cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 149 Documents
Analisis Perubahan Land Surface Temperature Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Pekanbaru Riau Tahun 2000 dan 2020 Abyan Hilmy; Ayi Susandi; Bella Melania Damanik; Leo Widdyusuf; Riki Ridwana; Shafira Himayah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5197

Abstract

Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu permasalahan serius yang sampai saat ini masih belum dapat penanganan yang baik. Pulau Sumatera merupakan salah satu pulau dengan kejadian bencana kebakaran hutan yang sering terjadi, salah satunya di Provinsi Riau. Kebakaran hutan yang terjadi di Provinsi Riau menyebabkan terjadinya perubahan lingkungan. Kondisi ini juga berdampak pada peningkatan suhu permukaan di wilayah perkotaan Kota Pekanbaru. Kenaikan suhu permukaan akan menyebabkan peningkatan suhu udara yang dapat berdampak pada tidak nyamannya aktivitas di Kota Pekanbaru. Penggunaan teknik Penginderaan Jauh dapat digunakan untuk memantau (monitoring) pada daerah yang luas. Melalui pemanfaatan data penginderaan jauh yang ada, maka dapat diketahui perubahan suhu yang terjadi pada suatu wilayah. Beberapa contoh data penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk mengestimasi suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature) adalah citra satelit Landsat 7 dan Landsat 8. Pengolahan data citra dilakukan menggunakan software ArcGIS. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan sebaran temperatur permukaan di Kota Pekanbaru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, suhu permukaan tanah Kota Pekanbaru tahun 2000 – 2020 meningkat pada beberapa titik, seperti pada bagian barat laut kota ini. Namun pada wilayah lain tidak terdapat perubahan yang cukup signifikan. Abstract : Forest and land fires are one of the serious problems that have yet to be handled properly. Sumatra Island is one of the islands with frequent forest fire disasters, one of which is in Riau Province. Forest fires that occurred in Riau Province caused environmental changes. This condition also has an impact on increasing surface temperature in the urban area of ​​Pekanbaru City. The increase in surface temperature will cause an increase in air temperature which can have an impact on uncomfortable activities in Pekanbaru City. The use of remote sensing techniques can be used to monitor (monitoring) in a large area. Through the use of existing remote sensing data, it can be seen the temperature changes that occur in an area. Some examples of remote sensing data that can be used to estimate the land surface temperature are Landsat 7 and Landsat 8 satellite imagery. Image data processing is performed using ArcGIS software. This research was conducted to produce the distribution of surface temperature in Pekanbaru City. The results showed that the land surface temperature of Pekanbaru City from 2000 to 2020 increased at several points, such as in the northwestern part of the city. However, in other areas there are no significant changes.
Pemanfaatan Citra Satelit Landsat 8 Dan Sentinel 2A Dalam Identifikasi Lahan Kritis Mangrove Di Wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Adi Firmansyah; Efri Triana Nur Arifin; Ilham Nurfalah; Riki Ridwana; Shafira Himayah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5198

Abstract

Hutan mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir tropis atau sub-tropis yang sangat dinamis serta mempunyai produktivitas dan nilai ekologis yang tinggi. Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang mengalami dampak perubahan akibat terjadinya perubahan iklim dan aktivitas manusia. Kecamatan Ciemas adalah wilayah yang menjadi tempat konservasi dan sentra wisata mangrove di provinsi Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kerentanan lahan kritis ekosistem mangrove di wilayah Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan adalah skoring dan pembobotan dengan memanfaatkan teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Parameter yang digunakan diantaranya adalah penggunaan lahan, kerapatan vegetasi, kerapatan tajuk mangrove, dan jenis tanah atau kepekaannya terhadap abrasi atau erosi. Hasil yang diperoleh adalah pada citra Landsat 8 sebaran lahan kritis mangrove kategori rusak berat tersebar di dekat daerah pesisir. lalu untuk kategori rusak berada menyebar di daerah pesisir dan di pinggiran sungai. Sedangkan untuk hasil dari citra Sentinel 2A, sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak berat hanya berada pada titik tertentu dan mempunyai luasan paling kecil, dan untuk sebaran lahan kritis mangrove dengan kategori rusak mempunyai luasan paling besar. Kata Kunci : Lahan Kritis, Mangrove, Sistem Informasi Geografis, Kabupaten Sukabumi Abstract : Mangrove forest is one of the tropical or sub-tropical coastal ecosystems which is very dynamic and has high productivity and ecological value. The mangrove ecosystem is one of the coastal ecosystems that is experiencing the impact of change due to climate change and human activities. Ciemas sub-district is an area that is a conservation area and a tourist center for mangroves in West Java province. The purpose of this study was to identify the level of vulnerability of critical mangrove ecosystems in the Ciemas District, Sukabumi Regency. The method used is scoring and weighting using Remote Sensing technology and Geographic Information Systems. The parameters used include land use, vegetation density, mangrove canopy density, and soil type or its sensitivity to abrasion or erosion. The results obtained are in the Landsat 8 image, the distribution of critical mangrove lands in the severely damaged category is scattered near the coastal areas. then the damaged category is spread out in coastal areas and along river banks. Whereas for the results of the Sentinel 2A image, the distribution of critical mangrove land with the severely damaged category is only at a certain point and has the smallest area, and for the distribution of critical mangrove land with the damaged category has the largest area. Keywords : Critical Land, Mangroves, Geographic Information System, Sukabumi Regency
Analisis Land Surface Temperature di Kota Banjarmasin tahun 2010 - 2020 Isfan Fajar Satryo; Devi Muhamad Ramdhan; Kevin Palemei Cerlandita
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5202

