cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 149 Documents
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN PADA MATERI INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA LITOSFER KELAS X IPS SMA TAMAN MADYA MALANG Margareta Aprilia Wulandari; Siti Halimatus Sakdiyah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.527 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2949

Abstract

Time Token, merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keaktifan belajar siswa kelas X SMA Taman Madya Malang melalui penerapan model pembelajaran Kooperatif Time Token. Berdasarkan hasil observasi dan tes uraian yang diberikan guru ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas X IPS SMA Taman Madya Malang, serta informasi yang diperoleh dari guru matapelajaran Geografi dapat diketahui bahwa hasil belajar 40% dan keaktifan 24%. Keaktifan yang rendah disebabkan oleh: 1) Siswa tidak memberikan pertanyaan ataupun pendapat pada saat guru memberikan kesempatan untuk bertanya; 2) siswa kurang percaya diri pada saat mempresentasikan Hasil diskusi didepan kelas; 3) Siswa jarang berargumen pada saat diskusi kelompok; 4) Rasa keingintauan siswa rendah, hal ini juga mempengaruhi hasil belajar yang rendah. Hasil observasi dilakukan melalui observasi di kelas X IPS SMA Taman Madya Malang, dengan jumlah 20 siswa. Berdasarkan observasi Hasil Belajar siswa dari 20 siswa hanya 8 siswa yang mecapai KKM dan 12 siswa yang lain tidak mencapai KKM. KKM yang ditetapkan di SMA Taman Madya Malang adalah 75. Sedangkan pada observasi Keaktifan Belajar, dari 20 siswa 11 siswa saja yang aktif dan 9 siswa lainnya tidak aktif. Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggard. Penelitian dilakukan di SMA Taman Madya Malang siswa kelas X IPS, yang terdiri dari 20 siswa yaitu 18 laki-laki dan 2 perempuan. Nilai hasil belajar siswa kelas X IPS pada siklus I menunjukan dari 20 siswa yang tuntas 13 orang dengan presentase 65%, dan nilai keaktifan belajar dengan presentase 73%. Sedangkan nilai hasil belajar siklus II menunjukan siswa yang tuntas 17 orang dengan presentase 85%, dan nilai keaktifan belajar siswa dengan presentase 96%. Hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif Time Token dapat meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas X IPS SMA Taman Madya Malang.
ANALISIS PENGEMBANGAN OBJEK WISATA ASAM SATU BEACH KABUPATEN FLORES TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR Fransiskus Laga Payong; Nila Restu Wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 3 No. 2 (2018): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.288 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v3i2.2950

Abstract

Asam Satu Beach merupakan salah satu pantai di Larantuka, berada di ujung timur Pulau Flores yang terletak di Kelurahan Weri Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur. Pantai ini berada di pusat kota. Asam Satu Beach memiliki daya tarik wisata berupa sunset. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengembangan wisata yang telah dilakukan oleh pengelola objek wisata Asam Satu Beach. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Peneliti hadir selama penelitian berlangsung untuk mengumpulkan data baik data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 teknik yaitu: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis datanya dengan analisis deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan tentang pegembangan Objek Wisata Asam Satu Beach berdasarkan analisi SWOT sebagai berikut: Sampai saat ini Pantai Asam Satu Beach meliliki keindahan alam pantai yang masih alami, lokasi yang strategis, aksesbilitas yang dilalui jalan arteri, dan memiliki daya tarik tambahan seperti spot foto. Selain itu Pantai Asam Satu Beach memiliki beberapa kelemahan diantaranya, kurangnya promosi dan pungutan biaya masuk, kurangnya sarana dan prasarana seperti kamar ganti semua ini juga dikarenakan tanpa campur tangan pemerintah dalam mengolahnya. Pantai Asam Satu Beach yang merupakan wisata populer di Kota Larantuka, memberikan dampak posostif bagi masyarakat sekitar karena dapat menunjang lapangan pekerjaan dan menurunkan tingkat pengangguran.
Pengaruh Pertambangan Marmer Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Muhammad Bima Sakti; Achmad Maulana Malik Jamil; Ika Meviana
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.568 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3090

