cover
Contact Name
Panji Suroso
Contact Email
panjisuroso@unimed.ac.id
Phone
+6285173022012
Journal Mail Official
gondang@unimed.ac.id
Editorial Address
Program Studi Pendidikan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan Jl.Willem Iskandar Ps. V, Medan Estate.
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya
ISSN : 25990594     EISSN : 25990543     DOI : https://doi.org/10.24114/gondang.v8i1
Core Subject : Humanities, Art,
Gondang is a Journal of Art and Cultural for information and communication resources for academics, and observers of Art and Culture, Performing Arts, Educational Arts, Methodology of Art and Cultural. The published paper is the result of research, reflection, and actual critical study with respect to the themes of Art and Culture. All papers are peer-reviewed by at least two referees. The scope of Gondang is the Science of Art and Culture. Published twice a year (June and December) and first published for print edition in June 2017.
Articles 287 Documents
Sparkling Surabaya Dance: Kajian Estetika Desain Busana Karya Tari Sparkling Surabaya Keziavtian Wisnu Istighfaria; Guruh Marhaenis Handoko Putro; Setyo Yanuartuti
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.31198

Abstract

Awal mula riset ini didasarkan pada desain busana yang dipakai penari tarian Sparkling Surabaya. Busana yang digunakan oleh para penari seakan memberikan ciri khas yang unik jika dibandingkan dengan tarian daerah lain. Dengan adanya hal tersebut, peneliti tertarik dalam meneliti sebuah interpretasi serta mencari tahu busana tarian Sparkling Surabaya. Tujuan riset ini yaitu untuk mendeskripsikan busana, makna yang tekandung, aksesoris dan pengaruh perubahan tata busana Tarian Suramadu. Metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan estetika fungsional digunakan dalam riset ini. Riset ini dilakukan di Kota Surabaya dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara serta dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan keunikan busana tari Sparkling Surabaya yaitu pada busana yang khas menggunakan sayap, sampur, mahkota dan aksesoris lain yang disertakan. Sedangkan kaitannya dengan estetika busana yang digunakan pada penari Sparkling Surabaya yaitu ada pada penciptaannya melalui eksresi gerak dan karakter dari masyarakat kota Surabaya.
Musik Oklik Bojonegoro dalam Kajian Etnomusikologi sebagai Upaya Pelestarian Budaya Elva Rizki Anggraeni; Setyo Yanuartuti; Anik Juwariyah; Yoyok Yermiandhoko; I Nyoman Lodra
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.30685

Abstract

Oklik merupakan salah satu kesenian musik tradisi khas Bojonegoro. Alat musik dari bambu ini tercipta berdasarkan latar belakang fenomena sejarah di masa lalu. Tujuan dari penelitian ini ialah mendeskripsikan hasil kajian terhadap musik oklik menggunakan teori etnomusikologi serta upaya pelestarian musik oklik di masa kini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yakni sumber primer dan sekunder. Sumber data primer didapatkan melalui penelitian lapangan. Data sekunder diperoleh melalui kajian pustaka yang berkaitan dengan judul penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan melalui tiga teknik yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik oklik dapat memuat kajian etnomusikologi, mencakup unsur sejarah, tradisi ritual masyarakat, organologi dan musikalitas. upaya pelestarian oklik dilaksanakan oleh penggiat seni Bojonegoro dengan melakukan pengembangan unsur organologi, musikalitas, dan proses pementasannya. Upaya pelestarian lainnya ialah dukungan pemerintah daerah dan ketertarikan para akademisi mengenai penelitian dan kajian terhadap musik oklik Bojonegoro. Kata Kunci: Oklik, Etnomusikologi, Pelestarian Budaya
Meningkatkan Kecerdasan Intrapersonal Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Solving: Studi Eksperimen Dalam Pembelajaran Seni Tari Ace Iwan Suryawan; Devita Juniawan; Heni Komalasari; Agus Budiman
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.28690