Abstract

Kota Banjarmasin merupakan salah satu Kota di Provinsi Kalimantan Selatan yang mempunyai dinamika pambangunan social ekonomi yang bersifat dinamis, hal ini mempunyai dampak buruk terhadap pemanfaatan tatanan ruang wilayah kota. kondisi ini akan mengurangi ketersediaan ruang terbuka hijau . Pengurangan RTH diduga menjadi salah satu penyebab peningkatan suhu udara, karena salah satu fungsi dari RTH adalah sebagai pengatur dan penyeimbang iklim mikro. Metode yang digunakan yaitu analisi overlay untuk menghasilkan peta overlay penutup lahan dan suhu permukaan lahan. Observasi lapangan dilakukan dengan menggunakan metode purposive random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan data overlay penutup lahan dengan suhu permukaan lahan pada tahun 2020. Penutup lahan yang mendominasi yaitu penutup lahan daerah pertanian 407 km² dan suhu permukaan yang mendominasi adalah suhu tinggi 29-32 °C. hasil observasi menunjukkan suhu sangat tinggi berada pada penutup lahan pemukiman 34,1 °C dan suhu sangat rendah berada pada penutup lahan daerah non pertanian 20,8 °C
Pemanfaatan Satelit Himawari-8 dengan Metode NWP dan RGB untuk Menganalisis Kondisi Atmosfer Saat Banjir di Sidoarjo Tanggal 28 Mei 2020 Estri Diniyati; Dhiyaul Qalbi Syofyan; Aditya Mulya
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5252

Abstract

Hujan sangat lebat dengan intensitas mencapai 73,6 mm/jam di Kabupaten Sidoarjo tanggal 28 Mei 2020 menyebabkan bencana banjir. Hujan lebat disebabkan oleh adanya aktivitas awan konvektif cumulonimbus. Aktivitas awan ini dapat dianalisis dengan memanfaatkan penginderaan jauh satelit Himawari-8 dengan metode NWP dan RGB yang diolah dengan aplikasi SATAID. Hasil menunjukkan terdapat pola konvergensi dan siklonik di wilayah Jawa Timur yang mengakibatkan potensi pertumbuhan awan konvektif semakin meningkat. Awan mulai terbentuk pada pukul 03.00 UTC dan mulai menutupi wilayah Sidoarjo pada pukul 04.30 UTC. Dengan metode RGB, terpantau awan cumulonimbus yang tinggi dan tebal serta mengandung kristal es. Berdasarkan metode NWP, adanya awan cumulonimbus ini ditandai dengan kondisi atmosfer yang labil dan berpotensi mengalami cuaca buruk dengan nilai SSI -0,1 ℃, CAPE 663 J/kg, CIN 20 J/kg, SWEAT 338 pada pukul 06.00 UTC. Selain itu, berdasarkan data reanalisis Copernicus ECMWF diperoleh nilai divergensi -0,02 s-1 dan nilai kelembapan mencapai >100%. Hal ini menunjukkan bahwa analisis dengan menggunakan metode NWP, metode RGB dan data reanalisis Copernicus ECMWF memiliki kesesuaian dan saling mendukung satu sama lainnya.
Analisis Kesiapsiagaan dan Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Kabupaten Ponorogo Siti Nur Hidayatush Sholikah; Sekar Kinasih Ningrum Prambudi; Muhammad Yusuf Effendi; Lucky Safira; Ninda Alwinda; Ryan Setiaji
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5278

