cover
Contact Name
Muh Jibran Nidhal Fikri
Contact Email
jes@unm.ac.id
Phone
+6282259301930
Journal Mail Official
muhjibrannidhal@gmail.com
Editorial Address
Gedung FI, Jurusan Geografi Fakultas MIPA, Jl. Dg Tata Raya, Kampus UNM Parangtambung Makassar.
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Environmental Science
ISSN : 26544490     EISSN : 26549085     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
The objective of this journal is to publish original, fully peer-reviewed articles on a variety of topics and research methods in both Geography and all the studies that have related with geography. The journal welcomes articles that address common issues in Physical Geography, Agricultural geography, and all studies about geography Jurnal Environmental Science (JES) is published twice a year (Oktober and April). This journal publishes various articles from peer reviewed and research results related Physical Geography, Agricultural geography, and all studies about geography Jurnal Environmental Science (JES) published manuscripts on research in education, particularly related to teaching and learning, theory and practice in geography science and material object. The journal welcomes submissions from around the world as well as from indonesia.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 1 (2023): Oktober" : 9 Documents clear
KEARIFAN LOKAL DALAM PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN LINDUNG Abdul Mannan; Muhammad Yusuf; Maddatuang Maddatuang; Sulaiman Zhiddiq; Muhammad Ansarullah S Tabbu; Jeddah Yanti
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.52926

Abstract

Deforestation is one of the environmental challenges faced by the global community today, and excessive exploitation of forest resources and land conversion are among the causes of this issue. Utilizing local wisdom to preserve the forest's functions is a significant step toward achieving ecological and economic harmony in forest management in Indonesia. This research aims to unveil the local wisdom of the community in utilizing forest and land resources in the Kalumammang village protected forest area. A combination of qualitative and quantitative descriptive methods is employed in this study, using terrestrial survey data collection, interviews, and geographic information systems. The research results indicate that there are two types of forest resource utilization, namely Logging and Non-Timber Forest Products (NTFPs). There are six objectives for land utilization, which include agriculture, plantations, livestock farming, settlements, public facilities, and village social facilities. Local wisdom with conservation value is evident in the use of forest plants for hunting, determining the age of hunted animals, protecting water sources around livestock farming areas, using organic fertilizers, and implementing agroforestry practices in agricultural and plantation land management.Keyword: Protected Forest, Local Wisdom, Forest and Land Resources 
ANALISIS FUNGSI KAWASAN HUTAN LINDUNG, HUTAN PRODUKSI TERBATAS, DAN HUTAN PRODUKSI TETAP DI KABUPATEN KOLAKA TIMUR Samsi Awal; Ahmad Iskandar; Andri Estining Sejati; Eko Hariyadi
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.38861

Abstract

This study aims to analyze the functions of protected forest areas, limited production forests and permanent production forests in East Kolaka Regency. This type of research is descriptive quantitative and area survey with the main study being the description of maps of physical factors and non-physical reasons. The research also examines the suitability of the map with the actual conditions in the field. Physical Data Collection Method using ArcGIS 10.4.1 software base map from BAPPEKAB East Kolaka Regency and BMKG. The Data of non-physical factors is the form of data related to inappropriate land use were collected through interviews. Descriptive analysis is presented in the form of: overlay with the scoring equipped, tables of areas and percentages. The criteria for designating a protected forest are fully explained in the Decree of the Minister of Agriculture Number 2837/Kpts/Um/11/1980. The results of the study show that the potential function of the area in East Kolaka Regency consists of Limited Production Forests and Production Forests. Most of the Limited Production Forests are in Ueesi District with 159,709.465 hectares or 40.72%. Most production forests are in Ueesi District with 20,937.437 hectares or 5.33%. The Limited Production Forest Area experienced a difference of 3,214.329 being settlements, dry land agriculture, paddy fields, and transmigration. Production Forest Areas experienced a difference of 64,042.12 into settlements, dry land agriculture, rice fields, and transmigration.
ZONASI KAWASAN KARST UNTUK PENGEMBANGAN WILAYAH DAERAH WAENUNGE KABUPATEN BARRU Muh Darwis Falah; Muhammad Ansarullah S Tabbu
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.53692

