cover
Contact Name
ZULKARNAEN
Contact Email
zul_lemlit@unram.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.stl@unram.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan (JSTL)
Published by Universitas Mataram
ISSN : 24770329     EISSN : 24770310     DOI : -
Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan (JSTL), merupakan media untuk publikasi tulisan asli yang berkaitan dengan sains teknologi dan lingkungan baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Jurnal Sains Teknologi dan Lingkungan (JSTL) merupakan jurnal ilmiah terbitan berkala dua kali setahun (Juni dan Desember).
Arjuna Subject : -
Articles 311 Documents
ASESMEN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENDEKATAN HASIL PENGUJIAN NDT DI LABORATORIUM Ahmad Gazi P; Akmaluddin Akmaluddin; Ni Nyoman Kencanawati
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.455 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.56

Abstract

Salah satu metode untuk pengujian beton adalah pengujian dengan cara yang tidak merusak spesimen (Non-Destructif Test) yang selanjutnya dikenal dengan metode NDT. Pengujian beton dengan metode DNT terus mengalami perkembangan dan dikembangkan oleh para peneliti dewasa ini. Penelitian ini mengenai asesmen struktur balok beton bertulang dengan menggunakan pendekatan hasil pengujian NDT di laboratorium. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model  hubungan antara cepat rambat gelombang (v) terhadap kekuatan sisa (KS), korelasi antara cepat rambat gelombang (v) dengan kuat tekan (f’c) beton, hubungan antara modulus elastis statis (Ec) dengan modulus elastis dinamis (Ed), dan membangun model korelasi antara cepat rambat gelombang dan nilai pantul terhadap kuat tekan beton. Hubungan/korelasi yang terbangun tersebut kemudian diaplikasikan untuk melakukan asesmen terhadap elemen struktur balok beton bertulang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai v berbanding lurus dengan KS, dan berdasarkan KS dan v terbangun lima kategori kualitas beton yaitu (1) Sangat Baik; (2) Baik; (3) Cukup; (4) Jelek; dan (5) Sangat Jelek. Semakin besar nilai v maka kekuatan tekan beton semakin besar (v berbanding lurus dengan f’c). Nilai Ed berbanding lurus dengan f’cprediktif. Semakin besar Ed semakin besar pula nilai Ec. Semakin besar nilai R semakin besar pula nilai f’cprediktif (R berbanding lurus dengan f’c). Dari hasil pengujian balok beton bertulang dan analisis dengan model persamaan yang terbangun diperoleh bahwa balok beton bertulang pada 40% beban maksimal rata-rata mempunyai KS 60-80%. MU-prediktif balok beton bertulang < MU aktual dengan rasio rata-rata 0,983 jika menggunakan Pundit, rasio rata-rata 0,808 jika menggunakan Hammer, dan rasio rata-rata 0,875 jika menggunakan Kombinasi Pundit dan Hammer. Arinya model yang terbangun dapat digunakan. Hasil pengujian defleksi menunjukkan δteoritis < δaktual < δijin. Artinya balok beton bertulang aman. δteori rata-rata underestimate terhadap δaktual dengan tingkat akurasi ± 20%. Dengan demikian model yang terbangun bisa digunakan (acceptable) untuk asesmen balok beton dilapanganKata kunci : Pengujian NDT, cepat rambat gelombang (v), nilai pantul (R), dan kekuatan sisa (KS).
Potensi Nilai Gizi Tumbuhan Pangan Lokal Pulau Lombok Sebagai Basis Penguatan Ketahanan Pangan Nasional Immy Suci Rohyani; Evy Aryanti; Suripto Suripto
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.876 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i1.12

