cover
Contact Name
Raja Saleh
Contact Email
jurnalmadahriau@gmail.com
Phone
+6285363844655
Journal Mail Official
jurnalmadahriau@gmail.com
Editorial Address
Balai Bahasa Riau Balai Bahasa Riau, Jalan H.R. Soebrantas Km. 12,5, Kampus Binawidya Kompleks Universitas Riau, Panam, Pekanbaru, Riau. Phone: 085363844655 Email: jurnalmadahriau@gmail.com
Location
Kota pekanbaru,
Riau
INDONESIA
Jurnal Madah
Published by Balai Bahasa Riau
ISSN : 20866038     EISSN : 25809717     DOI : https://doi.org/10.31503/madah.v11i1
Core Subject : Humanities, Art,
Madah is a journal published by Balai Bahasa Riau, with P-ISSN 2086-6038 and E-ISSN 2580-9717. This is a scientific journal of language and literature that publishes various reports of research results, literature studies, and scientific papers on language and literature. Madah is published periodically twice a year in April and October. This journal also serves as a medium for disseminating information on research results and language and literature studies.
Articles 281 Documents
KATA TANYA DALAM KONSTRUKSI INTEROGATIF PERTANYAAN NAJWA SHIHAB PADA “BACAPRES BICARA GAGASAN” Ramadhan, Roni Hikmah; N, Mulyadi
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.738

Abstract

Sebagai moderator, Najwa Shihab menggunakan berbagai teknik dalam bertanya kepada bakal calon Presiden Republik Indonesia pada pemilu tahun 2024. Penelitian ini bertujuan mengungkap konstruksi interogatif yang digunakan Najwa Shihab. Sumber data berasal dari video YouTube dengan judul "3 Bacapres Bicara Gagasan” yang tayang pada 19 September 2023. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik balik dan teknik acuan. Hasil penelitian menunjukkan konstruksi interogatif menggunakan unsur imbuhan, pemarkah, dan variasi intonasi.
Bahasa Inggris Wildi Adila; Djatmika N; Muhammad Rizal
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.750

Abstract

The present study aimed to analyze how violations of maxim were used to create jokes. Grice’s notion of violation of maxims was used to analyze typical violation involved in jokes. The data in this study were in the form of texts comprising jokes. The data source was from compilation of jokes in  Thomas Wilson Cathcart and Daniel Martin Klein’s Plato and A Platypus Walk into A Bar... book. The researchers applied a document analysis as a technique to collect the data. Meanwhile, in order to achieve validity of the data, the study used triangulation of data sources by providing varied data sources to achieve the complexity of the research objectives. Finally, to analyze the data, the present study employed Miles and Huberman’s formulation consisting of data reduction, data display, conclusion drawing and verification. The study found twenty-five data of jokes involving the use of violations as techniques to create humor. All data were classified into violations of language and culture and none categorized as cognitive violation. The jokes in this book were presented through three stages, namely premise, setup, and punchline.  The violations here were employed in the punchline to create plot twist and humorous situation. These findings could  serve as a foundation for future studies, particularly regarding jokes resulted from maxim violations in other genres such as a stand-up comedy, podcast, sitcom, or product review.
MENGUNGKAP TANTANGAN DAN SOLUSI DALAM PENULISAN AKADEMIK: STUDI KASUS MAHASISWA DEPARTEMEN BAHASA INGGRIS TAHUN KE-3 UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN Wahyu Rahmadhani Mardalis; Bambang Widi Pratolo
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.761

Abstract

Despite living in an era of increasingly advanced digital technology, students still face significant challenges in academic writing, particularly in developing knowledge and writing skills of academic papers at a college level. This study aimed to highlight   challenges faced by students in academic writing activities and how they solved the problems. The subjects of this research were five 3rd year students of the English Department of Universitas Ahmad Dahlan. The data of this study were collected by using observation, interviews, and focus group discussion (FGD) techniques. NVivo software was employed as the data analysis tool to make it easier for the researchers to determine the theme of the interview results. The findings show that the most challenging aspects of academic writing are the lack of vocabulary and the lack of skills in writing academic papers. The third year students of the English Department of Ahmad Dahlan University faced challenges in academic writing due to their lack of vocabulary and skills, however they use digital technology and artificial intelligence (AI) to overcome this problem.
Klasifikasi Konsep Nama Suku Minangkabau: Tinjauan Antropologi Linguistik Thariq Razin; Nurhayati N
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.775