Abstract

Tujuan pada penulisan artikel ini untuk memaparkan model pembelajaran problem solving melalui daring terhadap kecerdasan intrapersonal siswa menengah. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode Pre-Experimental Design dengan one grup prestest-posttest design. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan test performasi. Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa model problem solving pada pembelajaran daring di kelas VII E SMPN 2 Cimahi berpengaruh terhadap kecerdasan intrapersonal siswa, hal ini dapat dilihat dari nilai angket pretest dan postest yang terdapat nilai kenaikan yang signifikan melalui uji paired sampel t-test yang menunjukan nilai sig (2-tailed) bernilai 0,000 < 0,05 artinya “Ha diterima dan Ho ditolak”, maka dapat disimpulkan baha melalui model problem solving pada pembelajaran tari secara daring dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa. Penelitian diharapkan dapat berimplikasi  sebagai sumber referensi model pembelajaran problem solving secara daring untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal.
Model Pembelajaran Komputer Musik Dasar Berbasis Konstruktivistik Di Program Studi Pendidikan Musik Danny Ivanno Ritonga; Julaga Situmorang; Harun Sitompul
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.36478

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan model pembelajaran komputer musik dasar berbasis konstruktivistik (IDPER) dan perangkat pendukungnya, serta mengetahui kelayakan dan keefektifan model pembelajaran IDPER yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan model pembelajaran IDPER mengacu pada model pengembangan Borg & Gall yang diadaptasi dari model Dick & Carey yang terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu tahap pra-pengembangan dan tahap pengembangan. Lokasi uji coba penelitian pengembangan model pembelajaran IDPER dilaksanakan di lingkungan Program Studi Pendidikan Musik Universitas Negeri Medan. Penelitian ini telah menghasilkan kelayakan model pembelajaran IDPER dan perangkat pendukungnya yang diimplementasikan pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Hasil uji-t (sig.2-tailed < 0,05) menunjukan perbedaan hasil belajar mahasiswa yang signifikan sebelum dan setelah dilakukan implementasi model pembelajaran IDPER yang dikembangkan pada proses pembelajaran komputer musik dasar (KMD). Hasil uji keefektifan dengan menggunakan uji N-Gain Ternomalisasi baik pada uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar (uji coba lapangan) menunjukan keefektifan implementasi model pembelajaran IDPER yang dikembangkan dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada pembelajaran komputer musik dasar (KMD).
PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL REALITY (VR) PADA TINGKAT SATUAN SMA BERBASIS LOCAL WISDOM SUMATERA UTARA Wahyu Tri Atmojo; Panji Suroso; Sitti Rahmah
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.35852

Abstract

Studi ini ingin mengkaji konsep pembelajaran seni budaya dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) pada tingkat satuan SMA berbasis Lokal Wisdom Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian pengembangan atau yang lebih dikenal dengan Research & Development (R&D). Penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan dan menghasilkan produk dari penelitian ini berupa model pembelajaran seni budaya berbasis kearifan lokal Sumatera Utara dengan menggunakan media Virtual Reality (VR). Dalam penelitian ini dihasilkan konsep yaitu : 1) Pembelajaran dengan menggunakan media Virtual Reality (VR) merupakan suatu sistem pembelajaran dimana dalam proses belajar mengajarnya dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Istilah Information and Communication Technology (ICT) adalah segala bentuk teknologi (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses, menangkap, mentransmisikan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data sebagaimana adanya dengan sangat jelas. Dalam hal ini dunia pendidikan dapat memanfaatkan dan menghadirkan komponen sumber belajar yang lebih nyata dan mengandung materi instruktional dilingkungan pembelajaran dalam berbentuk teknologi informasi dan komunikasi secara langsung di ruang belajar. 2) Kearifan lokal merupakan cara orang bersikap dan bertindak dalam menanggapi perubahan dalam lingkungan fisik dan budaya. Suatu gagasan konseptual yang hidup dalam masyarakat, tumbuh dan berkembang secara terus menerus dalam kesadaran masyarakat dari yang sifatnya berkaitan dengan kehidupan yang sakral sampai dengan yang profan. Kearifan lokal atau local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat lokal yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.
Korelasi Praktik Sosial Pierre Bourdieu Dalam Karier Kesenimanan Yus Wiradiredja Rizki Ferry Ramdani; Yanti Heriyawati; Heri Herdini
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.34745

