cover
Contact Name
HERIANSYAH
Contact Email
HERIANSYAH
Phone
-
Journal Mail Official
mediakeperawatanmakassar@poltekkes-mks.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar
ISSN : 20870035     EISSN : 26220148     DOI : -
Core Subject : Health, Education,
Jurnal Media Keperawatan diterbitkan oleh Jurusan Keperawatan Poltekkes Makassar dengan periode terbit 2 kali dalam setahun, yaitu terbit di bulan Juni dan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 223 Documents
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA KELAS 5 SDN SUGUTAMU KOTA DEPOK Hardiyanti, Febri
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (258.777 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1332

Abstract

Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah salah satu upaya strategis untuk menggerakkan dan memperdayakan sekolah dan lingkungannya untuk hidup bersih dan sehat. Sekolah yang berperilaku hidup bersih dan sehat akan membentuk siswa yang sehat dan cerdas yang merupakan aset dan modal pembangunan kesehatan di masa depan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, peran guru dan fasilitas sekolah dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa kelas 5 SDN Sugutamu Kota Depok. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Sejumlah 54 siswa dipilih dengan menggunakan teknik total sampling sebagai sampel penelitian. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa siswa kelas 5 SDN Sugutamu Kota Depok yang memiliki perilaku hidup bersih dan sehat yang cukup sebesar 59,3%, pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebesar 68,5%, sikap perilaku hidup bersih dan sehat yang baik sebesar 61,1%, peran guru cukup dalam perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 53,7%, dan fasilitas sekolah cukup sebesar 64,8%. Dari hasil analisa uji bivariat diketahui terdapat hubungan pengetahuan dengan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar (P=0,003), hubungan sikap dengan perilaku hidup bersih dan sehat (P=0,043), hubungan peran guru dengan perilaku hidup bersih dan sehat (P=0,034) dan hubungan fasilitas sekolah dengan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar (P=0,002). Terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, peran guru dan fasilitas sekolah dengan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk memasukkan kurikulum perilaku hidup bersih dan sehat dan diberikan kepada siswa untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.M DENGAN PRE OPERASI BENIGNA PROSTATE HIPERPALSIA ( BPH ) DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN DI RUANG TULIP DI RS TK II PELAMONIA MAKASSAR Harmawati Muslimin
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1318

Abstract

 Pendahuluan : Benign Prostate Hiperpalsia adalah suatu penyakit pembesaran prostat atau hipertropi yang pembesarannya progresif dari kelenjar prostat. Tujuan :  Untuk melaksanakan Asuhan Keperawatan Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman pada pasienPre Operasi Benign Prostate Hiperplasia (BPH) . Metode : Metode yang di gunakan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah adalah metode deskriptif,. Data yang diperoleh dari pasien, keluarga, perawat, tim kesehatan, dan catatan medic . Hasil :  Masalah pasien belum teratasi. Kesimpulan : Dari penangan rasa aman dan nyaman yang dilakukan pada pasien Pre Operasi Benign Prostate Hiperplasia (BPH) dapat terpenuhi.                                                                                                               Kata Kunci : Benign Prostate Hiperplasia, Pre operasi, Rasa Aman dan Nyaman 
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG KENANGA RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN A. Nur Anna AS
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1310

Abstract

Pendahuluan. Halusinasi adalah gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan sensori persepsi, merasakan sensasi palsu penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Klien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Menurut WHO (2018) Angka kejadian gangguan mental kronis dan parah yang menyerang lebih dari 21 juta jiwa dan secara umum terdapat lebih dari 23 juta orang jiwa diseluruh dunia.Tujuan, penulis dapat mengembangkan pengetahuan dalam penerapan asuhan keperawatan dengan kasus halusinasi. Tujuan: Mengembangkan pengetahuan di dalam penerapan asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah utama halusinasi pendengaran. Metode: studi kasus. Hasil: responden mengetahui dan mempraktekkan cara mengatasi halusinasi. Kesimpulan: Meningkatkan kemampuan mengontrol halusinasinya. 
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUDIANG RAYA KOTA MAKASSAR. Hj. Ningsih Jaya; Muhasidah Muhasidah; Rahmiyanti Rahmiyanti
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.823 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1105

