cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota madiun,
Jawa timur
INDONESIA
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 78 Documents
ANALISIS UJI KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA MAN 2 MADIUN KELAS XI IPA 2 DALAM MENYELESAIKAN SOAL TERMODINAMIKA Miftahul Jannah; Erawan Kurniadi; Mislan Sasono
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2015: Prosiding SNPF 2015 "Peran Pendidik Sains dan Teknologi Untuk Menyongsong Masyarakat Ekonomi A
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.1 KB)

Abstract

Termodinamika merupakan bagian dari fisika yang mempelajari tentang panas, kerja, suhu dan energi yang memiliki tingkat kesukaran tinggi, sehingga diharapkan siswa memiliki kemampuan kognitif baik untuk menguasai materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan kognitif siswa sebagai acuan mengembangkan kualitas pembelajaran fisika khususnya materi termodinamika. Kemampuan kognitif merupakan salah satu bagian penting yang harus dimiliki siswa karena dengan adanya kemampuan kognitif yang baik maka siswa dapat memahami setiap mata pelajaran yang diterima dengan baik pula.Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis studi kasus. Studi kasus dilakukan pada siswa kelas XI IPA 2 MAN 2 Madiun tahun pelajaran 2014/2015. Pengambilan subyek menggunakan teknik purposive sampling, yang ditentukan dari tingkat kemampuan siswa. Dalam penelitian ini diambil siswa sebanyak 6 dimana data tingkat kemampuan kognitif diperoleh dari nilai ulangan harian dan pertimbangan guru pengampu mata pelajaran fisika. Data dikumpulkan dengan pedoman wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan tes yang untuk selanjutnya dianalisis berdasarkan kategori kemampuan siswa.Dilihat dari hasil analisis, kecenderungan kemampuan kognitif dalam menyelesaikan soal termodinamika yang dimiliki keenam siswa adalah sedang. Hal ini berdasarkan perolehan skor rata-rata siswa yaitu: 1) Subyek dengan kategori tinggi memiliki skor rata-rata 1,67; 2) Subyek dengan kategori sedang  memiliki skor rata-rata 1,75; 3) Subyek dengan kategori rendah memiliki rata-rata 1,25 (dimana kriteria rata-rata dari kemampuan kogitif siswa yaitu skor ≥ 2,6 tergolong kategori tinggi, 1,6 ≤ skor < 2,6 tergolong kategori sedang dan skor < 1,6tergolong kategori rendah).
Analisis kebutuhan siswa terhadap pembelajaran fisika berbasis inkuiri di sekolah menengah atas Halimatus Sa’diyah; Sarwanto Sarwanto; Sukarmin Sukarmin
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (765.248 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan siswa terhadap pembelajaran fisika berbasis inkuiri. Subjek penelitian ini adalah siswa X IPA 4 SMA N Sambungmacan Sragen dengan jumlah 30 siswa. Metode penelitian ini  adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan observasi proses pembelajaran, angket tanggapan siswa, serta wawancara singkat dengan siswa. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif. Pembelajaran fisika berbasis inkuiri memiliki delapan tahap, yaitu: orientasi, perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis, kesimpulan, penerapan kesimpulan dan generalisasi, serta refleksi. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi tahap pembelajaran inkuiri yang belum diterapkan pada siswa dalam mata pelajaran fisika. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagain besar tahapan pembelajaran inkuiri belum diterapkan pada siswa. Tahapan pembelajaran tersebut merupakan kebutuhan  siswa yang harus terpenuhi agar pembelajaran fisika berbasis inkuiri dapat dilaksanakan dengan utuh. Tahapan pembelajaran inkuiri yang masih dibutuhkan oleh siswa tersebut adalah perumusan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan data, pengujian hipotesis, kesimpulan, penerapan kesimpulan dan generalisasi, serta refleksi.
Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Menggunakan Media Visual Dan Media Realita Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kemampuan berfikir Abstrak Siswa Bachtiar Suherman
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.984 KB)