Abstract

Di pulau Lombok terdapat beberapa jenis tumbuhan lokal yang dahulunya sering dimanfaatkan oleh masayarakat sebagai pangan alternatif. Pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan pangan tersebut biasanya berasal dari pengalaman hidup, pengetahuan dari turun temurun dan kearifan lokal masyarakat yang perlu mendapat perhatian dalam upaya pemanfaatan yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nilai gizi beberapa jenis tumbuhan pangan lokal yang dikenal dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pangan alternatif. Penelitian ini merupakan salah satu upaya pelestarian tumbuhan pangan lokal untuk penguatan ketahanan pangan nasional. Penelitian ini menggunakan enam jenis tumbuhan pangan lokal yang dipilih berdasarkan  nilai skor dan bobot tertinggi terhadap pengetahuan serta aktifitas pemanfaatan tumbuhan pangan tersebut oleh masyarakat setempat. Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan gizi pada tumbuhan lokal tersebut diantaranya yaitu pemanasan untuk uji kadar air (AOAC, 1970, Renggana 1979), Kjeldhal untuk uji kandungan protein, spectrometri untuk uji karbohidrat, titrasi Yodium (Jacobs) untuk uji vitamin C dan AAS flame untuk uji Ca (kalsium). Hasil yang diproleh bahwa buah Juwet/Jamblang (Syzygium cumini) memiliki kadar air yang paling tinggi diantara keenam jenis tumbuhan lokal yang diuji, kondisi ini menyebabkan buah Juwet/Jamblang (Syzygium cumini) memiliki daya simpan yang paling rendah. Kandungan karbohidrat dan vitamin C tertinggi ditemukan pada buah Bune/Buni (Antidesma burnius), karbohidrat yang tinggi diduga berasal dari kadar glukosa hal ini ditandai dengan rasa yang sangat manis pada buah tersebut. Umbi sabrang (Coleus tuberosa) memiliki kadar protein dan kalsium yang paling tinggi sehingga umbi sabrang (Coleus tuberosa) sangat baik dikonsumsi sebagai cemilan maupun pengganti nasi.Kata kunci : Nilai gizi, pangan lokal, pulau Lombok
ANALISIS HUBUNGAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR DENGAN TINGKAT KEPADATAN PERMUKIMAN DI KOTA MATARAM Laksmy Fortuna; Suryawan Murtiadi; Jauhar Fajrin
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.51

Abstract

Tingkat kepadatan permukiman di Kota Mataram tidak merata. Tingkat kepadatan yang terjadi pada pusat kota sangat tinggi, ini dilihat dari meningkatnya jumlah bangunan permukiman maupun pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan kualitas infrastruktur karena jumlah permukiman tidak diimbangi dengan peningkatan infrastruktur, sedangkan kawasan permukiman di pinggiran kota yang diharapkan menjadi kota baru banyak yang akhirnya gagal karena kurangnya atau bahkan tidak adanya infrastruktur yang mendukung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur yang ada pada saat ini dan mengetahui hubungan antara ketersediaan infrastruktur dengan tingkat kepadatan permukiman. Metode pengambilan data adalah dengan menggunakan kuesioner. Sedangkan untuk menganalisis data, menggunakan analisis jalur yang berguna untuk mengetahui hubungan antara ketersediaan infrastruktur dengan tingkat kepadatan permukiman. Hasil identifikasi ketersediaan infrastruktur diketahui bahwa untuk ketersediaan infrastruktur pada saat ini masih tidak memperhatikan  tingkat kepadatan permukiman. Dari hasil analisis data diketahui bahwa a) Ketersediaan infrastruktur jalan memiliki korelasi langsung dengan tingkat kepadatan permukiman; b) Ketersediaan infrastruktur sanitasi/ air limbah tidak memiliki korelasi langsung dengan tingkat kepadatan permukiman; c) Ketersediaan infrastruktur persampahan memiliki korelasi langsung  dengan tingkat kepadatan permukiman; d) Ketersediaan infrastruktur drainase memiliki korelasi langsung dengan tingkat kepadatan permukiman.Kata Kunci : Ketersediaan infrastruktur, kepadatan permukiman, analisisjalur Ketersediaan infrastruktur, kepadatan permukiman, analisisjalur
MODIFIKASI ASPAL DENGAN GETAH PINUS DAN FLY ASH UNTUK MENGHASILKAN BIO-ASPAL Ratna Yuniarti
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.145 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.8

