cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi
Published by Universitas Paramadina
ISSN : 19797273     EISSN : 25409255     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry ISSN 1979-7273 (Print); ISSN 2540-9255 (Online) diterbitkan oleh program studi psikologi Universitas Paramadina yang mengakomodir publikasi karya ilmiah baik yang bersifat penelitian lapangan, review buku, tinjauan teoretik atau inovasi teoretik dalam bidang psikologi atau perilaku manusia. Karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah psikologi Inquiry secara khusus juga mengarahkan pada pengembangan Psikologi Indonesia dengan mendasarkan pada tema-tema keragaman sebagai dasar ke-Indonesiaan dan mengusung kearifan lokal yang berkembang dalam bidang Industri dan Organisasi, Sosial, Pendidikan, Klinis, Perkembangan, Konseling, Kesehatan dan lain-lain. Jurnal Ilmiah Psikologi Inquiry diterbitkan secara berkala dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Desember. Saat ini Inquiry telah terindeks pada Google Scholar dan Onesearch.id.
Arjuna Subject : -
Articles 107 Documents
PENERAPAN ART THERAPY UNTUK MENGURANGI PERILAKU MENYAKITI DIRI SENDIRI (SELF-INJURIOUS BEHAVIOR) PADA DEWASA MUDA YANG MENGALAMI DISTRESS PSIKOLOGIS Dinar Saputra
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.391 KB)

Abstract

The aim of this research is to identify the decline of Self-Injurious Behavior of young adults who experience psychological distress after participating in art therapy intervention. Self-injurious behaviour (SIB) is a problem that often occurs to some individuals who because they are unable to manage their stress and express it in positive ways. SIB is a direct and intentional behavior to create destructive conduct to themselves without having any intention to commit suicide, but usually it is used as a negative coping of individual’s emotional problem (Walsh, 2007). The pressure can be influence by the their psychological distress. To avoid and address any posibility of the negative impacts that will occur to SIB patient, an appropriate psychological intervention is necessary being implemented. In this research art therapy is being used as one of thesecured media for emotional catharsis. The design of the research is single subject experiment using the combination of qualitative and quantitative methods on three participants. Data collection was conducted by, interviews and observations. Subjective Unit Distress (SUDS) was utilized to obtain quantitative measurement. Result based on The Self-Injury Questionnaire-Treatment Related (SIQ-TR) and Self-Injury Behavior Scale (SIB) indicate that the SIB of the three participants were reduced after participating in art therapy.
PERAN KETERAMPILAN SOSIAL TERHADAP KUALITAS PERTEMANAN PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH DASAR INKLUSIF Cut Mellyza Rizka; Farida Kurniawati
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.714 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan serta pengaruh keterampilan sosial terhadap kualitas pertemanan pada anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode survei. Jumlah partisipan sebanyak 292 anak berkebutuhan khusus yang belajar di sekolah dasar inklusif Jakarta. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Social Skill Improvement System (SSIS) dari Gresham & Elliot (2008) untuk keterampilan sosial dan Friendship Quality Questionaire (FQQ) dari Parker & Asher (1993) untuk mengukur kualitas pertemanan. Seluruh data penelitian akan dianalisis menggunakan teknik regresi tunggal (simple regression). Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa keterampilan sosial memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pertemanan (p<0.05). Keterampilan sosial menyumbang pengaruh sebesar 42,8% terhadap kualitas pertemanan, dan sebesar 51, 2% dipengaruhi oleh variabel lain.
KONSEP KEBAHAGIAAN PADA REMAJA YANG TINGGAL DI JALANAN, PANTI ASUHAN DAN PESANTREN Eva Meizara Puspita Dewi
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.832 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan konsep kebahagiaan remaja yang tinggal dijalanan, dipantiasuhan dan dipondok pesantren.Metode yang digunakan adalah kualitatif, sehingga wawancara dan observasi adalah alat utama dalam pengumpulan data.Kesimpulan dari penelitian ini adalah konsep kebahagiaan pada remaja berpusat pada adanya rasa kebebasan dalam berpikir dan bertindak. Perbedaan kebahagiaan remaja jalanan, panti asuhan dan pesantren sebagai berikut: pada remaja Jalanan,tidak mendapatkan kebebasan dirumah sehingga melarikan diri untuk mencari kebahagiaan diluar rumah. Padaremaja Panti asuhan: kebebasan yang sangat luas namun tidak terarah sehingga merasa kurang percaya diri dalam menghadapimasa depan dan sosialisasi juga terbatas. Pada remaja pesantren: kebebasan yang diatur secara ketat, namun dapat memenuhi kebutuhannya dalam pengasuhan orangtua dan pesantren. Halinimenjadikannya lebih mandiri dan bersosialisasi secara luas meski pada komunitas yang terbatas.Kata kunci: Kebahagiaan, Remaja panti asuhan, Remaja pesantren, Remaja jalanan
MENGAPA REMAJA BUGIS MAKASSAR BERSYUKUR?: PENDEKATAN INDIGENOUS PSYCHOLOGY Nurul Fitroh
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 7 No 2 (2016)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.552 KB)

