cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Rotasi
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 1411027x     EISSN : 24069620     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 671 Documents
Analisis Pengaruh Modifikasi Gerakan Pahat pada Proses Permesinan Rumah Poci Komponen Dies Drawing Pedal Brake dengan Software Inventor CAM Iskandar, Norman; Raharjo, Fuad Arief; Nugroho, Sri
ROTASI Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.845 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.21.3.173-180

Abstract

Pedal Brake adalah komponen otomotif untuk pijakan kaki pada sistem pengereman pada kendaraan roda tiga. Untuk membuat pedal brake diperlukan adanya dies berupa dies drawing pedal brake. Salah satu komponen dari dies tersebut adalah yang dinamakan komponen rumah poci. Rumah Poci terbuat dari material baja ST-42 yang berfungsi sebagai landasan utama dan wadah dari semua komponen die bawah pada dies drawing pedal brake. Proses permesinan yang dapat dilakukan untuk membuat rumah poci adalah proses milling dimana terdapat tiga proses permesinan yaitu proses pembuatan profil, pembuatan pocket dan pembuatan lubang (drill). Salah satu tipe mesin yang digunakan untuk memproduksi rumah poci adalah mesin CNC Hermle UWF 721H. Proses permesinan yang efektif dan efisien diperlukan untuk menjamin produk yang berkualitas dengan biaya produksi beserta waktu produksi yang minimal. Penelitian ini mengkaji proses pembuatan rumah poci menggunakan software InventorCAM untuk mengetahui waktu permesinan, plotting dan kode pemrograman (G-Code) mesin CNC yang selama ini digunakan apakah sudah optimal secara biaya dan perhitungan waktu. Selanjutnya dilakukan proses optimasi dengan memodifikasi tahapan pemrograman untuk mencari program yang lebih efisien dan efektif. Dari hasil simulasi menunjukkan bahwa hasil modifikasi proses permesinan CNC rumah poci dengan mengubah gerakan pembuatan profil dan pembuatan lubang (drill) diperoleh waktu yang lebih singkat yaitu menjadi 209,44 menit dimana sebelum dimodifikasi sebesar 240,41 menit. Dari sudut pembiayaan dengan mengambil tarif jasa dari salah satu perusahaan di Kota Semarang dimana tarifnya adalah sebesar Rp. 200.000/jam maka, rumah poci yang diproduksi sebelum dilakukan modifikasi program memerlukan biaya jasa sebesar Rp. 801.400,- dan setelah dilakukan modifikasi biaya yang diperlukan berkurang menjadi sebesar Rp. 698.150,-.
KAJIAN EKSPERIMENTAL KECEPATAN PEMISAHAN (VELOCITY CREAMING) BIODIESEL/GLISERIN TERHADAP KONSENTRASI TETESAN (DROPLET CONCENTRATION) Kiono, Berkah Fajar Tamtomo; Mawarni, Drajat Indah
ROTASI Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.102 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.15.2.1-11

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecepatan pemisahan (creaming velocity) antara dua fluida yang berfasa sama namun memiliki perbedaan densitas. Kajian ini dilakukan secara eksperimental dengan mengamati dan mengukur waktu pisah (settling time) pada tabung kaca dengan variasi diameter.Pengukuran waktu pisah dilakukan lima kali untuk setiap diameter tabung. Waktu pisah yang di peroleh digunakan sebagai dasar untuk menghitung diameter tetesan/droplet, konsentrasi tetesan, kecepatan pemisahan/creaming velocity dan Vstokes. Hasil perhitungan yang di peroleh diploting untuk membandingkan nilai konsentrasi tetesan (droplet consentration/Φ) terhadap kecepatan pemisahan (creaming velocity) pada campuran biodiesel/gliserin dan untuk mencari nilai Φc (fraksi volume fase biodiesel yang terdispersi rapat dalam gliserin/konsentrasi tetesan) dan k (konstanta pemisahan). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai konsentrasi tetesan (Φ) maka kecepatan pemisahannya (V cream) akan semakin berkurang dan dari persamaan Hunter bahwa V = Vstokes(1- )k.Φc , maka didapatkan nilai k dan Φc masing – masing adalah (5,1 ; 0,6 ; 1,2) dan (0,461 ; 0,9 ; 0,69) pada percobaan I, II, III dengan diameter tabung (1,3 ; 2,8 ; 3,9) cm.
Redesign Portable Resistance Welding dengan Fungsi Brazing dan Soldering Skala Industri Rumahan Yurianto, Yurianto; Rahman, Aulia; S., Frandy Alensius; S., Harun Firman Putra; Munthe, Marthin
ROTASI Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.547 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.1.33-38

