cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya)
ISSN : 25488317     EISSN : 25488325     DOI : -
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) merupakan media untuk mempublikasikan hasil Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya (SNFA) yang diselenggarakan oleh Program Studi S2 Ilmu Fisika, Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret.
Arjuna Subject : -
Articles 161 Documents
Modifikasi Metode Waldvogel Berdasarkan Identifikasi Karakteristik Hujan Es Yang Dikelompokkan Berdasarkan Jarak Cakupan Radar Cuaca Pada Radar Cuaca Jakarta Tahun 2010-2019 Marselinus Muaya; Amalia Khoirunnisa; Rizky Umul Nisa Fadillah; Eko Wardoyo; Fitria Puspita Sari
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1424.656 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35914

Abstract

Abstract: Hail detection using information from satellite and weather radar is the right choice due to spatial and temporal variability of the phenomenon of high hail. Some algorithms that use single polarization radar data have been developed for hail detection. One method that has been applied in Reflectivity-based Hail Warning or ZHAIL radar product is the Waldvogel method. This research aims to find new threshold criteria for the application of the Waldvogel method in the Jakarta weather radar observation area which is grouped into three regions based on the distance of weather radar observation. In this research, hail events from 2010 to 2019 have been analysed. Analysis of weather and weather radar data was carried out to determine the climatological characteristics of reflectivity values, reflectivit heights, and freezing levels as parameters to be used to determine the criteria for modification in the Waldvogel method. The reflectifity and reflectivity values are obtained from the processing of radar data, while the freezing level is generated from the processing of the Himawari satellite image in the infrared channel. Waldvogel's algorithm with the three modifications that have been produced, then tested using Critical Success Index, Possibility of Detection, and False Alram Ratio, calculations on the percentage value of Probability Of Hail. The results of the research is the reflectivity values, reflectivity altitude and the most accurate freezing level applied to each region that was differentiated according to the weather radar distance radius observation. Better accuracy of the application of Waldvogel method is expected to reduce therougheffects ofthehail phenomenon.Abstrak: Metode Waldvogel merupakan metode deteksi hujan es yang mengubah reflectivity dari pengamatan radar menjadi produk Reflectivity-based Hail Warning atau ZHAIL. Penggunaan metode Waldvogel masih perlu disesuaikan dengan kondisi wilayah tropis termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kriteria ambang batas baru untuk penerapan metode Waldvogel di daerah pengamatan radar cuaca Jakarta sehingga diperoleh akurasi metode Waldvogel yang lebih baik. Kriteria ambang dikelompokkan menjadi tiga wilayah berdasarkan jarak cakupan radar cuaca (wilayah I : <30 km, wilayah II : 30-100 km dan wilayah III : 100-150 km). Analisis data radar cuaca dilakukan untuk menentukan karakteristik klimatologis dari nilai reflectivity maksimum, ketinggian reflectivity maksimum, dan ketinggian freezing level sebagai parameter yang akan digunakan untuk menentukan kriteria modifikasi dalam metode Waldvogel. Verfikasi parameter diujikan dengan nilai Probability of Hail (POH), False Alarm Ratio (FAR), Possibility of Detection (POD), dan Critical Success Index (CSI). Hasil verifikasi menunjukan metode Waldvogel modiifikasi menghasilkan performa yang lebih baik dibandingkan metode Waldvogel awal untuk wilayah I dan II dengan kriteria metode Waldvogel modifikasi yang paling baik yaitu Waldvogel 3. Sedangkan untuk wilayah III, nilai kriteria yang lebih baik adalah Waldvogel tanpa modifikasi. Akurasi yang lebih baik dari penerapan metode Waldvogel diharapkan dapat mengurangi dampak buruk yang ditimbulkan dari fenomena hujan es
Remediasi Miskonsepsi Pada Materi Gelombang Bunyi Dengan Pendekatan Konstruktivisme Metode 5E Di SMA N 1 Turi Ari Shinta Widiastuti; Joko Purwanto
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.264 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35909