Abstract

ABSTRACT In stabilizing blood glucose levels in patients with DM especially DM type 2, through increasing diet compliance, diet compliance is very important in order to achieve success in treatment. Obedience is an individual's willingness to do something that is expected or requested by the authority or power holder which is marked by willingness, obedience, and making a desire to meet the expectations or adjusted expectations of others. The purpose of this study was to determine the correlation of knowledge, motivation, and attitude with diet compliance in patients with type 2 diabetes. The method was cross sectional research. The sampling technique in this study was non random sampling technique with a purposive sampling method with a total sample 51 people. The results of this study indicated based on chi-square analysis found there was a correlation between knowledge with diet compliance with a significant value (p = 0,000), there was a correlation between motivation with diet compliance with a significant value (p = 0.003), there was a correlation between attitude and diet compliance with a significant value ( p = 0.001). So it can be concluded that there was a correlation between knowledge, motivation, and attitude with diet compliance in patients with Type 2 diabetes. Keywords: DM Type 2, Knowledge, Motivation, Attitude, Diet Compliance. ABSTRAK         Dalam menstabilkan kadar glukosa darah pada penderita DM terutama DM tipe 2 yaitu meningkatkan kepatuhan dietnya, kepatuhan diet ini sangat berperan penting guna untuk mencapai keberhasilan dalam terapi. Kepatuhan adalah kerelaan individu untuk melakukan sesuatu yang diharapkan atau diminta oleh pemegang otoritas atau kekuasaan yang ditandai dengan kerelaan, mengalah, membuat suatu keinginan konformitas dengan harapan atau kemauan orang lain sehingga dapat menyesuaikan diri. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, motivasi, dan sikap dengan kepatuhan diet pada penderita DM tipe 2. Metode penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini teknik non random sampling dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 51 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan analisis chi – square didapatkan ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan diet dengan nilai bermakna (p=0,000), ada hubungan motivasi dengan kepatuhan diet dengan nilai bermakna (p=0,003), ada hubungan sikap dengan kepatuhan diet dengan nilai bermakna (p=0,001).sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan prngetahuan, motivasi, dan sikap dengan kepatuhan diet pada penderita DM Tipe 2. Kata Kunci : DM Tipe 2, pengetahuan, motivasi, sikap, kepatuhan diet.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN SINDROM FRAILTY PADA PENDERITA DM TIPE 2 LANSIA DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA Heriansyah Heriansyah; Indo Nurul; Ruslan Hasani; Nasrullah Nasrullah; Masdiana Masdiana
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1076

Abstract

Frailty syndrome is often correlated with the appearance of pathological conditions in elderly age. Frailty syndrome occurs in 30% of the population over 80 years and 7% in the population above 65 years with a higher incidence of women. The purpose of this reserach was to determine what factors are related to the incidence of Frailty Syndrome in elderly Type 2 DM sufferers. The type of this research is a correlational descriptive research, where the researchers conducted the research with a cross sectional approach. The population in this research were all the patients with type 2 DM who were in Regional Public Hospital (RSUD) Syekh Yusuf Gowa, with the population of 152 people. The sample in this research amount 40 people with a non-probability sampling method with purposive sampling technique. This research was conducted at the Regional Public Hospital (RSUD) Syekh Yusuf Gowa on April 29th- May 29th 2019. The results of this research found that the value of medication adherence with p= 0,003, physical activity with p= 0,000, and diet with p= 0,000. The conclusion of this reserach is; there is a relationship between medication adherence with frailty syndrome, there is a relationship between physical activity with frailty syndrome, and there is a relationship between dietary habit with frailty syndrome
INTERVENSI TEPID SPONGE PADA ANAK YANG MENGALAMI BRONCHOPNEUMONIA DENGAN MASALAH HIPERTERMI Muthahharah Muthahharah
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.64 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1328

Abstract

Latar belakang: Menurut WHO pneumonia merupakan pembunuh balita nomor 1 di dunia.  Indonesia menempati urutan ke delapan di dunia dalam kasus pneumonia dan bronkopneumonia dimana terdapat 3800 anak yang meninggal setiap tahunnya Bronchopneumonia adalah satu peradangan paru yang biasanya menyerang di bronkeoli terminal yang bersifat sekunder disertai infeksi demam. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan dalam menurunkan demam dan mengurangi peningkatan suhu tubuh secara mendadak adalah melakukan kompres hangat dengan metode tepid sponge. Tujuan : penulis mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Klien yang mengalami Bronchopneumonia dengan Masalah Hipertermi di ruang perawatan Arafah dengan menggunakan metode tepid sponge. Metode yang digunakan adalah study kasus dengan teknik penyampaian data melalui observasi, wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Penatalaksanaan tepid sponge 1 kali dalam sehari selama 3 hari perlakuan. Hasil: Pada klien An. “M” dan An. “A”  mengenai riwayat keperawatan untuk status termoregulasi meliputi, keluhan orang tua bahwa anaknya demam, keluarga klien mengatakan badan anaknya teraba hangat, kulit kemerahan, bibir kering dan rewel Keluarga klien mengeluh nafsuh makan anaknya berkurang, dan klien lemah dan sulit tidur dan demam, Intervensi keperawatan yang dilakukan selama 3 hari yaitu : pada masalah klien An. “M’ Dan An. “A” sudah teratasi. Hasil evaluasi kasus yang dilakukan pada klien mengalami Hipertermia menunjukkan bahwa penerapan tepid sponge 1 kali dalam sehari, sesuai dengan jadwal yang ditetapkan menunjukkan penurunan suhu tubuh klien setelah pemberian, hal ini mmengindikasikan bahwa tepid sponge efektif dilakukan karena dapat membantu dalam menurunkan suhu tubuh klien. Saran : selalu melibatkan orang tua dalam proses asuhan keperawatan pada anak sebagai penatalaksanaan prinsip asuhan keperawatan anak yaitu family center car. dan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode, tekhnik analisis dan jumlah sampel yang lebih besar untuk mengetahui keefektifan dari metode tersebut.
PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIARE DALAM GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI Ratna Mahmud
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1314