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengklasifikasikan konsep nama suku budaya masyarakat Minangkabau. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi linguistik. Sumber data berasal dari dokumen Tambo dan narasumber. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumen. Data dianalisis secara reduksi, kategorisasi, dan sintesisasi. Hasil penelitian ditemukan sembilan konsep yang identik mewakili budaya Minangkabau dalam nama suku/pasukuan di dalam masyarakat. Temuan 12 konsep ini saling memiliki keterkaitan antara cara pikir, budaya, dan bahasa.  Klasifikasi 12 konsep dalam nama suku terdiri atas konsep bilangan, konsep fauna, konsep flora, konsep tempat, konsep buah-buahan, konsep arah, konsep sifat, konsep percabangan, konsep penggabungan, konsep penggabungan pembalikan, konsep penambahan kata sifat, dan konsep penambahan arah. Budaya masyarakat Minangkabau memiliki pengamatan dan interpretasi yang tajam terhadap alam sehingga membentuk konsensus budaya yang dapat diamati dalam pengayaan konsep nama dalam suku.  
Penggambaran Posisi Sosial melalui Strategi Kesopanan: Analisis pada Teks Drama Macbeth dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia Aina Khoirida; Haru Deliana Dewi
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.786

Abstract

The study examined the characters' social position in William Shakespeare's  English play , Macbeth, and its Indonesian translation by means of Brown and Levinson's (1987) politeness strategies. By using the descriptive method and qualitative approach, the analysis focused on comparing direct speech containing politeness markers or language elements that show politeness in ST and TT used by four noble characters. The study focused on the first act of the play. Of the three politeness super-strategies by Brown and Levinson (1987) sought in this study, the bald-on record is the most dominant strategy in ST, while it is the negative politeness in TT. Many of the bald-on records found in the ST change into negative politeness in the TT. The changes occured in the social position of all characters being analized. This study contributes to the development of politeness studies, especially in translation and intercultural representation, by offering new perspectives that are relevant to the related literatures.
POSISI DAN IDENTITAS PENGARANG DALAM NOVEL DAWUK KISAH KELABU DARI RUMBUK RANDU KARYA MAHFUD IKHWAN KAJIAN NARATOLOGI Dinnatul Lailiyah; Eka Sulistia Cahya
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.789

Abstract

Kedudukan narator dalam sebuah karya sastra sangat krusial untuk melihat secara keseluruhan gagasan dalam cerita. Sebuah karya sastra yang bermain-main dengan kedudukan narator akan  menarik untuk dikaji. Salah satu novel yang berhasil mencuri perhatian khazanah sastra Indonesia adalah Dawuk Kisah Kelabu dari Rumbuk Randu karya Mahfud Ikhwan yang juga menjadi pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa 2017 dan telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Novel ini menggunakan identitas narator yang seolah mencerminkan identitas pengarangnya. Fenomena mengenai kedudukan narator tersebut akan dikaji melalui pendekatan naratologi, khususnya fokalisasi yang dikemukakan oleh Gerard Genette dan dengan dukungan teori identitas yang dikemukakan oleh Bamberg. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan dengan topik penelitian. Sebagai hasil dari penelitian ini bahwa novel Dawuk menggunakan multiple focalization yang sekaligus tokoh dalam rangkaian peristiwa. Lebih lanjut, kompleksitas narator dalam novel ini membuat samarnya antara yang fakta dan yang fiksi.  
Inkrah Ujaran Kebencian atas Kasus Pencemaran Nama Baik pada Unggahan X: Pragmatik Forensik Nada Fadhilah; Sailal Arimi
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.795