Abstract

Abstract: Knowledge construction from the beginning before students get formal learning (preconceptions or students' initial concepts) often does not match the knowledge received by experts, and becomes a misconception. Misconceptions on students need to be diagnosed and given a solution to improve learning, so that misunderstanding of the material can be corrected. This study aims to determine the effectiveness of the constructivism approach with the 5E method to remedy misconceptions on sound wave material. This research is a qualitative descriptive study with a sample of students of class XI MIPA 2 in 1 Turi Senior High School. This study uses a two tier test instrument. In addition to using a two tier test, interviews were conducted on several students to confirm the answers to the two tier test. Based on the results data, it was found that learning using the constructivism approach with the 5E method was effective in minimizing the average of students' misconceptions of 26%.
Meta Analisis Pengaruh Model Pembelajaran POE Terhadap Pemahaman Konsep Dewanta Arya Nugraha; Arifian Dimas; C Cari; A Suparmi; Widha Sunarno
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1071.338 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.37768

Abstract

Abstract: This study aims to analyze the POE learning model for understanding physics concepts. The method used in this research is a meta-analysis. Meta-analysis is research that examines the results of similar studies. Data obtained from national and international journal documents taken by purposive sampling based on conformity with the research theme. Data analysis using quantitative data analysis with presentations and qualitative data analysis in the form of descriptions of research results found. Based on data analysis, it found that the POE learning model can improve students' understanding of concepts. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model pembelajaran POE terhadap pemahaman konsep fisika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah meta analisis. Meta analisis merupakan penelitian yang mengkaji hasil penelitian yang sejenis. Data diperoleh dari dokumen-dokumen jurnal nasional maupun internasional yang diambil secara purposive sampling berdasarkan kesesuaian dengan tema penelitian. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dengan presentasen dan analisis data kualitatif berupa deskripsi-deskripsi hasil penelitian yang ditemui. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa model pembelajaran POE dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
Survei Penempatan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Di Tanah Laut Berdasarkan Citra Radar Banjarmasin Hanif Kurniadi; Arifah Dwi Yuliani; Ismah Atikah Khairunnisa; Syadza Siskayani Putri; Eko Wardoyo; Imma Redha Nugraheni
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1579.24 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35920

Abstract

Abstract: Indonesia's electricity consumption has increased every year. One way to overcome this problem is by utilizing renewable energy sources such as wind. Utilization of this energy uses wind turbines installed at locations that have met the requirements. Therefore, information on wind conditions in several layers is required by using radar products such as CAPPI, PPI, and HWIND which are processed using Rainbow 5 software and then interpreted in a daily wind speed graph. Data obtained from radar imagery of Syamsudin Noor Meteorological Station-Banjarmasin. And to determine the boundary conditions of the wind layer is determined according to the length of the turbine blades to calculate the minimum wind speed needed to drive the turbine blades. The results of this study show that wind conditions in layers of 100 to 600 meters tend to be the same, making it difficult to determine the maximum height of the wind layer and from 7 days of the observation sample, it is found that some average wind speeds per day are 4.076923 m / s, 4.777778 m / s, 4.393939 m / s, 0.75 m / s, 0.72973 m / s, 3.678571 m / s, and 1.4375 m / s, which are known to have not met the minimum wind speed requirements for wind farm (PLTB) to produce optimal energy.Abstrak: Konsumsi listrik Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Salah satu untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan seperti angin. Pemanfaatan energi ini menggunakan turbin angin yang dipasang pada lokasi yang telah memenuhi syarat. Karena itu, diperlukan informasi kondisi angin dibeberapa lapisan dengan menggunakan produk radar seperti CAPPI, PPI, dan HWIND yang diolah menggunakan perangkat lunak Rainbow 5 lalu diintrepretasikan dalam grafik kecepatan angin harian. Data diperoleh dari citra radar Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor-Banjarmasin. Dan untuk menentukan kondisi batas lapisan angin ditentukan sesuai panjang dari baling-baling turbin untuk memperhitungkan kecepatan angin minimal yang diperlukan untuk menggerakkan baling-baling turbin. Hasil penelitian ini memperlihatkan kondisi angin di lapisan 100 hingga 600 meter cenderung sama, sehingga sulit untuk menentukan ketinggian lapisan angin maksimum dan dari 7 hari sebagai sampel pengamatan didapatkan beberapa kecepatan angin rata-rata perhari antara lain 4.076923 m/s,  4.777778 m/s,  4.393939 m/s, 0,75 m/s, 0.72973 m/s, 3.678571 m/s, dan 1.4375 m/s yang diketahui belum memenuhi persyaratan kecepatan angin minimum yang diperlukan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) untuk menghasilkan energi yang optimal.
Pengembangan Inovasi Pembelajaran Digital Menggunakan Model Blended POE2WE di Era Revolusi Industri 4.0 Nana Nana; Endang Surahman
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1075.064 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35915