Abstract

Kawasan karst Waenunge merupakan salah satu kawasan karst di daerah Kabupaten Barru yang memiliki keunikan. Oleh karena itu perlu dikelola secara bijaksana. Pengelolaan kawasan karst secara bijaksana dapat dilakukan dengan cara membuat zonasi kawasan karst. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi kawasan karst, membuat peta zonasi kawasan karst berdasarkan karakteristiknya di daerah Waenunge Kabupaten Barru. Daerah penelitian termasuk dalam wilayah Desa Lompo Tengah, Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru,  terletak pada posisi: :  40 31’ 00” - 40 32’ 10”   Lintang  Selatan   dan    1190 38’ 45” - 1190 40’ 00”     Bujur   dengan   ketinggian (25 – 858) mdpl. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batuan penyusun karstnya didominasi oleh batugamping dengan produktifitas akuifer tinggi. Struktur geologinya berarah umum utara-selatan dan baratlaut-tenggara. Sistem hidrologi  di daerah  karst Waenunge dimulai dari air hujan  yang jatuh  pada zona hidrografi kering sampai zona hidrografi  peralihan, bila suplay air berlebihan pada musim hujan maka air akan bergerak kearah horizontal membentuk Mata air periodic. Sedangkan air yang bergerak kearah vertical sampai ke zone hidrografi jenuh air membentuk luahan air permanent, pergerakan air melalui system retakan-celah-gua.  Jumlah air yang masuk dari air hujan adalah 4.425.000 m3/th dan jumlah air yang keluar sebagai  adalah 3.110.400 m3/th, sehingga air yang tertampung adalah 1.314.600 m3. Potensi bahan galian karst daerah penelitian terdiri dari batugamping dengan  cadangan geologinya adalah 300.000.000 ton, dapat digunakan untuk  industri semen dan bahan bangunan.  Keunikan kawasan karst di daerah penelitian adalah Morfologi Karst Waenunge, Mata air Waenunge, dan Mata air Galimpuae.  Berdasarkan data geologi, hidrologi, speleologi, bahan galian, dan geowisata dengan skoring kemampuan dikalikan dengan kepentingan lahan, maka untuk pengelolaan dan perlindungan kawasan karst daerah penelitian dapat dibagi menjadi 4 wilayah, yakni: Wilayah Karst Kelas I, skoring 74, luas 124,57 ha. Wilayah Karst Kelas II, skoring 50, luas 107,15 ha, Wilayah Karst Kelas III skoring 32, luas 107,15 ha. Wilayah Bukan Karst  skoring 12, luas 300 ha. Wilayah Karst Kelas I untuk kawasan konservasi dan hutan, Wilayah Karst Kelas II untuk kawasan budidaya dan parawisata, Wilayah Karst Kelas III untuk kawasan pertambangan dan perkebunan, dan Wilayah Bukan Karst  untuk kawasan budidaya pertanian dan  pemukiman.
KAJIAN PENGARUH PERUBAHAN LAHAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR Nini Apriani Rumata; Andi Makbul Syamsuri; Nur Miftahul Janna; Nurul Ilma
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.52056

Abstract

Kawasan Perkotaan selalu mengalami perkembangan penduduk yang sangat pesat. Perkembangan ini berbanding lurus dengan kebutuhan terhadap lahan untuk perumahan, pembangunan sarana dan prasarana serta penunjang lainnya sehingga pembangunan terjadi secara terus menerus. Akibat dari pembangunan ini dapat berpotensi terjadi alih fungsi lahan sehingga daerah resapan air menjadi berkurang dan menyebabkan bencana banjir. Kota Makassar mengalami perkembangan yang sangat pesat dimana dalam waktu 8 tahun perkembangan lahan terbangun sebanyak 17%. Perkembangan ini sejalan dengan terjadinya bencana banjir setiap tahunnya. Salah satu wilayah yang mengalami perkembangan pertumbuhan lahan terbangun dengan pesat dan banjir paling parah adalah Kecamatan Manggala. Penelitian ini bertujuan: 1) Mengidentifikasi perubahan lahan di Kecamatan Manggala tahun 2013 sampai tahun 2023; 2) Menganalisis dampak perubahan lahan terhadap wilayah yang berpotensi terjadi bencana banjir di Kecamatan Manggala. Metode analisis yang digunakan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mengidentifikasi pemanfaatan lahan pada tahun 2013-2023 dengan menggunakan interpretasi foto citra udara dan analisis spasial dengan menggunakan aplikasi Geographic Information System (GIS) untuk mengetahui potensi banjir akibat pemanfaatan lahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan yang sangat pesat untuk pemanfaatan lahan terbangun yang berkembang dari 6,8% menjadi 95,4%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan wilayah yang rawan terhadap bencana banjir.
ANALISIS DPSIR (DRIVER, PRESSURE, STATE, IMPACT, DAN RESPONSE) HUTAN MANGROVE DI SULAWESI SELATAN: STUDI KASUS DI KABUPATEN TAKALAR Abdul Malik; Abdul Rahim; Abdul Jalil Rasyid; Abdul Mannan; Dary Setiawan Arif
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.53020

