cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 149 Documents
Analisis Ketersediaan Air Meteorologis Untuk Memenuhi Kebutuhan Air Domestik Penduduk di Kabupaten Malang Maula Zakiyyatul Millah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.248 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3089

Abstract

Kabupaten Malang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Perkembangan suatu wilayah akan menyebabkan kebutuhan air terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Persebaran curah hujan yang tidak merata akibat dari keragaman kondisi fisiografis Kabupaten Malang juga menyebabkan ketersediaan air disetiap wilayah berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel wilayah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tujuh kecamatan yang ada di Kabupaten Malang, yaitu Kecamatan Kalipare, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Pagak, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Jabung, Kecamatan Singosari, dan Kecamatan Lawang.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis ketersediaan air meteorologis dan mengalisis kebutuhan air domestik penduduk, serta menganlisis kekeritisan air domestik di Kabupaten Malang. Tahapan penelitian yang dilakukan yakni: 1) Mengumpulkan data yang digunakan dalam penelitian; 2) Melakukan analisis ketersediaan air meteorologis; 3) Melakukan analisis kebutuhan air domestic; 4) Melakukan analisis tingkat kekritisan air; 5) Melakukan survey lapangan; 6) Melakukan pemetaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan air meteorologis tertinggi yaitu di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan ketersediaan air meteorologis terendah yaitu di Kecamatan Lawang, Sedangkan untuk kebutuhan air domestik tertinggi yaitu di Kecamatan Lawang dan kebutuhan air domestik terendah yaitu di Kecamatan Pagak. Wilayah dengan tingkat kekritisan air pada kategori sangat kritis yaitu di Kecamatan Lawang dan Kecamatan Singosari dengan, sedangkan wilayah tingkat kekritisan air pada ketegori tidak kritis yaitu di Kecamatan Donomulyo.
Empirical Study to Evaluate the Economic Resilience of Agricultural Household with Adjusted Living Standard Index (ALSI) Approached (Case Study for Victims of Merapi’s Eruption 2012) Muhamad Fathul Muin
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.327 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3194

Abstract

encana dapat menyebabkan perekonomian hancur, terutama sektor pertanian di empat kabupaten: Magelang, Sleman, Klaten, dan Boyolali. Untuk mengevaluasi kondisi ekonomi korban bukanlah sesuatu hal yang mudah, sehingga memerlukan pendekatan alternatif. Oleh karena itu, tujuan dari makalah ini adalah mengevaluasi ketahanan ekonomi korban menggunakan indeks komposit, uji-t, uji berpasangan, dan ANOVA unbalanced. Penelitian ini berhasil membangun indikator yang disebut The Adjusted Living Standard Index (ALSI) untuk pendekatan standar hidup. Dimensi yang digunakan terdiri atas pendapatan, transfer sosial, aset non produktif, dan aset produktif. Studi ini juga menemukan bahwa standar hidup para korban sebelum erupsi di seluruh daerah tergolong rendah. Namun pasca bencana menyebabkan dimensi standar kehidupan mengalami penurunan secara signifikan, kecuali transfer sosial. Disisi lain, setelah dua puluh dua bulan masyarakat mengalami pemulihan. Hanya saja uji statistik menunjukkan bahwa banyak perbedaan dalam ketahanan ekonomi yang disebabkan oleh komponen transfer sosial. Sehingga untuk membuat masyarakat lebih resilience, diperlukan kebijakan yang mendukung serta penyediaan asuransi.
Pemanfaatan Informasi Geospasial Melalui Interpretasi Citra Digital Penginderaan Jauh untuk Monitoring Perubahan Penggunaan Lahan Muhammad Rizal Pahleviannur
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.127 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3267

Abstract

Abstrak: Dewasa ini, permasalahan yang terjadi pada setiap wilayah yaitu perubahan penggunaan lahan. Perkembangan fisik yang terjadi di suatu wilayah yang pada awalnya memiliki lahan kosong, sekarang menjadi lahan terbangun, sehingga mengakibatkan luas lahan kosong semakin berkurang. Desa Mudal merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali. Desa Mudal secara ekologis merupakan sebagian besar daerah pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis penggunaan lahan dan agihan perubahan penggunaan lahan melalui interpretasi citra digital penginderaan jauh dan survei lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penginderaan jauh menggunakan teknik interpretasi citra digital dengan analisis Sistem Informasi Geografis (SIG) terhadap perubahan penggunaan lahan dan observasi lapangan. Analisis data yang dilakukan adalah dengan uji ketelitian interpretasi citra menggunakan perhitungan matriks konfusi yang terdiri dari klasifikasi masing-masing objek dan termasuk salah satu uji untuk mengukur tingkat validitas data. Setelah dilakukan perbandingan antara citra google maps Tahun 2015 dengan survei lapangan Tahun 2018, hasil yang didapat tidak mengalami perubahan secara signifikan. Abstract: Nowadays, the problems that occur in each region are changes in using of land. Physical development that occurs in an area that initially had vacant land, is now a built up land, resulting in diminishing land area. Mudal Village is one of the villages located in Boyolali District, Boyolali Regency. Mudal Village is ecologically a large part of the agricultural area. This study aims to identify the types of land use and distribution of land use through the interpetation of remote sensing digital images and field surveys. The method used in this study is the remote sensing method using digital image interpretation techniques with analysis of Geographic Information Systems (GIS) on changes in land use and field observations. Data analysis was carried out by testing the accuracy of image interpretation using a confusion matrix calculation consisting of the classification consisting of the classification of each object and including one test to measure the validity level of the data. After a comparison between the google maps image in 2015 and the 2018 field survey, the result obtained did not change significantly.
A Karakteristik Pengunjung Obyek Wisata Di Kawasan Danau Rawa Pening (Kasus Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah) Deasyka Milna Syahputri
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (942.801 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3317

