cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 149 Documents
Pemanfaatan Object-Based Image Analysis (OBIA) pada Citra SPOT-6 untuk Identifikasi Jenis Penutup Lahan Vegetasi di Kota Bogor Farizkhar; Lili Somantri; Shafira Himayah
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i1.6546

Abstract

Abstrak:Konversi lahan yang terjadi di wilayah perkotaan menajdikan keberadaan ruang terbuka hijau terancam. Ruang terbuka hijau terdiri dari vegetasi yang dapat dianalisis menggunakan penginderaan jauh. Selain menggunakan penginderaan jauh, penerapan sistem informasi geografis (SIG) juga mengambil peran penting dalam mengelola dan menghasilkan suatu informasi spasial. Dengan integrasi penginderaan jauh dan SIG, setiap jenis penutup lahan dapat diketahui persebarannya secara spasial dan dapat dilakukan analisis hingga dipetakan. Citra satelit SPOT-6 digunakan sebagai data untuk mengekstrak informasi penutup lahan vegetasi dengan memanfaatkan metode klasifikasi berbasis objek atau Object-Based Image Analysis (OBIA). Penelitian ini mengkaji pemanfaatan metode OBIA pada citra satelit SPOT-6 yang merupakan citra resolusi tinggi untuk mengidentifikasi penutup lahan berupa jenis vegetasi dengan karakteristik wilayah Kota Bogor. Akurasi penggunaan metode OBIA pada citra SPOT 6 mampu menghasilkan akurasi sebesar 94% dan nilai Kappa sebesar 91%. Dengan resolusi spasial citra SPOT-6 yang digunakan mencapai 1,5 meter, penggunaan metode OBIA di wilayah Kota Bogor mampu dengan baik menghasilkan klasifikasi penutup lahan vegetasi dengan jenis dan karakteristiknya. OBIA mampu membedakan kelas-kelas penutup lahan dengan karakteristik vegetasi yang berbeda seperti, pohon, semak dan belukar, serta herba dan rumput. Kata kunci: OBIA, penutup lahan, vegetasi, RTH, SPOT-6 Abstract: Land conversion that occurs in urban areas makes the existence of green open spaces threatened. Green open space consists of vegetation that can be analyzed using remote sensing. In addition to using remote sensing, the application of geographic information systems (GIS) also plays an important role in managing and producing spatial information. With the integration of remote sensing and GIS, each type of land cover can be identified spatially and can be analyzed and mapped. SPOT-6 satellite imagery is used as data to extract vegetation land cover information by utilizing the Object-Based Image Analysis (OBIA) classification method. This study examines the use of the OBIA method on SPOT-6 satellite imagery which is a high-resolution image to identify land cover in the form of vegetation types with the characteristics of the Bogor City area. The accuracy of using the OBIA method on SPOT-6 images is able to produce an accuracy of 94% and a Kappa of 91%. With the spatial resolution of the SPOT-6 imagery used reaching 1.5 meters, the use of the OBIA method in the Bogor City area is able to produce a classification of vegetation land cover with its types and characteristics. OBIA is able to distinguish land cover classes with different vegetation characteristics such as trees, shrubs, as well as herbs and grasses. Keywords: OBIA, land cover, vegetation, green open space, SPOT-6
Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan Laju Erosi Menggunakan Metode USLE di Sub DAS Cirasea Efri Triana Nur Arifin; Ayi Susandi; Bayu Indra Budi; Dwiyantri Rahesanita; Isfan Fajar Satryo; Muhammad Fauzi Ali; Nisa Nurlatifa Rahmah; Yoga Munawar Khahfi
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i1.6649