Abstract

Degradation and deforestation of mangrove forests in South Sulawesi continues due to high dependence and unsustainable use of mangrove ecosystem services. Therefore, considering decisions in efforts to protect and sustainably manage mangrove forests is needed. This research aims to formulate policies related to the protection and sustainable management of mangroves due to the degradation and deforestation of mangrove forests in South Sulawesi using the DPSIR (Driver, Pressure, State, Impacts, and Response) approach, with a case study of the Takalar Regency mangrove forest. Data collection includes secondary and primary data, which includes field observations and interviews with questionnaires to local communities (150 respondents) using purposive sampling. Moreover, semi-structured interviews were conducted with local governments (1 respondent), Non-Governmental Organizations (NGOs) (1 respondent), and mangrove experts from university (2 respondents) and then tabulated and analyzed using the DPSIR approach. The results show that several policy recommendations that can be considered in reducing pressure, improving the condition of mangrove forests, and reducing the impacts, are as follows: (1) carrying out mangrove rehabilitation and restoration efforts, (2) establishing natural conservation zones and green belts, (3) implementing sustainable mangrove utilization practices and developing integrative management plans (4) increasing community participation, knowledge, and access to education, (5) creating alternative forms of employment, (6) increasing awareness about the need to carry out assessments regarding the economic benefits of mangroves, (7) encouraging the development of payment schemes for ecosystem services, (8) developing and implementing an environmentally friendly integrated mangrove cultivation system (silvo-fishery model), (9) establishing a policy and legislative framework for the protection and management of mangroves, (10) ensuring legal certainty and enforcement, (11) eliminating all existing and ongoing forms of subsidies or incentives that can cause degradation or loss of mangroves, and (12) supporting and encouraging the development of mangrove ecotourism.Keywords: DPSIR, Mangrove Forests, Deforestation, Sustainable Management, South Sulawesi 
KEARIFAN LOKAL SASI DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT BERKELANJUTAN DI KECAMATAN SELARU KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT Hasriyanti Hasriyanti; Fitri Handayani; Anugerah Aulia Magfirah Ikhdar; Indra Syamsuddin
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.47764

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia serta memiliki berbagai kearifan lokal yang didalamnya terdapat jutaan makna. Kearifan lokal menjadi salah satu sektor penting yang harus dilestarikan oleh masyarakat Indonesia salah satunya adalah kearifan lokal sasi yang ada di Maluku yang dimana kearifan lokal tersebut telah dilakukan sejak lama di Maluku dalam pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam baik yang ada di darat maupun dilaut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kearifan lokal sasi dalam pengelolaan sumber daya laut di Desa Adaut Kecamatan Selaru Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi yakni menelusuri berbagai sumber berkaitan dengan tema dan topik yang dibahas. Data yang telah dikumpulkan tersebut selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya masyarakat adaut menerapkan kearifan lokal sasi dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut sehingga akan memberikan keuntungan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini akan tetapi juga bagi kehidupan generasi berikutnya.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEARIFAN LOKAL KONSERVASI KUPU-KUPU DI TAMAN NASIONAL BANTIMURUNG BULUSARAUNG KABUPATEN MAROS Dinda Marzuki; Firdaus Daud; Andi Asmawati Azis
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.50860