Abstract

Moh. Yusuf Wiradiredja atau lebih populer dengan sebutan nama Yus Wiradiredja, dikenal sebagai salah satu penembang tembang sunda cianjuran populer pada masanya. Kajian ini menganalisis keterkaitan habitus, modal dan arena yang mendukung pada karier kesenimanan Yus Wiradiredja. Yus dipandang sebagai agen hasil internalisasi atas proses interaksi dengan lingkungannya. Kajian ini menggunakan teori praktik sosial Pierre Bourdieu yang meliputi tiga konsep, yaitu: habitus, modal dan arena. Metode sejarah yang terdiri dari tahapan heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi, dipilih sebagai metode dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa adanya korelasi habitus, modal dan arena sangat mendukung pada pencapaian kuasa simbolik seorang agen, hal tersebut terlihat pada perjalanan karier kesenimanan Yus Wiradiredja dalam karawitan Sunda. Pengajaran terhadap seni tradisi sejak usia dini melalui kegiatan panglawungan, dipandang sebagai salah satu bentuk habitus. Modal budaya yang dimiliki atas hasil turunan dari keluarga salah satunya adalah memiliki kepekaan terhadap musikal. Gabungan antara habitus dan modal tersebut memberi arti bagi Yus Wiradiredja dalam melakukan kontestasi dalam suatu arena. Arena yang dimaksud seperti pasanggiri dan proses kreatif, baik dengan beberapa maestro karawitan juga dengan kelompok musik  yang dibentuknya. Kata Kunci: Yus Wiradiredja, Tembang Sunda Cianjuran, Praktik Sosial.
Bentuk Imitasi Kendang Dangdut Pada Instrumen Ketipung Paralon Iwan Budi Santoso; Kiswanto Kiswanto; Yusuf Beny Setiawan
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.33206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk imitasi kendang dangdut pada instumen ketipung paralon yang biasa digunakan oleh para pengamen jalanan di kota Surakarta berdasarkan organologi bahan dan cara pembuatannya, karakter dan warna bunyi yang dihasilkan, serta cara memainkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan metode analisis yang bersifat interpretatif. Data-data yang diperlukan untuk dianalisis dan dijelaskan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses pengamatan, wawancara, dokumentasi, serta studi kepustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa instrumen ketipung paralon terdiri dari tiga atau empat buah rangkaian pipa silinder, dengan dimater dan panjang yang bervariasi guna mengatur tinggi dan rendah suara yang dihasilkan. Bunyi ketipung paralon dapat diidentifikasi dengan sebutan onomatope dut, dhung, tung, thut, tak, dan thang. Ketipung paralon dimainkan dengan cara memukul membran melalui tekanan dan teknik penjarian dari kedua tangan. Apabila dibandingkan dengan kendang dangdut, ketipung paralon mempunyai karakter akustik bunyi yang keras jika ditabuh, meskipun tanpa menggunakan alat pengeras suara. Instrumen ketipung paralon juga mudah dibawa dan dimainkan untuk berpindah-pindah tempat oleh para pengamen.
STRUKTUR DAN FUNGSI GORDANG LIMA DALAM KEBUDAYAAN MASAYARAKAT MANDAILING DI PAKANTAN KABUPATEN MANDAILING NATAL: KONTINUITAS DAN PERUBAHAN Mahda Reni Lubis; Kumalo Tarigan; Panji Suroso
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.34960