Abstract

Abstrak: Upaya manusia yang memiliki hasrat untuk selalu meningkatkan perekonomian tentunya harus disertai upaya untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan. Penambahan jumlah penduduk dan aktivitasnya berimplikasi pada perubahan penggunaan lahan dan berujung pada perubahan kualitas lingkungan. Salah satu dampak yang terjadi adalah terjadinya erosi. Salah satu DAS di Indonesia yang mengalami potensi erosi adalah DAS Citarum. Sub DAS Cirasea merupakan bagian Sub DAS yang berada di hulu DAS Citarum. Dengan berbagai permasalahan yang terjadi di Sub DAS Cirasea, maka sangat penting untuk diteliti dan mencari solusi pemecahan masalah akan hal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Universal Soil Loss Equation (USLE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat erosi yang terjadi pada Sub DAS Cirasea. Hasil analisis menunjukan tingkat bahaya erosi (TBE) pada H1 dan H2 tergolong rendah (R) yaitu 0,09 dan 0,08. Sedangkan pada lahan kakao tergolong sedang (S), tinggi (T) dan sangat tinggi (ST). TBE pada lahan kakao yang sedang terdapat pada LK1b yaitu 3,70, sedangkan TBE yang sangat tinggi (ST) terdapat pada LK2b, LK2c, LK3b dan LK3c yaitu 16,10; 18,68; 18,24; 17,03. Hasil analisis tingkat bahaya erosi menyatakan bahwa yang tergolong kategori ringan mulai dari desa Ibun, Cihawuk, dan Sukamaju. Kemudian Erosi yang terjadi pada titik sampel juga tidak mempengaruhi produksi pertanian yang dikembangkan, para narasumber mengatakan bahwa berkurangnya produksi pertanian disebabkan oleh faktor lain seperti cuaca, hama dan juga kurangnya air. Kata kunci: Daerah Aliran Sungai, Erosi, Hulu DAS Citarum, Sub DAS Cirasea Abstract: Human efforts who have a desire to always improve the economy must of course be accompanied by efforts to maintain environmental sustainability. The increase in the number of residents and their activities has implications for changes in land use and leads to changes in environmental quality. One of the impacts is erosion. One of the watersheds in Indonesia that has the potential for erosion is the Citarum watershed. The Cirasea sub-watershed is part of the sub-watershed that is upstream of the Citarum watershed. With the various problems that occur in the Cirasea Sub-watershed, it is very important to research and find solutions to solve these problems. The method used in this study is the Universal Soil Loss Equation (USLE) method. The purpose of this study was to determine the level of erosion that occurred in the Cirasea sub-watershed. The results of the analysis show that the level of erosion hazard (TBE) on H1 and H2 is relatively low (R), namely 0.09 and 0.08. Meanwhile, cocoa land is classified as medium (S), high (T) and very high (ST). TBE in cocoa fields that are currently found in LK1b is 3.70, while very high TBE (ST) is found in LK2b, LK2c, LK3b and LK3c which is 16.10; 18.68; 18.24; 17.03. The results of the analysis of the level of erosion hazard stated that those belonging to the mild category started from the villages of Ibun, Cihawuk, and Sukamaju. Then the erosion that occurred at the sample point also did not affect the developed agricultural production, the informants said that the reduced agricultural production was caused by other factors such as weather, pests and also lack of water. Keywords: Watershed, Erotion, Upstream Watershed Citarum, Sub-watershed Cirasea.
Pendidikan Konservasi Melalui Budaya Patorani Berdasarkan Sudut Pandang Ilmu Geografi Hasriyanti
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i1.6668

Abstract

Abstrak: Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya berkaitan erat dengan tercapainya sasaran yakni menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem penyangga kehidupan bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan tinjauan literatur dan dokumen. Data dianalisis melalui proses reduksi data, display, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk konservasi nelayan patorani yakni bentuk konservasi melalui pengetahuan, konservasi melalui alat tangkap, konservasi melalui teknik penangkapan, konservasi melalui ritual keagamaan dan kepercayaan, dan konservasi melalui kasipalli (pantangan). Nelayan patorani tidak lagi sepenuhnya dikontrol oleh lingkungan, tetapi mereka berperan besar menentukan bentuk kegiatan di lingkungan laut (geographical possibilism and probabilism) yang kemudia dikenal dengan pendekatan ekologi (ecological approach). Pendekatan tersebut tepat dalam mengkaji tentang konservasi sumberdaya perikanan di Kecamatan Galesong. Kata kunci: pendidikan konservasi, budaya patorani, sudut pandang geografi Abstract: Conservation of natural resources and ecosystems are closely related with the achievement of the target is to ensure the preservation ecological processes which support life support systems for sustainable development and human well-being. This study used descriptive qualitative method with an ethnographic approach. The collection of data are observation, interviews and review of the literature as well as documents. Data were analyzed through the process of data reduction, data display, and data verification. Results of the study showed that the form of conservation fishing patorani namely the nature conservation through knowledge, through the conservation of fishing gear, conservation through fishing techniques, conservation through religious rituals and beliefs, and conservation through kasipalli (abstinence). Fishermen patorani no longer fully controlled by the environment, but they play a major role determining the shape of activities in the marine environment (geographical possibilism and probabilism) later known as the ecological approach (ecological approach). The approach was right in assessing conservation fishery resources in District Galesong. Keywords: education of conservation, patorani’s culture, viewpoint geography
Pengaruh Tingkat Kekumuhan Terhadap Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Permukiman Di Kecamatan Gedebage Kota Bandung Sandra Al Fira; Wanjat Kastolani; Arif Ismail
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.6821