Abstract

This research is Ex Post Facto research which aims to determine the relationship knowledge and attitudes with the local wisdom of community butterfly conservation in the Park Bantimurung Bulusarauang National Maros Regency. Sample in this research as many as 45 people who are limited to three community groups namely; businessmen trade of butterflies, hunters and craftsmen of preservation of butterflies. Research instrument The instruments used were knowledge test instruments, attitude questionnaires and local wisdom questionnaires. The data obtained in this study were analyzed using SPSS version 25.0 for windows. Based on hypothesis testing, the research results show that there is significant relationship between knowledge and attitudes with conservation local wisdom community butterflies in the Bantimurung National Park area.
KEANEKARAGAMAN KONDISI FISIK VEGETASI MANGROVE DI PULAU BANGKOBANGKOANG, KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN, PROVINSI SULAWESI SELATAN Amal Amal; Muhammad Arib Musba Amalul; Fatimah Albatuul; Indah Puspita Sari
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.53781

Abstract

ABSTRAKVegetasi mangrove merupakan vegetasi yang secara umum hanya dapat dijumpai pada lokasi yang dapat dipengaruhi oleh fenomena pasang surut air laut, seperti daerah pesisir pantai dan juga muara sungai. Indonesia memiliki persebaran vegetasi mangrove hampir pada seluruh garis pantainya serta pada sejumlah pulau kecil. Vegetasi mangrove di Indonesia juga memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi, baik itu dari segi jenis atau spesiesnya, hingga kondisi vegetasi mangrove tersebut seperti tingkat kerapatannya. Hal tersebut dapat terjadi tak terlepas akibat adanya pengaruh kondisi lingkungan di sekitar vegetasi mangrove tersebut. Penelitian ini kemudian dilakukan untuk dapat mengetahui seperti apa keanekaragaman jenis dan kondisi vegetasi mangrove di Pulau Bangkobangkoang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, yang termasuk pulau kecil. Metode yang digunakan yaitu metode plot berpetak yang bertujuan agar dapat mengetahui profil ataupun ekologi vegetasi mangrove suatu wilayah. Adapun hasil penelitian ini menampakkan bahwa jenis mangrove yang berhasil diamati ada dua jenis, yaitu Rhizopora Mucronata dan Apiculata. Penelitian ini kemudian dapat menjadi suatu informasi mengenai keanekaragaman jenis dan kondisi vegetasi mangrove di Pulau Bangkobangkoang, yang dimana dapat menjadi acuan dalam pengelolaan dan konservasi ekosistem mangrove di pulau tersebut.
STRATEGI ADAPTASI PETANI SAWAH DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM DI KABUPATEN MAROS Rosmini Maru; Alimato Alimato; Sukri Nyompa; Nasrul Nasrul; Arfandi Arfandi; Misdar Amda
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 1 (2023): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i1.52038

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi, kapasitas adaptif, dan strategi adaptasi petani sawah dalam menghadapi perubahan iklim di Kabupaten Maros. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas petani sawah di Kabupaten Maros memiliki persepsi yang baik tentang perubahan iklim. Rata-rata skor persepsi mencapai 47.99 mengindikasikan bahwa petani secara umum menyadari dampak perubahan iklim. Petani sawah di Kabupaten Maros juga memiliki tingkat kapasitas adaptif yang baik dalam menghadapi perubahan iklim. Rata-rata skor kapasitas adaptif adalah 46.61 menunjukkan bahwa petani secara umum mampu beradaptasi dengan perubahan iklim. Petani sawah di Kabupaten Maros memiliki strategi mengurangi risiko perubahan iklim. Strategi-strategi ini meliputi pemilihan varietas unggul, penjadwalan masa tanam, dan penggunaan irigasi yang lebih baik. Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa petani sawah di Kabupaten Maros memiliki persepsi yang baik tentang perubahan iklim, tingkat kapasitas adaptif yang memadai dan mayoritas mengadopsi strategi adaptasi yang sesuai dengan kondisi lokal. Faktor-faktor seperti pendidikan, akses terhadap informasi, pengalaman, dan sumber daya finansial berperan dalam mempengaruhi persepsi, kapasitas adaptif, dan strategi adaptasi petani sawah.

Page 1 of 1 | Total Record : 9