Abstract

Abstract: Developing digital learning innovation with the Blended POE2WE model aims (1) to access knowledge without time and space limitation, (2) to establish internet-based communication, (3) to make learning easier and more enjoyable, and (4) to create more interactive and innovative learning process. The method was literacy (library study). Electronic Data Processing was used to manipulate data into more useful information. Data is a raw object, not processed yet and going to be processed. Meanwhile, information is processed data and becomes other useful data. Digital learning is the product of industrial revolution 4.0. It deals with a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources. Besides, the Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Write and Evaluation (POE2WE) learning model was developed from the POEW learning model and the Physics learning model with a constructivist approach. As a consequence, Blended Learning is used to synthesize face-to-face learning and online-based learning into an integrated mix so that can create a high, efficient, and attractive impact. Blended learning practically means that learning (classroom-based learning) is also facilitated with other electronic formats (e-learning) to create an optimal learning program. This is due to that the use of e-learning is very superior compared to Conventional Learning (face-to-face).Abstrak: Pengembangan inovasi pembelajaran digital dengan model Blended POE2WE bertujuan untuk (1) mengakses pengetahuan setiap saat tak terbatas waktu dan tempat (2) menjalin komunikasi berbasis internet (3) menciptakan pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan. (4) menciptakan proses pembelajaran lebih interaktif dan inovati. Metode penelitian yang digunakan adalah literasi (studi pustaka). Pengolaan Data Elektronik digunakan untuk memanipulasi data menjadi suatu informasi yang lebih berguna. Data merupakan objek mentah, yang belum diolah dan akan diolah. Sedangkan, informasi adalah data yang telah diolah dan sifatnya menjadi data lain yang bermanfaat. Pembelajaran digital adalah produk revolusi industry 4.0. Pembelajaran digital merupakan ‘a large collection of computers in networks that are tied together so that many users can share their vast resources’. Selain itu, model pembelajaran Prediction, Observation, Explanation, Elaboration, Write dan Evaluation (POE2WE) dikembangkan dari model pembelajaran POEW dan model pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Konstruktivistik. Oleh karena itu, Blended Learning digunakan untuk mensintesis pembelajaran tatap muka dan pembelajaran berbasis online menjadi satu campuran yang terintegrasi sehingga dapat menciptakan dampak yang tinggi, efisien, dan menarik. Secara praktis, blended learning berarti bahwa pembelajaran (pembelajaran tatap muka dalam kelas) juga dilengkapi dengan format elektronik lainnya (e-learning) untuk membuat suatu program pembelajaran yang optimal. Hal ini disebabkan karena pemanfaatan E-Learning sangat diunggulkan dibanding dengan Pembelajaran Konvensional secara tatap muka.
Peranan Microscope Smartphone sebagai media pembelajaran Fisika berbasis STEM untuk meningkatkan pemahaman konsep Optik Maria Dewati; Yoga Budi Bhakti; Irnin Agustina Dwi Astuti
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.572 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35910