Abstract

Aspal merupakan bahan pengikat pada konstruksi perkerasan jalan yang berasal dari sisa penyulingan minyak bumi. Karena minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, cadangannya semakin menipis sehingga mempengaruhi ketersediaan aspal.Di sisi lain, kebutuhan aspal untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan perkembangan perekonomian.Jika ketersediaan aspal tidak mencukupi jumlah permintaan, maka pada tahun-tahun yang akan datang akan terjadi kelangkaan aspal. Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah penggunaan bahan-bahan yang dapat diperbaharui dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan  memodifikasi aspal minyak untuk menghasilkan bio-aspal dan mengetahui kinerja campuran yang menggunakan bio-aspal sebagai bahan pengikat partikel-partikel agregat. Bio-aspal tersebut dibuat dari fly ash, getah pinus dan minyak nabati lainnya dengan kadar 21%, 23%, 25% dan 27%. Campuran yang dibuat adalah asphalt concrete-wearing course dengan distribusi ukuran partikel agregat sesuai ketentuan Bina Marga. Bio-aspal dan agregat dicampur pada suhu 155oC dan dipadatkan dengan penumbuk sebanyak 75 kali pada masing-masing sisinya. Hasil penelitian menunjukkan pada bio-aspal B-27 dengan kadar fly ash, getah pinus dan minyak nabati lainnya sebesar 27%, diperoleh nilai VMA  16,43%, VIM 4,53%, VFA 75,58%, stabilitas Marshall 2093,6 kg, flow 4,15 mm dan Marshall Quotient 507 kg/mm. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga, nilai VMA minimal 15%, VIM 3,5%-5,5%, VFA minimal 65%, stabilitas Marshall minimal 1000 kg, flow minimal 3,0 mm dan Marshall Quotient minimal 300 kg/mm. Dengan demikiandapat disimpulkan bahwa bio-aspal B-27 telah memenuhi standar yang berlaku sebagai campuranKata kunci  : bio-aspal, getah pinus, fly ash
Suplementasi Ampas Kecap untuk Meningkatkan Libido dan Produksi Sperma Kambing Peranakan Etawa I Wayan Lanus Sumadiasa; Abdul Aziz; Prasetyo Nugroho; Mardiansyah Mardiansyah; Intan Putri Mantika
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.454 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v3i2.45

