p-Index From 2020 - 2025
6.539
P-Index
This Author published in this journals
All Journal LEX PRIVATUM Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Jurnal Gaussian Swara Bhumi Alchemy : Journal of Chemistry Imajinasi Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Abjadia, International Journal of Education Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Jurnal al-Ulum : Jurnal Pemikiran dan penelitian ke-Islaman Jurnal Medik Veteriner AL-TANZIM : JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM TELEKONTRAN: Jurnal Ilmiah Telekomunikasi, Kendali dan Elektronika Terapan JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Buletin KKN Pendidikan Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Tarbawi: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam Kode : Jurnal Bahasa AKADEMIK: Jurnal Mahasiswa Humanis Penamas: Journal of Community Service Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Thawalib Perbanas Journal of Islamic Economics and Business Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) Research on English Language Education INCOME: Indonesian Journal of Community Service and Engagement Al-DYAS : Jurnal Inovasi dan Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Innovative: Journal Of Social Science Research Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Proceeding of Undergraduate Conference on Literature, Linguistic, and Cultural Studies DIDAKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Dirasah: Jurnal Pendidikan Islam Suara Bahasa: Jurnal Bahasa dan Sastra Jurnal Komprehenshif Journal of Innovative and Creativity Emerging Statistics and Data Science Journal JPEMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Tafani Journal of Emerging Information Systems and Business Intelligence (JEISBI) Tintamas: Jurnal Pengabdian Indonesia Emas Journal of Smart Education and Learning Proceeding of International Conference on Social Science and Humanity
Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBAR ANAK PENDERITA RETARDASI MENTAL: STUDI KASUS DI SLB-C YASPENLUB DEMAK * Nisa, Choirun
Imajinasi Vol 6, No 1 (2010): Imajinasi
Publisher : Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak retardasi mental adalah anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dalam kecerdasan, tidak hanya lemah dalam fungsi kognitif tetapi juga psikomotorik. Masalah yang dikaji: (1) Bagaimanakah subjek gambar yang diekspresikan oleh anak penderita retardasi mental siswa SLB-C Yaspenlub Demak?, (2) Bagaimanakah pemilihan perwujudan unsur gambar anak penderita retardasi mental siswa SLB-C Yaspenlub Demak? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sasaran penelitian ini adalah ekspresi subjek gambar, perwujudan unsur gambar, dan karakteristik gambar anak penderita retardasi mental di SLB- C Yaspenlub Demak. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek gambar yang diekspresikan anak adalah benda- benda dan lingkungan alam yang ada di sekitarnya. Unsur-unsur gambar yang ditampilkan sebatas raut- raut geometris yang tidak sempurna, dengan garis “mlethot” dan warna yang terkesan berbentuk coretan, masih terkesan semampunya. Saran yang dapat dikemukakan adalah supaya merangsang kebebasan anak mengungkapkan imajinasi dengan metode pembelajaran menggambar bebas dengan tema yang ditentukan. Memberikan pengetahuan dan pelatihan yang maksimal tentang cara mewarnai yang baik, karena menggambar dan mewarnai adalah sarana pengembang kreativitas anak. Kata Kunci : retardasi mental, gambar, gambar anak
GENDER DAN PERILAKU MEMILIH: SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI POLITIK Rahmaturrizqi, Rahmaturrizqi; Nisa, Choirun; Nuqul, Fathul Lubabin
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabay

