cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 143 Documents
MODAL SOSIAL, INOVASI, DAN SKENA MUSIK: STUDI KUALITATIF KOMUNITAS MUSIK INDIE BANDUNG 1994-2004 Jeffri Yosep Simanjorang; Gandhi Pawitan
Sosioglobal Vol 5, No 1 (2020): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i1.31169

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana modal sosial pada komunitas musik indie di Kota Bandung memengaruhi ekosistem musik pada era 1994-2004 yang melahirkan berbagai inovasi pada industri kreatif. Dengan menerapkan pendekatan kualitatif sejak Maret hingga November 2020, penelitian ini melibatkan 16 informan dengan berbagai latar belakang peran pada industri musik. Penelitian ini fokus pada (1) aktivitas bersama yang dilakukan oleh komunitas, (2) relasi, nilai dan norma pada komunitas, (3) pengaruh modal sosial pada proses difusi, produksi dan distribusi musik, dan (4) peran modal sosial dalam inovasi musik indie. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa modal sosial berpengaruh secara signifikan dalam perkembangan komunitas musik indie Bandung. Dengan modal sosial yang ada, komunitas musik indie saat itu secara kolektif mengenal dan mengaplikasikan konsep do-it-yourself, terutama dalam bermusik. Kondisi tersebut pada akhirnya menjadi awal terciptanya beberapa inovasi yang membuat musik indie sebagai warna baru yang diperhitungkan dan hingga kini menjadi salah satu kekuatan besar di industri musik. Penelitian ini juga menemukan bahwa dimensi struktural pada modal sosial yang mencakup bonding, bridging, linking connections berperan dalam menopang eksistensi musik indie Bandung. Kata kunci: modal sosial, inovasi, komunitas, musik, BandungABSTRACT This study aims to explore how social capital in the indie music communities in Bandung City influenced the music ecosystem in the 1994-2004 era which created various innovations in the creative industry. By applying a qualitative approach from March to November 2020, this study involved 16 informants with various backgrounds in music industry. This study focuses on (1) joint activities carried out by the community, (2) relationships, values and norms in the community, (3) the influence of social capital on the diffusion process, production and distribution of music, and (4) the role of social capital in indie music innovation. The result of this study illustrates that social capital has a significant effect on the development of the Bandung indie music community. With the existing social capital, the indie music community at that time collectively recognized and applied the do-it-yourself concept, especially in music. This condition eventually led to the creation of several innovations that transformed indie music and now become one of the great forces in the music industry. This study also found that the structural dimensions of social capital which include bonding, bridging, linking connections play a role in sustaining the existence of Bandung indie music.Keywords: social capital, innovation, community, music, Bandung
INDEKS TOLERANSI AGAMA DI KALANGAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP), PASUNDAN, KOTA CIMAHI Feniawati Darnana; Arfin Sudirman; Achmad Bachrudin
Sosioglobal Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i2.33050

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk pemeriksaan tingkat keandalan (reliabitas) dan kesahihan (validitas) instrumen pengukuran tentang toleransi agama dengan tiga dimensi: ‘persepsi’, ‘sikap’, dan ‘kerjasama antar umat beragama’. Tujuan lainnya adalah menghitung indeks toleransi agama masing-masing dimensi tersebut, dan keseluruhannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif. Karena dalam suasana pandemik, teknik pengumpulan data yang digunakan secara online dengan subjek penelitian adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pasundan, Cimahi. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah pemodelan persamaan struktural (PPS).  Perhitungan indeks digunakan pendekatan American Customer Satisfaction Index (ACSI). Hasil pemeriksaan tingkat reliabilitas dan validitas memperlihatkan bahwa untuk dimensi ‘persepsi’ dari sepuluh butir pernyataan yang disusun terdapat enam yang memiliki tingkat keandalan dan validitas yang dipandang layak, terdapat tiga butir pernyataan dari sepuluh yang memiliki reliabilitas dan validitas yang dianggap layak untuk dimensi ‘sikap’, dan untuk dimensi ‘kerjasama’ terdapat enam butir pernyataan dari sepuluh yang memiliki reliabilitas dan validitas yang dianggap layak. Hasil lain memperlihatkan bahwa sekitar 53% butir-butir pernyataan yang dianggap layak untuk dimensi ‘persepsi’, sebesar 77% untuk dimensi ‘sikap’, dan 75% bagi dimensi’ kerjasama’.  Akhirnya hasil untuk indeks “persepsi”, ‘sikap”, dan “kerjasama” masing-masing sebesar 93, 35, dan 54, sedangkan untuk indeks toleransi agama sebesar 62.
Performa Strategis Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) Sinergi Foundation dalam Membangun Habitus Kesehatan Kaum Duafa Budiman Pohan; Hadiyanto Abdul Rachim; Gigin Ginanjar Kamil Basar
Sosioglobal Vol 5, No 1 (2020): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i1.30684