Abstract

Abstrak: Tingkat petumbuhan penduduk yang terus meningkat memiliki dampak terhadap volume sampah permukiman. Karena dari itu masyarakat sebagai produsen sampah diharuskan untuk mengelola sampah permukiman dengan baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui partisipasi warga dalam pengelolaan sampah permukiman, tingkat partisipasi warga dalam pengelolaan sampah permukiman, keadaan permukiman serta menganalisis pengaruh tingkat kekumuhan terhadap partisipasi warga. Jumlah sampel wilayah sebanyak 4 Kelurahan dengan sampel manusia 100 orang. Penelitian menggunakan metode survey. Pengumpulan informasi melalui kuesioner, wawancara serta observasi. Analisis data memakai metode analisis deskriptif serta analisis regresi sederhana. Hasil di lapangan menunjukan bahwa masyarakat di Kecamatan Gedebage telah melaksanakan pemilahan sampah organik dengan anorganik, mengolah sampah organik menjadi kompos, mengolah sampah anorganik jadi benda yang bernilai, pemakaian produk yang bisa digunakan berkali-kali serta berbelanja menggunakan kantung kain. Tingkat partisipasi menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat sedang dan kondisi permukiman 53% permukiman bukan kumuh, 18% kumuh ringan, 21% kumuh sedang dan 8% kumuh berat. Penelitian menunjukan partisipasi di pola permukiman teratur dan tidak tertatur termasuk sedang. Menggunakan analisis regresi sederhana diketahui Ŷ=32.656+0.466X, hasil analisis membuktikan nilai koefisien regresi sebesar 0,466 membuktikan tiap 1 unit X maka nilai Y akan bertambah sebesar 0. 466 berarti keadaan permukiman berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat.Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pengelolaan Sampah Permukiman, Kondisi PermukimanAbstract: The rate of population growth that continues to increase has an impact on the volume of residential waste. Because of that, the community as waste producers is required to manage residential waste properly. The purpose of this study is to determine the participation of residents in the management of residential waste, the level of participation of residents in the management of residential waste, the state of settlements and to analyze the influence of the level of slums on the participation of residents. The number of regional samples is 4 Kelurahan with a human sample of 100 people. The research used survey method. Collecting information through questionnaires, interviews and observations. Data analysis used descriptive analysis method and simple regression analysis. The results in the field show that the community in Gedebage District has carried out sorting organic and inorganic waste, processing organic waste into compost, processing inorganic waste into valuable objects, using products that can be used many times and shopping using cloth bags. The participation rate shows that the level of community participation is moderate and the settlement conditions are 53% non-slum settlements, 18% light slums, 21% moderate slums and 8% heavy slums. Research shows that participation in regular and irregular settlement patterns is moderate. Using simple regression analysis, it is known that =32.656+0.466X, the results of the analysis prove that the regression coefficient value is 0.466, proving that for every 1 unit X, the Y value will increase by 0.466, meaning that the state of the settlement affects community participation.Keywords: Community participation, residential waste management, housing conditions
Analisis Sifat Fisika Tanah Ditinjau dari Penggunaan Lahan di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang Syah Rizal; Permita Luana Diyah Syaibana; Ferlyana Wahono; Linis Tri Wulandari; Mella Eryanti Agustin
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7022