Abstract

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keberadaan industri marmer di Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung yang tentunya menimbulkan dampak positif. Dampak positifnya seperti penyerapan tenaga kerja, meningkatnya pendapatan, memberikan kesempatan kerja, tersedianya peluang usaha masyarakat. Dampak positif dari keberadaan industri pertambangan marmer akan menimbulkan peruabahan bagi masyarakat baik kondisi sosial maupun ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karateristik fisik dan non fisik dan untuk mengetahui pengaruh bertambangan marmer terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu kuisioner, observasi, dokumentasi dan wawancara. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Desa Besole yang berjumlah 11.528 jiwa. Dalam penelitian ini, penentuan sampel berdasarkan tingkat kepercayaan 85% dan tingkat kesalahan 15% yang dikembangkan Slovin sehingga berjumlah 45 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Taknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, pedoman wawancara, dokumentasi, lembar observasi dan metode analisis data menggunakan regresi linier sederhada dengan pengujian asumsi dasar. Hasil penelitian ini adalah jenis tanah yang ada di Besole adalah tanah alluvial coklat tua kelabuan. Tipe Iklim di Desa Besole secara umum termasuk tipe AW, curah hujan tahunan rata-rata berkisar >2000 mm. Flora dan fauna ekosistem Desa Besole sama dengan wilayah desa lain. Tingkat pendidikan Masyarakat Di Desa Besole mulai dari tamat SD sampai Perguruan Tinggi ada. Selain itu juga penelitian ini menunjukan bahwa industri pertambangan marmer berpengaruh positif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Besole. Pengaruh positifnya adalah industri pertambangan marmer membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa bekerja di pabrik tersebut. Dengan adanya industri pertambangan marmer kondisi sosial ekonomi masyarakat meningkat mulai dari pendapatan. Tingkat pendidikan, membuka kesempatan kerja, menumbuhkan peluang usaha lain.
Nilai Laju Pelarutan Batu Gamping Pada Mataair Sumber Agung Di Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Nilai Laju Pelarutan Batu Gamping Pada Mataair Sumber Agung Di Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang Nelya Eka Susanti; Ika Meviana
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.029 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3091

Abstract

Kabupaten Malang. Bagian selatan Kabupaten Malang merupakan perbukitan kapur (Karst Malang Selatan) pada ketinggian 0-650 mdpl. Bagian utara merupakan daerah lereng Arjuno-Tengger yang berada pada ketinggian 600-2700 mdpl, bagian timur merupakan daerah lereng Tengger-Semeru, membujur dari utara ke selatan pada ketinggian 500-3600 mdpl, dan bagian barat merupakan daerah lereng Kawi-Arjuno, terdapat pada ketinggian 500-3.300 mdpl. Tujuan penelitian ini menganalisis variasi temporal laju pelarutan batugamping pada mataair sampel dikawasan Karst Malang Selatan. Jenis penelitian ini adalah survei. Populasi penelitian ini adalah seluruh mataair yang berada pada kawasan Karst Malang Selatan, sedangkan sampel penelitian ini adalah mataair yang terletak di Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pengambilan data lapangan untuk variabilitas spasial dan temporal pada mataair mengacu pada periode sampling mingguan yang dilakukan dengan interval waktu dua minggu selama 6 bulan. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui fluktuasi dan perubahan material yang terlarut. Data hasil pengukuran dilakukan analisis variabilitas HCO3- dan analisis laju pelarutan sehingga dapat diketahui beberapa aspek yang berpengaruh terhadap hasil penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai konsentrasi HCO3- terlarut tahunan tertinggi yang terdapat pada mataair Sumber Agung terjadi pada saat musim kemarau, sebesar 609,71 mg/l. Sedangkan konsentrasi HCO3- terlarut terendah yang terdapat pada mataair Sumber Agung terjadi pada saat musim penghujan, yakni sebesar 531,72 mg/l.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Keruangan Belanja Wanita dalam Pemberdayaan Ekonomi di Urban Fringe Kecamatan Sukun Kota Malang Riska Septina; Akhmad Faruq Hamdani; Achmad Maulana Malik Jamil
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.913 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3093

