cover
Contact Name
HERIANSYAH
Contact Email
HERIANSYAH
Phone
-
Journal Mail Official
mediakeperawatanmakassar@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
ISSN : 20870035     EISSN : 26220148     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Media Keperawatan diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar dengan periode terbit 2 kali dalam setahun, yaitu terbit di bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 223 Documents
EFEKTIFITAS PERAWATAN LUKA MODERN DRESSING DENGAN METODE MOIST WOUND HEALING PADA ULKUS DIABETIK DI KLINIK PERAWATAN LUKA ETN CENTRE MAKASSAR. sri angriani; Hariani Hariani; Ulfa Dwiyanti
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 1 (2019): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.54 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i1.867

Abstract

Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikiemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Salah satu komplikasi yang dapat ditimbulkan yaitu luka diabetes. Luka diabetes adalah infeksi, ulkus dan/atau kerusakan jaringan yang lebih dalam yang terkait dengan gangguan neurologis dan vaskuler pada tungkai (Black, 2009). Salah satu komplikasi yang banyak ditakutkan oleh kebanyakan orang adalah timbulnya luka pada daerah ekstermitas baik atas maupun bawah. Luka bisa teratasi secara optimal jika penanganan luka dilakukan dengan tepat. Oleh karena itu, digunakan salah satu metode untuk mengatasi hal tersebut. Moist wound healing adalah metode untuk mempertahankan kelembaban luka dengan menggunakan balutan penahan kelembaban, sehingga penyembuhan luka dan pertumbuhan jaringan dapat terjadi secara alami. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasy eksperimen, tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Pada penelitian ini dapat dilihat efektifitas perawatan luka modern dressing dengan metode moist wound healing pada ulkus diabetik di klinik perawatan luka ETN Centre Makassar. Adapun hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah perawatan luka modern dengan metode moist wound healing efektif terhadap proses penyembuhan luka ulkus diabetik.
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny.Y DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK (GGK) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DI RUANG HEMODIALISA RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Nurlina Nurlina
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 9, No 2 (2018): Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.842 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v9i2.1055

Abstract

ABSTRACT Background: Based on data from the World Health Organization (WHO) showing that suffering from acute and chronic kidney failure is 50% while only 25% and 12.5% are treated and treated well. The cause of renal failure occurs when the kidneys are unable to transport the body's metabolic waste or perform its regular function, a substance that is normally eliminated in the urine accumulate in body fluids due to renal excretion and leads to impaired endocrine and metabolic functions, fluids, electrolytes, and acid-base acids. Objective: to give an idea of nursing care to Ny. "Y" diagnosed Chronic Renal Failure Stage V, in fulfillment of fluid and electrolyte requirements in hemodialysis chamber of RSUD Labuang Baji Makassar By using descriptive method and using the technique of collecting interview data and observation with one resource (patient) Kidney Failure Stadium V. Results: studies have shown excess fluid and electrolyte marked with swelling on both legs, increased weight, slight urine output, and abdominal bloating. Conclusion: after doing research it can be concluded that by doing nursing care in fluid and electrolyte restriction the patient can maintain ideal BB and not experiencing fluid overload. Suggestion: in the implementation nurses and other health teams still provide education to patients and families. Keywords: Chronic Kidney Failure, Liquid and Electrolyte Requirement. ABSTRAK Latar   Belakang:   berdasarkan   data   badan   kesehatan   dunia   atau   World   Healt Organisation  (WHO)  memperlihatkan  yang menderita  gagal  ginjal baik  akut  maupun kronik mencapai 50% sedangkan yang diketahui dan mendapat pengobatan hanya 25% dan 12,5% yang terobati dengan baik. Adapun penyebab gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya, suatu bahan yang biasanya di eliminasi di urin menumpuk dalam cairan tubuh akibat ekskresi renal dan menyebabkan terjadinya gangguan fungsi endokrin dan metabolik, cairan, elektrolit, seta asam basa. Tujuan: untuk memberikan gambaran mengenai asuhan keperawatan pada Ny. “y” yang terdiagnosa Gagal Ginjal Kronik Stadium V, dalam pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit di ruang hemodialisa RSUD Labuang Baji Makassar. Metode deskriptif dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data yaitu wawancara  dan  observasi  dengan  satu sabyek  (pasien)  Gagal  Ginjal  Kronik Stadium V. Hasil: penelitian yang telah dilakukan menunjukkan kelebihan cairan dan elektrolit yang di tandai dengan bengkak pada kedua kaki, berat badan meningkat, haluaran urin sedikit, dan perut terlihat kembung Kesimpulan: setelah dilakukan penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan asuhan keperawatan dalam pembatasan cairan dan elektrolit pasien dapat mempertahankan BB ideal dan tidak mengalami overload cairan. Saran: dalam pelaksanaannya perawat dan tim kesehatan lainnya tetap memberikan edukasi pada pasien dan keluarga. Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Askep Kebutuhan Cairan dan Elektrolit.
PENERAPAN RANGE OF MOTION (ROM) TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS Fitria - Hasanuddin; Rahmawati - Said; St. Suarniati - -
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 1 (2019): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3631.805 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i1.893