Abstract

              Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) apakah ada pengaruh pembelajaran kontekstual menggunakan media visual dan media realita mengenai perpindahan kalor terhadap hasil belajar siswa, 2) apakah ada pengaruh kemampuan berfikir abstrak siswa tinggi dan rendah dengan pembelajaran kontekstual menggunakan media visual dan media realita mengenai perpindahan kalor terhadap hasil belajar siswa, 3) apakah ada interkasi antara pembelajaran kontekstual menggunakan media visual dan media realita mengenai perpindahan kalor dengan kemampuan berfikir abstrak terhadap hasil belajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA N 1 Nglames, sejumlah 9 kelas. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik cluster random sampling terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen I menggunakan pembelajaran kontekstual menggunakan media visual dan kelas eksperimen II menggunakan pembelajaran kontekstual menggunakan media realita. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes kognitif untuk data hasil belajar dan tes kemampuan berfrikir abstrak untuk memperoleh data kemampuan berfikir abstrak siswa. Adapun untuk kategori kemampuan berfikir abstrak tinggi = X >  dan kemampuan berfikir abstrak rendah  = X  < . Teknik uji instrumen soal kognitif dan soal kemampuan berfikir abstrak meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukara, dan daya pembeda soal. Teknik analisis data menggunakan anava dua sel tak sama dengan desain penelitian 2 x 2. Uji lanjut anava menggunakan uji scheffe.
Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning) Norma Yanti; Tantri Mayasari; Erawan Kurniadi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.281 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghasilkan media pembelajaran fisika berupa modul berbasis problem based learning (PBL) pada materi cahaya dan alat optik; 2) mengetahui  kualitas modul berbasis PBL pada materi cahaya dan alat optik melalui  penilaian validator dan respon siswa serta guru. Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan modul pembelajaran berbasis PBL menggunakan model pengembangan 4-D oleh S. Tiagaran Doroty S. Sammel dan Melvyn I. Semmel. Desain uji coba produk pengembanagan dalam penelitian yaitu validasi oleh ahli, uji coba kelas kecil, danuji coba kelas besar. Subjek uji coba kelas kecil adalah 6 siswa SMPN 5 Madiun dan subjek uji coba kelas besar terdiri dari 24 siswa kelas VIII E SMPN 5 Madiun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) langkah-langkah pembuatan modul dalam penelitian ini yaitu analisis ujung depan, analisis siswa , membuat instrummen, menentukan format, perancangan, validasi ahli, uji coba kelas kecil, uji coba kelas besar. 2) kualitas modul berbasis PBL ini memperoleh respon baik dari peserta didik uji kelas kecil dengan prosentase 83% dan prosentase 90% untuk uji kelas besar. 3) kualitas modul dari hasil penilaian para ahli mendapat kriteria sangat layak dengan rentan nilai (0,68-1), dimana dari penilaian ketga ahli didapat nilai 1. 
Peningkatan ketrampilan berfikir kreatif siswa melalui penerapan inkuiri terbimbing berbasis STEM Helvin Riana Dewi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.708 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan berfikir kreatif Fisika siswa kelas VII MTs Sunan Ampel Nganjuk. Penelitian berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan satu siklus sebanyak 2 kali pertemuan. Setiap siklus mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Sunan Ampel Nganjuk semester genap tahun ajaran 2016/2017, dengan jumlah siswa 17 siswa. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini berupa tes essay pre test dan post test untuk mengukur ketrampilan berfikir kreatif siswa.Teknik pemilihan sampel pada penelitian ini adalah cluster random sampling.Hasilpenelitianmenunjukannilai rata-rata ketrampilan berfikir kreatif siklus I dan siklus 2 yang dinyatakan dengan rata-rata N-Gain mengalami peningkatan dengan perolehan pada siklus 1 sebesar 0,6 yang dikategorikan sedang dan meningkat pada siklus 2  sebesar 0,7 yang dikategorikan sedang. Pada siklus I Indikator berpikir kreatif yang paling tinggi adalah keterampilan berpikir lancar (fluency) yaitu sebesar 0,76 dan indikator berpikir kreatif yang paling rendah adalah keterampilan berpikir asli (originality) dengan nilai N-gain sebesar 0,34, begitupula pada siklus II Indikator berpikir kreatif yang paling tinggi juga pada keterampilan berpikir lancar (fluency) yaitu sebesar 0,81 dan indikator berpikir kreatif yang paling rendah adalah keterampilan berpikir asli (originality) dengan nilai N-gain sebesar 0,48. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa penerapan inkuiri terbimbing berbasis STEM dapat meningkatkan ketrampilan berfikir kreatif siswa kelas VII MTs Sunan Ampel Nganjuk.