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman sifat fisik tanah pada beberapa penggunaan lahan di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang berdasarkan 6 penggunaan lahan yaitu pemukiman, Perkebunan Campuran, Perkebunan Rumput gajah, Perkebunan Jagung, Perkebunan Karet, Industri (Greenfield). Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang. Penentuan lokasi pengambilan sampel tanah untuk bahan analisis di laboratorium ditentukan dengan Purposive sampling pada 6 unit lahan dengan 6 titik sampel. Hasil Penelitian menunjukan sifat fisik tanah pada Kecamatan Ngajum pada 6 unit lahan mempunyai sifat fisik yang beragam, tekstur tanah didominasi fraksi debu dan pasir, Struktur remah sampai menggumpal, Permeabilitas yang cepat, Porositas yang sangat baik, dan warna tanah didominasi Dark Brown. Kata kunci: sifat fisik tanah, penggunaan lahan, kecamatan ngajum Abstract: This study aims to determine the diversity of soil physical properties in several land uses in Ngajum District, Malang Regency. This research was conducted in Ngajum District, Malang Regency based on 6 land uses, namely settlements, mixed plantations, elephant grass plantations, corn plantations, rubber plantations, and industry (Greenfield). Soil analysis was carried out at the Soil Laboratory, Faculty of Social Sciences, State University of Malang. Determination of the location of soil sampling for analytical materials in the laboratory was determined by purposive sampling on 6 land units with 6 sample points. The results showed that the physical properties of the soil in Ngajum District on 6 land units had various physical properties, the soil texture was dominated by the dust and sand fraction, crumb structure to clumps, fast permeability, excellent porosity, and the color of the soil was dominated by dark brown. Keywords: soil physical properties, land use, Ngajum sub-district
Analisis dan Pemetaan Tingkat Pencemaran Air Sungai Pada Sub DAS Bedadung Tengah Kabupaten Jember Era Iswara Pangastuti; Elan Artono Nurdin; Muhammad Asyroful Mujib; Ahmad Farhan Alfani; Vika Aurely Nalurita; Diana Fatmawati
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7191

Abstract

Abstrak: Peningkatan aktivitas manusia di sekitar Sungai Sub DAS Bedadung Tengah mendorong akumulasi jumlah limbah yang berdampak pada penurunan kualitas air sungai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan tingkat pencemaran air sungai berdasarkan konsentrasi parameter Fisika dan Kimia pada Sub DAS Bedadung Tengah. Metode yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan pada 8 lokasi yang dibagi dalam 8 segmen di sungai utama. Pengukuran tingkat pencemaran air sungai dilakukan secara insitu untuk parameter Fisika, pengambilan sampel dilakukan untuk analisis laboratorium pada parameter Kimia. Teknik analisis data yaitu dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 PKAPPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi disemua parameter sesuai dengan kriteria baku mutu air kelas II, namun konsentrasi BOD pada lokasi 1 tidak sesuai dengan kriteria baku mutu air kelas II. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya pencemaran limbah pabrik yang langsung di buang ke sungai. Nilai beban pencemaran selalu meningkat ketika menuju hilir. Meskipun sungai masih dalam kondisi tercemar ringan namun pemerintah tetap perlu memberlakukan peraturan yang tegas terutama di daerah segmen 1 yang sudah tidak sesuai dengan kriteria baku mutu. Abstract: The increase in human activities around the Bedadung sub-watershed is encouraging the accumulation of the amount of waste which has an impact on decreasing the quality of river water. This study aims to analyze and map the level of river water pollution based on the concentration of physical and chemical parameters in the middle Bedadung watershed. The method used is descriptive with a quantitative approach, sampling was carried out at 8 locations and divided into 8 segments in the main river. Measurement of river water pollution levels is carried out in situ for physical parameters, sampling is carried out for laboratory analysis on chemical parameters. Data analysis techniques, namely the Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 82 of 2001 PKAPPA. The results showed that the concentration in all parameters was following the criteria for class II water quality standards, but the BOD concentration at location 1 did not match the criteria for class II water quality standards. This is due to the pollution of factory waste which is directly disposed of into the river. The value of the pollution load always increases when going downstream. Even though the river is still in a lightly polluted condition, the government still needs to enforce strict regulations, especially in segment 1 areas that are no longer following the quality standard criteria.
Pelaksanaan Pembelajaran Masa New Normal pada Mata Pelajaran Geografi Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Tawangsari Tahun 2022 Lilis Suparti; Pranichayudha Rohsulina; Ary Wijayanti; MS. Khabibur Rahman
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7255

Abstract

Masa pandemi covid 19 pemerintah Indonesia membuat kebijakan sesuai edaran Kemdikbud Nomor 4 Tahun 2020 bahwa pembelajaran selama pandemi dilakukan secara daring(online). Guru lebih mendominasi kegiatan pembelajaran dan cenderung fokus dalam penuntasan kurikulum dikarenkan kesulitan dalam mengelola pembelajaran. Pelaksanaan masa new normal berdampak pada dunia pendidikan, Pembelajaran harus tetap berlangsung dengan baik meskipun dilakukan pada masa new normal, sehingga pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Tujuan penelitian untuk mengetahui Pelaksanaan Pembelajaran Masa New Normal pada Mata Pelajaran Geografi di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah proportionate stratified random. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pelaksanaan Pembelajaran Masa New Normal dalam pelaksanaan pembelajaran komponen -komponen yang ada pada tiap kegiatan, yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup sudah terlaksana, adanya pembelajaran pada masa new normal hasil prestasi peserta didik meningkat.
Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Lectora Inspire Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X Lintas Minat Mata Pelajaran Geografi Di SMAN 1 Padang Sago Dahlia lia; Slamet Rianto; Yuherman
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7335