Abstract

This study aims to describe the strategic performance of the Rumah Bersalin Cuma-Cuma (RBC) Sinergi Foundation Bandung in building a habitus of health for the dhuafa. This research is motivated by the existence of RBC-SF as a primary clinic that facilitates women of the dhuafa as members with free health and empowerment services sourced from zakat, infaq, alms, and productive waqf funds. The research method used a qualitative approach and focused on case studies, while informants were selected purposively. Data are collected in parallel through observation, interviews, and documentation. Then the data is processed through the stages of collection, reduction, visualization, verification, and conclusion. The results showed that the strategic performance of RBC-SF includes: 1) strengthening the biological capacity of mothers and children; 2) participation and delivery administration support; 3) regular education through recitation and seminars; 4) capacity building of skills through training; and 5) legitimacy and appreciation for graduation and awareness of members to continue participating in the RBC-SF program. The strategic implications of developing habitus of health, include: 1) building social networks and entrepreneurial skills; 2) the importance of involving spiritual awareness in living life; 3) healthy living culture which is passed down genealogically; and 4) the importance of women's participation in habituating family health.
Model Pesantren Modern: Pilihan Rasional Keluarga Bagi Pendidikan Anak di Era Globalisasi IMAS SITI PATIMAH
Sosioglobal Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i2.27039

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana keluarga memilih model pesantren modern sebagai pilihan rasional keluarga bagi pendidikan anak di era globalisasi. Dalam mengkajinya peneliti menggunakan teori pilihan rasional Coleman yang hampir sejalan dengan teori tindakan sosial berorientasi nilai. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara kepada 18 informan yang terdiri dari masing-masing 3 orang keluarga santri dari kelas 1 sampai kelas 6. Dalam lingkup pesantren Baitul Hidayah kelas 1-3 setingkat dengan SMP sederajat dan kelas 4-6 setingkat SMA sederajat. Simpulan menunjukkan keluarga mempunyai tujuan rasional yang ingin dicapai dalam mendidik anaknya  dengan sumber daya keluarga yang dimiliki. Sumber daya keluarga berupa sumber daya kognitif, sumber daya afektif, sumber daya waktu dan sumber daya  materi. Pada era globalisasi yang penuh tantangan sekarang ini, keluarga sebagai aktor yang melakukan tindakan memilih dengan mengerahkan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Para informan merupakan keluarga yang berperan aktif dalam memilih jenis pendidikan yang terbaik untuk anak-anaknya dan menganggap bahwa model pesantren modern merupakan model pendidikan yang ideal dan sebagai pilihan rasional bagi pendidikan anak-anaknya.
KOMPETENSI GURU MILITER DI RESIMEN INDUK KODAM VII/WIRABUANA (WRB) Yusa Djuyandi; Arman Aris Sallo
Sosioglobal Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i2.32725

Abstract

Despite the existence and role of military teachers is important, but military teacher competence in Rindam VII / Wrb still beyond hope, yet suitability military teacher competence can lead to decreased quality of learner outcomes soldiers. To analyze the question of the competence of military teachers, researchers used a competence theory as an analytical tool. The method used in this study is a qualitative method, with the source of data derived from the literature and field studies (observation and interviews). Results of research on military teacher competence from the aspect of capabilities, knowledge and skills of military teachers still indicate a weakness where there are still some military teachers who do not have the qualifications and specialization as a military teacher. The bottleneck in improving military teacher competence, besides due to lack of educational facilities, also caused by low skills and motivation of some military teachers. From research conducted can be concluded that the competence Gumil in Rindam VII / Wrb still low, it affects the students that generated by Rindam VII / Wrb.
HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN MODAL SOSIAL SISWA SMA DI PURWOKERTO Umi Wuryanti
Sosioglobal Vol 5, No 1 (2020): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i1.31180