Abstract

Abstract: STEM-based learning can help students to use technology and compile an experiment that can prove a postulate or concept. The purpose of this study was to determine the role of Smartphone Microscopes as STEM-based physics learning media to improve understanding of optical concepts. The method used in this study is a quasi-experimental method with a Post-Test Only Control Group Design research design, which involved 84 Physic Education students as research samples. Determination of the sample using a cluster Random sampling technique. The research instrument used was an observation sheet and an optical concept understanding test sheet. The data analysis technique used is .the Paired Sample T-test. The results showed that 1) smartphone microscope is one of the most effective learning media in STEM learning, and 2) The understanding of student intelligence concepts increases through STEM learning.Abstrak: Pembelajaran berbasis STEM dapat membantu peserta didik untuk menggunakan teknologi dan merangkai sebuah percobaan yang dapat membuktikan sebuah hukum atau konsep sains. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peranan Microscope Smartphone sebagai media pembelajaran Fisika dalam implementasi pembelajaran berbasis STEM untuk meningkatkan pemahaman konsep optik.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi-eksperimen dengan desain penelitian The Pretest Posttest Only Control Group Design, yang melibatkan 84 mahasiswa Pendidikan Fisika sebagai sampel penelitian. Penentuan sampel menggunakan teknik cluster rundom sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi dan lembar tes pemahaman konsep optik. Teknik analisis data yang digunakan Paired Sample T-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) microscope smartphone merupakan salah satu media pembelajaran yang cukup efektif dalam pembelajaran STEM, dan 2) Pemahaman konsep optik mahasiswa meningkatkan melalui pembelajaran STEM
Kemampuan Representasi Siswa SMP pada Materi Pesawat Sederhana Ayu Nurindah Sari; Oka Elvina; Arifian Dimas
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (869.965 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.37987

Abstract

Abstract: This study aims to determine the ability of student representation on Simple Airplane material. The research method used is descriptive qualitative. The population in this study was grade VIII students of MTS Al-Hidayah Kendal Ngawi in the academic year 2019/2020. Sampling uses purposive random sampling. The sample used was class VIII A, with a total of 26 students. The test instruments used in this study were tests and interviews. The test is in the form of multiple-choice reasoning which amounts to 10 simple aircraft material questions. Interviews conducted after researchers got test results from students. The representations examined in this study were image representations and verbal representations. The results showed that the ability of students' representation was still low. The evidenced by the results of student tests where most of the achievements are still below 50%. Lack of student ability in terms of multi-representation because students not accustomed to using representation in understanding concepts.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi siswa pada materi Pesawat Sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini siswa kelas VIII MTS Al-hidayah Kendal Ngawi tahun akademik 2019/2020. Pengambilan Sample menggunakan purposive random sampling. Sample yang digunakan adalah kelas VIII A dengan jumlah 26 siswa. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan wawancara. Tes berupa pilihan ganda beralasan yang berjumlah 10 soal materi pesawat sederhana. Wawancara dilakukan setelah peneliti mendapatkan hasil tes dari siswa. Representasi yang dikaji dalam penelitian ini adalah representasi gambar dan representasi verbal. Hasil penelitian menujukkan bahwa kemampuan multirepresentasi siswa masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes siswa yang sebagian besar ketercapaian masih dibawah 50%. Kurangnya kemampuan siswa dalam hal multirepresentasi dikarenakan siswa belum terbiasa menggunakan representasi dalam memahami konsep.
ANALISIS KONDISI METEOROLOGI TERKAIT KEJADIAN KEBAKARAN HUTAN DI LERENG GUNUNG MERBABU Anendha Destantyo Nugroho; Muhammad Zakky Faza; Paulus Agus Winarso
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2018
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1357.192 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28504