Abstract

Kecamatan Sukun merupakan salah satu kecamatan di Kota Malang, sebagai wilayah urban fringe. Perkembangan kota yang terus menerus akan berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat yang ada di wilayah urban fringe. Kebiasaan belanja wanita mempunyai pengaruh terhadap pemberdayaan ekonomi dan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi berarti memampukan masyarakat sekitar agar mandiri secara ekonomi atau setidaknya memberikan pemacu agar terjadi perkembangan ekonomi di daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola keruangan belanja wanita di urban fringe Kecamatan Sukun Kota Malang. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data yaitu kuesioner dan dokumentasi. Objek penelitian adalah wanita rumah tangga di urban fringe Kecamatan Sukun Kota Malang. Penentuan sampel didasarkan pada stratified random sampling, dengan jumlah yaitu 100 wanita rumah tangga yang tersebar di enam kelurahan sebagai sampel wilayah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif persentase, Chi Square dan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sosial ekonomi wanita di urban fringe Kecamatan Sukun memiliki potensi bagi pemberdayaan ekonomi, ditandai dengan umur yang produktif, tingkat pendidikan, pendapatan dan pengeluaran keluarga. Pola keruangan terutama pada jarak menunjukkan adanya hubungan dengan wilayah urban fringe. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola keruangan belanja wanita adalah kepribadian wanita sebagai faktor internal dan sebagai faktor eksternal adalah kualitas serta pilihan produk. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diberikan adalah pengembangan sarana dan prasarana di urban fringe Kecamatan Sukun dengan memperhatikan daya saing kualitas dan jumlah produk. Pengembangan fasilitas pelayanan ekonomi terutama pasar tradisional di urban Fringe karena wanita cenderung memilih jarak yang dekat dari tempat tinggalnya untuk belanja.
Analisis Terhadap Fungsi Pasar Terpadu Dinoyo Pasca Relokasi Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Tahun 2018 Desy Triana Dewi Harizah; Triwahyudianto Triwahyudianto; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.248 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3100

Abstract

Pasca relokasi Pasar Terpadu Dinoyo sudah mulai berjalan kembali, akan tetapi masih terdapat keluhan yang di sampaikan oleh pedagang maupun pembeli sendiri mengenai kondisi pasar saat ini. Mengingat sampai sekarang ini masih terdapat kios-kios kosong yang tidak di buka bahkan disewakan dan ada juga yang di jual, sehingga bagian depan pasar tampak kosong. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (2) Berjalannya sistem pada struktur sosial di Pasar Terpadu Dinoyo. (3) Fungsi dan disfungsi Pasar Terpadu Dinoyo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa informan yaitu: pengelola pasar, pedagang, pembeli, mahasiswi, beserta masyarakat sekitar pasar. Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumntasi kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga di temukan temuan data. Hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Struktur yang terdapat di Pasar Terpadu Dinoyo di bagi menjadi dua yaitu di dalam dan di luar pasar. (2) Struktur pasar yang mempunyai pengaruh besar terhadap berfungsinya pasar adalah pengelola pasar. (3) Pasar Terpadu Dinoyo memiliki fungsi dan disfungsi. Fungsi pasar bagi masyarakat sekitar dan mahasiswi adalah mempermudah dalam memenuhi kebutuhannya, sedangkan disfungsinya pasar ini masih terdapat banyak kios-kios kosong terutama di bagian depan pasar. Peneliti selanjutnya dapat meneruskan penelitian ini dengan meneliti lebih lanjut kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian ini.
Modal Sosial Dalam Pengelolaan Hutan Produksi Pada Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Pandantoyo Kabupaten Kediri Naufal Romzy; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nila Restu Wardani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.842 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3103

Abstract

Abstrak:Hutan produksi merupakan kawasan hutan yang dimanfaatkan untuk memproduksi hasil hutan yangkegiatannya terdiri dari pemanenan, penanaman, pengamanan, pengolahan dan pemasaran hasil kayu di hutan produksi. Modal sosial adalah kemampuan masyarakat untuk bekerjasama demi mencapai suatu tujuan bersama di dalam suatu kelompok. Modal sosial memiliki peran yang signifikan terhadap pembangunan, khususnya terhadap pembangunan berkelanjutan karena modal sosial merupakan salah satu cara mencapai kemajuan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tiga unsur modal sosial yaitu kepercayaan (trust), jaringan sosial (network) dan norma (norms) yang terjalin antara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan Masyarakat Desa Hutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun informan yang dijadikan sebagai narasumber adalah Kepala Perum Perhutani, Ketua LMDH PHS dan Pesanggem (petani yang menggarap lahan hutan milik Perhutani). Teknik analisis data menggunakan wawancara dan dokumentasi, kemudian data diolah sesuai dengan fokus penelitian sehingga ditemukan temuan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal sosial di dalam pengelolaan hutan produksi terjalin baik karena tingginya rasa kepedulian diantara Perum Perhutani RPH Pandantoyo, LMDH PHS dan masyarakat yang mengelola hutan. Perum Perhutani dan LMDH meyakini bahwa dengan bekerjasama dengan masyarakat akan memberikan manfaat yang baik dari segi ekologi maupun ekonomi. Tanpa adanya modal sosial yang dianut oleh masyarakat maka kerjasama mereka dengan pihak yang Perhutani dan LMDH dalam mengelola hutan produksi tidak akan bertahan hingga sekarang. Diharapkan masyarakat maupun stakeholder yang terkait dalam pengelolaan hutan yang terjalin saat ini mampu dipertahankan dalam pengelolaan hutan produksi kedepan lebih baik lagi. Kata kunci:Hutan produksi, modal sosial, LMDH
Penerapan Model Pembelajaran Picture And Picture Berbantuan Kelompok Undian Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Smp Negeri 2 Wagir Angela Merici; Triwahyudianto Triwahyudianto; Nelya Eka Susanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.654 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3105