Abstract

ABSTRACTBackground: Diarrhea is a bowel movement in liquid form more than three times a day, and usually lasts for two days or more. In the case of diarrhea there is a change in the pattern of faecal elimination in the form of decreased absorption in the intestine. Diarrhea is a disease that can affect all age groups, especially among children less than 5 years old. Based on the 2018 Riskesdas data, the prevalence of diarrhea in infants in Indonesia has increased quite significantly. Objective: To describe nursing care in pediatric patients with diarrhea in impaired fulfillment of the need for bowel elimination patterns. Method: using descriptive method. Results: Patients with diarrhea cases obtained data from the client's mother said the client defecated as much as 5x. The client's mother said the client's stool was thin, there was pulp and brown. The client's mother said the client complained of stomach pain. The client's mother also said the client vomited 7 times. Interventions assessing the color, frequency and consistency of stool, identifying causes and intravenous therapy are very helpful in handling diarrhea elimination patterns. Conclusion: In nursing diagnoses, disorders of elimination pattern: Diarrhea is related to the infection process, observing stool characteristics, causes of diarrhea, intestinal peristaltic observation, intra collaboration veins education and drugs , antipieretik, antibiotic  and antiadiarhea have an influence in dealing with diarrhea. Suggestion: In order to obtain optimal results in the assessment and determination of diagnoses, it is better to do an interpersonal approach so that there is a trusting relationship between the patient and family and the nurse. The nurse should involve the patient and family in implementing nursing actions.
STUDI KASUS PEMENUHAN KEBUTUHAN DEFISIT PERAWATAN DIRI MANDI DAN BERHIAS PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL DI RUMAH SAKIT TINGKAT II PELAMONIA MAKASSAR Rahman Nasar; Muhammad Nur
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.807 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1321

Abstract

Latar Belakang: kesehatan jiwa saat ini telah menjadi masalah kesehatan global di setiap negara termasuk di Indonesia. Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan dampak terhadap nilai-nilai sosial dan budaya pada masyarakat. Tidak semua orang mempunyai kemampuan yang sama untuk menyesuaikan dengan perubahan, serta mengelola komflik dan stress tersebut sehingga mengakibatkan banyak orang yang mengalami gangguan jiwa bahkan tidak mampu dalam merawat kebersihan dirinya. Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan ganguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Tujuan: untuk mengidentifikasi kemampuan Tn.A, Tn.M dan Tn.R dalam pemenuhan kebutuhan defisit perawatan diri mandi dan berhias dengan metode indepth interview,observasi, dan dokumentasi. Hasil: Setelah dilakukan penelitian didapatkan hasil bahwa Tn.A mampu melakukan perawatan diri sedangkanTn.M dan Tn. R tidak mampu melakukan perawatan diri, hal yang membuat klien tidak mampu melakukan perawatan diri yaitu kurangnya dukungan motivasi dan latihan kemampuan perawatan diri khususnya mandi dan berhias dari orang terdekat dan kurangnya ketersediaan alat dan bahan perawatan diri serta kelemahan dalam melakukan aktivitas sehingga memgakibatkan ketidak mampuan melakukan perawatan diri. Kesimpulan: dukungan dari orang terdekat mampu membuat pasien melakukan perawatan diri sehingga diharapkan pasien bersemangat dan mempunyai motivasi untuk mekakukan perawatan diri dan juga membuat pasien yang mampu dapat mempertahankan kemampuan perawatan dirinya.
STUDI KASUS MANAJEMEN BEBAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA GANGGUAN JIWA REPASUNG Rasmawati Rasmawati; Rahma Yulis; Hardianti Hardianti
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.745 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1323