Abstract

Abstract More comprehensive plan is needed in order to utilize natural resources as ecotourism development in the perspective of tourism society based, both in the provision of supporting facilities for tourism, the government cooperations and the private sector, also the society based on its potencial. So that the area became an attractive tourist destination. This research aims to find out the characteristics of tourists at Rawa Pening Lake. This research used descriptive quantitative method, the population of this study were the visitors of tourism objects around Rawa Pening, by using a sampling technique, produced 345 research respondents. The results show the characteristics of tourists on tourism objects in the Rawa Pening area. The knowledge of these characteristics can maximize the packaging and embodiment of facilities as supporting factors,include transportation services, accommodation, restaurants, shopping centers, networks banking, security facilities, and the other public facilities provided by tourism stakeholders to support all the tourism activities.
Karakteristik dan Dinamika Nelayan Rawa Pening ( Kasus Kecamatan Banyubiru Eka Wulan Safriani; Rani Dwi Jayanti; Merselena Merselena; Fadly Nuryawan; Tasya Vima Eka; Gesang Nur Wahyudi; Rusmani Hadi; Ana Zahiratul Mufida; Yunus Aris Wibowo
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.635 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3337

Abstract

Abstrak: Penelitian ini mengkaji tentang karakteristik dan dinamika sosial ekonomi masyarakat nelayan di Kecamatan Banyubiru. Penelitian ini bertujuan mengetahui aspek sosial ekonomi masyarakat nelayan yang mencakup pendidikan, lama menjadi nelayan, usia rata-rata, pendapatan, serta dinamika perubahannya. Populasi penelitian berjumlah 191 nelayan dengan sampel yang diambil sebanyak 115 nelayan menggunakan teknik proporsional random sampling. Hasil penelitian menyimpulkan : 1) rata-rata tingkat pendidikan nelayan tergolong rendah dengan presentase tertinggi sebesar 57,14% pada kelompok nelayan Minarejeki dan Rowoganjar, 2) Usia rata-rata nelayan memasuki usia masa lansia yaitu dengan umur 51-66 tahun sebesar 42,25 %, serta hampir semasa usianya menjadi nelayan, 3) tingkat pendapatan rata-rata nelayan tergolong dalam kelas rendah dengan presentase tertinggi sebesar 94,44 %, 4) terjadi dinamika pada kelompok nelayan sebagai upaya peningkatan taraf hidup dengan presentase sebesar 1,6 % kelompok nelayan yang beralih ke nelayan keramba. Kata kunci: dinamika, ekonomi, nelayan, sosial Abstract: Berisi terjemahan abstrak Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris dengan aturan penulisan yang sama. This study examines the characteristics and socio-economic dynamics of fishing communities in Banyubiru District. This study aims to determine the socio-economic aspects of fishing communities which include education, length of time being a fisherman, average age, income, and the dynamics of change. The research population was 191 fishermen with 115 fishermen using proportional random sampling technique. The results of the study concluded: 1) the average level of education of fishermen is low with the highest percentage of 57.14% in the fishermen group Minarejeki and Rowoganjar, 2) The average age of fishermen entering the age of the elderly is 51-66 years of age 42, 25%, and almost during his age as a fisherman, 3) the average income level of fishermen is classified as low with the highest percentage of 94.44%, 4) they are dynamics in the fishermen group as an effort to improve living standards with a percentage of 1.6% groups of fishermen who switch to cage fishermen. Keywords: dynamics, economy, fishermen, social
Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Hutan Mangrove Sebagai Kawasan Ekowisata (Studi Kasus Dusun Magelo’o Desa Reroroja Kecamatan Magepanda Kabupaten Sikka) Ana Maria Goreti Boy Apelabi; Achmad Maulana Malik Jamil; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 4 No. 2 (2019): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.505 KB) | DOI: 10.21067/jpig.v4i2.3488