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

There are interesting developments of political psychology, particularly in the effort of women in politics arena. Until the mid-year 2007, at least 82 women were recorded following the elections in 232 provincial-level regions and districts level. Out of the above, 26 women (30.76%) registered as a candidate for the leader of region and  57 women (69.24%), registered as a deputy leader of the region, although  only eight women who are successfully elected as the leader of region and 11 elected as deputy leaders of regional  (Arifin, 2008). With direct elections as happened today, making the candidates should follow the "interest" of voters. Efforts to understand the voter’s behavior, feelings and thinking do not always easy. The old ways by making a donation of material deemed not affect voters more powerful. One possible solution is the assessment needs of the voter. To fulfill voter’s needs is not always easy because there are differences of character between communities, genders and individuals that influence their voting behavior. The study involved 90 students (45 women and 45 men). Data were collected from participants’ responses to scenarios about election for leader of region (bupati). All participants chose male or female candidates as a leader, or not vote at all. Each participants was asked to give a reason for their alternative answer to the scenarios. Data were analysed using qualitative thematic analysis and cross tabulation.  The results showed that the number of subjects who choose a man as a leader was 68 people or 75.56%, and only 12 subjects or 13.33% who chose women as a leader. Subjects who abstained were 11 people or 11.11%. The results showed that womens voting behavior, are more likely to choose a man as a leader. From various reasons posed by participants, this study concluded that the tendency was caused by the participants’ beliefs, including women’s beliefs, that men are more entitled and deserved to be a leader than women.Abstrak: Ada perkembangan menarik dari psikologi politik, terutama dalam upaya perempuan untuk bersaing dalam arena politik. Sampai pertengahan tahun 2007, sedikitnya 82 perempuan tercatat mengikuti pemilihan di 232 daerah tingkat provinsi dan tingkat kabupaten. Dari data tersebut, 26 perempuan (30,76%) terdaftar sebagai calon pemimpin daerah dan 57 wanita (69.24%), terdaftar sebagai wakil pemimpin daerah, meskipun hanya delapan perempuan yang berhasil terpilih sebagai pemimpin daerah dan 11 terpilih sebagai wakil pemimpin daerah (Arifin, 2008). Pemilihan langsung seperti yang terjadi saat ini membuat calon harus mengikuti "kepentingan" pemilih. Namun, upaya untuk memahami perilaku, perasaan dan pemikiran pemilih tidak selalu mudah. Cara-cara lama dengan memberikan sumbangan ekonomi dianggap tidak terlalu kuat lagi dalam mempengaruhi suara pemilih. Salah satu solusi yang mungkin adalah melakukan analisis kebutuhan pemilih. Untuk memenuhi kebutuhan pemilih tidak selalu mudah karena ada perbedaan karakter antara masyarakat, jenis kelamin dan individu yang mempengaruhi perilaku memilih mereka. Penelitian ini melibatkan 90 mahasiswa (45 perempuan dan 45 laki-laki). Data dikumpulkan dengan cara memberikan cerita skenario tentang pemilihan pemimpin daerah (bupati) di mana setiap subjek harus memilih pria atau wanita sebagai pemimpin, atau tidak memilih sama sekali. Setiap alternatif jawaban, subjek diminta untuk memberikan alasan. Analisis data menggunakan tematik dan tabulasi silang kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang memilih pria sebagai pemimpin sebanyak 68 orang atau 75,56%, dan yang memilih perempuan sebagai pemimpin hanya 12 orang atau 13,33%. Subjek yang abstain berjumlah 11 orang atau 11,11%. Hasil ini menunjukkan bahwa perilaku pemilih perempuan, lebih cenderung memilih pria sebagai pemimpin. Dari berbagai alasan yang diungkapkan oleh subjek dapat disimpulkan bahwa hal ini terjadi karena sebagian besar subjek, termasuk perempuan, percaya bahwa pria lebih berhak dan pantas untuk menjadi pemimpin dibanding perempuan.
Sintesis Pigmen Geothit (α-FeOOH) dari Limbah Industri Kerajinan Besi dengan Metode Presipitasi Nisa, Choirun; Aini, Nur; Khoiroh, Lilik Miftahul
ALCHEMY Vol 7, No 2 (2019): ALCHEMY: Journal of Chemistry
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.815 KB) | DOI: 10.18860/al.v7i2.4928