Abstract

Abstract:. There was a fire in the land and forest of the Gunung Merbabu National Park in Semarang Regency, Central Java. The fire burned the land on Sunday, October 14 2018 afternoon, the area of land in the forest area of Mount Merbabu which was burned reached 100 hectares. The number is predicted to increase because the flames have not been extinguished. Fires in the Mount Merbabu National Park not only damage the forest ecosystem. The fire also decided the pipeline of clean water flowing to a number of hamlets in Batur Village. Land and forest fires are supported by meteorological drought, so studies need to be done to find out the magnitude of meteorological factors that support forest fires and the extent of burning areas. This research was conducted by analyzing the results of meteorological observations obtained from AWS (Automatic Weather Station) installed not far from the slopes of Mount Merbabu, including AWS Pakem Yogyakarta, AWS Borobudur Magelang, AWS Undip Semarang. In addition to the analysis of surface observation data, this study also analyzes the atmospheric conditions of surface wind maps, Rainy Days, and observations of satellite images during the occurrence of land and forest fires in Mount Merbabu National Park.Abstrak: Terjadi kebakaran lahan dan hutan Taman Nasional Gunung Merbabu di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Api membakar lahan pada Minggu 14 Oktober 2018 sore, luas lahan di kawasan hutan Gunung Merbabu yang terbakar mencapai 100 hektar. Jumlah itu diprediksi bertambah karena kobaran api belum berhasil dipadamkan. Kebakaran di Taman Nasional Gunung Merbabu tidak hanya merusak ekosistem hutan. Kebakaran juga memutuskan jaringan pipa air bersih yang mengalir ke sejumlah dusun di Desa Batur. Kebakaran lahan dan hutan tersebut didukung oleh faktor kekeringan meteorologi, sehingga perlu dilakukan kajian untuk mengetahui besarnya faktor meteorologi yang mendukung terjadinya kebakaran hutan serta meluasnya area yang terbakar. Penelitian ini dilakukan dengan analisis hasil pengamatan meteorologi yang didapatkan dari AWS (Automatic Weather Station) yang terpasang tidak jauh dari lereng Gunung Merbabu, antara lain AWS Pakem Yogyakarta, AWS Borobudur Magelang, AWS Undip Semarang. Selain analisis dari data hasil pengamatan permukaan, penelitian ini juga melakukan analisis kondisi atmosfer peta angin permukaan, Hari Tanpa Hujan, serta pantauan citra satelit saat terjadinya kebakaran lahan dan hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu.
Pengujian Alat Pemanen Energi Akustik Berbasis Loudspeaker Dengan Sumber Kebisingan Acak Dari Mesin Kendaraan Bermotor Untung Adi Santosa; Ikhsan Setiawan; B.S. Utomo
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1244.66 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35921

Abstract

Abstract: This paper reports the test results of a loudspeaker-based acoustic energy harvester with acoustic random noise sources from a motorcycle. The harvester consists of a quarter wavelength resonator and a subwoofer type loudspeaker with a nominal diameter of 6 inches. The motorcycle used in this experiment is 135 cc Bajaj Pulsar motorsport with modified exhaust from the GBS-Motosport Jakarta. The motor engine is operated at 3000 rpm, resulting in noise with a fluctuating Sound Pressure Level (SPL) in the range of (90-93) dB. Six variations of resonator lengths are used, those are 21 cm, 31 cm, 58 cm, 85 cm, 112 cm, and 139 cm. In this test, data of dominant frequency, SPL, and output rms voltage were taken for 15 minutes. The rms voltage is measured at 100 Ω load resistor. The results show that the 112 cm resonator produces the highest average rms electrical power, that is (0.21 ± 0.01) mW, which is obtained at frequency that fluctuates within (95-120) Hz. In addition, with random sound sources, SPL and its dominant frequency fluctuate greatly, so it will greatly affect the generated electric power. Further research is needed to enhance the output electrical power and anticipate the impact of frequency fluctuation which exists in random noise sources.Abstrak: Paper ini memaparkan hasil pengujian alat pemanen energi akustik berbasis loudspeaker dengan sumber kebisingan acak dari mesin kendaraan bermotor. Alat pemanen energi akustik ini terdiri dari resonator seperempat panjang gelombang dan loudspeaker jenis subwoofer dengan diameter nominal 6 inci. Sumber kebisingan yang digunakan adalah motor Bajaj Pulsar 135 cc dengan knalpot modifikasi dari GBS-Motosport Jakarta. Mesin motor dioperasikan pada laju putaran tetap 3000 rpm, sehingga menghasilkan kebisingan dengan SPL (sound pressure level) yang berfluktuasi dalam interval (90-93) dB. Digunakan enam variasi panjang resonator, yaitu 21 cm, 31 cm, 58 cm, 85 cm, 112 cm, dan 139 cm. Dalam pengujian ini, data frekuensi dominan kebisingan, SPL kebisingan, dan tegangan keluaran alat pemanen energi akustik diambil selama 15 menit. Tegangan rms keluaran diukur pada resistor beban 100 Ω. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa resonator dengan panjang 112 cm menghasilkan daya listrik rms rata-rata tertinggi yaitu sebesar (0,21 ± 0,01) mW, diperoleh pada frekuensi yang berfluktuasi antara 95 Hz sampai 120 Hz. Selain itu, hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa dengan sumber bunyi acak, SPL kebisingan dan frekuensi dominannya sangat berfluktuasi, sehingga akan sangat berpengaruh terhadap daya listrik yang dihasilkan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan daya listrik keluaran dan mengantisipasi dampak fluktuasi frekuensi sumber kebisingan acak.
Pengembangan Web Alofisika Sebagai Sumber Belajar Mandiri Untuk SMA/MA Kelas X Pada Pokok Bahasan Momentum dan Impuls Riza Hayyuningtias; Joko Purwanto
Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019: Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya) 2019
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1039.541 KB) | DOI: 10.20961/prosidingsnfa.v4i0.35916

