cover
Contact Name
Maruatal Sitompul
Contact Email
m.sitompoel@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
redaksi.oldi@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
OLDI (Oseanologi dan Limnologi di Indonesia)
ISSN : 01259830     EISSN : 2477328X     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia is a scientific journal that publishes original research articles and reviews about all aspects of oceanography and limnology. Manuscripts that can be submitted to Oseanologi dan Limnologi di Indonesia is the result of research in marine and inland waters in Indonesia. Submissions are judged on their originality and intellectual contribution to the fields of oceanography and limnology
Arjuna Subject : -
Articles 94 Documents
Keanekaragaman, Kelimpahan, dan Sebaran Kopepoda (Krustasea) di Perairan Bakau Segara Anakan, Cilacap Mulyadi, Mulyadi; Murniati, Dewi Citra
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Observasi tentang keanekaragaman Kopepoda, kelimpahan, dan sebarannya di tiga lokasi bakau dan estuari di Laguna Segara Anakan, Cilacap, dilakukan pada bulan Mei (musim kemarau) dan November (musim hujan) 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keanekaragaman dan kelimpahan Kopepoda dengan beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi sebarannya pada musim kemarau dan musim hujan. Sampel Kopepoda diambil dari perairan Kutawaru, Dermaga Sleko, dan Ciperet dengan jaring plankton secara vertical dan horizontal, siang dan malam hari, disimpan dan diidentifikasi di MZB LIPI. Ditemukan 36 spesies Kopepoda dari 18 genus dan 20 famili, termasuk 10 catatan baru. Keanekaragaman spesies Kopepoda tertinggi ditemukan pada bulan November, sedangkan terendah pada bulan Mei. Kelimpahan rata-rata pada bulan Mei lebih tinggi dibandingkan bulan November. Keanekaragaman dan kelimpahan di Ciperet, baik pada musin kemarau maupun hujan selalu lebih tinggi dibandingkan dua lokasi yang lain. Acartia erythraea, A. sinjiensis dan Pseudodiaptomus annandalei ditemukan mendominasi perairan terutama pada bulan Mei. Komposisi komunitas Kopepoda yang menempati suatu perairan ditentukan oleh salinitas, sedangkan aktivitas dan perkembangannya ditentukan oleh suhu.
Kandungan Merkuri dalam Ikan Konsumsi di Wilayah Bantul dan Yogyakarta Suratno, Suratno; Cordova, Muhammad Reza; Arinda, Silke
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan merupakan salah satu sumber energi yang penting bagi tubuh dan memiliki banyak fungsi bagi kesehatan, sehingga banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Namun, ikan memiliki kemampuan mengakumulasi logam berat. Salah satu jenis logam berat yang berbahaya dan dapat terakumulasi dalam tubuh ikan adalah merkuri karena memiliki toksisitas tinggi pada konsentrasi rendah. Adanya pencemar dari kegiatan antropogenik yang tidak diolah terlebih dahulu membuat ikan berpotensi mengakumulasi logam berat. Penelitian ini mengkaji konsentrasi merkuri dalam ikan air tawar dan ikan air laut yang dikonsumsi oleh masyarakat Bantul dan Yogyakarta. Sampel ikan dikumpulkan pada 29–30 Agustus 2015 dari Pasar Prawirotaman, Supermarket, Tambak di Sungai Code, dan dibeli dari nelayan yang ada di Pantai Depok. Analisis konsentrasi merkuri dalam ikan dilakukan menggunakan mercury analyzer NIC MA-3000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ikan dengan kebiasaan makan bentivora dan planktivora mengakumulasi merkuri lebih tinggi dibandingkan ikan omninora dan karnivora. Konsentrasi merkuri dalam ikan yang diteliti tidak melebihi standar ambang batas dari WHO, BPOM-RI, dan Standar Uni Eropa yang ditetapkan. Namun, hal ini perlu diwaspadai karena sifat merkuri yang bioakumulatif, terutama bila ikan yang dikonsumsi mengakumulasi merkuri secara terus-menerus dalam waktu yang lama.