Abstract

Iron handicraft is one of industries that process iron ore into handicraft products and produce lathe waste. Iron lathe contains 96.08% iron metal which is potential source as a precursor for synthesis of goethite pigment. The method used for synthesis was precipitation using NaHCO3 as precipitator agent. Synthesis was conducted at 70°C with variations of stirring speed such as 550, 650, 750 and 850 rpm. The products were characterized by color reader, ultraviolet-visible (UV-Vis) spectroscopy, XRD and SEM-EDX. The data from color reader showed that the highest yellowness degree and lightness obtained at a stirring speed 550 rpm were 24.1 and 42.1, respectively. UV-Vis data showed that the maximum wavelength of goethite pigment was 600-624 nm. Based on XRD data, synthesized pigment was in goethite phase (α-FeOOH) for all samples with crystallite size 63.24 nm and the highest crystallinity was achieved at 550 rpm. SEM-EDX data showed that morphology pigment (α-FeOOH) was not uniform, there were impurities such as Na and C. Keywords: Lathe waste, precipitation, goethite, pigment  Industri kerajinan besi merupakan salah satu industri yang mengolah bijih besi menjadi produk kerajinan dan menghasilkan limbah bubut besi. Limbah bubut besi mengandung unsur besi sebesar 96,08% yang berpotensi sebagai bahan baku (prekursor) untuk sintesis pigmen geothit. Metode yang digunakan adalah metode presipitasi dengan agen pengendap NaHCO3. Sintesis dilakukan pada suhu 70°C dengan variasi kecepatan pengadukan 550, 650, 750 dan 850 rpm. Produk hasil sintesis dikarakterisasi dengan color reader, spektroskopi ultraviolet-tampak (UV-Vis), XRD, dan SEM-EDX. Data color reader menunjukkan bahwa derajat kekuningan dan derajat kecerahan tertinggi didapatkan pada kecepatan pengadukan 550 rpm yaitu berturut-turut 24,1 dan 42,1. Data UV-Vis menunjukkan panjang gelombang maksimum pigmen geothit hasil sintesis adalah 600-624 nm. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan bahwa pigmen hasil sintesis pada semua kecepatan pengadukan berfasa geothit (α-FeOOH) dengan derajat kristalinitas tertinggi pada kecepatan pengadukan 550 rpm dengan ukuran kristal 63,24 nm. Hasil SEM-EDX pada kecepatan 550 rpm menunjukkan bahwa morfologi pigmen (α-FeOOH) hasil sintesis tidak seragam dan ditemukan adanya pengotor berupa unsur Na dan C. Kata kunci: Limbah bubut besi, presipitasi, geothit, pigmen
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEMEGANG HAK CIPTA ATAS PEMBAJAKAN KARYA PERFILMAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA Nisa, Choirun
LEX PRIVATUM Vol 6, No 4 (2018): Lex Privatum
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk perlindungan hukum terhadap pemegang hak cipta atas pembajakan karya perfilman menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta dan bagaimana sanksi terhadap pihak lain yang melakukan pembajakan hak cipta karya perfilman berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Perlindungan hukum tentang perfilman di Indonesia telah di atur dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2009, namun dalam Undang-Undang Perfilman tidak mengatur tentang sanksi hukum terhadap tindakan pembajakan karya film. Pengaturan sanksi di atur dalam Undang-Undang Hak cipta oleh karena salah satu obyek dari hak cipta yang dilindungi sebagaimana yang di atur dalam Pasal 40 ayat (1) huruf m, adalah sinematografi. Dengan demikian aturan-aturan yang berlaku dalam undang-undang hak cipta berkaitan dengan pembajakan perfilman diatur berdasarkan Undang-Undang Hak Cipta 2014. 2. Pembajakan adalah suatu tindakan pelanggaran hukum terhdap hak cipta karya film dilakukan melalui memperbanyak dan menggandakan film dan dikomersialisasikan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Undang-Undang Hak Cipta 2014 mengatur secara tegas terhadap pihak yang melakukan pembajakan karya cipta perfilman dikenakan sanksi baik berupa denda maupun sanksi hukuman yang berat.Kata kunci: Perlindungan Hukum, Pemegang Hak Cipta, Pembajakan Karya Perfilman,
PERANCANGAN INSTRUMENTASI PENGUKUR WAKTU DAN KECEPATAN MENGUNAKAN DT-SENSE INFRARED PROXIMITY DETECTOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERATURAN Nisa, Choirun; Widya P, Nurfitria; Santosa, Aji; Rahmawati, Endah
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v4n1.p36-41