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar, pembelajaran yang cenderung pasif karena siswa tidak hanya mampu memahami materi yang dijelaskan secara abstrak tetapi perlu dibantu dengan menggunakan media untuk bisa memahami maksud dari materi yang diajarkan. Berdasarkan hasil observasi dan terdapat masalah pada hasil belajar siswa maka peneliti menerapkan model yang dapat meningkatkan hasil belajar yaitu Picture and Picture Berbantuan Kelompok Undian. Jenis penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis and Mc. Taggard (2006). Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Wagir kelas VIII B tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri 33 siswa dengan 16 perempuan dan 17 laki-laki. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu lembar kerja siswa dan lembar catatan lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukan hasil siklus I dan siklus II mengalami peningkatan hasil belajar secara signifikan.
Persepsi Dan Partisipasi Masyarakat Kawasan Kampung Warna-Warni Terhadap Upaya Perbaikan Julisa Julisa; Parjito Parjito; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.556 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3108

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui upaya perbaikan lingkungan RW 02 Kelurahan Jodipan; (2) mengetahui persepsi dan partisipasi masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan; (3) mengetahui faktor apa saja yang mendorong dan menghambat patisipasi masyarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan; (4) mengetahui keterkaitan spasial pengembangan kampung warna warni terhadap aspek kehidupan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan fenomenalogi dan untuk jenis penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian ini ada 11 orang terdiri dari ketua RW 02, pengelola wisata dan 9 tokoh masyarakat. Analisis data yang digunakan dengan mengumpulkan data, mereduksi data, menyajikan data dan verifikasi data. Peneliti mengambil fokus di RT 6, 7, 9 RW 2 di Kelurahan Jodipan. Hasil penelitian ini yaitu (1) upaya perbaikan lingkungan, meliputi: mengecat dinding rumah dan bekerja sama, membersihkan lingkungan, memasang keramik, mengecat tembok, membangun jembatan Embong, menghiasi tempat berfoto, mengecat pagar dengan beraneka warna, memasang hiasan pintu, dan menambahkan fasilitas tempat selfie; (2) persepsi dan partisipasi masyarakat kampung warna-warni terhadap upaya perbaikan lingkungan, meliputi: membawa perubahan, lingkungan bersih, pemandangan menarik, lingkungan indah, sementara partisipasi yaitu keterlibatan mengecat dinding, mengecat pagar beraneka warna, membuat tempat untuk berfoto dan membersihkan lingkungan; (3) faktor yang mendorong dan menghambat patisipasi masyarakat dalam upaya perbaikan lingkungan: pemahaman, pengetahuan, mendapatkan keuntungan dengan berjualan dan untuk meningkatkan perekonomian, faktor penghambat patisipasi masyarakat yaitu pekerjaan di luar Jodipan, kesalahapahaman/beda pendapat, dan kesibukan pekerjaan; (4) keterkaitan spasial pengembangan kampung warna warni terhadap aspek kehidupan masyarakat: munculnya usaha-usaha kecil sepanjang jalan Jodipan, dan terganggunya ketentraman.
Estimasi Penentuan Tingkatan dan Pola Lorong Gua Banyu dan Sekitarnya dengan Menggunakan GIS Agung Suprianto; Mochammad Ainul Labib
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 1 (2019): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (825.569 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i1.3086

Abstract

Karst merupakan bentang lahan lahan hasil proses pelarutan yang telah mengalami karstifikasi. Salah satu bentukannya adalah endokarst, berupa gua. Lorong gua merupakan hasil dari berbagai proses masa lampau, yang menyimpan berbagai fitur yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan lorong Gua Banyu di Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang dengan menggunakan Geography Information System (GIS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan analisis bantuan software GIS. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa mulut Gua Banyu dan sekitarnya memiliki kenampakan yang mengelompok, dan pola yang berkembang di wilayah kajian berupa curvilinear passage yang didominasi sungai bawah tanah dan bidang perlapisan. Hasil dari tingkatan lorong gua dengan menggunakan ArcGis diketahui dengan adanya empat tingkatan lorong gua yang menunjukkan arah lorong gua ke selatan.

Page 3 of 15 | Total Record : 149