Abstract

Tanah longsor merupakan bencana alam geologi yang apabila terjadi dapat menimbulkan korban jiwa serta kerugian material yang sangat banyak. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyatakan bahwa Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang berpotensi terjadi longsor. Salah satu longsor yang paling banyak memakan korban terjadi di Kecamatan Pulung tepatnya di Desa Banaran. Longsor pada tanggal 1 April 2017 tersebut telah menyebabkan kematian sedikitnya 2 orang, 1 orang luka berat, 19 luka ringan, 26 orang hilang dan 300 warga terpaksa harus mengungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui tingkat kesiapsiagaan dan mitigasi bencana masyarakat Desa Banaran dalam menghadapi bencana tanah longsor. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pengumpulan adat menggunalan kuesioner serta analisis data dilakukan berdasarkan indeks kesiapsiagaan yang kembangkan oleh LIPI-UNESCO Tahun 2006. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan dan mitigasi bencana di Desa Banaran berada dalam kategori siap. Dimana dalam aspek kesiagsiagaan pengetahuan dan sikap (knowledge and attitude) dengan presentasi 90,06% dalam kategori sangat siap, perencanaan tanggap darurat (emergency planning) dengan presentasi 96,19% dalam kategori sangat siap, sistem peringatan (warning system) dengan presentasi 93,91 dalam kategori sangat siap dan mobilitas sumberdaya (resourches mobilitation capacity) dengan presentasi 88,40 % dalam kategori sangat siap. Sedangkan mitigasi struktural dengan presentasi 67,09 % dalam kategori siap dan mitigasi bencana non struktural dengan presentasi 80,74 dalam kategori sangat siap. Abstract: Landslides is geological natural disaster whichcan cause huge casualties and material losses. The National Disaster Management Agency (BNPB), states that Ponorogo Regency is one of the districts in East Java that has the potential for landslides. One of the landslides that claimed the most casualties occurred in Pulung District, Banaran Village. The landslide on April 1 2017 caused the death of at least 2 people, 1 person was seriously injured, 19 slightly injured, 26 people were missing and 300 residents were forced to flee. This study aims to determine the level of disaster preparedness and mitigation of the people of Banaran Village in the face of landslides. The method used is a quantitative research method with data collection was using a questionnaire and deep interview. Data analysis carried out based on the preparedness index developed by LIPI-UNESCO in 2006. The results showed that disaster preparedness and mitigation in Banaran Village were in the ready category. Where in the awareness aspect, knowledge and attitude with a presentation of 90.06% in the very ready category, emergency planning with a presentation of 96.19% in the very ready category, warning system with a presentation of 93, 91 in the very ready category and resource mobility (resourches mobilitation capacity) with a presentation of 88.40% in the very ready category.
Analisis Spasial Kerentanan Banjir dan Longsor di Kabupaten Banyuwangi Fahmi Arif Kurnianto; Vira Elfiani; Ahmad Farhan Alfani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5323

Abstract

Banjir dan longsor merupakan bencana yang sering terjadi pada wilayah tropis. Curah hujan yang tinggi dengan disertai material vulkanik muda menjadi pemicu meningkatnya bencana tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bencana banjir dan longsor secara spasial. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Data dianalisis dengan pembobotan dan skoring serta dilakukan analisis spasial untuk longsor dengan metode overlay yang meliputi parameter litologi, penggunaan lahan, curah hujan, dan kemiringan lereng. Data dianalisis dengan pembobotan dan skoring serta dilakukan analisis spasial untuk banjir dengan metode overlay yang meliputi parameter litologi, penggunaan lahan, curah hujan, dan jenis tanah. Hasil menunjukkan bahwa wilayah Banyuwangi memiliki kerentanan tinggi terhadap longsor berada di wilayah dataran tinggi hingga pegunungan dengan litologi didominasi oleh batuan vulkanik muda, sementara banjir mayoritas terjadi di dataran dengan litologi aluvium. Karakteristik batuan vulkanik muda akan menghasilkan tanah vulkanik yang rentan jenuh air, sedangkan aluvium relatif mampu menahan air sehingga memicu banjir. Floods and landslides are disasters that often occur in tropical regions. High rainfall accompanied by young volcanic materials has triggered the increase in the disaster. This study aims to spatially analyze floods and landslides. The research method used was a survey. Data were analyzed by weighting and scoring and spatial analysis was carried out for landslides with an overlay method which included parameters of lithology, land use, rainfall, and slope. Data were analyzed by weighting and scoring and spatial analysis was carried out for flooding with an overlay method that included parameters of lithology, land use, rainfall, and soil type. The results show that the Banyuwangi region has a high susceptibility to landslides in the highlands to the mountains where the lithology is dominated by young volcanic rocks, while the majority of floods occur in plains with alluvium lithology. Characteristics of young volcanic rocks will produce volcanic soils that are prone to water saturation, while alluvium is relatively able to hold water, triggering flooding. Keywords: vulnerability, flood, landslide, Banyuwangi, spatial analysis
Peningkatan Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Melalui Penerapan Model Discovery Pada Mata Pelajaran IPS Geografi Kelas X SMA Negeri 1 Kesesi: - Sri Haryono
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 1 (2021): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i1.5347