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah memeriksa bentuk-bentuk pelanggaran maksim kesantunan dan mengukur bentuk satuan lingual kode-kode ujaran pencemaran nama baik terhadap DAP yang dilakukan FA. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik forensik. Hasil analisis memberikan bukti terhadap kasus kejahatan berbahasa berbasis pencemaran nama baik. Pencemaran nama baik itu terlihat dari kode-kode lingual negatif yang bermaksud merendahkan martabat orang lain. Maksud diungkapkan dengan kata bodoh, tolol, gila, dll. Bentuk lingual tersebut melanggar maksim kebijaksanaan, permufakatan, kerendahan hati, dan simpati. Oleh karena itu, cuitan FA termasuk kategori pencemaran nama baik yang merendahkan kehormatan DAP sebagai artis, ayah, dan suami. Selain itu, pendapat saksi ahli bahasa pada surat keputusan MA terdapat ketidaksesuaian dengan menilai tingkat bahaya cuitan FA.
PENGGUNAAN VARIASI KATA ANJIR DALAM KOLOM KOMENTAR TIKTOK @INIGANTA: SEBUAH KAJIAN BUDAYA Ester Juwinda Lase; Rianna Wati
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.799

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan kata anjir dalam kolom komentar pada postingan TikTok @iniganta, serta menganalisis makna budaya dan implikasi sosial dari variasi penggunaan kata anjir di media sosial. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teori representasi Stuart Hall untuk memahami makna budaya dan implikasi sosial dari variasi penggunaan kata anjir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi kata anjir mencerminkan adaptabilitas dan kreativitas warganet dalam mengekspresikan diri dan berinteraksi di dunia digital. Dalam konteks makna budaya, penggunaan variasi kata anjir mendasari identitas sosial dan budaya yang kompleks dalam lingkungan sosial, menjadi simbol keakraban di antara anak muda. Implikasi sosialnya signifikan dalam pembentukan identitas kelompok dan solidaritas di media sosial, memperkuat rasa memiliki di antara anggota komunitas dan merespons pergeseran budaya di kalangan anak muda.
Nderek Kiai: Santri dalam Ideologi Politik Indonesia 2024: Nderek Kiai: Santri in 2024 Indonesian Political Ideology Fatikhatur Rizqya; Nadya Afdholy
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.820

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan frasa nderek Kiai sebagai wacana untuk melegitimasi kekuasaan dan mengarahkan santri guna memenangkan pasangan calon politik dalam pemilu 2024. Dengan menggunakan analisis wacana kritis dan teori ideologi Terry Eagleton, penelitian ini menganalisis berita media massa tentang deklarasi dukungan Gus Mudhlor, Bupati Sidoarjo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frasa nderek Kiai memiliki tujuan ideologis yang signifikan, yakni digunakan untuk membangun legitimasi politik dengan menghubungkan dukungan politik dengan otoritas religius kiai. Itu menciptakan narasi kuat yang beresonansi dengan komunitas santri, mengarahkan mereka sebagai bagian dari gerakan politik tertentu, dan mendorong dukungan untuk pasangan calon yang diinginkan. Penelitian ini mengungkap peran strategis frasa religius dalam memenangi kontes politik elektoral di Indonesia.
Tindak Tutur Performatif dalam Sumpah Politik: Sebuah Investigasi Lintas Bahasa Nur Lailiyah; Beny Hamdani; Ahmad Khoironi Arianto
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v15i2.848

Abstract

Penelitian ini mengkaji tindak tutur performatif dalam sumpah jabatan dari perspektif lintas bahasa. Tujuan utama penelitian adalah untuk menganalisis struktur linguistik, fungsi pragmatis, dan implikasi sosio-kultural dari sumpah jabatan di berbagai konteks budaya dan bahasa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis wacana kritis. Penelitian ini meneliti korpus sumpah jabatan dari lima negara dengan latar belakang budaya dan linguistik yang berbeda. Data dikumpulkan melalui studi dokumen resmi dan rekaman video sumpah jabatan pejabat tinggi negara. Hasil penelitian menunjukkan adanya pola universal dalam struktur performatif sumpah jabatan, namun dengan variasi linguistik dan kultural yang signifikan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pilihan kata, struktur gramatikal, dan elemen paralinguistik dalam sumpah jabatan tidak hanya berfungsi sebagai formalitas hukum, tetapi juga sebagai alat legitimasi kekuasaan dan konstruksi identitas nasional. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang interseksi bahasa, kekuasaan, dan budaya dalam ranah politik, serta menyoroti pentingnya perspektif lintas bahasa dalam studi tindak tutur performatif.