Abstract

Abstrak: Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa kelas X lintas minat pada geografi di SMAN 1 Padang Sago, peneliti bermaksud menguji pengembangan, kelayakan dan praktikalitas pembelajaran interaktif berbasis lectora inspire. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menggunakan model 4 D yaitu define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X lintas minat di SMAN 1 Padang Sago tahun ajaran 2021/2022 yaitu sebanyak 79 siswa, yaitu X MIPA 1 mengumpulkan 26 siswa, X MIPA 2 mengumpulkan 27 siswa dan X MIPA 3 mengumpulkan 26 siswa. Hasil penelitian adalah: 1.) Pengembangan media pembelajaran interaktif berbasis lectora inspire yang disetujui dosen media, linguistik, pendidikan dan IT maka diperoleh hasilnya 0.737 maka dapat disimpulkan tingkat validasinya “Memadai”. 2.) Sumber daya pendidikan interaktif dengan lectora inspire oleh dua orang guru geografi memiliki nilai total 214 dan nilai rata-rata 4,89 dan nilai presentase sebesar 98% maka dikategorikan “Sangat Baik”. 3) Media pembelajaran interaktif menggunakan lectora inspire dinyatakan “Sangat Praktis” dengan hasil skor 2.920 dengan tingkat mean 4,71 dan presentase senilai 94%. Rata-rata rata-rata kelas implementasi adalah 88, rata-rata kelas kontrol adalah 64 artinya kelas implementasi lebih baik dari kelas kontrol Kata Kunci : Pengembangan, Lectora Inspire, Hasil Belajar Abstract: In order to improve the learning outcomes of class X cross-geography students at SMAN 1 Padang Sago, the researcher intends to test the development, feasibility and practicality of interactive learning based on Lectora Inspire. The type of research used is research and development (Research and Development). Using the 4D model, namely define (definition), design (design), develop (development) and dissemination (dissemination). The subjects in this study were students of class X between interests at SMAN 1 Padang Sago in the academic year 2021/2022 as many as 79 students, namely X MIPA 1 collected 26 students, X MIPA 2 collected 27 students and X MIPA 3 collected 26 students. The results of the research are: 1.) The development of interactive learning media based on Lectora Inspiration was approved by media, linguistics, education and IT lecturers, the result was 0.737, so it can be concluded that the validation level is "sufficient". 2.) Interactive educational resources inspired by lectora by two geography teachers have a total score of 214 and an average score of 4.89 and a percentage value of 98% which is categorized as "Very Good". 3) Lectora Inspire interactive learning media was declared "Very Practical" with a score of 2,920 with an average level of 4.71 and a percentage of 94%. The average implementation class is 88, the control class average is 64, meaning that the implementation class is better than the control class. Keywords: Development, Lectora Inspire, Learning Outcomes
Partisipasi Sekolah Terhadap Masyarakat Pembelajar Tangguh Bencana Di Lingkungan Lahan Basah Muhammad Efendi; Nasruddin Nasruddin; Sapwani Karani
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7339