Abstract

Abstrak: Remaja memiliki masalah psikologis tersendiri yang begitu berbeda dengan tahapan perkembangan lainnya. Masa remaja cenderung berada dalam ketidakstabilan serta dipenuhi berbagai masalah, namun kemampuan bersyukur dapat menjadi hal pendukung bagi remaja untuk mengatasi hal tersebut. Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui frekuensi syukur remaja Bugis Makassar, 2) untuk mengetahui hal yang membuat remaja Bugis Makassar bersyukur, 3) untuk mengetahui ekspresi syukur remaja Bugis-Makassar. Jumlah partisipan dalam penelitian ini berjumlah 312 siswa (laki-laki=100, perempuan= 212), seluruhnya adalah siswa Sekolah Menengah Atas di Sulawesi Selatan dengan melengkapi sebuah kuisioner pertanyaan terbuka. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan pendekatan psikologi indigenous, menganalisis open-ended response, melalui kategorisasi open-coded, axial-coded, dan selanjutnya cross-tabulated. Hasil penelitian pun menunjukkan beberapa hal. Pertama, pada frekuensi bersyukur yang dialami remaja terdapat 46% yang sering bersyukur, 28% selalu bersyukur, kadang-kadang bersyukur 23% dan pernah bersyukur sebanyak 3%. Kedua, Para remaja bersyukur pada hal-hal yang berhubungan dengan pencapaian individu dibandingkan kelompok. Remaja akan sangat bersyukur dalam hal memiliki keluarga yang lengkap dan bahagia. Ketiga, Bentuk ekspresi bersyukur pada remaja cenderung hanya dalam bentuk mengucapkan secara lisan kalimat syukur kepada Tuhan.Kata kunci: syukur, remaja, psikologi indigenous, Bugis, Makassar
GAMBARAN EMOTIONAL EATING PADA MAHASISWA PENGGUNA APLIKASI GO-FOOD DI JAKARTA Ficca Yunita Rahmah; Dwita Priyanti
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.095 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran Emotional Eating pada mahasiswa pengguna aplikasi Go-Food di Jakarta. Responden dalam penelitian ini berjumlah 366 responden yang merupakan mahasiswa pengguna aplikasi Go-Food dengan rentang usia 18 - 30 tahun dan sedang berkuliah di Jakarta. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah teknik purposive sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari alat ukur yang dikembangkan oleh Goldbacher, Grunwald, dan LaGrotte (2012) yang disebut dengan Emotional Eating Scale (EES). Terdapat empat dimensi dalam alat ukut ini, yaitu anger, anxiety, depression, dan somatic. Aspek demografis yang ada dalam penelitian ini adalah jenis kelamin. Dari hasil penelitian bahwa responden dalam penelitian ini diketahui bahwa frekuensi responden responden yang berada pada emotional eating kategori sedang sebesar 69.7%, kategori tinggi sebesar 15.6% dan kategori rendah sebesar 14.8%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden frekuensi perempuan yang memiliki mean emotional eating pada kategori tinggi lebih banyak (78.95%) dibanding responden perempuan (21.05%).
TUNTUTAN KERJA DAN STRES KERJA PADA KARYAWAN SWASTA: PERAN MEDIASI MOTIVASI KERJA Dina Ramadhani; Arum Etikariena
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (892.904 KB)