Profil Berpikir Visual Mahasiswa Calon Guru Fisika Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Dasar Tiur Dewi Christina Putri; Purwandari Purwandari
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.304 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk : 1) menganalisis cara berfikir visual mahasiswa calon guru fisika dalam menyelesaikan masalah matematika dasar; 2) memprofilkan cara berfikir visual mahasiswa calon guru fisika dalam menyelesaikan masalah matematika dasar. Penelitian deskriptif digunakan dengan pendekatan kualitatif, yaitu penentuan mahasiswa, validasi, penafsiran, analisis, dan penarikan kesimpulan.Subyek penelitian adalah 6 mahasiswa semester II.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) Ketika memahami, pikiran mendapatkan informasi dari diketahui dan ditanya kemudian mengasimilasi informasi tersebut untuk menyelesaikan masalah; 2) ketika merencanakan, pikiran mendapat data dari memahami sebelum mengerjakan apa yang ditanyakan; 3) ketika melaksanakan, pikiran mendapat stimulus informasi input visual dari hasil aktivitas sebelumnya. Input visual tersebut memunculkan pembayangan mental yang diperoleh segera diolah dengan menyempurnakan atau melengkapi sesuai dengan informasi-informasi uang lain. Pembayangan mental yang diperoleh dimanfaatkan dengan mempresentasikan dalam bentuk gambar dan catatan pada lembar jawaban; 4) ketika memeriksa kembali, pikiran mendapat pembayangan mental yang digunakan sevagai perhitungan ulang dan diperoleh kesimpulan.
Pengembangan Physic Pocket Book Berbasis POE (Predict-Observe-Explain) Pada Pokok Bahasan Fluida Statis Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa SMA/MA. Luthfiaturrohmah Luthfiaturrohmah
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2016: Prosiding SNPF II 2016 "Peran Ilmuwan dan Pendidikan Fisika dalam Menghadapi MEA"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.304 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan media pembelajaran fisika berupa Physic Pocket Book berbasis POE (Predict-Observe-Explain) pada pokok bahasan fluida statis di MA Al-Mukarrom; (2) Mengetahui kualitas Physic Pocket Book berbasis POE (Predict-Observe-Explain) pada pokok bahasan fluida statis melalui penilaian validator dan respon siswa; (3) Mengetahui persentase peningkatan pemahaman konsep siswa setelah menggunakan media pengembangan Physic Pocket Book berbasis POE (Predict-Observe-Explain).Model pengembangan yang digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran fisika berbasis POE (Predict-Observe-Explain) adalah adaptasi model  pengembangan prosedural menurut Sugiyono dan model pengembangan 4-D oleh S. Tiagarajan Dorothy S. Semmel dan Melvyn L. Semmel. Desain uji coba produk pengembangan dalam penelitian ini yaitu validasi ahli, uji kelas kecil, dan uji coba terbatas. Subjek uji coba adalah 6 siswa untuk uji kelas kecil dari kelas XI IPA 2 MA Al-Mukarrom dan uji coba terbatas yaitu 20 siswa kelas XI IPA 1 MA Al-Mukarrom. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Langkah-langkah pembuatan Physic Pocket Book dalam penelitian ini yaitu analisis ujung depan, analisis siswa, analisis materi, membuat instrumen, menentukan format, perancangan, validasi ahli, uji kelas kecil dan uji coba kelas terbatas; 2) Kualitas Physic Pocket Book berbasis POE (Predict-Observe-Explain)ini secara umum sudah baik sesuai kelayakan aspek materi dan media yang didasarkan pada validasi ahli. Media pembelajaran ini juga memperoleh respon yang baik pada uji kelas kecil dan uji coba terbatas; 3) Hasil pemahaman konsep siswa dilakukan pada uji kelas kecil dan pada uji coba terbatas memperlihatkan peningkatan.
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 KAWEDANAN Choiri Katon Bagaskara; Agus Wahyudi
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2015: Prosiding SNPF 2015 "Peran Pendidik Sains dan Teknologi Untuk Menyongsong Masyarakat Ekonomi A
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (35.788 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk : Mengetahui peningkatan siswa kelas VIII SMPN 2Kawedanan melalui model Group Investigation. Jenis penelitian ini merupakanpenelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan Satu siklus.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan penerapan model Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMPN 2 Kawedanan
Analysis of Problem Based Learning on gravitation Newton’s law material in book of physics Renia Isna; Mohammad Masykuri; Sukarmin Sukarmin
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2017: Prosiding SNPF III "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa"
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.219 KB)