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui  suplementasi ampas kecap terhadap intensitas libido dan produksi sperma kambing peranakan etawa. Penelitian dirancang dalam pre-test dan post-test design, dimana pengambilan data dilakukan sebelum dan setelah perlakuan. Tiga ekor kambing diberi perlakuan masing-masing 10 hari pada  pre-test dengan pakan rumput lapangan tanpa suplementasi, post-test-1 dengan pakan rumput lapangan disuplementasi 5% dan post-test-2 dengan rumput lapangan disuplementasi 10% ampas kecap. Intensitas libido dan produsi sperma secara makroskopis dan mikroskopis diobservasi setiap tiga hari sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan, nilai intensitas libido meningkat sangat signifikan dari 3.11 ± 0.78 tanpa suplementasi menjadi 4.67 ± 0.50 setelah suplementasi 10% ampas kecap. Rataan volume sperma meningkat dari 0.71 ± 0.13ml menjadi 0.87 ± 0.17 ml, nilai pH rata-rata mendekati 7.0, konsistensi sperma menjadi kental dan motilitas massa spermatozoa dari ++ menjadi +++. Motilitas progresif dan viabilitas spermatozoa meningkat signifikan dari 72.78 ± 2.64% menjadi 82.22 ± 2.64% dan dari 79.98 ± 1.25% menjadi 81.68 ± 1.36%. Persentase abnormalitas spermatozoa terendah terdapat pada suplementasi 10% dan konsentrasi tertinggi pada suplementasi 5% ampas kecap. Kesimpulan, suplementasi 10% ampas kecap di dalam pakan rumput lapangan mampu meningkatkan intensitas libido dan produksi sperma kambing peranakan etawa.Kata kunci : Suplementasi, viabilitas, spermatozoa This study was conducted to observed the supplementation of soy sauce dregs in wild-grass ration on libido intensity and semen production of peranakan etawa (PE) buck. The experiment was done in pre-test and post-test design. Three bucks were treated each 10 days at pre-test by given of wild-grass without supplementation, post-test-1 with wild-grass supplemented by 5% and post-test-2 with wild-grass supplemented by 10% of soy sauce dregs. The libido intensity and semen production were observed every three days for three times. The data was analyzed statistically. The results showed, the libido intensity score was increased very significantly from 3.11 ± 0.78 to 4.67 ± 0.50 after supplementation of 10% soy sauce dregs. The average of semen volume, consistency and  mass motility of spermatozoa were increased from 0.71 ± 0.13ml to 0.87 ± 0.17ml, rather thick to thick and ++ to +++.  Progressive motility and viability of spermatozoa were increased significantly after supplementation of 10% soy sauce dregs. The lowest percentage of spermatozoa abnormality was found on supplementation of 10% and the highest concentration found on supplementation of 5% soy sauce dregs. In conclusion, supplementation of 10% soy sauce waste in wild-grass ration is capable to improve the libido intensity and semen production of peranakan etawa buckKeywords: Supplementation, viabilitaty, spermatozoa
ANALISIS DEGRADASI LAHAN DAN EVALUASI KESESUAIAN LAHAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DI DESA MARGA KARYA RESORT SEMAMUNG, KPHP BATULANTEH Rato Firdaus Silamon; Muhamad Husni Idris; Surya Anggara
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.137 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.13

Abstract

Semamung, KPHP Batulanteh berdampak terhadap terjadinya degradasi hutan di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelas degradasi lahan dan kesesuaian lahan tanaman industri kehutanan di wilayah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015. Pendekatan kandungan C-Organik tanah digunakan untuk menganalisa tingkat degradasi lahan. Sedangkan pendekatan pencocokan matriks kesesuaian biofisik lahan dan operasi tumpang tindih terhadap karakteristik keruangan faktor/kriteria kesesuaian digunakan untuk mengetahui sebaran kelas kesesuaian lahan pada beberapa jenis tanaman kehutanan. Hasil penelitian menunjukan bahwa degradasi lahan di lokasi penelitian terbagi kedalam 5 kelas yaitu terdegradasi sangat berat seluas 1,53 ha, terdegradasi berat seluas 31,8 ha, terdegradasi sedang seluas 24,2 ha, terdegradasi ringan seluas 9,08 ha dan terdegradasi sangat ringan seluas 0,55 ha.Tanaman Akasia mangium memiliki sebaran lahan pada ordo sesuai yang tertinggi yaitu mencapai 59 ha atau sebesar 88,06% dari total luas area, yang terdistribusi kedalam kelas sangat sesuai (S1) seluas 2 ha, kelas cukup sesuai (S2) seluas 30 ha, kelas sesuai marjinal (S3) seluas 27 ha, kelas tidak sesuai saat ini (N1) seluas 6 ha, dan kelas tidak sesuai selamanya (N2) seluas 1 ha.Kata kunci: Degradasi lahan, Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Kelas Kesesuaian Lahan
DETEKSI BAKTERI PATOGEN YANG BERASOSIASI DENGAN Kappaphycus alvarezii (Doty) BERGEJALA PENYAKIT ICE-ICE Sri Nurhidayati; Faturrahman Faturrahman; Mursal Ghazali
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 2 (2015): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.637 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i2.53

