cover
Contact Name
Siti Dahlia
Contact Email
sitidahlia@uhamka.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jgel@uhamka.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan
ISSN : 25798499     EISSN : 25798510     DOI : -
Jurnal Geografi Edukasi dan Lingkungan (JGEL) ISSN 2579-8499 (print), ISSN 2579-8510 (online) is an national journal in Indonesia published by the Departement of Geography Education, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA, concerns with physical geography, human geography, geography techniques, and geography education which releases twice in year (July and January).
Arjuna Subject : -
Articles 215 Documents
Sebaran Salinitas Air Tanah Bebas di Desa Pulogading Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah Zulai Fatul Baroroh; Tricahyono Nur Harsono; Moch Balya Ali Sya'ban; Siti Dahlia
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 3 No. 2 (2019): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v3i2.3579

Abstract

Permasalahan penurunan kualitas air tanah akibat intrusi secara alami terjadi pada daerah pesisir, termasuk pada wilayah penelitian yaitu Desa Pulogading Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat salinitas air tanah bebas berdasarkan klasifikasi Zona Konservasi Air Tanah Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral, dan bagaimana sebarannya di desa penelitian. Penelitian ini menggunakan metode survey-deskriptif. Pengambilan data primer dilakukan pada bulan Juli 2018 pada musim kemarau, dengan jumlah 18 titik sampel. Penentuan titik sampel menggunakan sistem grid dengan interval 750m. Data yang di peroleh berupa angka kadar salinitas berdasarkan % NaCl dengan alat ukur saltmeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar salinitas air tanah bebas di Desa Pulogading Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Jawa Tengah bervariatif. Sebagian besar (72,2%) air tanah wilayah penelitian termasuk dalam kategori rawan, 16,7% wilayah penelitian dengan kategori aman, dan 11,1% merupakan kategori kritis. Selain itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar salinitas air tanah bebas dipengaruhi oleh cara pengambilan dan jenis penggunaan serta tutupan lahannnya.
Prediksi Laju Erosi Menggunakan Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) Di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor Rendika Dwi Hariyanto; Tricahyono Nur Harsono; Fadiarman Fadiarman
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 3 No. 2 (2019): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v3i2.3580

Abstract

Penelitian dilakukan di Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor yang memiliki morfologi beragam, mulai dari daerah dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian mencapai 800 mdpl. Wilyah penelitian memiliki kelerengan dari miring sampai curam yang sangat berpotensi untuk terjadinya erosi, dan ditambah dengan adanya perubahan penggunaan lahan yang intensif dari area hijau ke pertanian. Untuk itu, tujuan penelitian untuk memprediksikan besarnya laju erosi di wilayah penelitian menggunakan Metode USLE. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan di wilayah penelitian dengan sampel adalah lahan yang diambil berdasarkan data kemiringan lereng, penggunaan lahan, dan jenis tanah. Penetapan lokasi sampling menggunakan area sampling, sedangkan analisa hasil data menggunakan metode USLE (Universal Loss Soil Equation) yaitu memberi skor pada setiap parameter lahan, sehingga diperoleh klasifikasi bahaya erosi berdasarkan perhitungan menggunakan metode USLE. Hasil penelitian diketahui bahwa lahan di wilayah penelitian mempunyai klasifikasi bahaya erosi sangat ringan pada satuan lahan PLL meliputi wilayah Dusun Wangun bagian Utara, satuan lahan SLL meliputi wilayah Dusun Wangun bagian Timur, dan satuan lahan HLM di wilayah Dusun Wangun bagian Barat. Satuan lahan yang memiliki bahaya erosi ringan yaitu satuan lahan PkLL diwilayah Dusun Wangun bagian Selatan dan Dusun Tegalluhur bagian Utara, dan satuan lahan yang memiliki bahaya erosi sedang yaitu satuan lahan HLAm.
Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Pasca Kejadian Tsunami Tahun 2018 Sebagai Rekomendasi Tata Ruang Di Pesisir Pantai Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten Siti Dahlia; Agung Adiputra; Alwin; M. Aji Najiyullah; Kamzia; Fakhri Kurnia Rahmadiansyah
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i1.3640