Abstract

Perawatan orang dengan gangguan jiwa repasung membutuhkan perawatan oleh keluarga dalam jangka waktu yang lama. Perawatan ini berpengaruh pada beban dan kejenuhan keluarga sehingga perlu mamajenem beban dalam merawat anggota keluarga yang mengalami repasung.  Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi lebih mendalam mengenai manajemen  beban keluarga dalam merawat anggota keluarga gangguan jiwa yang mengalami repasung. Desain penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan descriptive multiple instrumental case study. Dua kasus orang gangguan jiwa repasung dipilih untuk memberikan pemahaman mengenai manajemen beban keluarga dalam merawat. Partisipan penelitian berjumlah 6 orang keluarga subjek kasus. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Tiga kategori yang dihasilkan: Kurungan sebagai pilihan bentuk repasung; Persepsi Keluarga Terhadap Tindakan repasung; dan Manajemen beban dalam merawat anggota keluarga dengan gangguan jiwa repasung. Caregiver mengalami kejenuhan yang mengakibatkan keinginan untuk melepaskan anggota keluarga dan merawat di rumah sakit.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PENCEGAHAN DIABETES MELITUS PADA SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 10 MAKASSAR Yulianto Machmud; Abdul Kadir Ahmad; Hilmiyah Purnama Putri Purnama Putri
Media Keperawatan:Politeknik Kesehatan Makassar Vol 10, No 2 (2019): Media Keperawatan : Poltekkes Kemenkes Makassar
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.98 KB) | DOI: 10.32382/jmk.v10i2.1317

Abstract

ABSTRACT Diabetes mellitus is a chronic metabolic disorder caused by a pancreas that cannot produce enough insulin or the body cannot use insulin that is produced effectively. There is an imbalance between the reality and future DM events, it is feared that students may develop diabetes mellitus at a young age. For this reason, a healthy lifestyle can be used as an effort to prevent diabetes mellitus. This study aims to determine the effect of health education on the knowledge and attitude of prevention of diabetes mellitus in class X students at SMK Negeri 10 Makassar. This type of research is quantitative with a True Experiment approach. The sampling technique uses the cluster random sampling method with a total of 55 students. Data collection is done by using a questionnaire created by the author and has been validated. The test carried out is Mann Withney which produces a value for knowledge and attitudes p-value 0,00 < 0,05 which means there is an influence of health education on diabetes mellitus knowledge and attitude in class X students at SMK Negeri 10 Makassar. The results of the percentage of knowledge in the intervention group from less (57,1%) to good (89,3%), whereas in the control group less than less (70,4%) to be enough (85,2%). The percentage of attitudes in the intervention group from less (82,1%) to (67,9%), whereas in the control group did not experience significant changes from less (88,9%) to less (74,1%). The results of this study are expected to be input for school management in paying attention to their students’ bad habits as an effort to prevent diabetes mellitus.Keywords: Diabetes Mellitus, Health Education, Knowledge, AttitudeABSTRAKDiabetes melitus merupakan suatu penyakit gangguan metabolik kronis akibat pankreas yang tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Adanya ketimpangan antara realita dan kejadian DM di masa mendatang dikhawatirkan siswa dapat terkena penyakit diabetes melitus di usia muda, untuk itu pola hidup yang sehat dapat dijadikan sebagai upaya dalam pencegahan penyakit Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan diabetes melitus pada siswa kelas X di SMK Negeri 10 Makassar. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan True Eksperiment. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Cluster Random Sampling dengan jumlah siswa sebanyak 55 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dibuat oleh penulis dan telah tervalidasi. Uji yang dilakukan adalah Mann Withney yang menghasilkan nilai untuk pengetahuan dan sikap  p-value 0,00 < 0,05 yang berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan diabetes melitus pada siswa kelas X di SMK Negeri 10 Makassar. Hasil presentase pengetahuan pada kelompok intervensi dari kurang (57,1%) menjadi baik (89,3%), sedangkan pada kelompok kontrol dari kurang (70,4%) menjadi cukup (85,2%). Hasil presentase sikap pada kelompok intervensi dari kurang (82,1%) menjadi cukup (67,9%), sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan dari kurang (88,9%) menjadi kurang (74,1%). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan manajemen sekolah dalam memperhatikan kebiasaan buruk siswanya sebagai upaya mencegah diabetes melitus. Kata Kunci: Diabetes Melitus, Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Sikap

Page 6 of 23 | Total Record : 223