemic period is a condition for an outbreak caused by a virus, which discourages people from doing activities outside the home.The method used is descriptive, which describes the conditions of impulse buying behavior during a pandemic. Data collection techniques are observation and interview techniques.Impulse buying behavior occurs because of stimulation from stores or retailers that offer attractive goods, resulting in an urge to buy more. During a pandemic, the items that sell are related to personal protective equipment and foodKey word  Pandemic, impulse, buying
KONTEKS SOSIAL-KEPERCAYAAN & WARISAN KELEMBAGAAN: FAKTOR BERKEMBANGNYA STUNTING DI TINGKAT LOKAL Ratnaningsih Damayanti; Arief Budi Nugroho; Reza Triarda; Ira Permata Sari
Sosioglobal Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i2.32119

Abstract

Tulisan ini berupaya menggali konteks yang membentuk dan mengembangkan ancaman stunting (gangguan tumbuh dan kembang) sumber daya manusia Indonesia di tingkat lokal masuk dalam status kronis. Dengan meneliti kasus stunting di Trenggalek, mengindikasikan pelembagaan urusan wajib pemerintahan bidang kesehatan oleh pemerintah di tingkat lokal sebagai hasil  pembagian kewenangan pusat dan daerah di Indonesia tidak bekerja pada ruang hampa bebas nilai, bahkan seringkali terbawa arus sehingga tidak ada kelembagaan kesehatan yang kokoh di tingkat lokal. Absennya pelembagaan terhadap masalah kesehatan  stunting ini tidak terlepas dari pembiaran kekosongan pengetahuan tentang stunting di masyarakat yang lambat laun menyusup dalam logik berfikir negara di tingkat lokal. Data dalam tulisan ini dicari mempergunakan wawancara mendalam kepada kepada aktor-aktor pengambil kebijakan, orang tua anak stunting, petugas pemberi layanan kesehatan kepada anak stunting, dan perangkat desa di Kabupaten Trenggalek. Hasilnya adalah terjadi perubahan logika berfikir dari stunting adalah hanya permasalahan kesehatan menjadi stunting adalah permasalahan sosial yang harus diselesaikan oleh berbagai sektor. Perubahan logika berfikir ini memberikan dampak secara kelembagaan pada kebijakan penanganan stunting di Kabupaten Trenggalek.
Tradisi Maulid: Perkuat Solidaritas Masyarakat Aceh dara fatia
Sosioglobal Vol 5, No 1 (2020): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i1.27096

Abstract

Tradisi maulid merupakan peringatan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bagi masyarakat Aceh, tradisi ini dilakukan sebagai perayaan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Islam, memperkuat keimanan kepada Allah SWT, kecintaan kepada Rasulullah SAW serta memperkokoh rasa persaudaraan yang menumbuhkan solidaritas sosial sesama umat muslim. Perayaan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan suatu keharusan dalam masyarakat dan dirayakan setiap tahun berdasarkan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.  Tujuan dari penelitian mengkaji dan menganalisis solidaritas dalam tradisi maulid yang dibentuk melalui kepentingan bersama didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data berdasarkan interprestasi dari data primer maupun sekunder. Hasil penelitian menunjukan perayaan tradisi maulid merupakan budaya dalam masyarakat Aceh yang didasarkan pada nilai nilai agama yang diperkuat oleh ikatan solidaritas seluruh masyarakat. Solidaritas yang terjadi diwujudkan dalam bentuk kesetiakawanan tanpa memandang status sosial dan kerjasama antar masyarakat dalam menjaga keeksistensian tradisi hingga sekarang.
Kuasa Perempuan Bali: Peran dan Kapasitas Perempuan Bali dalam Menghadapi Erupsi Gunung Agung Megasari Noer Fatanti; Ary Budiyanto; I Kadek Yudi Astawan; Cindy Nirmala Wijaya
Sosioglobal Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i2.32327

Abstract

Women are one part of a vulnerable group in the event of a disaster. Data from the National Disaster Management Agency (BNPB) states that women have a 14 times higher risk of becoming victims of disasters than adult men. This is due to the instinct of women who want to protect their families and children, which often makes them neglect their own safety. Therefore, providing access to information and disaster education is important to reduce the number of victims when a disaster occurs. This research aims to how the preparedness of women in the village of Besakih in facing the risk of the eruption of Mount Agung in Karangasem Regency, Bali. Through ethnographic methods with live-in strategy for gathering data during July-October 2019, this research found some potential of Balinese women when facing disasters. The character of Balinese women who are independent, tough and adaptive is their key to survive in a disaster situation. In addition, the woman of Besakih Village claimed to be actively seeking information on Mount Agung disaster through Facebook as a form of self-mitigation before the disaster occurred. Research recommendations are directed at training to increase women's capacity such as recognizing the initial symptoms of disasters, how to find and select correct information on social media related to disasters, and to play an active role as an agent of disaster vulnerability in the family.

Page 8 of 15 | Total Record : 143


Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 2 (2025): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 9, No 1 (2024): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 8, No 2 (2024): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 8, No 1 (2023): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 7, No 2 (2023): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 7, No 1 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 6, No 2 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 6, No 1 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 5, No 1 (2020): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 4, No 1 (2019): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 3, No 2 (2019): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 3, No 2 (2019): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 3, No 1 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 2 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 2 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 1 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 1 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 1 (2016): SOSIOGLOBAL Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 1 (2016): SOSIOGLOBAL Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi More Issue