Abstract

Kappaphycus alvarezii merupakan  salah satu spesies makro alga yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia. Penyakit utama yang menyerang budidaya rumput laut ini adalah penyakit ice-ice  yang  dapat menurunkan hasil panen hingga 70-80%.  Tujuan penelitian iniadalah  untuk mengetahui bakteri patogen yang berasosiasi dengan K. alvarezii bergejala penyakit ice-ice dan mengetahui agen penyebab penyakit ice-ice. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Sampel K. alvarezii yang bergejala ice-ice diambil dari lokasi budidaya di Teluk Bumbang Dusun Gerupuk Lombok Tengah. Sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Biologi untuk diisolasi bakteri yang berasosiasi dengan K. alvarezii bergejala ice-ice. Terhadap isolat yang diperoleh dilakukan karakterisasi parsial. Selanjutnya dilakukan uji patogenisitas (postulat Koch) untuk mengetahui apakah bakteri yang diperoleh merupakan agen penyebab penyakit ice-ice. Hasil isolasi menunjukkan terdapat 28 isolat bakteri yang berasosiasi dengan K. alvarezii bergejala ice-ice. Selanjutnya, uji postulat Koch memperlihatkan hanya satu isolat yang mampu menyebabkan gejala ice-ice yaitu isolat K25Kata Kunci : Kappaphycus alvarezii, penyakit ice-ice, postulat Koch
PENGEMBANGAN KRITERIA ANALISIS RISIKO BAGI DEVELOPER PERUMAHAN DI KOTA MATARAM Rajabi Mubarak; Suryawan Murtiadi; Heri Sulistiyono
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (935.678 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v1i1.9

Abstract

Persaingan antar developer perumahan tidak dapat dihindari, hal ini membutuhkan pertimbangan yang tepat dalam menjalankan usaha untuk memenangkan pasar. Kurangnya informasi dalam pengambilan keputusan akan menimbulkan risiko yang dapat menimbulkan kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel risiko, variasi keseragaman, faktor-faktor yang berpengaruh dan strategi developer perumahan dalam pengelolaan risikonya serta karakteristik responden dalam menentukan faktor risiko. Survei dilakukan di kota Mataram pada awal tahun 2015. Dari hasil kuesioner, data dianalisis dengan analisis faktor, average index, dan analisis cluster. Penelitian dilakukan terhadap 33 variabel awal risiko developer, didapat 21 variabel yang signifikan terhadap peningkatan risiko. Selanjutnya 21 variabel tersebut dikelompokkan menjadi 7 kelompok faktor risiko dengan keseragaman sebesar  60.855%. 7 kelompok faktor risiko tersebut adalah 1.  Ekonomi dan Biaya, 2. Produktivitas dan Strategi Usaha, 3. Lingkungan dan Kemitraan,  4. Perencanaan,  5. Tenaga Kerja dan Dana, 6. Pemerintah dan Sosial, 7. Teknis Penyelenggaraan Proyek. Berdasarkan karakteristik responden, hasil analisis cluster terbentuk  3 cluster responden dalam menentukan faktor risiko,  yaitu: 1) faktor ekonomi dan biaya,  faktor pemerintah dan sosial, faktor teknis penyelenggaraan  proyek, lingkungan dan kemitraan, 2) faktor tenaga kerja dan dana, faktor lingkungan dan kemitraan, faktor perencanaan,  faktor  produktivitas dan strategi usaha,  faktor ekonomi dan biaya, faktor pemerintah dan sosial, 3) faktor perencanaan. Dari analisis nilai frekuensi risiko dan dampak risiko, didapatkan 2 kriteria risiko yaitu kriteria risiko”tinggi” dan kriteria risiko “sedang”. Berbagai keputusan dalam merespon dan penanganan risiko-risiko tersebut dilakukan berdasarkan karakteristik risikonyaKata kunci: risiko, developer, perumahan, frekuensi, dampak
Penampilan Galur Harapan F9 Padi Beras Hitam Hasil Persilangan Baas Selem dan Situ Patenggang Muliarta - Aryana; AA Sudharmawan; Sumarjan Sumarjan; Dwi Ratna Anugrahwati
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.831 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v3i2.37