Abstract

Keberadaan jalur subduksi di dasar Samudra Hindia membentang di sepanjang laut selatan jawa yang merupakan rangkaian ring of fire, mengakibatkan tingginya intensitas proses geologi berupa gempa dasar laut dan aktivitas vulkanik yang mengakibatkan Indonesia rawan terhadap bencana gempa dan tsunami. Hal ini termasuk pada area pesisir Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten yang merupakan terletak di area Selat Sunda, dan risiko terhadap bencana tsunami akibat aktivitas erupsi Anak Gunung Krakatau. Pada Desember Tahun 2018 terjadi silent tsunami akibat runtuhan material erupsi Anak Krakatau, yang berdampak pada kerusakan di pesisir Kecamatan Panimbang. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan lahan sebelum dan pasca kejadian tsunami tahun 2018, dan analisis tata ruang wilayah Pesisir Panimbang berbasis bencana tsunami. Metode untuk memetakan perubahan penggunaan lahan yaitu identifikasi penggunaan lahan wilayah penelitian sebelum dan sesudah terjadi tsunami Desember Tahun 2018 berbasis data Citra Googel Earth, dengan metode interpretasi citra. Selain itu, penggunaan lahan pasca tsunami diidentifikasi dengan metode survei lapangan menggunakan alat drone, dan GPS. Untuk memvalidasi informasi dilakukan wawancara mendalam dengan Masyarkat setempat. Metode analisis data penggunaan lahan menggunakan software Arc Gis 10.6, dan pemetaan penggunaan lahan mengacu SNI Penggunaan Lahan di level Kecamatan. Metode untuk analisis tata ruang dengan cara melakukan review Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Pandegelang, secara struktur dan pola ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perubahan penggunaan lahan wilayah penelitian, khususnya diarea pesisir Panimbang. Perubahan yang terjadi teridentifikasi adanya kawasan pemukiman yang hilang, kawasan wisata dan resort yang rusak, dan memunculkan adanya kawasan Hunian Sementara. Desa yang mengalami signifikan perubahan yaitu Desa Tanjungjaya. Berdasarkan peninjauan Perda Kabupaten Pandeglang No. 3 Tahun 2011 wilayah penelitian merupakan kawasan konservasi mangrove, bencana banjir, pertanian dan perikanan, wisata, dan kawasan strategis pertumbuhan ekonomi, dan kawasan startegis kabupaten. Berdasarkan hal tersebut, tidak teridentifikasi wilayah penelitian sebagai kawasan bencana geologis atau rawan tsunami, untuk itu tidak tergambarkan rencana tata ruang wilayah penelitian berbasis tsunami.
Evaluasi Pengukuran Curah Hujan Antara Hasil Pengukuran Permukaan (AWS, HELLMAN, OBS) dan Hasil Estimasi (Citra Satelit =GSMaP) Di Stasiun Klimatologi Mlati Tahun 2018 Agusta Kurniawan
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i1.3797

Abstract

Telah dilakukan perbandingan empat pengukuran curah hujan di Stasiun Klimatologi Mlati, Yogyakarta pada tahun 2018. Empat pengukuran curah hujan antara lain tiga hasil pengukuran permukaan (Automatic Weather Station, Penakar Hujan Hellman dan Penakar Hujan OBS=Ombrometer) dan hasil estimasi dari citra satelit (GsMap). Data mentah diolah menjadi aggregat waktu (rata-rata perjam, rata-rata harian dan bulanan). Evaluasi pengukuran berdasarkan ketersediaaan data yang ada setiap bulan dan nilai korelasi antar masing-masing peralatan pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengukuran nilai curah hujan antara hasil pengukuran penakar hujan di permukaan bumi (OBS, Hellman dan AWS) dengan hasil estimasi (GSMaP) di Stasiun Klimatologi Mlati pada 2018. Nilai Korelasi Pearson data curah hujan per jam antara Hellman, AWS dan GSMaP menunjukkan nilai korelasi kecil disebabkan karena banyak data hilang dan ketidaksesuaian waktu, sedangkan korelasi Pearson data curah hujan per hari antara OBS, Hellman, AWS dan GSMap, nilai tertinggi adalah antara data OBS dengan Hellman, sebesar 0,62, sedangkan nilai pengukuran curah hujan akumulasi tahunan pada tahun 2018 paling besar adalah penakar hujan OBS, sebesar 2488,3 mm/tahun.
Paleogeografi: Perkembangan Keanekaragaman Hayati Dalam Ruang Dan Waktu (Biodiversity In Time And Space) Revi Mainaki; Anita Eka Putri
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i1.3927