Abstract

Artikel ini menjelaskan hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan modal sosial siswa. Status sosial ekonomi orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: pendidikan terakhir orang tua, penghasilan orang tua, kepemilikan harta benda, dan jenis pekerjaan orang tua. Sedangkan modal sosial yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu: jaringan atau relasi sosial, kepercayaan dan norma sosial. Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Purwokerto dengan metode kuantitatif survey. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi tau kendall. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari angket yang telah diberikan kepada siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara status sosial ekonomi orang tua dengan modal sosial siswa dengan nilai korelasi yang diperoleh sebesar -0.123. Nilai φ value atau nilai korelasi sebesar 0.298 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut tidak signifikan (karena φ value >0.05). Adapun kekuatan hubungan antarvariabel adalah lemah. Siswa yang berasal dari status sosial ekonomi tinggi justru memiliki modal sosial yang rendah dan sebaliknya siswa yang berasal dari status sosial ekonomi rendah memiliki modal sosial yang tinggi.
Proses Reog Anti Minuman Keras di Padepokan Batara Singo Jalu Wono Wonogiri Fahma Rosyada; Okta Hadi Nurcahyono; Nurhadi Nurhadi
Sosioglobal Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v5i2.30862

Abstract

Artikel ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses padepokan Reog bernama Batara Singo Jalu Wono dalam membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras di kota Wonogiri. Reog yang dikenal identik dengan minuman keras dan dunia mistis ternyata membuat para pendiri Padepokan Batara Singo Jalu Wono tergerak untuk berupaya menghilangkan stigma tersebut, atau setidaknya stigma tersebut tidak melekat pada padepokan mereka. Analisis data dalam penelitian menggunakan teori fungsionalisme struktural dengan 4 fungsi AGIL milik Talcott Parsons. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan padepokan berhasil membentuk anggota mereka menjadi seniman Reog anti minuman keras. Dilihat dari proses pertama yaitu fungsi adaptasi, padepokan mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat, dengan cara menyeimbangkan antara nilai kebudayaan dan norma yang berlaku. Kedua tujuan, pada tahun 2013 para pendiri padepokan mencetuskan tujuan mereka, yakni ingin menjadi padepokan Reog anti minuman keras dan anti narkoba. Ketiga integrasi, unsur-unsur yang terlibat mampu bekerjasama dalam mewujudkan tujuan tersebut, yakni anggota padepokan, stakeholder, dan masyarakat. Keempat latensi, tujuan mereka dapat terwujud karena padepokan mampu menjaga motivasi anggota dan proses yang berlangsung dengan menjunjung nilai kekeluargaan.
Pengaruh Migrasi Terhadap Kesejahteraan Masyarakat di Indonesia Nur Cahyana Eko Saputra
Sosioglobal Vol 6, No 1 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v6i1.31930

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis yang menjelaskan bagaimana migrasi berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) edisi ke-5. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis linier berganda menggunakan bantuan software analisis statistik R-Studio. Hasil penelitian menunjukkan skor estimasi status migrasi terhadap variabel kesejahteraan sebesar -0.17565 pada kepuasan hidup, skor estimasi sebesar -0.222443. pada kondisi kehidupan rumah tangga, dan skor estimasi sebesar     -0.208113. pada kebahagiaan. Bermakna migrasi yang dilakukan oleh masyarakat tidak serta merta dapat meningkatkan kesejahteraan. Skor estimasi tujuan migrasi terhadap variabel kesejahteraan sebesar 0.08649** pada kepuasan hidup, skor estimasi sebesar 0.041349* pada kondisi kehidupan rumah tangga, dan skor estimasi sebesar 0.024329 pada kebahagiaan. Bermakna persepsi masyarakat masih menganggap bermigrasi ke kota merupakan pilihan untuk menjadi lebih sejahtera. Skor estimasi alasan migrasi terhadap variabel kesejahteraan sebesar -0.07070 pada kepuasan hidup, skor estimasi sebesar 0.007768 pada kondisi kehidupan rumah tangga, dan skor estimasi sebesar 0.017435 pada kebahagiaan. Bermakna alasan migrasi seperti alasan mencari kerja di lokasi tujuan tidak serta merta dapat membuat para migran menjadi lebih sejahtera. Secara keseluruhan, maka dua dari tiga variabel migrasi menunjukkan hubungan yang tidak signifikan terhadap variabel kesejahteraan. Sehingga dapat dipahami bahwa migrasi tidak signifikan dalam memprediksi kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Kata Kunci: Migrasi, Kesejahteraan, Masyarakat, Indonesia
DEMOKRASI DIGITAL DI MASA PANDEMI COVID-19 (STUDI KASUS PILKADA TAHUN 2020 DI KABUPATEN JEMBRANA) I Gusti Made Arya Suta Witawan; I Wayan Mudana; Lola Utama Sitompul; Irwan Nur; R. Ahmad Ginanjar Purnawibawa
Sosioglobal Vol 6, No 1 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v6i1.36839