Abstract

Stres merupakan istilah yang tidak asing di dalam kehidupan. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa pun dan dimana pun, termasuk di tempat kerja. Stres kerja dapat disebabkan beberapa hal, diantaranya beban kerja yang berlebihan, hubungan dengan atasan atau rekan kerja yang buruk, gaji yang terlalu rendah, dan waktu kerja yang terlalu panjang. Stres kerja memiliki hubungan dengan tuntutan kerja dan juga motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh tuntutan kerja dengan stres kerja dengan dimediasi oleh motivasi kerja. Penelitian dilakukan terhadap karyawan swasta dengan kriteria berusia 25-55 tahun, memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun, tingkat pendidikan minimal S1, dan bukan pekerja shift/magang/lapangan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur variabel stres kerja adalah Job Stress Scale (22 item). Variabel tuntutan kerja diukur dengan dimensi tantangan (challenge) sebanyak 6 item dan rintangan (hindrance) sebanyak 5 item. Variabel motivasi kerja diukur dengan The Motivation at Work Scale (MAWS) yang terdiri dari 12 item. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kusioner yang disebar secara online menggunakan google form.  Jumlah responden yang diolah datanya sebanyak 192 orang. Data dianalisis dengan analisis regresi berganda menggunakan Process Macro Hayes. Hasil penelitian menunjukkan motivasi kerja memediasi hubungan antara tuntutan kerja dengan stres kerja (β= 0.06, SE= 0.02, 95% CI [0.10; 0.02]). Implikasi teoritis dan praktis dari penelitian ini adalah dapat menjadi informasi baru bahwa motivasi kerja menjadi variabel moderator terhadap pengaruh tuntutan kerja terhadap stres kerja dan organisasi dapat mengambil langkah untuk mengurangi stres kerja karyawan dengan melakukan intervensi terhadap tuntutan kerja yang ada.
STIGMA TERHADAP ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI BALI Yohanes Kartika Herdiyanto; David Hizkia Tobing; Naomi Vembriati
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 8 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.913 KB)

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma yang disandang oleh ODGJ dan anggota keluarganya, serta dampaknya bagi kesejahteraan hidupnya. Metode penelitian yang digunakan berupa pendekatan kualitatif-grounded theory dengan menggunakan teknik pengumpulan data in-depth interview semi terstruktur, observasi non-partisipan dan dokumen pendukung terhadap anggota keluarga (n= 20) dan ODGJ (n=12) serta masyarakat (n=35) yang memiliki variasi jeniskelamin, pendidikan, pekerjaan, dan domisili digunakan untuk mendapatkan data penelitian ini. Data tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan teknik theoretical coding dan disajikan menjadi tema-tema kunci yang diharapkan mampu menjawab pertanyaan penelitian. Hasilpenelitian ini menggambarkan bahwa stigma yang diterima oleh ODGJ dan anggota keluarganya memengaruhi pengobatan medis yang dilakukan untuk memulihkan kondisi ODGJ. Semakin sedikit stigma yang diterima, semakin cepat dan berkelanjutan pengobatan medis yang dilakukan.
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS DAN KEWIRAUSAHAAN DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA REMAJA AKHIR Agoes Dariyo
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 8 No 1 (2017)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.243 KB)