Abstract

Dalam dunia fabrikasi, las tahanan (resistance welding/ spot welding) dibutuhkan dalam berbagai kegiatan penyambungan plat tipis yang umumnya mahal, sehingga untuk industri skala rumahan harganya tidak terjangkau (mahal). Untuk mendukung kegiatan industri rumahan tersebut perlu las titik skala kecil multi fungsi biaya murah dan compact, ringan dan bersifat portable (bisa dipindah sesuai kebutuhan). Rumusan masalah dalam perencanaan ini adalah “Bagaimana membuat mesin las titik multi fungsi untuk proses brazing dan soldering dengan daya 900 watts yang compact ?. Adapun tujuan dan manfaat perancanan mesin las ini adalah redesign dan memodifikasi model yang lebih compact dari mesin las titik dengan fungsi brazing dan soldering untuk industri rumahan portable, dan mesin ini dirancang mampu menyambung plat baja dengan ketebalan maksimum 1 mm dengan daya maksimum 900 watts. Metode yang digunakan adalah melakukan observasi kebutuhan/ design, perancangan mesin las titik multi fungsi dan menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan perancangan. Hasil perancangan dan modifikasi menunjukkan bentuk mesin yang lebih compact (dibanding hasil sebelumnya), dan mesin memerlukan daya 900 watts dengan pemasangan elektrode dilakukan dengan tangan sehingga mudah difungsikan sebagai soldering dan brazing.
PENGUJIAN CAMPURAN TERBAIK BAHAN BAKAR ALKOHOL-BENSIN DITINJAU DARI ASPEK KANDUNGAN MATERIAL PELUMAS PADA SEPEDA MOTOR 4 LANGKAH Arijanto, Arijanto; Setiyana, Budi
ROTASI Volume 9, Nomor 3, Juli 2007
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.465 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.9.3.40-43

Abstract

Penggunaan alkohol sebagai bahan bakar untuk mesin kendaraan, baik murni atau sebagai campuran dengan bahan bakar lain, telah menyita banyak perhatian orang dikarenakan keuntungan jangka panjang dalam penghematan minyak bumi dan menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah mengkaji kandungan material pada pelumas sebagai penggambaran dari kondisi mesin dengan penggunaan bahan bakar campuran alkohol-bensin.Pengujian pelumas dilakukan untuk memonitor tiga parameter utama minyak pelumas, yang meliputi: sifat fisik, kontaminasi dan keausan logam. Selain itu juga dilakukan pengujian yang dikaji berdasarkan aspek daya, torsi, gas buang dan temperatur kerja mesin jika menggunakan bahan bakar campuran tersebut.Secara keseluruhan hasil pengujian memberikan rekomendasi bahwa bahan bakar tersebut layak digunakan dan cukup prospektif sebagai bahan bakar untuk mesin kendaraan.
STUDI TENTANG FENOMENA COLLAPSE DAN BUCKLING PADA RANGKA BODI MOBIL Sugiyanto, Didik
ROTASI Vol 16, No 4 (2014): VOLUME 16, NOMOR 4, OKTOBER 2014
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.637 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.16.4.17-27