Abstract

Fisika merupakan bagian dari sains yang memahami segala sesuatu tentang gejala-gejala alam yang terjadi. Banyak sekali fakta di  sekolah-sekolah bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan. Konsep dan rumus yang telah disampaikan oleh guru biasanya hanya digunakan dalam penyelesaian soal-soal saja dan siswa cenderung bosan dan sulit untuk memahami  konsep tersebut. Sehingga diperlukan media untuk membantu proses belajar-mengajar misalnya media percobaan/eksperimen. Dalam percobaan membutuhkan perangkat antara lain instrumentasi dan bahan sesuai dengan percobaan yang akan dilakukan. Instrumentasi laboratorium sebagai penunjang percobaan yang akan membantu siswa memahami materi yang diajarkan, sering tidak dijumpai di sekolah-sekolah. Dalam penelitian ini dilaksanakan untuk merancang instrumentasi pengukur waktu dan  kecepatan sebagai media pembelajaran  materi gerak lurus beraturan. Penelitian ini diharapkan dapat menarik siswa dalam belajar materi fisika khususnya gerak lurus beraturan, sehingga dapat mewujudkan hasil belajar siswa yang maksimal. Dari hasil penelitian ini diperoleh DT Sense Infrared Proximity Detector dapat digunakan dalam perancangan instrumentasi pengukur waktu dan kecepatan. Dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media penunjang yang akan membantu siswa ataupun mahasiswa dalam memahami materi fisika khususnya materi gerak lurus beraturan.
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA ANTARA SMP NEGERI 1 SIDOARJO DAN SMP NEGERI 6 SIDOARJO DILIHAT DARI JARAK TEMPAT TINGGAL DAN WILAYAH AKADEMIS SEKOLAH NISA, CHOIRUN
Swara Bhumi Vol 5, No 01 (2017): Volume 05 Nomor 01 Yudisium 90
Publisher : Jurusan Pendidikan Geografi FIS Unesa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERANCANGAN INSTRUMENTASI PENGUKUR WAKTU DAN KECEPATAN MENGUNAKAN DT-SENSE INFRARED PROXIMITY DETECTOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK LURUS BERATURAN Nisa, Choirun; Widya P, Nurfitria; Santosa, Aji; Rahmawati, Endah
Jurnal Penelitian Fisika dan Aplikasinya (JPFA) Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jpfa.v4n1.p36-41

Abstract

Fisika merupakan bagian dari sains yang memahami segala sesuatu tentang gejala-gejala alam yang terjadi. Banyak sekali fakta di  sekolah-sekolah bahwa pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dipahami dan membosankan. Konsep dan rumus yang telah disampaikan oleh guru biasanya hanya digunakan dalam penyelesaian soal-soal saja dan siswa cenderung bosan dan sulit untuk memahami  konsep tersebut. Sehingga diperlukan media untuk membantu proses belajar-mengajar misalnya media percobaan/eksperimen. Dalam percobaan membutuhkan perangkat antara lain instrumentasi dan bahan sesuai dengan percobaan yang akan dilakukan. Instrumentasi laboratorium sebagai penunjang percobaan yang akan membantu siswa memahami materi yang diajarkan, sering tidak dijumpai di sekolah-sekolah. Dalam penelitian ini dilaksanakan untuk merancang instrumentasi pengukur waktu dan  kecepatan sebagai media pembelajaran  materi gerak lurus beraturan. Penelitian ini diharapkan dapat menarik siswa dalam belajar materi fisika khususnya gerak lurus beraturan, sehingga dapat mewujudkan hasil belajar siswa yang maksimal. Dari hasil penelitian ini diperoleh DT Sense Infrared Proximity Detector dapat digunakan dalam perancangan instrumentasi pengukur waktu dan kecepatan. Dan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai media penunjang yang akan membantu siswa ataupun mahasiswa dalam memahami materi fisika khususnya materi gerak lurus beraturan.
Gender dan Perilaku Memilih: Sebuah Kajian Psikologi Politik Rahmaturrizqi, Rahmaturrizqi; Nisa, Choirun; Nuqul, Fathul Lubabin
Jurnal Psikologi Teori dan Terapan Vol 3, No 1 (2012): Jurnal Psikologi Teori dan Terapan
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.939 KB) | DOI: 10.26740/jptt.v3n1.p49-57