Abstract

Abstrak: Kepuasan hidup adalah hasil pencapaian seseorang dalam memenuhikebutuhan hidupnya. Setiap orang mempunyai dorongan hakiki untuk dapat memenuhikebutuhan hidupnya dengan sebaik-baiknya. Kepuasan hidup erat kaitannya denganpenerapan orangtua dalam mengasuh anak-anak di rumah. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui hubungan antara pola asuh demokratis, kewirausahaan dan kepuasanhidup pada remaja akhir. Pengambilan data dengan menggunakan alat ukur berupaangket pola asuh demokratis, kewirausahaan dan kepuasan hidup. Data terkumpulsebanyak 45 orang remaja akhir dan dianalisis dengan uji korelasi ganda. Ditemukanbahwa ada hubungan antara pola asuh demokratis dengan kewirausahaan, adahubungan antara pola asuh demokratis dengan kepuasan hidup signifikan. Namuntidak ada hubungan antara kewirausahaan dengan kepuasan hidup pada remaja akhir.Kata kunci: pola asuh demokratis, kewirausahaan, kepuasan hidup, dan remaja akhir.
KETERKAITAN ANTARA PELANGGARAN LALU-LINTAS DAN MOTIVASI KESELAMATAN PADA PENGEMUDI Zainul Anwar
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.006 KB)

Abstract

Abstrak: Transportasi umum sudah menjadi transportasi yang vital. Namun fenomenanya transportasi umum yang digunakan oleh masyarakat tidak lagi mengutamakan kedisiplinan dalam berlalu-lintas dengan cara melakukan pelanggaran, maka sudah pasti risiko untuk kecelakaanlebih besar dan hal itu dapat merugikan pengemudi, penumpang ataupun pengguna jalan yang lain.Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan motivasi keselamatan internal atau eksternal yang lebih berpengaruh pada pelanggaran lalu lintas. Metode yang digunakan yaitu kuantitatifkomparatif, pengambilan data menggunakan skala motivasi keselamatan dan skala pelanggaran lalul-lintas. Teknik sampling yang digunakan yaitu accidental sampling dan didapat responden sebanyak 100 pengemudi bus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikanpada motivasi keselamatan yang diketahui dengan membandingkan hasil uji anova nilai sig (0,000) dengan taraf signifikansi (0,000< 0,05). Dalam penelitian ini motivasi keselamatan eksternal lebih banyak memiliki rata – rata skor pelanggaran lalu-lintas yaitu (16,8) dibanding dengan rata – rataskor pelanggaran motivasi keselamatan internal yang hanya (7,07) secara keseluruhan.Kata kunci: Pelanggaran lalu-lintas, motivasi keselamatan
Mothers Beliefs and Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) Preventive Behavior in Jagakarsa District Sri Gusni Febriasari; Dianti Endang Kusumawardhani
Inquiry: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 10 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Paramadina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.856 KB)

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a public health problem in the world. Dengue control and prevention highly depend on vector control, Aedes Aegypti since no vaccine has been found for prevention. Effective, sustained community participation for dengue prevention remains a challenge in Jagakarsa District. This study explored perceptions of DHF preventive behavior as well as preventive behaviors among mothers in Jagakarsa District. The finding may be used to develop messages for improving DHF preventive behavior. This study uses descriptive study design by collecting data qualitatively through semi-structured interviews using the basic theory of the Health Belief Model (HBM). This research was conducted in September-October 2018. The finding of the study is the percieve of barriers that were greater than the perceive of benefits among mothers in Jagakarsa Subdistrict making mothers have a likelihood not to perform DHF preventive behavior such as don’t clean water container regularly and hanging used clothes outised cupboard.  The conclusion of this study is intervention needed in giving messages by considering perceive of benefits and barriers as well as giving messages via mobile phone channels (WhatsApp applications) that can improve DHF preventive behavior.

Page 3 of 11 | Total Record : 107