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui struktur, fungsi dan kontiunitas pada kesenian Gordang Lima di Pakantan. Penelitian ini mengkaji struktur,  dan melihat kontiunitas dan perubahan Gordang Lima. Teori yang dipakai untuk mengupas permasalahan dalam penelitian ini adalah teori struktur bentuk musik, fungsi musik, kontinuitas dan perubahan. Hasil dari penelitian ini adalah struktur bentuk musik pada Gordang Lima versi baru dan versi lama, sarune gordang lima versi baru penggunaan nada dasar yang digunakan adalah D = do mengikuti nada dasar mayor melodi sarune.  Sedangkan nada dasar sarune versi lama ada pada As = do. Kedua, penggunaan gordang lima pada masyarakat Mandailing memiliki beberapa fungsi  selain dari ritual memaggil roh, yaitu antara lain:  Kedua kontinuitas dan perubahan yang terjadi dalam ritual paturun sibaso  pada masyarakat Mandailing dalam bentuk musik, instrumen, dan pertunjukkan akan berlangsung sampai masa yang tidak diketahui melihat sejauh mana masyarakat menilai  bahwa ritual ini penting atau tidak pentingnya dilakukan. Hal-hal yang mengalami keberlanjutan sampai sakarang adalah alat musik yang dipakai dan bentuk ritem pada gordang jangat dan patolu.
Keyboard Tunggal: Media Evolusi dalam Musik Etnis Pakpak di Sumatera Utara Merdy Roy Sunarya Togatorop; Mukhlis Hasbullah; Tri Danu Satria
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.36038

Abstract

Hauser menyatakan Masyarakat menciptakan seni, seni menciptakan masyarakat. Kedua hal tersebut seperti dua bagian logam yang tidak dapat dipisahkan. Objek peristiwa yang dikaji berada pada masyarakat etnis Pakpak, bermukim secara tersebar di beberapa wilayah dalam Provinsi Sumatera Utara. Kesenian musik dalam masyarakat etnis Pakpak, ada yang tercipta atau dibuat untuk dinikmati secara individu dan komunal. Hingga saat ini, mengalami perkembangan yang dapat disebut sebagai evolusi dalam rangka beradaptasi pada situasi dan kondisi lingkungan. Perubahan tersebut semakin terasa sejak awal tahun 1990-an, pada masa mulai dikenalnya instrumen keyboard electric di Sumatera Utara. Metode penelitian kualitatif pada tulisan mencakup pendekatan naturalistik interpretatif terhadap dunia yang ditempatkan pada setting naturalnya. 2 faktor besar internal dan eksternal ditemukan melalui kajian fenomena perubahan-evolusi pada musik Pakpak. Hasil penelitian ini yaitu keyboard tunggal memberikan tawaran-tawaran kemudahan, harga terjangkau dan status kepopuleran grup musik keyboard membuat penggunaan media keyboard mendapat tempat di masyarakat etnis Pakpak. Faktanya keyboard sajian dan instrumen adalah salah satu alternatif dalam menyajikan “rasa bunyi” musik Pakpak, sekaligus menjadi salah satu alat adaptasi musik Pakpak dalam perjalanan di tengah kondisi sosial masyarakat Pakpak yang dinamis.
Nilai-Nilai Kearifan Lokal: Pertunjukan Tari Dalam Upacara Adat Bakti Purnamasari di Sukabumi Rivaldi Indra Hapidzin; Tati Narawati; Trianti Nugraheni
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 6, No 1 (2022): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, JUNI 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gondang.v6i1.34996

Abstract

Upacara adat bakti purnamasari dalam konteks kehidupan masyarakat Sunda tidak lepas dari ungkapan rasa syukur, begitu pula pertunjukan tari yang masih menjadi bagian ungkapan kebahagiaan. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis hasil penelitian mengenai bentuk pertunjukan tari serta nilai-nilai kerifan lokal yang terdapat pada pertunjukan tari dalam upacara adat bakti purnamasari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis dengan paradigma kualitatif, partisipan penelitian yaitu tokoh budaya di Kota Sukabumi dengan  teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk pertunjukan tari dalam upacara adat ini termasuk kedalam fungsi hiburan dan termasuk kedalam rumpun tari tayub. Nilai kearifan lokal yang terdapat didalamnya terbagi kedalam dua bentuk yaitu nilai kearifan lokal yang mengangkat falsafah manusia Sunda dalam bermasyarakat yaitu silih asih, asah dan asuh serta nilai kearifan lokal yang terdapat dari musik pengiringnya yang terdapat nilai keharmonisan, nilai keselarasan, nilai ketenangan, nilai kedamaian dan nilai belajar.

Page 11 of 29 | Total Record : 287