Abstract

There are interesting developments of political psychology, particularly in the effort of women in politics arena. Until the mid-year 2007, at least 82 women were recorded following the elections in 232 provincial-level regions and districts level. Out of the above, 26 women (30.76%) registered as a candidate for the leader of region and  57 women (69.24%), registered as a deputy leader of the region, although  only eight women who are successfully elected as the leader of region and 11 elected as deputy leaders of regional  (Arifin, 2008). With direct elections as happened today, making the candidates should follow the "interest" of voters. Efforts to understand the voter’s behavior, feelings and thinking do not always easy. The old ways by making a donation of material deemed not affect voters more powerful. One possible solution is the assessment needs of the voter. To fulfill voter’s needs is not always easy because there are differences of character between communities, genders and individuals that influence their voting behavior. The study involved 90 students (45 women and 45 men). Data were collected from participants’ responses to scenarios about election for leader of region (bupati). All participants chose male or female candidates as a leader, or not vote at all. Each participants was asked to give a reason for their alternative answer to the scenarios. Data were analysed using qualitative thematic analysis and cross tabulation.  The results showed that the number of subjects who choose a man as a leader was 68 people or 75.56%, and only 12 subjects or 13.33% who chose women as a leader. Subjects who abstained were 11 people or 11.11%. The results showed that women's voting behavior, are more likely to choose a man as a leader. From various reasons posed by participants, this study concluded that the tendency was caused by the participants’ beliefs, including women’s beliefs, that men are more entitled and deserved to be a leader than women.Abstrak: Ada perkembangan menarik dari psikologi politik, terutama dalam upaya perempuan untuk bersaing dalam arena politik. Sampai pertengahan tahun 2007, sedikitnya 82 perempuan tercatat mengikuti pemilihan di 232 daerah tingkat provinsi dan tingkat kabupaten. Dari data tersebut, 26 perempuan (30,76%) terdaftar sebagai calon pemimpin daerah dan 57 wanita (69.24%), terdaftar sebagai wakil pemimpin daerah, meskipun hanya delapan perempuan yang berhasil terpilih sebagai pemimpin daerah dan 11 terpilih sebagai wakil pemimpin daerah (Arifin, 2008). Pemilihan langsung seperti yang terjadi saat ini membuat calon harus mengikuti "kepentingan" pemilih. Namun, upaya untuk memahami perilaku, perasaan dan pemikiran pemilih tidak selalu mudah. Cara-cara lama dengan memberikan sumbangan ekonomi dianggap tidak terlalu kuat lagi dalam mempengaruhi suara pemilih. Salah satu solusi yang mungkin adalah melakukan analisis kebutuhan pemilih. Untuk memenuhi kebutuhan pemilih tidak selalu mudah karena ada perbedaan karakter antara masyarakat, jenis kelamin dan individu yang mempengaruhi perilaku memilih mereka. Penelitian ini melibatkan 90 mahasiswa (45 perempuan dan 45 laki-laki). Data dikumpulkan dengan cara memberikan cerita skenario tentang pemilihan pemimpin daerah (bupati) di mana setiap subjek harus memilih pria atau wanita sebagai pemimpin, atau tidak memilih sama sekali. Setiap alternatif jawaban, subjek diminta untuk memberikan alasan. Analisis data menggunakan tematik dan tabulasi silang kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang memilih pria sebagai pemimpin sebanyak 68 orang atau 75,56%, dan yang memilih perempuan sebagai pemimpin hanya 12 orang atau 13,33%. Subjek yang abstain berjumlah 11 orang atau 11,11%. Hasil ini menunjukkan bahwa perilaku pemilih perempuan, lebih cenderung memilih pria sebagai pemimpin. Dari berbagai alasan yang diungkapkan oleh subjek dapat disimpulkan bahwa hal ini terjadi karena sebagian besar subjek, termasuk perempuan, percaya bahwa pria lebih berhak dan pantas untuk menjadi pemimpin dibanding perempuan.
PEMODELAN USER EXPERIENCE PEMBELAJARAN TATA SURYA MENGGUNAKAN METODE DESIGN THINKING UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Nisa, Choirun; Persada, Andhika Giri
JIPI (Jurnal Ilmiah Penelitian dan Pembelajaran Informatika) Vol 9, No 3 (2024)
Publisher : STKIP PGRI Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29100/jipi.v9i3.5092