Abstract

Abstract: This research aims to design a quality of alophysics web as a source of independent learning for Senior High School Class X based on expert judgment and student responses. The research belongs to Research and Development (R&D). This development is done using Plomp research model which includes 5 steps, namely (1) Prelimenary Investigation (2) Design (3) Realization/Construction (4) Evaluation and Revision (5) Implementation. These research instruments are validation sheet, Alophysics web quality assessment sheet, student response sheet. The quality of Alophysics web used 4 Likert scale and student response used Guttman scale, both are in checklist forms. The final result of this study is the web of Alophysics as a source of independent learning for Senior High School Class X on the subject of momentum and impulses. The quality of the web of Alophysics based on expert material assessment obtained a mean score of 3.2 with good category (B), media expert judgment obtained an average score of 2.9 with good category (B), and the physics teacher assessment obtained a mean score of 3.83 with the very good category (SB). At the implementation stage produces the responses of students agree (S) with a mean score of 1.00 in limited trials and 0.95 in broad trials.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendesain web alofisika yang berkualitas sebagai sumber belajar mandiri untuk SMA/MA Kelas X berdasarkan penilaian ahli dan respon peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Pengembangan dilakukan dengan menggunakan model penelitian Plomp yang meliputi 5 langkah yaitu (1) Prelimenary Investigation (2) Design (3) Realization/Construction (4) Evaluation and Revision (5) Implementation. Instrumen penelitian berupa lembar validasi, lembar penilaian kualitas web alofisika, dan lembar respon peserta didik. Penilaian kualitas web alofisika menggunakan skala Likert dengan skala 4 dan respon peserta didik menggunakan Guttman yang dibuat dalam bentuk checklist. Hasil akhir penelitian ini adalah web alofisika sebagai sumber belajar mandiri untuk SMA/MA Kelas X pada pokok bahasan momentum dan impuls. Kualitas web alofisika berdasarkan penilaian ahli materi diperoleh rerata skor 3,2 dengan kategori baik (B), penilaian ahli media diperoleh rerata skor 2,9 dengan kategori baik (B), dan penilaian guru fisika diperoleh rerata skor 3,83 dengan kategori sangat baik (SB). Pada tahap implementasi menghasilkan respon peserta didik setuju (S) dengan rerata skor 1,00 pada uji coba terbatas dan 0,95 pada uji coba luas.

Page 10 of 17 | Total Record : 161