Komunitas Makroalga di Perairan Tayando-Tam, Maluku Tenggara Dwimayasanti, Rany; Kurnianto, Dedy
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 1 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makroalga merupakan salah satu sumber daya bernilai ekonomis penting yang sangat potensial untuk dikembangkan untuk pangan maupun obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas makroalga dengan mengkaji keanekaragaman, kepadatan, dominansi serta kondisi lingkungan perairannya. Penelitian dilaksanakan di perairan Tayando-Tam, Maluku Tenggara di lima stasiun pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan melakukan transek sepanjang 200 meter mulai dari pantai ke arah laut lepas, stasiun pengamatan dalam ukuran kuadran 50x50 cm. Komunitas makroalga di perairan Tayando-Tam secara umum masih dalam kondisi yang baik walaupun ada satu stasiun yang memiliki nilai dominasi sedang karena adanya faktor pembatas berupa arus. Makroalga yang didapat di lima stasiun sebanyak 37 spesies, didominasi oleh spesies Acanthophora muscoides, Hypnea spinella, dan Halimeda opuntia. Kondisi perairan masih berada pada kisaran optimal untuk pertumbuhan makroalga.
Kondisi Lingkungan dan Status Trofik Danau Rawa Pening di Jawa Tengah Sulastri, -; Henny, Cynthia; Handoko, Unggul
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Danau Rawa Pening merupakan satu dari 15 danau di Indonesia yang menjadi prioritas untuk diselamatkan dari kerusakan karena mengalami masalah eutrofikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui status terkini lingkungan perairan danau dan tingkat eutrofikasi sebagai dasar pengendalian eutrofikasi di Danau Rawa Pening. Muatan sedimen, kualitas air, dan konsentrasi nutrien diamati di aliran air masuk ke danau, di perairan danau, dan di saluran air keluar dari danau. Pengamatan dilakukan pada Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2013. Parameter kejernihan, kekeruhan, temperatur, DO, pH, dan konduktivitas diamati secara langsung di perairan danau. Parameter nutrien, TSS, dan klorofil-a dianalisis di laboratorium dengan metode standar. Indeks Status Trofik digunakan untuk menentukan tingkat eutrofikasi danau. Kondisi hidroklimatologi menunjukkan secara musiman fluktuasi volume dan debit air keluar danau mengikuti pola fluktuasi curah hujan. Muatan sedimen di saluran air masuk ke danau lebih tinggi daripada di dalam danau dan di alur air keluar danau. Hal ini mengindikasikan bahwa Danau Rawa Pening berperan sebagai penampungan dan pengendapan sedimen serta nutrien dari sungai di sekitarnya. Secara spasial dan temporal kondisi kualitas air di danau menunjukkan variasi yang tinggi. Konsentrasi nutrien yang tinggi di danau pada musim hujan dan kemarau mengindikasikan bahwa sumber nutrien tidak hanya berasal dari luar tetapi juga dari dalam danau itu sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan Danau Rawa Pening merupakan danau eutrofik dan fosfor diduga sebagai faktor utama penyebab eutrofikasi dan pertumbuhan eceng gondok.
Diversity of Culturable Actinomycetes from Deepsea Floor of Makassar Strait, Indonesia Hatmanti, Ariani; Lisdiyanti, Puspita; Widada, Jaka; Wahyuono, Subagus
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/oldi.v3i2.205