Abstract

da dasarnya pendidikan di Indonesia memiliki peran yang penting dalam menunjang kelangsungan hidup untuk bangsa maupun negara. Dalam pembelajaran yang ditempuh pada jenjang sekolah dasar, terdapat mata pelajaran wajib yang perlu diberikan kepada anak usia dasar yaitu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Salah satu pembelajaran dalam pelajaran IPA adalah tata surya. Berdasarkan hasil observasi pra-penelitian yang dilakukan di SD Negeri 2 Lombang Indramayu, diketahui bahwa proses pembelajaran IPA di SDN 2 Lombang dilakukan dengan menggunakan buku manual dan cenderung membuat siswa mudah jenuh. Adapun metode yang digunakan adalah metode design thinking yang memiliki 4 tahap yaitu tahap empathize, tahap define, tahap ideate, tahap prototyping, dan tahap testing. Kemudian dilakukan perancangan aplikasi dengan menentukan user flow dan skenario aplikasi. Setelah dilakukan perancangan aplikasi dilakukan pengujian dengan menggunakan metode Cognitive Walkthrough dan metode heuristik. sebelum melakukan pengujian dilakukan 4 tahapan dengan tahapan pertama untuk melakukan observasi. Tahap kedua melakukan analisis permasalah, lalu tahap 3 menemukan solusi untuk memecahkan masalah. Setelah itu ditentukan user flow dan skenario aplikasi. Adapun hasil yang didapatkan adalah bahwa pengujian metode cognitive walkthrough terjadi iterasi sebanyak dua kali dengan tahap 1 memiliki nilai efektivitas 85% dan efisiensi 79% dan tahap 2 memiliki nilai efektivitas 94% dan efisiensi 97%. Lalu dilakukan pengujian heuristik oleh evaluator. Pengujian heuristik oleh evaluator ini dilakukan langsung dengan evaluator yang memiliki bidang minat juga pengalaman yang serupa dengan tema penelitian yaitu user experience.
Analisis Dialek Jawa di Kecamatan Laren dan Kecamatan Sukorame Kabupaten Lamongan Nisa, Choirun; Zawawi, Moh.
Kode : Jurnal Bahasa Vol 12, No 4 (2023): Kode: Edisi Desember 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v12i4.54564