Abstract

ABSTRACTThe most common cause of death in the world is among strokes. Where strokes rank third as the main cause of death after coronary heart disease and cancer in developing countries. Of the 56.4 million deaths worldwide in 2015, more than half (54%) were caused by 10 main causes, one of which was ischemic heart disease and stroke. In Indonesia, stroke ranks third in the cause of death, with an estimated 500,000 people affected by stroke. From this number there is a possibility that one third can recover, another third will experience mild to moderate functional disorders and the remaining third will experience severe functional disorders that require patients to carry out continuous bed rest and wrong actions to take are range of motion (ROM).This study aims to describe the application  range of motion (ROM) to muscle strength in stroke patients in meeting their activity needs. This study used a descriptive method with a case study approach in patients who had a stroke from July 10 to July 16, 2018. The instruments used were interview guidelines, wide patient documentation checklist. Data were analyzed based on the results of interviews, measurements of muscle strength and joint degrees before and after range of exercise (ROM).The results of this study after the morning and evening range of motion were found to increase muscle strength after Range Of Motion (ROM) exercise was performed on the 7th day and there was an increase in joint degrees in the limbs of the shoulders, elbows, thighs, and knees after Range training. Of Motion (ROM).The conclusion of this study is that giving range of motion is highly recommended for stroke patients in increasing muscle strength and improving the patient's condition.Keywords: Range Of Motion (ROM), Stroke
SITUATION AWARENESS DAN KONSEP PERSEPSI PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN: A LITERATURE REVIEW Putu Ari Sukriyanti
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 1 (2019): Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.606 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i1.873

Abstract

Situation Awareness (SA) is acknowledged as the most important factor in intensive care unit and SA as nursing strategy in improving deterioration risk identification. To date, there is no SA review with regard to mitigation and deterioration risk escalation and how healthcare providers’ perception about SA associated with deteriorating risk, an evidence-based is required. Objectives: To report analysis result regarding SA associated with mitigation and risk escalation as well as healthcare providers’ perception about SA associated with deteriorating risk.. Methods: This article is comprised of full text quantitative and qualitative studies in 2008-2018 which fulfill PICO and SPIDER criteria. Browsing was conducted in multiple data base namely PubMed, Proquest, Google Scholar, and Science Direct with keywords “Situation Awareness” or “Non Technical Skill” and “Intensive Care”as well as “Deterioration”. Articles were selected using Appraisal tool PRISMA resulted in 14 articles. Result: the SA in nursing is defined in three levels. Error or delayed which occurs in any level will influence the result of identification process hence affect the mitigation and risk escalation processes. There is a discrepancy regarding SA concept in operating room team. Eventhough SA is described in difference subcategories, broadly speaking, these differences are still in line with the three levels of SA, namely perception on information, comprehension, and projection. Conclusion: the good SA will increase team awareness on the change in patient’s condition so that deterioration is recognized as early as possible. The difference in perception regarding SA will bring about negative impact on patient safety hence it is imperative to figure out nurse perception in order to achieve and sustain SA in PICU.  Keywords: Deterioration, Intensif Care, Non Technical Skill, and Situation Awareness 
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI DALAM MENGONTROL KADAR GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAMPANG KECAMATAN PANAKKUKANG KOTA MAKASSAR Muh Rezki Nurfajar Azis; Maryati Tombokan; Sukma Saini
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 8, No 2 (2017): Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.273 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i1.539

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme kronis yang ditandai peningkatan glukosa darah, disebabkan karena ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan insulin. Penderita DM berisiko mengalami komplikasi. Komplikasi tersebut dapat dicegah dengan mengendalikan kadar glukosa darah diabetesi melalui pelaksanaan empat pilar pengelolaan DM, diantaranya perencanaan makan, latihan jasmani, obat antidiabetik dan pendidikan kesehatan. Pengendalian kadar gula darah pada pasien DM tersebut belum cukup untuk menghindari terjadinya komplikasi akan tetapi diperlukan adanya dukungan dari keluarga dalam memotivasi penderita DM untuk melakukan pengontrol gula darah. Tujuan: penelitian ini ialah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan motivasi dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Teknik sampling yang digunakan ialah total sampling dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan risk didapatkan nilai p-value 0,01 (p<0,05).  Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna dukungan keluarga dengan motivasi dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas Pampang Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Motivasi, Diabetes Melitus
PENERAPAN LATIHAN RANGE Of MOTION (ROM) PADA PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIK DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS Rahmawati - Said; Fitria - Hasanuddin; Nia Angraini Mokodompit
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1299