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran discovery pada pelajaran geografi kelas X SMA materi liosfer (2) Menganalisis peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran discovery pada materi litosfer mata pelajaran geografi di SMA Negeri 1 Kesesi Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Desain penelitian menggunakan tahapan Kemmis & Tagart yang terdiri dari 4 tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) Pengamatan, dan (4) Refleksi. Sampel penelitian adalah siswa kelas X IPS-5 SMA Negeri 1 Kesesi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan lembar observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Model pembelajaran discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pada siklus I terdapat peningkatan menjadi 20%, dan pada siklus II menjadi 100% dengan indikator ketercapaian prestasi belajar melebihi dari yang ditetapkan yaitu 80% siswa dengan mendapat nilai minimal 75. (2) Aktivitas siswa dalam belajar menunjukkan adanya kenaikan nilai rata-rata dari 61,64 pada siklus I menjadi 70,39 pada siklus II. Kata kunci:Hasil belajar, aktivitas siswa, pembelajaran discovery The purpose of this study were (1) to analyze the increase in student learning outcomes in discovery learning in geography lessons in class X SMA, liosphere material (2) to analyze the increase in student activity in discovery learning on lithosphere material in geography subjects at SMA Negeri 1 Kesesi, Pekalongan Regency. This research is a classroom action research. The research design used the Kemmis & Tagart stages which consisted of 4 stages (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection. The research sample was students of class X IPS-5 SMA Negeri 1 Kesesi. Data collection techniques using test techniques and observation sheets. The data analysis technique used descriptive analysis. The results of the study concluded that (1) Discovery learning models can improve student learning outcomes. This can be seen in the first cycle there was an increase to 20%, and in the second cycle it became 100% with the achievement indicator of learning achievement exceeding what was determined, namely 80% of students with a minimum score of 75. (2) Student activities in learning showed an increase in the average score. -the average from 61.64 in the first cycle to 70.39 in the second cycle.
Peran Karang Taruna Dalam Pembangunan Desa Pandanrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Yohana Prima; Yuli Ifana Sari; Dwi Fauzia Putra
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 2 (2021): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i2.4950

Abstract

Keberadaan organisasi karang taruna pada dasarnya untuk mengubah generasi muda agar lebih baik dalam meneruskan pembangunan, namun permasalahan dalam organisasi karang taruna GEMPAR yaitu kurangnya kesadaran pemuda tehadap organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Arah pembangunan Desa Pandanrejo, (2) Peran karang taruna GEMPAR dalam pembangunan Desa Pandanrejo, (3) Faktor pendukung dan penghambat karang taruna GEMPAR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi yaitu menanyakan visi misi dan program kerja karang taruna. sedangkan wawancara, peneliti melakukan wawancara dengan 13 informan, dan dokumentasi yang dikumpul yaitu foto, file dan rekaman. Analisis data yang digunakan dalam penelitian kualitatif yaitu pengumpulan data hasil dari observasi dan wawancara, reduksi data mengelompokan jawaban yang sama dari setiap narasumber, penyajian data dalam bentuk tabel analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan beberapa temuan sesuai dengan fokus penelitian yaitu arah pembangunan desa Pandanrejo yaitu pengembangan pada sektor pariwisata, pengembangan infrastruktur baik pariwisata mau pun pertanian. Peran karang taruna GEMPAR dalam pembangunan desa Pandanrejo lebih kepada pembangunan non fisik seperti melakukan gotong royong bersama, sedangkan faktor penghambat karang taruna dalam pembangunan desa Pandanrejo yaitu keterbatasan waktu dan kesadaran pemuda yang kurang maksimal dalam ikut berorganisasi.
Pola Sebaran Minimarket Dan Cakupan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Penduduk Di Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta: Dimas Suryo Utomo, Choirul Amin Dimas Suryo Utomo; Choirul Amin
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 2 (2021): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i2.5742