Abstract

Arah pembelajaran Fisika saat ini lebih mneuju pada pembentukan karakter siswa yang mandiri, terampil, aktif dan kreatif supaya mampu menghadapi tantangan di masa depan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui presentase keterpenuhan aspek Problem Based Learning (PBL) pada materi Hukum Gravitasi Newton dalam bahan ajar Fisika kelas X SMA. Analisis yang dilakukan pada setiap indikator pembelajaran telah diatur berdasarkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh aspek PBL sudah muncul pada buku A tetapi dengan proporsi yang berbeda yaitu pengenalan masalah (75%), menganalisis dan mempelajari masalah (100%), penemuan dan pelaporan (50%), presentasi solusi (37,5%) dan refleksi yang terintegrasi dengan evaluasi (50%). Sedangkan aspek PBL yang terkandung pada buku B hanya 2 aspek yaitu menganalisis dan mempelajari masalah (100%) dan refleksi yang terintegrasi dengan evaluasi (100%). Pada buku A lebih banyak mengandung kolom kegiatan siswa tetapi pembahasan materi masih terbilang umum sedangkan pada buku B sangat jarang ditemukan kolom kegiatan yang dapat memacu keaktifan siswa tetapi pembahasan materinya lebih mendalam dan berbobot.
PERANAN PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI PADA ERA ASEAN Economic Community Sarwanto Sarwanto
Prosiding SNPF (Seminar Nasional Pendidikan Fisika) 2015: Prosiding SNPF 2015 "Peran Pendidik Sains dan Teknologi Untuk Menyongsong Masyarakat Ekonomi A
Publisher : IKIP PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.776 KB)

Abstract

Perkembangan sejarah masyarakat Asia Tenggara menunjukkan pada 8 Agustus1967 berdasarkan Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand mendirikan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).ASEAN merupakan sebuah organisasi negara-negara di kawasan Asia Tenggara pada awalnya bertujuan untuk melakukan kerjasama dalam bidang ekonomi dan keamanan bersama. Selama lebih dari empat puluh tahun ini ASEAN telah mengalami banyak perubahan signifikan menuju tahapan baru yang lebih integratif dan visioner dengan dibentuknya Komunitas ASEAN (ASEAN Community) pada tahun 2015. Hal ini diperkuat dengan disahkannya Piagam ASEAN (ASEAN Charter) yang secara khusus akan menjadi landasan hukum dan landasan jati diri ASEAN ke depannya.Sebenarnya pembentukan Komunitas ASEAN sudah diawali sejak tahun 1997, yaitu dengan ditandatanganinya ASEAN Vision 2020 di Kuala Lumpur yang mencita-citakan ASEAN sebagai suatu komunitas yang berpandangan maju, hidup dalam lingkungan yang damai, stabil dan makmur, serta dipersatukan oleh hubungan kemitraan. Pembentukan Komunitas ASEAN lebih dipertegas pada KTT ke-9 ASEAN di Bali pada tahun 2003 dengan ditandatanganinya ASEAN Concord II. ASEAN Concord II yang menegaskan bahwa ASEAN akan menjadi sebuah komunitas yang aman, damai, stabil, dan sejahtera pada tahun 2020.KTT ke-12 ASEAN di Cebu, Filipina, pada Januari 2007, mempertegas untuk mewujudkan Komunitas ASEAN dipercepat dari tahun 2020 menjadi tahun 2015 dengan ditandatanganinya “Cebu Declaration on the Acceleration of the Establishment of an ASEAN Community by 2015”. Tujuan dari pembentukan Komunitas ASEAN adalah untuk lebih mempererat integrasi ASEAN dalam menghadapi perkembangan konstelasi politik internasional. ASEAN menyadari sepenuhnya bahwa ASEAN perlu menyesuaikan cara pandangnya agar dapat lebih terbuka dalam menghadapi permasalahan-permasalahan internal dan eksternal.