Abstract

With regard to collaboration research called Widya Nusantara Exploration (EWIN) in May-June 2013 and November 2014, a study on isolation of actinomycetes from sediments of Makassar Strait have been conducted. Actinomycetes is one of microbe which has an excellent track record in producing antimikrob and other active substances. But due to terrestrial actinomycetes has been widely explored, then recently researchers began focusing on wide variety of extreme environments, such as marine environment, to screening aktinomisetes in producing new secondary metabolites. A total of 36 strains of actinomycetes were isolated from 10 samples obtained from deepsea floor in Makassar Strait, Indonesia, Direct Dillution Method were best used to isolate the actinomycetes compare to Sodium Dodecyl Sulfida – Yeast Extract Method (SDS-YE Method) and Rehidration Centrifugation Method (RC Method). NBRC-802 media and Actinomycetes Isolation Agar(AIA)(Himedia)media were used as the isolation media. All the isolates were identified by morphological characteristic and by analysis of 16S rRNA gene sequence. Actinomycetes isolated from deepsea floor of Makassar Strait have been dominated by Micromonospora (58%), Verrucosispora (14%)Streptomyces (8%) and Luteipulveratus (5%), however genus Nocardiopsis, Micrococcus, Gordonia, Kytococcus, and Arthrobacter were not dominant (3%). Station 25 in 1.547 m depth was the most abundant of actinomycetes, 18 strains and dominated by the genus Micromonospora which is isolated using Direct Dillution Method and both NBRC 802 or AIA media.
Adaptasi Mangrove Terhadap Perubahan Lingkungan: Suatu Studi pada Gempa Nias, Sumatera Utara, Maret 2005. Suyarso, Suyarso; Prayudha, Bayu; Iswari, Maridah Yulia
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/oldi.v3i2.136

Abstract

Gempa berkekuatan 9,3 Mw (moment magnitude scale) di Kepulauan Andaman pada 26 Desember 2004 yang disertai dengan kejadian tsunami di wilayah Aceh menyebabkan kerugian yang luar biasa. Beberapa bulan kemudian, yakni pada tanggal 28 Maret 2005, gempa berkekuatan 8,7 Mw telah terjadi di Nias, ratusan hektar ekosistem terumbu karang terangkat menjadi daratan, banyak karang mati karena kekeringan dan runtuh karena getaran gempa. Demikian pula mangrove berpindah menjauhi garis pantai karena proses pengangkatan daratan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan ekosistem pesisir khususnya adaptasi mangrove sebagai akibat perubahan lingkungan fisik dan ekologinya. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah menganalisis data citra landsat menggunakan teknik penginderaan jauh dan melakukan pengukuran profil pantai. Penelitian lapangan telah dilakukan pada Augustus 2005, Desember 2014 and Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan mangrove yang telah berpindah menjauhi garis pantai, sebagian besar perlahan mati kekeringan sedangkan sebagian dapat bertahan dan berkembang menuju ke arah garis pantai.
Pertumbuhan Lobster Pasir Panulirus homarus dengan Pemberian Pakan Moist Ridwanudin, Asep; Fahmi, Varian; Pratama, Idham Sumarto
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/oldi.v3i2.165

Abstract

Pengembangan pakan buatan untuk mengganti ikan rucah dalam pakan lobster merupakan salah satu tantangan dalam kegiatan budidaya lobster. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan lobster pasir Panulirus homarus dengan cara mengurangi penggunaan ikan rucah dalam kegiatan budidaya dengan pemberian pakan moist melalui dua tahap penelitian. Pada penelitian tahap I, lobster pasir diberi perlakuan berupa pakan ikan rucah serta pakan moist dengan lima ulangan selama 9 minggu masa pemeliharaan (Januari s.d. Maret 2016). Adapun pada penelitian tahap II, lobster pasir diberi pakan moist dengan sumber protein berbeda yaitu tepung ikan (FM) serta tepung daging dan tulang (MBM) dengan tiga ulangan selama 16 minggu masa pemeliharaan (Mei s.d. Agustus 2016). Seluruh tahapan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya, Balai Bio Industri Laut, LIPI. Hasil penelitian menunjukan bahwa laju pertumbuhan spesifik (SGR) lobster pasir dengan pemberian pakan moist lebih tinggi 0.07 % per hari jika dibandingkan dengan pemberian pakan ikan rucah. Selain itu, laju pertumbuhan spesifik (SGR) lobster pasir dengan pemberian pakan moist tepung daging dan tulang (MBM) juga lebih baik 0.10 % per hari jika dibandingkan dengan pakan moist tepung ikan (FM). Penggunaan pakan moist juga memberikan hasil yang lebih baik (P<0.05) dibandingkan dengan penggunaan ikan rucah jika ditinjau dari tingkat kelangsungan hidup lobster pasir selama masa pemeliharaan. Hal ini menunjukkan bahwa pakan moist memiliki potensi untuk digunakan sebagai pakan dalam kegiatan budidaya lobster pasir P. homarus
Pengaruh Hipoksia terhadap Konsumsi Oksigen pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Prakoso, Vitas Atmadi; Chang, Young Jin
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/oldi.v3i2.169