Abstract

Kondisi yang sering terjadi pada rangka sebuah kendaraan khususnya pada mobil adalah benturan atau tabrakan dengan benda lain, contoh kerusakan tersebut adalah pada rangka atau casis untuk itu diperlukan desain rangka yang mampu menyerap energi benturan. Karakteristik material sangat dipengaruhi oleh nilai kekakuan dari material tersebut sehingga dalam memilih material perlu diperhatikan properties materialnya. Untuk mendapatkan propertis material yang disesuaikan dengan kondisi eksperimen dapat dilakukan uji tarik dan uji tekan. Dalam penelitian ini difokuskan pada rangka dengan sudut 150, 300, dan 450. Hal ini berdasarkan pada studi lapangan bahwa kendaran terutama mobil untuk angkutan ringan memiliki sudut rangka antara 150 sampai dengan 450. Metode penelitian meliputi desain alat, desain rangka, pengadaan bahan dan alat percobaan, pembuatan alat, pembuatan rangka uji, dan proses pengujian, Pengujian yang dilakukan adalah pengujian tekan untuk mengetahui kekuatan pada rangka. Dari pengujian ini didapatkan gaya maksimal pada sudut 150 adalah 569,76 kg pada jarak 16 mm, sudut 300 adalah 370,3 kg pada jarak 15 mm, sudut 450 adalah 391,71 kg pada jarak 28 mm. Setelah mencapai gaya maksimal maka rangka akan terjadi collapse, diikuti dengan penurunan beban pada jarak berikutnya. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai energi regangan yang paling besar terjadi pada sudut 150. Sehingga diketahui bahwa rangka dengan sudut 150 menghasilkan tingkat keamanan yang paling baik
Back Matter Rotasi Vol. 18 No. 1 Januari 2016 Saputra, Eko
ROTASI Vol 18, No 1 (2016): VOLUME 18, NOMOR 1, JANUARI 2016
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.209 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.18.1.App. 1-4

Abstract

STUDY OF THE CHANGE OF STEEL SURFACE TOPOGRAPHY ON A BOUNDARY LUBRICATED RECIPROCATING SLIDING CONTACT Jamari, Jamari
ROTASI Volume 12, Nomor 4, Oktober 2010
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.71 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.12.4.17-21

Abstract

Experiments on ball-on-plate steel under boundary lubricated reciprocating sliding contact were performed to study the change of the surface topography. The surface characteristics were measured by an optical profilometer: Micromap 512. In order to get more detailed information about the surfaces before and after the experiment the Matching and Stitching method was employed. The profile evolutions of the surface for a certain number of running-in cycles were presented. Analysis of roughness was done to get the important information of the surface topography change. Results show that the surface changes more in the running direction than in the traverse direction.
RANCANG ULANG HEAT EXCHANGER SHELL AND TUBE PADA PRESSURE REDUCING SYSTEM UNTUK COMPRESSED NATURAL GAS KAPASITAS 150 m3/Jam Ramadhan, Anwar Ilmar; Syawaluddin, Syawaluddin; Diniardi, Ery; Sumiyarsono, Dalil
ROTASI Vol 17, No 3 (2015): VOLUME 17, NOMOR 3, JULI 2015
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.772 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.17.3.114-119

Abstract

Reduce the pressure and reheating CNG, created a tool called a pressure reducing system (PRS) which consists of a pressure reducing regulator, heating CNG or we call this section with heat exchanger and measuring tools or gas meter. In connection with this task, will be discussed on the heat exchanger in the heat of this CNG. In this study, a survey was conducted on the heat exchanger Pressure Reducing System (PRS) is installed with a capacity of 200 m3/h, while the use of CNG for the production process is 150 m3/h. CNG temperature after coming out of the PRS read on the thermometer is at 50ºC. From these data it can be concluded that the heat exchanger is greater than the required capacity. In order to get heat exchanger in accordance with the capacity of 150 m3/h will be redesigned according to the capacity. From the data obtained it can be concluded that the pressure reducing system capacity greater use of capacity will value of higher effectiveness at about 90%. As for usage as needed obtained effectiveness of 70%. The advantages that can be drawn is that the efficiency in terms of construction materials and a smaller space than the existing PRS.
PENGARUH PERUBAHAN SUDUT PENYALAAN (IGNITION TIME) TERHADAP EMSISI GAS BUANG PADA MESIN SEPEDA MOTOR 4 (EMPAT) LANGKAH DENGAN BAHAN BAKAR LPG Yunianto, Bambang
ROTASI Volume 11, Nomor 4, Oktober 2009
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.164 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.11.4.15-20