Abstract

Hutan mangrove di Dusun Magelo’o sudah mulai dimanfaatkan masyarakat dan pemerintah untuk dijadikan kawasan ekowisata. Tetapi, hutan mangrove di Dusun Magelo’o selama ini pengelolaannya belum maksimal dilihat dari masih kurang adanya penyediaan fasilitas penunjang kawasan wisata. Untuk itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove menjadi kawasan ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bentuk pengelolaan hutan mangrove, 2) mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata dan 3) mengetahui faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verification. Hasil penelitian ini diketahui bahwa bentuk pengelolaan kawasan hutan mangrove di Dusun Magelo’o adalah sebagai kawasan konservasi yang juga dimanfaatkan sebagai kawasan ekowisata dan pendidikan. Partisipasi yang diberikan masyarakat berupa pikiran dan tenaga. Tahapan partisipasi terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi. Faktor pendukung partisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o berupa kesadaran dan kemauan. Sedangkan faktor penghambat pastisipasi masyarakat di Dusun Magelo’o adalah waktu bekerja dan ketergantungan kepada pihak-pihak tertentu. Saran agar penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk mengambil judul tentang partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove sebagai kawasan ekowisata.
POLA SPASIO-TEMPORAL RISIKO DEMAM DENGUE MENGGUNAKAN PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Endang Surjati
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 1 (2017): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.573 KB)

Abstract

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR GEOGRAFI SMA/MA KELAS X PADA MATERI PERAIRAN LAUT DENGAN MODEL DICK AND CAREY Onik Farida Ni’matullah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 1 (2017): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (166.011 KB)

Abstract

Product of the book developed is based on the scientific rule of geography content standard and the ruleof book writing through modification of Dick and Cary Model (2001). Procedures of development for this model consist of ten step but in this case,only five step were done. They are: 1) identifying competence standard, basic competence and indicator based on the concept BSNP, 2) analyzing the learning material, 3) improving and writing text books, 4) validating text books, 5) revising the final product of text book development. Based on the result of validation on material expert, text book is in good category (67%). The result of validation on learning design, text book is in good category (69%). The result of test on the students, text book is in very good category (75%). While the result of test on teacher, text book is in very good category (82%).
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 2 DI SMA AL-RIFA’IE GONDANGLEGI MALANG Dewi Rafika; Siti Halimatus Sakdiyah; Achmad Maulana Malik Jamil
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 1 (2017): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.505 KB)

Abstract

Tujuan penelitian untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar siswa melalui penerapan pembelajaran model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Pendekatan kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam dua siklus. Siklus I dengan pokok bahasan Kearifan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam, sedangkan pada siklus II dengan pokok bahasan AMDAL dan Ekolabel. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 2 SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi yang berjumlah 28 siswa perempuan. Metode pengumpulan data berupa metode tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemampuan berpikir kritis pada siklus I adalah 52 dengan kategori cukup kritis, sedangkan pada siklus II nilai rata-rata kemampuan berpikir kritis meningkat menjadi 75 dengan kategori kritis. Hasil belajar siswa siklus I adalah 52 dengan kategori cukup baik sedangkan hasil belajar siswa pada siklus II meningkat menjadi 75 dengan kategori baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran model PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 2 di SMA Al-Rifa’ie Gondanglegi Malang.
KONTRIBUSI INDUSTRI TERASI TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI DESA AMBUNTEN TIMUR KECAMATAN AMBUNTEN KABUPATEN SUMENEP Khatibul Umam
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 2 No. 1 (2017): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.157 KB)

Abstract

Kepadatan penduduk yang tinggi dan lahan pertanian yang sempit menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan di Desa Ambunten Timur. Banyak penduduk usia tenaga kerja yang belum memiliki pekerjaan. Penyerapan tenaga kerja dapat dilakukan dengan pengembangan industri kecil yang dapat menyerap banyak tenaga kerja. Industri terasi menjadi solusi bagi masyarakat Ambunten Timur untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan. Industri terasi di Desa Ambunten Timur mampu menyerap tenaga kerja dan menambah pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Kontribusi industri terasi terhadap pendapatan keluarga di Desa Ambunten Timur Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep, 2) Kontribusi industri terasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Desa Ambunten Timur Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengolah terasi yang bekerja di industri terasi Desa Ambunten Timur Kecamatan Ambunten Kabupaten Sumenep yang berjumlah 202 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah 20% dari total populasi yaitu sebanyak 40 orang. Metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan statistik deskriptif dengan tabel frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan kontribusi industri terhadap pendapatan keluarga sebesar 41.07% (total dari kategori rendah, sedang, dan tinggi). Kontribusi industri terasi terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 5.43%.. Saran yang diajukan dalam penelitian ini di antaranya: 1) Industri terasi hendaknya meningkatkan jumlah kuota tenaga kerja agar penyerapan tenaga kerja di Desa Ambunten Timur semakin tinggi, 2) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan diharapkan penelitian lanjutan berdasarkan variabel yang berbeda.

Page 4 of 15 | Total Record : 149