Abstract

Bentuk infrastruktur yang sangat bermakna dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan kemajuan kota adalah munculnya dari sebuah minimarket sebagai bagian dari bentuk perlayanan publik dalam sektor perekonomian. Penelitian ini untuk melakukan pengamatan pola persebaran minimarket dan pengaruhknya dalam pemenuhan kebutuhan penduduk di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta berdasarkan pada analisis pola persebaran dan aspek-aspek yang berdampak terhadap pola persebaran lokasi serta kepadatan penduduk yang berada di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan memanfaatkan metode pendekatan kuantitatif. Pengolahan dan penyampaian data penelitian dibantu memanfaatkan aplikasi sistem informasi geografis dengan tahapan yang sederhana, yakni dengan menjalankan menggabungkan informasi sehingga terintegrasi data grafis yang berupa peta digital dan data atribut tabulasi. Dalam menganalisis pola sebaran manfaatkan alat Average Nearest Neighboor. Berdasarkan polahan serta analisis diketahui pola sebaran minimarket yang ada di Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta mempunyai nilai critical value (z-score) sebesar 6,292530 sehingga dapat dikatakan pola sebaran minimarket yang ada berpola seragam. Dari hasil analisis pelayanan yang dapat dijangkau telah dilakukan dengan metode buffer dan aksesbilitas jaringan jalan, sejumlah minimarket yang ada di wilayah administrasi Kecamatan Danurejan telah mampu melayani kebutuhan penduduk di wilayah Kecamatan Danurejan. Angka demografi kepadatan penduduk tidak begitu memberikan dampak pada penentuan lokasi minimarket tersebut berada. Persebaran lokasi minimarket berhubungan dengan pola jaringan jalan yang memberikan angka aksesibilitas yang tinggi. The form of infrastructure that is very meaningful in relation to the growth and progress of the city is the emergence of a minimarket as part of the form of public services in the economic sector. This study is to observe the distribution pattern of minimarkets and their effect in meeting the needs of the population in Danurejan District, Yogyakarta City based on the analysis of the distribution pattern and the aspects that have an impact on the distribution pattern of the location and population density in the area. This research was conducted using a quantitative approach method. The processing and delivery of research data is assisted by utilizing geographic information system applications with simple stages, namely by combining information so that graphic data is integrated in the form of digital maps and tabulated attribute data. In analyzing the distribution pattern, use the Average Nearest Neighbor tool. Based on the pattern and analysis, it is known that the distribution pattern of minimarkets in Danurejan District, Yogyakarta City has a critical value (z-score) of 6,292530 so that it can be said that the distribution pattern of existing minimarkets has a uniform pattern. From the results of the analysis of services that can be reached by using the buffer method and the accessibility of the road network, a number of minimarkets in the administrative area of ​​​​Danurejan District have been able to serve the needs of the population in the Danurejan District. Demographic figures for population density do not really have an impact on determining the location of the minimarket. The distribution of minimarket locations is related to the pattern of the road network which provides a high level of accessibility.
Pengembangan Media E-Learning Berbasis Moodle Sebagai Suplemen Pembelajaran Geografi Pada Materi Mitigasi Bencana Alam Raffi Mariezki; Erna Juita; Momon Dt Tanamir
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 6 No. 2 (2021): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v6i2.5857

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengembangan kelayakan dan praktikalitas e-learning berbasis moodle sebagai suplemen pembelajaran geografi pada materi mitigasi bencana alam. Jenis penelitian adalah penelitian dan pengembangan model four d yaitu: Define, Design, Develovment,Desiminate. Subjek penelitian siswa SMA N 3 Padang kelas XI IPS. Pengembangan e-learning berbasis moodle meliputi validasi para ahli media,pendidikan dan bahasa. Data validasi diolah dengan spss interclass coefisien corelation dan diperoleh hasil 0,957. Apabila milai lebih dari 0,5 maka dapat disimpulkan tingkat validasi memadai. Pengukuran kelayakan media diperoleh dari pengolahan data menggunakan microsoft Exel sehingga diperoleh total skor 282 denga mean 4,90 dan persentase 98% dengan predikat sangat baik. Uji praktikalitas media e-learning berbasis moodle berdasarkan data angket dan diperoleh hasil total skor 4077 dengan mean 4,1 dan persentase 82% dengan kategori sangat praktis.

Page 8 of 15 | Total Record : 149