Abstract

Pertumbuhan jumlah kendaraan di Indonesia dewasa ini mengalami peningkataan yang cukup pesat terutamapada jenis kendaraan sepeda motor. Emisi gas buang dari kendaraan diperkirakan sekitar 80% CO, 60% HC and 40%NOx di atmosfer di hasilkan oleh kendaraan bermotor. Perbaikan kualitas udara membutuhkan perhatian khususterhadap polusi yang dihasilkan oleh kendaraan jenis ini. Fokus pengujian kami adalah pada aplikasi bahan bakaralternatif, LPG. LPG mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan dengan bensin, yaitu emisi yang lebih bersihdan angka oktan yang lebih tinggi.Pengujian ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan emisi gas buang antara mesin yang dijalankandengan Bensin dan LPG dengan melakukan pengaturan waktu/sudut penyalaan. Dari hasil pengujian, bahwa denganpengaturan pada sudut penyalaan 11°, 14 dan 17 sebelum TMA diketahui terjadi penurunan emisi CO sebesar 0,24% -97,68% dan emisi HC sampai sebesar 97,5% volume.
Diagnosis Kerusakan Roda Gigi dengan Metode Ensemble Emperical Mode Decomposition (EEMD) Pradika, Eky Fortuna; Widodo, Achmad; Haryanto, Ismoyo
ROTASI Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (643.285 KB) | DOI: 10.14710/rotasi.20.4.207-213

Abstract

Perawatan mesin merupakan suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga performa mesin atau memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang bisa diterima. Dalam dunia industri, pemeliharaan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi kondisi mesin dan jumlah produksi. Penggunaan mesin dalam jangka waktu lama tentunya akan membutuhkan perawatan, salah satu metode perawatan adalah perawatan prediktif. Roda gigi adalah komponen yang sangat penting pada mesin, oleh karenanya roda gigi juga perlu diperhatikan kondisinya untuk menghindari kerusakan pada saat pengoperasian mesin. Macam-macam kerusakan pada roda gigi yang sering terjadi diantaranya adalah keausan, retak, dan patah roda gigi. Untuk mengetahui keausan pada roda gigi, diperlukan adanya indikator yang dapat menunjukan keausan roda gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mendiagnosa kondisi roda gigi dengan menggunakan metode ensemble empirical mode decomposition (EEMD). Artikel ini juga membahas tentang beberapa fitur ekstraksi yang digunakan seperti: spectrogram, RMS, kurtosis, dan crest factor sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan perbedaan kondisi roda gigi pada keadaan normal, aus dan patah poros dapat dideteksi dengan menggunakan metode EEMD dengan melihat kemunculan peak. Pada fitur spectrogram terlihat jelas warna merah gelap yang menunjukan terdapatnya getaran yang tinggi pada frekuensi tertentu yang mengindikasi terjadinya getaran pada frekuensi tersebut.