Abstract

Oksigen merupakan parameter yang vital dalam kegiatan budidaya. Penurunan kadar oksigen terlarut dalam media pemeliharaan harus sangat diperhatikan, karena kondisi oksigen terlarut yang sangat rendah (hipoksia) dapat berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Oleh karena itu, penelitian mengenai kondisi hipoksia ini sangat penting untuk dipelajari. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur konsumsi oksigen pada ikan nila Oreochromis niloticus (Panjang total: 14,2 ± 1,4 cm, Bobot: 31,3 ± 2,0 g) saat kondisi normal (normoksia) dan hipoksia dengan menggunakan respirometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi oksigen benih ikan nila pada kondisi hipoksia (35,67 ± 4,19 mg O2/kg/jam) lebih rendah dibandingkan saat kondisi normoksia (12,09 ± 3,20 mg O2/kg/jam) (P<0,01). Kondisi hipoksia yang terus menerus dapat berpengaruh negatif terhadap aktivitas ikan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian saat kadar oksigen terlarutnya sangat rendah. Sementara itu, hasil penentuan kadar oksigen kritis bagi ikan nila menunjukkan kisaran oksigen terlarut sebesar 1,9 ± 0,5 mg/L.
Condition of Coral Fish in Tapanuli Tengah Waters Suharti, Sasanti Retno; Edrus, Isa Nagib
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/oldi.v3i2.112

Abstract

Coral reefs is a center for biodiversity in the world with a complex architecture and has an aesthetics value. It also offers beneficial for human being in many aspects such as economics, social and culture. Research was conducted in July 2016 and aim to understand community structure and biomass of coral reef fishes in Tapanuli Tengah waters. Result from all stations in Tapanuli Tengah waters showed that 49 species from seven families of economically reef fish i.e.  Acanthuridae, Serranidae, Haemulidae, Lutjanidae, Lehtrinidae, Siganidae and Scaridae were found. Density average of those seven families was 163 individual/350 m2 or 4668 individual/ha with biomass average of 1.564 ton/ha. Moreover, biomass from other target fishes from nine families was accounted as 0.56 ton/ha. On the other hand, over all coralifore fish represented by Chaetodontidae was eight species from two genus, namely Chaetodon and Heniochus with four species. The density from family Chaetodotidae varies among station between 3-28 individual/350 m2
Spatial Distribution of Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) in Sediment of Sumba Sea, Nusa Tenggara Timur Yogaswara, Deny; Khozanah, Khozanah
Oseanologi dan Limnologi di Indonesia Vol 3, No 2 (2018)
Publisher : Oseanologi dan Limnologi di Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/oldi.v3i2.193

Abstract

Sumba Sea is an Indo-Australian tectonic plate transition zone that has a huge biodiversities resources and also behalf of an international shipping lane zone from southern of Indonesia to Australia and New Zealand, and as the return. In addition, Sumba Sea is also a kind of outer boundary of Indonesia, that is necessary to do basic environmental monitoring as the authorities in the management of outer sea zone. Indonesia does not have representative environmental quality database including the pollution of Total Petroleum Hydrocarbons (TPH). This study purposes to determine the partial distribution and concentration of TPH in sediments in Sumba Sea, East Nusa Tenggara. The research was conducted in August 2016 using Research Vessel of Baruna Jaya VIII. Samples were collected using a box core, preserved in amber glass jar bottle and stored at 4°C for further analysis in the laboratory. In the laboratory, sediment samples were extracted using dichloromethane and n-hexane for three times extraction. Furthermore, samples were evaporated before added by tetrachloroethylene solvent. Samples were measured with Fourier Transform Infra Red (FTIR) at wavelength 2850-2950 cm-1. The results showed that the pollution of Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) in the Sumba Sea was detected at all sampling station based on identified of hydrocarbon functional groups. The partial distribution of TPH is evenly distributed and covered all stations on low concentrations. The highest concentration of TPH was detected at station 10 as 4.348 ppm

Page 6 of 10 | Total Record : 94