Abstract

Kajian tentang permukaan bumi tidak lepas dari aspek biosfer yang membahas keanekaragaman hayati. Dalam memahami perlu mengetahui sejarah perkembangan kenaekaragaman hayati di permukaan bumi. Paleogeografi merupakan cabang kajian aspek biosfer berbicara mengenai aspek tersebut. Melalui kajian pustaka artikel ini berusaha menguraikan dan mendeskripsikan perkembangan keanekaragaman hayati di dunia berdasarkan kala geologi. Hasil penelitian menunjukan perkembangan flora di dunia diawali dengan munculnya algae, fungi dan schizophyta sebagai spesies pertama dan stabil di setiap masa, spesies lain muncul di Era Paleozoikum tepatnya masa silur yakni nemathopytale dan psilopsida, pada masa devon muncul spesies lain dengan jumlah terbatas dan Masa Karbon flora mulai berkembang menjadi heterogen sampai kepunahan masal di Masa Perm, tetapi kembali berkembang di Era Mesozoikum. Sedangkan fauna diawali dengan munculnya cacing dan protozoa yang berkembang dari masa tersier hingga kambrium jenis porifera, coelenterata, bryozoa, brachiopoda, echinodermata, mollusca, cacing, anthropoda dan chordata. Pada Masa Kambrium muncul hewan bertulang belakang, diawali dengan jenis ikan diikuti oleh placedorm di Masa Silur dan punah pada Masa Trias terus berfluktuatif juga dengan kemunculan jenis amfibi. Pada Masa Permian muncul jenis reptile disusul mamalia di Masa Trias dan burung di Masa Jura sebagai hasil evolusi reptile, jenis primata dan manusia mulai muncul di Era Keneozoikum, pada Masa Tersier, Zaman Paleosen yang ditemukan muncul di Benua Eropa, Amerika Utara dan Asia. Teori evolusi masih menjadi salah satu acuan perkembangan keanekaragaman hayati dari masa ke masa yang didasarkan oleh perubahan DNA dan RNA pada makhluk hidup.
Analisis Kerapatan Vegetasi di Kecamatan Pangandaran melalui Citra Landsat 8 Dwi Yanti; Indri Megantara; Muhamad Akbar; Sabila Meiwanda; Syauqi Izzul; M. Dede Sugandi; Riki Ridwana
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i1.4229

Abstract

ABSTRAKPenginderaan jauh merupakan alat dan teknik untuk mengambil data spasial tanpa menyentuh secara langsung objek yang dituju. Salah satu kegunaan penginderaan jauh adalah mengetahui tingkat kerapatan vegetasi menggunakan metode unsupervised classification K- Means dan perhitungan NDVI. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pangandaran dan menghasilkan peta kerapatan vegetasi. Hasil klasifikasi kerapatan vegetasi di Kecamatan Pangandaran menghasilkan sebanyak 5 klasifikasi yaitu badan air, vegetasi jarang, cukup rapat, rapat, sangat rapat. Peta kerapatan vegetasi tersebut telah dilakukan uji akurasi dan validasi lapangan dengan akurasi sebesar 25% tingkat akurasi dari hasil interpretasi yang diperoleh menunjukan bahwa peta yang dihasilkan belum memenuhi standar USGS untuk dapat digunakan yaitu sebesar 85%.Kata Kunci: Pengindraan Jauh, NDVI, K-Means- Kerapatan Vegetasi, PangandaranABSTRACTRemote sensing is a tool and technique for retrieving spatial data without touching the intended object. One of the uses of remote sensing is to knowing the level of vegetation density using the unsupervised classification K-Means method and NDVI calculations.This research was conducted in Pandandaran sub-district and produced a map of vegetation density. The results of the classification of vegetation density in the Pangandaran sub-district resulted in as many as 5 classifications namely water bodies, sparse vegetation, fairly dense, dense, very dense. Vegetation density map has been carried out field accuracy and validation tests with an accuracy of 25% The accuracy of the interpretation results obtained shows that the map produced does not meet USGS standards to be used that is equal to 85%
Prediksi Kebutuhan Air Bersih Desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura Provinsi Jawa Timur Pada Tahun 2029: Indonesia Rahmad Nur Setiawan; Tricahyono NH; Siti Dahlia
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i1.4261

