cover
Contact Name
Jurnal Medik Veteriner
Contact Email
jmv@psdku.unair.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
faisalfikri@fkh.unair.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Medik Veteriner
Published by Universitas Airlangga
ISSN : 26157497     EISSN : 2581012X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
urnal Medik Veteriner (JMV) publishes high quality and novelty papers focusing on Veterinary and Animal Science. The fields of study are anatomy, pathology, basic medicine, veterinary public health, microbiology, veterinary reproduction, parasitology, animal husbandry and animal welfare. Food animals, companion animals, equine medicine, aquatic animal, wild animals, herbal medicine, acupuncture, epidemiology, biomolecular, forensic, laboratory animals and animal models of human infections are considered. Jurnal Medik Veteriner (JMV) published two times a year: April and October.
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
Search results for , issue "Vol. 2 No. 2 (2019): October" : 17 Documents clear
Efek Antidiabetik Ekstrak Daun Gendola (Basella rubra L.) Terhadap Kadar Gula Darah Tikus Putih Vita, Angelica Diana; Fatimah, Nurmawati; Murtiwi, Sri
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.853 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.127-132

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menguji efek antidiabetik ekstrak daun gondola (Basella rubra L.) pada kadar gula darah tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinduksi Alloxan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan 35 ekor tikus putih. Tikus tersebut dibagi menjadi lima kelompok perlakuan, yakni: P1; P2; P3; kontrol negatif (K-); dan kontrol positif (K+). Masing-masing kelompok diinduksi menggunakan Alloxan untuk meningkatakan kadar gula darah. Kelompok P1; P2; P3 diberi ekstrak daun gendola dengan dosis 200; 300; 400 mg/kgBB/hari. Kelompok K+ diberi obat glimepirid 0.1 mg/kgBB/hari. Kelompok P1 mengalami penurunan kadar gula darah yang tidak signifikan sebesar 30.14 mg/dL (p-value=0.128); kelompok P2 mengalami penurunan kadar gula darah tidak signifikan sebesar 25.80 mg/dL (p-value=0.159); kelompok P3 mengalami penurunan kadar gula darah yang signifikan sebesar 42.80 mg/dL (p-value=0.043). Kelompok kontrol negatif mengalami peningkatan kadar gula darah sebesar 116.00 mg/dL (p-value=0.084). Kelompok kontrol positif mengalami penurunan kadar gula darah yang signifikan sebesar 21.60 mg/dL (p-value=0.011). Ekstrak daun gendola 400 mg/kgBB/hari dapat menurunkan kadar gula darah tikus dengan perbedaan tidak signifikan apabila dibandingkan dengan obat antidiabetes glimepirid 0.1 mg/kgBB/hari.
Deteksi Mastitis Subklinis Pada Kambing Peranakan Etawah di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi Sevitasari, Adelita Putri; Effendi, Mustofa Helmi; Wibawati, Prima Ayu
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.631 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.72-75

Abstract

Mastitis adalah penyakit yang terjadi akibat infeksi pada kelenjar ambing. Mastitis subklinis merupakan tipe mastitis yang tidak menunjukkan gejala klinis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi mastitis subklinis pada peternakan Kambing PE dengan menggunakan metode California Mastitis Test sebagai penelitan awal untuk mendapatkan data awal kejadian kasus mastitis subklinis di Kelurahan Kalipuro, Banyuwangi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Deteksi dilakukan dengan pengambilan sampel susu pada kambing PE secara purposif dan direaksikan reagen CMT diputar secara sirkuler selama 10–15 detik. Pengamatan hasil reaksi sampel susu dan reagen ditentukan berdasarkan perubahan konsistensi dengan adanya masa pengentalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kejadian kasus mastitis subklinis sebesar 82.76%. Faktor terjadinya mastitis subklinis dapat dipengaruhi oleh manajemen perkandangan dan pemerahan peternakan, karena sanitasi dan hygiene berpengaruh pada tingkat kontaminasi bakteri.
Case Report: Canine Toxication Food Allergic Haryo, Albiruni
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.367 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.158-161