Abstract

Chronic kidney failure (CKD) or Chronic Kidney Diseases (CKD) is a problem that occurs in the decline in kidney function because the kidneys become a vital organ in maintaining a healthy body. Decreased kidney function causes the kidneys can not maintain the balance of metabolism, fluid and electrolytes which can lead to uremia. This study aims to see the extent of the application of ROM exercises in Chronic Kidney Failure Patients in Meeting the Needs of Activities. This research is using descriptive case design with a case study approach. The results of this study are intradialysis ROM exercises in patients undergoing hemodialysis therapy can influence the level of fatigue (fatigue). This began to be seen in the treatment of the third to the sixth has changed and the value of fatigue has increased. Which means that the higher the value of fatigue, the better the quality of life of patients with chronic renal failure. But this exercise must be done continuously. Conclusion: Intradilysis ROM exercises in hemodialysis patients can affect the level of fatigue (fatigue).Keywords: Fatigue, ROM Exercise, CKD
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PELAMONIA MAKASSAR Nurlina Nurlina; Hasnah Halim
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1294

Abstract

Asuhan Keperawatan pada pasien Tuberkulosis paru dengan pemenuhan kebutuhan keamanan dan keselamatan
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DAN KELUARGA TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR Maryati Tombokan; Muh. Ardi; Novi Desriyani
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1065

Abstract

ABSTRACTDiabetes mellitus is an abnormality of insulin secretion, insulin action, or both of which are marked by an increase in blood glucose levels or hyperglycemia. Various problems caused by diabetes mellitus often make individuals experience excessive anxiety, this can affect the quality of life.The purpose of this study was to determine the effect of social and family support on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus in the working area of Mangasa Health Center in Makassar City. The research method uses descriptive analytic with cross sectiona technique approach. The results of the study using unpaired t test showed that there is a social influence sampling on quality of life (p = 0.02), and there is a family influence on quality of life (p = 0.01). The conclusion from the results of the study is that there is an influence of social and family support on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus.Keywords : Diabetes mellitus, social and family support, quality of life ABSTRAK Diabetes mellitus merupakan kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Berbagai masalah yang disebabkan oleh diabetes mellitus seringkali membuat individu mengalami kecemasan yang berlebihan, hal ini dapat mempengaruhi kualtas hidupnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh dukungan sosial dan keluarga terhadap kualitas hidup pasien diabete mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Mangasa Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian dengan menggunakan uji t tidak berpasangan menunjukkan bahwa ada pengaruh dukungan sosial terhadap kualitas hidup (p = 0,02), dan ada pengaruh dukungan keluarga terhadap kualitas hidup (p = 0,01). Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada pengaruh dukungan sosial dan keluarga terhadap kualitas hidup pasien diabetes mellitus tipe 2. Kata kunci : Diabetes mellitus, dukungan sosial dan keluarga, kualitas hidup
PENGARUH PMR (PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OP BPH (BENIGN PROSTATE HIPERPLASIA) Sitti Maryam Bachtiar
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.504 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1320