Abstract

Pandemi covid-19 memberikan efek luar biasa bagi kehidupan masyarakat tak terkecuali perhelatan politik pilkada. Sebagaimana yang terjadi pada Pilkada Jembrana tahun 2020, untuk mengatasi tersebut, penggunaan media cetak, media elektronik dan media  sosial dalam kampanye menjadi strategi penting dan utama bagi pasangan calon dalam kondisi Pandemi. Kampanye yang aman karena minimnya tatap muka langsung dengan calon pemilih sehingga tidak ada potensi resiko tertular dan menulari covid 19. Dalam kondisi pandemi yang diikuti dengan menyebarnya budaya revolusi industri 4.0 tentunya penggunaan media sosial akan lebih dikedepankan. Kampanye dengan menggunakan media sosial juga dirasa menghemat pembiayaan dan memiliki efektifitas tinggi serta daya jangkau yang luas. Di Jembrana sendiri angka kasus Covid-19 pada tahun 2020 memang mengalami naik turun. Bahkan beberapa wilayah yang menjadi sasaran kampanye tatap muka beberapa kali mengalami lonjakan kasus. Alhasil banyak masyarakat menyemarakkan pilkada ini dengan berinteraksi di dunia maya. Hasil dari penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis yakni sosialisasi pilkada dilakukan secara hybrid yakni offline dan online yang akhirnya berdampak pada konflik sosial di ranah digital. Konflik ini menyebabkan masyarakat semakin selektif di dalam menerima informasi dan hanya mengandalkan informasi yang mereka peroleh dari keluarga, klan (dadia) atau sesama warga banjar (dusun). Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa peran civil society (komunitas, stakeholder dan para penggiat media sosial) juga mempengaruhi ketertiban dan keamanan dalam pelaksanaan pemilihan dan juga peningkatan jumlah partisipasi masyarakat dalam memilih. Kata kunci: demokrasi digital, pilkada, pandemi covid-19
DI BAWAH ANCAMAN MEKANISASI: MOTIF PEMILIHAN BAWON PADA PETANI DESA SAMBIREJO KECAMATAN SARADAN MADIUN Andik Sukoco
Sosioglobal Vol 6, No 1 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi
Publisher : Department of Sociology, Faculty of Social and Political Science, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jsg.v6i1.25045

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris dan mematok target besar menjadi lumbung pangan dunia pada tahun 2045. Untuk mencapai target tersebut adapun beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah salah satunya dengan menggencarkan mekanisasi pertanian. Tujuan dari mekanisasi pertanian ini ialah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses pertanian. Namun mekanisasi pertanian juga berdampak negatif pada beberapa aspek seperti semakin sedikitnya lapangan pekerjaan buruh tani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bawon sebagai sistem pengupahan tradisional masih tetap digunakan di era mekanisasi pertanian ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai sarana pengumpulan data. Penelitian ini menggunakan teori Alfred Schutz dimana terdapat dua motif yang melatarbelakangi tindakan antara lain in order to motive dan because motive. Hasil dari penelitian ini mendapati ada 2 motif “karena” dan 1 motif “agar” yang mendasari pemilihan bawon sebagai sistem pengupahan. Dimana dapat diambil kesimpulan bahwasana petani/pemilik lahan yang masih menggunakan bawon lebih mengutamakan keuntungan sosial daripada keuntungan finansial. Maksud dari keuntungan sosial adalah terjalinnya hubungan yang baik antara petani/pemilik lahan dengan buruh tani yang kebanyak merupakan sanak saudara mereka sendiri.

Page 9 of 15 | Total Record : 143


Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 2 (2025): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 9, No 1 (2024): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 8, No 2 (2024): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 8, No 1 (2023): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 7, No 2 (2023): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 7, No 1 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 6, No 2 (2022): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 6, No 1 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 5, No 2 (2021): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 5, No 1 (2020): Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 4, No 2 (2020): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 4, No 1 (2019): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 3, No 2 (2019): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 3, No 2 (2019): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 3, No 1 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 2 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 2 (2018): Sosioglobal : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 1 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 2, No 1 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 2 (2017): SOSIOGLOBAL : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 1 (2016): SOSIOGLOBAL Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi Vol 1, No 1 (2016): SOSIOGLOBAL Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi More Issue