Page 11 of 68 | Total Record : 671


Filter by Year

2000 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 27, No 2 (2025): VOLUME 27, NOMOR 2, JULI 2025 Vol 27, No 1 (2025): VOLUME 27, NOMOR 1, JANUARI 2025 Vol 26, No 4 (2024): VOLUME 26, NOMOR 4, OKTOBER 2024 Vol 26, No 3 (2024): VOLUME 26, NOMOR 3, JULI 2024 Vol 26, No 2 (2024): VOLUME 26, NOMOR 2, APRIL 2024 Vol 26, No 1 (2024): VOLUME 26, NOMOR 1, JANUARI 2024 Vol 25, No 4 (2023): VOLUME 25, NOMOR 4, OKTOBER 2023 Vol 25, No 3 (2023): VOLUME 25, NOMOR 3, JULI 2023 Vol 25, No 2 (2023): VOLUME 25, NOMOR 2, APRIL 2023 Vol 25, No 1 (2023): VOLUME 25, NOMOR 1, JANUARI 2023 Vol 24, No 4 (2022): VOLUME 24, NOMOR 4, OKTOBER 2022 Vol 24, No 3 (2022): VOLUME 24, NOMOR 3, JULI 2022 Vol 24, No 2 (2022): VOLUME 24, NOMOR 2, APRIL 2022 Vol 24, No 1 (2022): VOLUME 24, NOMOR 1, JANUARI 2022 Vol 23, No 4 (2021): VOLUME 23, NOMOR 4, OKTOBER 2021 Vol 23, No 3 (2021): VOLUME 23, NOMOR 3, JULI 2021 Vol 23, No 2 (2021): VOLUME 23, NOMOR 2, APRIL 2021 Vol 23, No 1 (2021): VOLUME 23, NOMOR 1, JANUARI 2021 Vol 22, No 4 (2020): VOLUME 22, NOMOR 4, OKTOBER 2020 Vol 22, No 3 (2020): VOLUME 22, NOMOR 3, JULI 2020 Vol 22, No 2 (2020): VOLUME 22, NOMOR 2, APRIL 2020 Vol 22, No 1 (2020): VOLUME 22, NOMOR 1, JANUARI 2020 Vol 21, No 4 (2019): VOLUME 21, NOMOR 4, OKTOBER 2019 Vol 21, No 3 (2019): VOLUME 21, NOMOR 3, JULI 2019 Vol 21, No 2 (2019): VOLUME 21, NOMOR 2, APRIL 2019 Vol 21, No 1 (2019): VOLUME 21, NOMOR 1, JANUARI 2019 Vol 20, No 4 (2018): VOLUME 20, NOMOR 4, OKTOBER 2018 Vol 20, No 3 (2018): VOLUME 20, NOMOR 3, JULI 2018 Vol 20, No 2 (2018): VOLUME 20, NOMOR 2, APRIL 2018 Vol 20, No 1 (2018): VOLUME 20, NOMOR 1, JANUARI 2018 Vol 19, No 4 (2017): VOLUME 19, NOMOR 4, OKTOBER 2017 Vol 19, No 3 (2017): VOLUME 19, NOMOR 3, JULI 2017 Vol 19, No 2 (2017): VOLUME 19, NOMOR 2, APRIL 2017 Vol 19, No 1 (2017): VOLUME 19, NOMOR 1, JANUARI 2017 Vol 18, No 4 (2016): VOLUME 18, NOMOR 4, OKTOBER 2016 Vol 18, No 3 (2016): VOLUME 18, NOMOR 3, JULI 2016 Vol 18, No 2 (2016): VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2016 Vol 18, No 1 (2016): VOLUME 18, NOMOR 1, JANUARI 2016 Vol 17, No 4 (2015): VOLUME 17, NOMOR 4, OKTOBER 2015 Vol 17, No 3 (2015): VOLUME 17, NOMOR 3, JULI 2015 Vol 17, No 2 (2015): VOLUME 17, NOMOR 2, APRIL 2015 Vol 17, No 1 (2015): VOLUME 17, NOMOR 1, JANUARI 2015 Vol 16, No 4 (2014): VOLUME 16, NOMOR 4, OKTOBER 2014 Vol 16, No 3 (2014): VOLUME 16, NOMOR 3, JULI 2014 Vol 16, No 2 (2014): VOLUME 16, NOMOR 2, APRIL 2014 Vol 16, No 1 (2014): VOLUME 16, NOMOR 1, JANUARI 2014 Vol 15, No 4 (2013): VOLUME 15, NOMOR 4, OKTOBER 2013 Vol 15, No 3 (2013): VOLUME 15, NOMOR 3, JULI 2013 Vol 15, No 2 (2013): VOLUME 15, NOMOR 2, APRIL 2013 Vol 15, No 1 (2013): VOLUME 15, NOMOR 1, JANUARI 2013 VOLUME 14, NOMOR 4, OKTOBER 2012 VOLUME 14, NOMOR 3, JULI 2012 VOLUME 14, NOMOR 2, APRIL 2012 VOLUME 14, NOMOR 1, JANUARI 2012 VOLUME 13, NOMOR 4, OKTOBER 2011 VOLUME 13, NOMOR 3, JULI 2011 VOLUME 13, NOMOR 2, APRIL 2011 VOLUME 13, NOMOR 1, JANUARI 2011 Volume 12, Nomor 4, Oktober 2010 Volume 12, Nomor 3, Juli 2010 Volume 12, Nomor 2, April 2010 Volume 12, Nomor 1, Januari 2010 Volume 11, Nomor 4, Oktober 2009 Volume 11, Nomor 3, Juli 2009 Volume 11, Nomor 2, April 2009 Volume 11, Nomor 1, Januari 2009 Volume 10, Nomor 4, Oktober 2008 Volume 10, Nomor 3, Juli 2008 Volume 10, Nomor 2, April 2008 Volume 10, Nomor 1, Januari 2008 Volume 9, Nomor 4, Oktober 2007 Volume 9, Nomor 3, Juli 2007 Volume 9, Nomor 2, April 2007 Volume 9, Nomor 1, Januari 2007 Volume 8, Nomor 4, Oktober 2006 Volume 8, Nomor 3, Juli 2006 Volume 8, Nomor 2, April 2006 Volume 8, Nomor 1, Januari 2006 Volume 3, Nomor 2, April 2001 Volume 3, Nomor 1, Januari 2001 Volume 2, Nomor 4, September 2000 More Issue