Abstract

Penelitian ini membahas tentang ragam bahasa yang terjadi dalam Bahasa Jawa di Desa Laren dan Desa Kedungkumpul Kabupaten Lamongan. Perbedaan Gografis antara keduanya memicu munculnya ragam atau variasi bahasa yang dituturkan oleh kedua kelompok masyarakat dalam wilayah tersebut. Perbedaan geografis dapat diketahui dari letak Desa Laren yang berada di utara Kabupaten Lamongan yang jaraknya cukup dekat dengan daerah pesisir Lamongan. Sedangkan letak Desa Kedungkumpul berada di wilayah selatan Kabupaten Lamongan yang Sebagian wilayahnya adalah hutan dan pegunugan. Ragam bahasa yang terjadi dalam suatu bahasa yang dipengaruhi oleh faktor geografis disebut dialek geografis. Adapun disiplin ilmu yang mengkaji tentang ragam atau variasi bahasa disebut dengan ilmu dialektologi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan dialektologi yang mencakup 3 tahap yaitu: tahap pemerolehan data, tahap menaganalisis data, dan tahap penyajian analisis data. Melalui metode penelitian tersebut dapat diketahui bahwa dalam Bahasa Jawa dialek Desa Laren dan Desa Kedungkumpul terdapat perbedaan fonologi yang meliputi perbedaan fonem dan perubahan bunyi atau disimilasi.
Co-Authors Adawiyah, Robiyatul Aditya, Nanda Oktarina Afifah, Marwa Faridatul Agustian, Riu Ahmad Syaifuddin Romli Aisy, Umniyah Rihadatul Aji Santosa Almufariz, M.Deby Amrullah, Muhamad Tohir Anak Agung Putu Putra Anam Sutopo Anatri Desstya Andhika Giri Persada, Andhika Giri Annisa, Iut Diyah Aprilia, Peni Ar-Rif’an, Hanif Ariyatmi, Siti Zuhriyah Arum, Dewi Puspa Athoilah, Husnu Awalla, Afra Ilmi Taqrir Azhari, Ah. Fathan Azizah, Alfiana Bahtiar, Yuyun Cahyoko, Fajar Dwi Darusasi, Restutita Darusasi Djumilah Zain Eka Danik Prahastiwi Endah Rahmawati Fadillah, Retno Fajar, Andika Putra Fathul Lubabin Nuqul Fikriya, Kinanthi Nur Firdaus, Ahmad Rizki Gavriyanto, Vito Gustia, Sela Habib, Rahmadina Amalia Hapsari, Rizqa Qodriannisa Harun Joko Prayitno Hasan Bashori Hayati, Umi Nur Hendra Sukmana Hidajat, Sjarief Honest Ummi Kaltsum Ilhami, Ilhami Karimah, Nila Khoirurrosyid, Muhammad Kurniawati, Lucky Anggi Kusuma Wijayanto, Kusuma Kusuma, Pratama Surya Bagus Laily Fitriani Lilik Miftahul Khoiroh Lollita Fristayana M. Cahyo Kriswantoro Made Sri Satyawati Minamas, Putri Moh. Zawawi, Moh. Muballigh, Ahmad Muhamad Taufik Hidayat Nabilah, Nadiah Yusfi Nasution, Annio Indah Lestari Niken Larasati Nikmah, Annisatul Nor Rochmatul Wachidah Noviana, Umi Hanik Nugraha, Irwan Ardiansyah Nur Fikriya, Kinanthi Nurhasanah, Hasna nurkinan, nurkinan Nurmaulid , Mitha Safira Nurpratama, Yovan Pe, Cecilia Debora Pininta Veronika Silalahi Qur'ani, Auliyah Nazal Qur’ani, Auliyah Nazal Rahmatullah, Muhammad Yasin Rahmaturrizqi Rahmaturrizqi Rahmaturrizqi, Rahmaturrizqi Ramadhani, Layli Ila Renggani, Puspa Riefky, Muhammad Risma Firda Diana, Risma Firda Rodiyah, Diyah Rohmatin, Kartika Nur Khozaainah Rosidah, Istifaur Roudhotul Jannah Royta, Assa Sapruddin, Aisyara Zalzabila Saputri, Ayunda Nadea Septuri Siti Hariati Hastuti Siti Jamilah Sofiana, Isnaeni Subakti, Amin Sulyani, Agnesia Candra Tumiyem, Tumiyem Umam, Muhammad Misbahqul Utamidewi, Wahyu Wati, Medya Silvia Widya P, Nurfitria Wijaya, Riwanda Luke Wiyli Yustanti Wulandari, Safitri Yulia Maftuhah Hidayati Yusmansyah*, Erfizal Fikri