Abstract

Canine allergies has a most common symptoms occur as skin irritations : itching, scratching, digging, and gnawing at the skin, often to the point of creating open raw wounds over large areas of the body. For the confirmation diagnosis, the patient has to be checked by laboratories examination. Based on anamneses, clinical examination  and laboratories, it is logical to conclude that this dog which names choky suffers toxic allergic because of toxic accumulation from his food and the prognose was fausta. The treatments which were given for the dog are changing dog food, reducing the total protein in food at least one week, dietic protein and increasing exercise, also scalling for decreasing the plack in dog teeth. Moreover, Choky was given transfer factor supplement and antihistamin with low dosage.
Pengaruh Perbedaan Waktu Ekuilibrasi Sebelum Pembekuan Terhadap Kualitas Spermatozoa Sapi Rambon Banyuwangi Menggunakan Pengencer Tris Kuning Telur Setyawan, Firman; Suprayogi, Tri Wahyu; Prastiya, Ragil Angga; Restiadi, Tjuk Imam; Saputro, Amung Logam; Agustono, Bodhi
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (408.003 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.101-107

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan waktu ekuilibrasi 2 jam, 3 jam, 4 jam dan 5 jam terhadap motilitas, viabilitas, dan abnormalitas spermatozoa Sapi Rambon sebelum pembekuan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat perlakuan yaitu waktu ekuilibrasi P1 (2 jam), P2 (3 jam), P3 (4 jam) dan P4 (5 jam), satu ekor pejantan sapi rambon, dan lima kali pengulangan. Hasil analisis statistik Anova satu arah dan dilanjut uji Duncan mendapatkan hasil motilitas (P1) 76.00±2.2/3; (P2) 73.00±2.7/3; (P3) 67.00±2.7/3; dan (P4) 52.00±2.7/2. Hasil viabilitas (P1) 86.00±1.41; (P2) 78.00±2.73; (P3) 72.00±5.70 dan (P4) 57.00±2.73. Hasil abnormalitas (P1) 3.7±0.75; (P2) 3.8±0.75; (P3) 4.4±1.08 dan (P4) 5.2±0.57. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda nyata (p<0.05) antara waktu ekuilibrasi dengan kualitas spermatozoa Sapi Rambon sebelum pembekuan dan hasil dari penelitian ini menunjukan persentase motilititas tertinggi terdapat pada waktu ekuilibrasi 2 jam, persentase viabilitas tertinggi terdapat pada waktu ekuilibrasi 2 jam dan persentase abnormalitas terendah terdapat pada waktu ekuilibrasi 2 jam.
Pengukuran Kadar Hormon Progesteron dan Deteksi Birahi pada Sapi Perah yang Disinkronisasi dengan CIDR (Controlled Internal Drug Release) Widodo, Oky Setyo; Srianto, Pudji; Wulandari, Shelly
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.556 KB) | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.133-139

Abstract

Deteksi birahi dan program perkawinan merupakan cara yang tepat untuk dapat mengoptimalkan performa reproduksi pada sapi perah. Rancangan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pretest-postest design. Terdiri dari empat macam perlakuan yaitu P1C1, P1C2, P2C1, dan P2C2, masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Faktor yang diujikan adalah faktor P: usia korpus luteum 15 hari (P1) dan 10 hari (P2), faktor C: pencabutan atau pelepasan implan progesterone pada hari ke-9 (C1) dan pada hari ke-13(C2). Hasil yang diperoleh dengan uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara perbedaan usia korpus luteum dengan perbedaan waktu pencabutan atau pelepasan implan controlled internal drug release (CIDR) (p>0.05). Dari total sampel 16 ekor sapi perah, 13 sampel menunjukkan tanda birahi tiga hari setelah implan controlled internal drug release (CIDR) dilepaskan. Persentase total dari keseluruhan sampel yang menunjukkan tanda birahi adalah 81.25%.
Front Cover, Editorial Board, Peer Reviewers, Acknowledgments Nisa, Choirun
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.i-iv

Abstract

Indexing, Subscribed Form, Guidelines for Author, Back Cover Nisa, Choirun
Jurnal Medik Veteriner Vol. 2 No. 2 (2019): October
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jmv.vol2.iss2.2019.v-ix

Abstract

Page 2 of 2 | Total Record : 17