Abstract

Masalah penyediaan air bersih saat ini menjadi perhatian khusus negara-negara maju maupun negara berkembang. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, tidak lepas dari permasalahan penyediaan air bersih bagi masyarakatnya. Salah satu masalah pokok yang dihadapi adalah kurang tersedianya sumber air bersih, belum meratanya pelayanan penyediaan air bersih terutama di pedesaan dan sumber air bersih yang ada belum dimanfaatkan secara maksimal, Tujuan Penelitian Untuk mengetahui volume rata-rata kebutuhan Air bersih perorang perhari Penduduk di Desa Pinggirpapas Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep Madura dan Untuk memprediksi volume kebutuhan Air bersih seluruh Penduduk di Desa PinggirPapas pada tahun 2029, metode yang digunakan Proposional Random Sampling, Proposional Random Sampling adalah Penentuan jumlah anggota sampel berdasarkan proporsi jumlah anggota sub-populasi yang berbeda-beda menjadi bagian yang menarik dalam penentuan anggota sampel. Sub-populasi yang mempunyai anggota / unit-unit elementer yang lebih banyak mestinya juga diwakili oleh anggota sampel yang lebih banyak dibandingkan dengan sub-populasi yang mempunyai anggota lebih sedikit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata volume kebutuhan air bersih tiap kepala keluarga (KK) pada musim hujan sebesar 209,86 liter, dan kepala keluarga (KK) pada musim kemarau 172,84 liter perhari. Dan rata-rata volume kebutuhan air bersih setiap orang (perkapita) perhari pada musim hujan sebesar 52,68 liter/orang perhari, Sedangkan pada musim kemarau sebesar 43,99 liter/orang perhari. Sedangkan prediksi volume kebutuhan air bersih seluruh penduduk Desa Pinggirpapas pada tahun 2029 musim hujan sebesar 362.754,48 liter/hari dan pada musim kemarau sebesar 302.915,14 liter/hari. Kesimpulannya prediksi volume kebutuhan air bersih seluruh penduduk Desa Pinggirpapas pada musim hujan sebesar 362.754,48 liter/hari dan pada musim kemarau sebesar 302.915,14 liter/hari.
Respon Mitigasi Bencana Gempa Bumi di SMP M 7 Bayat dan SMP MBS 2 Prambanan Tomi Kurniawan Pratama; Ruli Ratna Sarir; Nurul Zakhra Utami; Ana Zairotul Mufidah; Lintang Setyadi; Puspita Indra Wardani
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 4 No. 1 (2020): Edisi Bulan Januari
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29405/jgel.v4i1.4315

Abstract

Kabupaten Klaten menjadi salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang terdampak gempa tahun 2006. Pada 27 Mei 2006, Kabupaten Klaten dilanda bencana gempa bumi dengan kekuatan 6,3 Skala Richter yang mengakibatkan banyaknya bangunan rusak dan korban jiwa. Sekolah yang merasakan dampak langsung dari gempa 27 Mei 2006 yaitu SMP Muhammadiyah 7 Bayat dan SMP MBS 2 Prambanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Mengetahui tingkat pengetahuan dan respon warga SMP Muhammadiyah 7 Bayat dan SMP MBS 2 Prambanan terhadap bencana gempa bumi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga sekolah SMP Muhammadiyah 7 Bayat dan SMP MBS 2 Prambanan. Sampel diambil secara acak terhadap data siswa dari masing-masing sekolah. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dengan taraf kepercayaan 95% dan diperoleh jumlah sampel sebanyak 202 sampel penelitian. Teknik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan kuisioner, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SMP Muhammadiyah 7 Bayat memiliki tingkat pengetahuan dan respon yang rendah dikarenakan kurangnya sosialisasi dan simulasi tentang kebencanaan, sedangkan SMP MBS 2 Prambanan memiliki tingkat pengetahuan dan respon yang tinggi terhadap bencana hal ini merupakan hasil penerapan kurikululum bencana dan sosialisasi kebencanaan secara berkala. Berdasarkan hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat respon siswa terhadap bencana gempa bumi adalah pengalaman siswa tentang bencana, pengetahuan siswa tentang bencana, tingkat kesiapsiagaan siswa, pemahaman siswa tentang mitigasi bencana, respon siswa terhadap gempa bumi dan respon siswa terhadap bencana. Faktor-faktor tersebut memiliki pengaruh terhadap tingkat respon siswa.
Beban Emisi Kendaraan Bermotor di Pelabuhan Ferry Amolengo Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara Dwiprayogo Wibowo; Muh. Risal B.; Sumarlin Sumarlin; Ilham Ilham; Tia Dwi Irawandani
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 7 No. 2 (2023): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v7i2.8194