Abstract

Abstrak: Kebakaran lahan menjadi masalah yang sampai saat ini belum bisa teratasi dengan baik, dampak yang ditimbulkan berimbas pada daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat partisipasi sekolah terhadap masyarakat pembelajar tangguh bencana di lingkungan lahan basah khususnya kawasan Madrasah Aliyah Darul Ilmi Kota Banjarbaru, Secara geoposisi wilayah ini bagian titik rawan kebakaran lahan yang terjadi hampir setiap tahunnya. Adapun metode yang digunakan peneliti dalam tulisan ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner dan respondennya terdiri dari guru, pengasuh, ustadz, tenaga tata usaha dan siswa. Hasil dari penelitian ini tergambar dari segi partisipasi sekolah dan sarana prasarana yang tergolong kurang tangguh sedangkan di tinjau dari segi pengetahuan masyarakat pembelajar di Madrasah Aliyah Darul Ilmi sudah tergolong tangguh. Data tersebut menunjukkan bahwa yang perlu dilakukan agar partisipasi sekolah terhadap masyarakat pembelajar yang tangguh terhadap bencana kebakaran lahan adalah meningkatkan sarana dan prasarana, serta memberikan pemahaman dan edukasi terkait sekolah berwawasan lingkungan dan mitigasi bencana. Kata kunci: partisipasi, masyarakat pembelajar, tangguh bencan, lahan basah Abstract: Land fires are a problem that until now has not been able to be handled properly, the impact it causes has an impact on the surrounding area. This study aims to look at school participation in disaster-resilient learning communities in the wetland environment, especially the Madrasah Aliyah Darul Ilmi Banjarbaru City. Geographically, this area is a hotspot for land fires that occur almost every year. The method used by the researcher in this paper is descriptive quantitative using a questionnaire and the respondents consist of teachers, caregivers, ustadz, administrative staff, and students. The results of this study are illustrated in terms of school participation and infrastructure which are classified as less resilient, while in terms of the knowledge of the learning community at Madrasah Aliyah Darul Ilmi it is classified as tough. The data shows that what needs to be done so that school participation in the learning community is resilient to land fire disasters is to improve facilities and infrastructure, as well as provide understanding and education regarding environmentally sound schools and disaster mitigation Keywords: participation, learning communities, disaster resilient, wetlands
Model Pemberdayaan Rumah Tangga Nelayan Buruh Miskin dalam Pengembangan Usaha Budidaya Perairan Pesisir di Sulawesi Selatan Hasriyanti; Muhammad Ansarullah S. Tabbu
JPIG (Jurnal Pendidikan dan Ilmu Geografi) Vol. 7 No. 2 (2022): September
Publisher : Geography Education Study Program, Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpig.v7i2.7346

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memetakan zona-zona nelayan buruh daerah pesisir di Sulawesi Selatan, untuk memetakan potensi kesesuaian lahan pesisir bagi pengembangan usaha budidaya biota komoditi perairan pesisir di Sulawesi Selatan, dan untuk merumuskan model pemberdayaan rumah tangga nelayan buruh untuk pengembangan usaha budidaya perairan pesisir di Sulawesi Selatan. Parameter-parameter untuk analisis eksploratif ini terdiri dari potensi faktor-faktor produksi baik yang terdapat di lingkungan fisik (alam) pesisir maupun di lingkungan sosialnya. Penelitian direncanakan akan menghasilkan dua macam peta yaitu (1) peta kemampuan dan kesesuaian lahan budidaya, dan (2) peta kesiapan nelayan melakukan aktivitas budidaya perikanan pesisir. Dengan menggunakan teknik Sistem Informasi Geografi, kedua peta tersebut ditumpangtindihkan untuk menghasilkan beberapa peta tematik kesesuaian lahan pesisir dengan sebaran zona-zona yang menunjukkan strata atau tingkat kesesuaian lahan dari yang paling sesuai sampai dengan tingkat tidak sesuai dalam hal potensi wilayah pesisir. Hasil penelitian menunjukkan peta potensi pengembangan usaha budidaya perairan pesisir dan rumusan model pemberdayaan rumah tangga miskin nelayan buruh yang berbeda di tiga titik pengamatan yang representatif untuk wilayah pesisir Sulawesi Selatan. Model pemberdayaan diupayakan dalam pengentasan kemiskinan khususnya dalam rumah tangga buruh nelayan di Sulawesi Selatan. Kata kunci: Model Pemberdayaan, Nelayan Buruh, Budidaya Pesisir Abstract: Research head to mapping the zone of fisherman coast location, for upgrade the good environment variable to developing kinds of best cultivation at South Sulawesi, and for Codofocation of poor domestic empowerment models at South Sulawesi. Parametres to explorative analysing consist of production factors, internal or eksternal social environment. The research plan to affort two kind of map, are (1) map of land ability and competence for cultivation, and (2) map of fisherman immediacy to do the coast fishery cultivation. By using Geographic Information System, both of the map overlaying to generate some thematic maps about coast land use, from the last fit until the fittest area. Result of research show the maps of increasing effort potency in cost area and formulation of Codofocation of poor domestic empowerment models, where did in three representative place in South Sulawesi. The models is apply to prevent the destitution, specially for the poor domestic fisherman at South Sulawesi. Keywords: Empowerment Models, Worker Fisherman, Coast Cultivation

Page 10 of 15 | Total Record : 149