Abstract

Persilangan antara dua tetua dengan masing-masing keunggulan dan kemudian dilakukan seleksi akan menghasilkan galur harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan galur harapan F9 padi beras hitam hasil persilangan “Baas Selem vs Situ Patenggang” yang berdaya hasil tinggi. Percobaan dilaksanakan di lahan sawah di desa Nyur Lembang, kabupaten Lombok Barat pada April–Agustus 2017. Percobaan ditata dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 10 genotipe padi sebagai perlakuan yang diulang tiga kali yaitu 7 galur harapan F9 padi beras hitam, 2 tetua (Situ Patenggang dan Baas Selem), dan 1 varietas pembanding peka kekeringan (IR20). Penanaman secara sistem gogo pada petak berukuran 3 x 4 m berjarak tanam 25 x 25 cm. Pengairan diberikan bila tanaman pembanding menunjukkan gejala daun menggulung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa galur G1(F9 2/1/1) relatif memiliki daya hasil tinggi yaitu 6.53 ton ha-1dengan karakter berat gabah per rumpun (55.68 gram), jumlah gabah berisi per malai (122.45 butir), panjang malai (24.08 cm) dan jumlah anakan produktif per rumpun sebanyak17.53 batang; dan galur G7 (F9 3/4/1) berdaya hasil 6.35 ton ha-1dengan karakter berat gabah per rumpun (50.47 gram), jumlah gabah berisi per malai (124.15 butir), panjang malai (24.02 cm) dan jumlah anakan produktif per rumpun sebanyak 18.30 batang.Kata kunci: gabah, bulk, seleksi, sistim gogo Crossing between two parents with each advantages and then selection will produce a elite line. The aim of this research is to know the appearance of F9 rice line of black rice from "Baas Selem vs Situ Patenggang" crossing which has high yield. The experiment was conducted on rice field in Nyur Lembang village, West Lombok district during April to August 2017. The experiment was arranged in Randomized Block Design of 10 rice genotypes treatment with  three replications i.g F9 lines of black rice, 2 parents (Situ Patenggang and Baas Selem), and 1 varieties of drought-sensitive comparison (IR20). Gogo planting system in a plot of 3 x 4 m with spacing 25 x 25 cm. Watering was given when comparative plants (IR20) show symptoms of leaf curl. The results shows that the G1 line (F9 2/1/1) had relatively high yieldof 6.53 ton ha-1 with weight of grain per clump (55.68 gram), grain per panicle (122.45 grains ), panicle length (24.08 cm), and number of productive tillers per clump of 17.53 stalks; and G7 line (F9 3/4/1) yielded 6.35 ton ha-1 with grain weight per clump (50.47 gram), number of grains per panicle (124.15 grains), panicle length (24.02 cm), and number of productive tiller per clump as much as 18,30 stalks.Keywords: grain, bulk, selection, gogo system
Pengaruh Berbagai Macam Media terhadap Pertumbuhan Bibit Kelor (Moringa oleifera Lam.) Asal Stek Batang Sawaludin Sawaludin; Aluh Nikmatullah; Bambang Budi Santoso
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 4 No. 1 (2018): Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.88 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v4i1.65

Abstract

This study aimedseedling derived from stem cutting to determine the effect of various media on the growth of drum stick (Moringa oleifera Lam.). Experiment was conducted from March to May 2017 in the nursery located in Dasan Agung, Mataram, with altitude of 16 meters above sea level. The method was experimental method with 6 media treatments: soil, soil+sawdust, soil+cocopeat, soil+corncob, soil+bamboo leaf, and soil+charcoal rice husk. The experimental design was Completely Randomized Design with 5 replications and 5 unit series. The result shows that the media significantly effect on the growth ofsedling stem cutting. The best media forseedling derived from stem cutting were mixture media of soil+ricecharcoal andsoil+cocopeat

Page 2 of 32 | Total Record : 311