Abstract

ABSTRACT Preliminary. Pain is the most common complaint experienced by post-surgical patients, in which clients who experience pain are less able to participate in daily activities and severe pain can hinder a person's lifestyle if not treated immediately. Progressive relaxation techniques (PMR) are one of the techniques which is used in reducing pain in patients, especially post-surgical patients. The results of the study by Aprina, which was carried out in the room fined Dr. H. Abdul Moeloek of Lampung Province in 2017, showed that the intensity scale of post op Benign Prostate Hyperplasia pain before progressive relaxation therapy resulted in a mean of 5.20 with a standard deviation of 0.834 while the pain intensity scale after progressive relaxation therapy obtained a mean result of 3.60 with a standard deviation of 0.681. By this findings,  it can be concluded that progressive relaxation techniques have a major effect on reducing pain intensity. Aim. This study aimed  to determine the effect of progressive relaxation on pain intensity in BPH post op patients in TK II Pelamonia Makassar Hospital. Research methods. The research design was Quasi Experiment with One Group Pre-Post Test research designed with sampling technique using accidental sampling technique. The number of samples used in this study were 20 respondents. Data collection used  observation sheets and the data analysis used univariate and bivariate analysis with Wilcoxon test. Results. The results of the study showed that the mean result of the pain intensity scale before progressive relaxation therapy  was 5.20 with a standard deviation of 0.834 while the pain intensity scale after progressive relaxation therapy was 3.60 with a standard deviation of 0.681. The statistical test results obtained ρ-value 0.000 (ρ-value 0.000 <α 0.05), Conclusion. The conclusion in this study revealed that there was an effect of PMR (Progressive Muscle Relaxation) on the reduction in pain intensity in BPH post op patients in TK II Pelamonia Makassar Hospital. Suggestion. The suggestion of this study is that PMR as one of the therapies can reduce pain intensity in BPH post op patients and health workers need to get PMR therapy training. Keywords: BPH, Pain, Progressive Relaxation  ABSTRAK Pendahuluan. Nyeri merupakan keluhan tersering yang dialami pasien post Operasi dimana klien yang mengalami nyeri kurang mampu berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dan nyeri yang berat dapat menghambat gaya hidup seseorang apabila tidak segera diatasi dan teknik relaksasi progresif (PMR) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam menurunkan nyeri pada pasien khususnya pasien pasca bedah. Hasil penelitian oleh Aprina, yang dilakukan di ruang kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung  tahun 2017, bahwa skala intensitas nyeri post op Benign Prostat Hiperplasia sebelum dilakukan terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 5,30 dengan standar deviasi 0,844. sedangkan skala intensitas nyeri sesudah terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 3,50 dengan standar devisiasi 0,671, maka dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi progresif berpengaruh besar dalam menurunkan intensitas nyeri. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh relaksasi progresif terhadap intensitas nyeri pada pasien post op BPH di RS TK II Pelamonia Makassar. Metode penelitian. Rancangan penelitian yaitu Quasi Eksperimen dengan desain penelitian One Group Pre- Post Test dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah sebanyak 20 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, analisa data  menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon. Hasil. Hasil penelitian yaitu skala intensitas nyeri sebelum terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 5.30 Dengan standar deviasi 0.844. Sedangkan skala intensitas nyeri sesudah terapi relaksasi progresif didapatkan hasil mean 3.50 dengan standar devisiasi 0.671 hasil uji statistik didapatkan nilai ρ-value 0.000 (ρ-value 0.000 < α 0.05), Kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ada pengaruh PMR (Progressive Muscle Relaxation) terhadap penurunan intensitas nyeri pada pasien post op BPH di RS TK II Pelamonia Makassar. Saran. Saran penelitian ini yaitu PMR menjadi salah satu terapi untuk penurunan intensitas nyeri pada pasien post op BPH dan tenaga kesehatan perlu mendapatkan pelatihan terapi PMR. Kata kunci : BPH, Nyeri, Relaksasi progresif
HUBUNGAN ANTARA DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN TINGKAT DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP PASIEN DI RSUD DAYA KOTA MAKASSAR Sitti Aminah; Hartati Hartati; Iqraeni Afirda Abbas
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.657 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1041

Abstract

ABSTRAK Indonesia menempati peingkat ketujuh di dunia, untuk prevelensi penderita diabetes tertinggi di dunia, Depresi merupakan salah satu masalah terbesar gangguan psikologis pada pasien DM tipe 2, dengan prevalensi antara 24% hingga 29%, Apabila pasien sudah depresi, dapat menyebabkan pasien menjadi tidak patuh terhadap instruksi dokter. Jika kadar gula darah tidak terkontrol akan meningkatkan resiko terjadinya komplikasi dan dapat mempengaruh kualitas hidup penderita . Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan Antara Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Tingkat Depresi Dan Kualitas Hidup Pasien Di RSUD Daya Kota Makassar. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian Non-Eksperimental yaitu rancangan penelitian korelasional dengan desain penelitian potong lintang ataupun yang disebutkan desain cross-sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode total sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Hasil penelitian setelah dilakukan pemberian kuesioner selama tiga kali dalam sepekan selama tiga pecan, terlihat ada huhungan antara diabetes mellitus tipe 2 dengan tingkatdepresi dengan p=0.011, dan ada hubungan antara diabetes mellitus tipe 2 dengan kualitas hidup p=0.038. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara diabetes mellitus tipe 2 dengan tingkat depresi dan kualitas hidup pasien di RSUD Daya Kota Makassar. 

Page 5 of 23 | Total Record : 223