Abstract

The high number of vehicles crossing between islands through the ferry port has an impact on vehicle exhaust emissions during the queuing process for entering ships. This study aims to observe and analyze the prediction of motor vehicle emission loads at the Amolengo ferry port, South Konawe Regency, Southeast Sulawesi with analytical prediction studies and simple statistical data on possible vehicle emission estimates resulting from loading and unloading activities. Collecting research data by calculating the volume of vehicles and calculating the emission load with a percentage in terms of the density of the number of vehicles at the Amolengo Ferry Port. Statistical approach by calculating the arithmetic mean and standard deviation over day variables to obtain cumulative vehicle passing data. Based on these results, we calculated the volume of vehicle traffic passing through the Amolengo Ferry Port, South Konawe, as many as 147 vehicles/hour, 1411 vehicles/day, 515088 vehicles/year. Types of motorized vehicles carry out more activities and bus vehicles carry out fewer activities. The estimated annual emission load which is calculated based on the emission factor is known that the largest CO emission load is generated by gasoline-fueled cars of 5.05 tons/year and motorcycles of 4.37 tons/year. Meanwhile, the largest N2O emission load is generated by trucks, which is 0.0013 tons/year. This research provides that the statistical approach to determining the emission load certainly needs to be reviewed from the density of the number of vehicles to obtain an estimate of CO gas emissions.
Prioritas Pengembangan Permukiman Berdasarkan Analisis Kesesuaian Lahan Di Kota Ambon Mohammad Amin Lasaiba
Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL) Vol. 7 No. 2 (2023): Edisi Bulan Juli
Publisher : Pendidikan Geografi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/jgel.v7i2.9078

Abstract

The development of sustainable settlements requires land suitability analysis. This study aims to analyze land use based on satellite imagery, land suitability classes and criteria for settlements, as well as limiting factors and development priorities. The methods used include qualitative descriptive analysis for spatial analysis and quantitative descriptive analysis to explain the ranking based on land units. The study utilizes Landsat 8 data, administrative maps, soil types, and rock data. Tools used include a compass, camera, and GPS. Data collection is obtained through surveys, satellite imagery, and relevant documents. Data processing tools include ArcGIS 9.3, Er Mapper 7.0, and Global Mapper 15.0 software. Data is collected through field measurements and analyzed based on ranking and overlay techniques. The study results show that land use classification, including geometric and radiometric correction and maximum likelihood classification, demonstrates good accuracy. The classes and criteria for suitable settlement land are predominantly categorized as highly unsuitable, covering an area of 23,592.48 hectares, while the highly suitable category covers an area of 6,033.39 hectares. Settlement development priorities are categorized as Priority I covering an area of 3,181.34 hectares; Priority II, covering an area of 2,852.05 hectares; and Priority III, covering an area of 8,237.89 hectares. The study reveals the existence of settlement development in problematic areas, covering an area of 204.19 hectares. This phenomenon can be explained by the geographical conditions of Kota Ambon, which is primarily hilly, making it the preferred choice for residents in fulfilling their housing needs. Therefore, local governments need to strictly enforce regional regulations to preserve land and prevent potential impacts.

Filter by Year

2017 2025