cover
Contact Name
Mugi Mulyono
Contact Email
mulyonomugi@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
mulyonomugi@gmail.com
Editorial Address
Sekolah Tinggi Perikanan, Jalan AUP Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT)
ISSN : 14107694     EISSN : 26549581     DOI : 10.15578
Core Subject : Agriculture,
JURNAL KELAUTAN DAN PERIKANAN TERAPAN (JKPT) ISSN Print: 1410-7694,ISSN Online: 2654-9581 adalah Jurnal yang diasuh oleh Sekolah Tinggi Perikanan, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDMKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan – KKP, dengan tujuan menyebarluaskan informasi tentang perkembangan ilmiah bidang kelautan dan perikanan di Indonesia.
Arjuna Subject : -
Articles 106 Documents
ZONA AMAN PEMASANGAN ATRAKTOR CUMI-CUMI Danu Sudrajat; Muhammad Handri; Muhammad Hery Riyadi Alauddin; Hery Choerudin; Eli Nurlaela; Jaulim Sirait
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 1 (2022): JKPT Juni 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i1.11027

Abstract

Pembuatan atraktor cumi-cumi harus memperhatikan arus yang bekerja baik secara vertikal maupun horizontal dengan kecepatan maksimal 5 knot sebagaimana arus yang sesuai dengan kondisi cumi-cumi bertelur. Selanjutnya hasil perhitungan tersebut akan disesuaikan dengan hasil perhitungan daya tahan statis yang telah dibuat, sehingga kinerja atraktor dapat maksimal. Kecepatan arus maksimal yang dapat ditahan agar atraktor cumi-cumi tersebut tetap berdiri/tidak terguling disebut zona aman penempatan atraktor cumi-cumi di perairan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan zona aman peletakan atraktor cumi-cumi di perairan terhadap masing-masing tipe atraktor cumi-cumi. Perhitungan daya tahan statis atraktor cumi-cumi dalam penelitian ini menggunakan 2 (dua) buah tipe atraktor cumi-cumi. Tipe pertama disebut  Tipe 1 yaitu atraktor cumi-cumi pada bagian atas dan sisi kiri dan kanannya sedangkan tipe kedua disebut Tipe 2 hanya pada bagian atasnya saja yang diberikan penutup jaring waring PE 40%. Waktu pertama kali ditempatkan dalam perairan digambarkan dengan t0, sedangkan t1 adalah yang telah ditempatkan selama 2 (dua) bulan. Atraktor cumi-cumi Tipe 2 perhitungan F dan Cd akan mengikuti perhitungan sebagai terumbu yang mana dilakukan dengan mengikuti prosedur Nakamura. Selanjutnya untuk Tipe 1 perhitungan jaring F dan Cd mengacu pada Puspito yaitu untuk rumus tahanan jaring dengan Cd  jaring sebesar 1,4. Hasil perhitungan tersebut menyatakan zona aman peletakan atraktor cumi-cumi di perairan Tipe 1 untuk t0 pada 0,37 m/s dan t1 pada 0,27 m/s, sedangkan Tipe 2 untuk t0 pada 1,34 m/s dan t1 pada 1,26 m/s.
PENGARUH PENAMBAHAN KULTUR STARTER DAN METABOLIT Lactobacillus casei TERHADAP MUTU MIKROBIOLOGI SOSIS FERMENTASI IKAN PATIN (Pangasius sp.) Muhammad Alfid Kurnianto; Hadi Munarko
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 1 (2022): JKPT Juni 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i1.10970

Abstract

Sosis fermentasi ikan patin merupakan salah satu bentuk diversifikasi produk olahan ikan patin yang dibuat dengan teknologi fermentasi menggunakan bakteri asam laktat (BAL). Penambahan starter BAL pada pengolahan sosis fermentasi biasanya dilakukan untuk menghasilkan produk yang terstandar dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan kultur bakteri dan metabolit hasil produksi Lactobacillus casei secara individu dan campuran terhadap mutu dan keamanan mikrobiologi sosis fermentasi ikan patin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk sosis fermentasi ikan patin memiliki pH dan aktivitas air (aw) dengan rentang 4,42 – 4,73 dan 0,967 – 0,978. Pemberian perlakuan secara signifikan mempengaruhi mutu mikrobiologi sosis fermentasi ikan patin. Perlakuan penambahan BAL maupun kombinasi BAL dan metabolit setelah pematangan 28 hari memiliki kandungan angka lempeng total (ALT) dan total Enterobacteriaceae tidak berbeda nyata, serta tidak ditemukan cemaran E. coli dan Salmonella sp. Sementara itu, perlakuan penambahan metabolit memiliki ALT dan BAL terendah, serta ditemukan cemaran E. coli pada produk setelah pematangan 28 hari. Perlakuan kombinasi BAL dan metabolit merupakan perlakuan terbaik karena mampu menjaga produk tetap memenuhi standar keamanan mikrobiologi sosis hingga masa pematangan selesai dengan kandungan BAL tertinggi.
PERUBAHAN SENSORI IKAN MAS (Cyprinus carpio) DENGAN METODE DEMERIT POINT SCORE SEL AMA PENYIMPANAN SUHU RUANG Medal Lintas Perceka; Farida Ariyani; Heny Budi Purnamasari; Nofi Sulistiyo Rini; Achmad Poernomo; Niken Dharmayanti
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.11142

Abstract

Penilaian kesegaran ikan mas secara sensori perlu dilakukan karena penilaian tersebut bersifat mudah dan murah. Penilaian sensori kesegaran ikan mas menggunakan metode Demerit Point Score (DPS) belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati perubahan sensori ikan mas (Cyprinus carpio) menggunakan scoresheet DPS baku selama 24 jam penyimpanan suhu ruang dengan interval pengamatan setiap 4 jam sekali. Skor DPS ikan mas mengalami peningkatan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ikan mas masih layak konsumsi pada jam ke-8 penyimpanan suhu ruang dengan skor DPS sebesar 15,5. Ciri-ciri ikan mas pada penyimpanan  jam ke 8 yaitu kenampakan cerah, sisik agak mudah lepas, lendir tipis dan agak keruh, ikan mengalami rigor/kekakuan badan, mata mulai agak berkabut, pupil mata masih terlihat, bentuk mata agak cekung, mata tidak berdarah, warna insang menjadi agak pudar, lendir insang tipis agak keruh serta bau insang menjadi amis, perut belum mengalami diskolorasi, kekakuan masih kencang, kondisi anus masih normal tetapi baunya menjadi amis, stains menjadi agak kusam, darah rongga perut menjadi merah agak gelap, warna daging menjadi agak kusam dan tekstur daging masih padat kenyal.
ANALISIS TUTUPAN TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PULAU PANJANG KECIL DAN PULAU KELAPA, KEPULAUAN SERIBU Roberto Patar Pasaribu; Rakhma Fitria Larasati; Melda Satria Saragih
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.10939

Abstract

Terumbu karang adalah ekosistem di perairan laut yang berperan penting untuk keberlangsungan hidup biota ikan dan biota-biota lainnya. Pertumbuhan terumbu karang memerlukan kualitas perairan yang baik dengan melihat kondisi kecerahan, suhu dan salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tutupan terumbu karang di perairan Pulau Panjang Kecil dan Pulau Kelapa yang terletak di Kepulauan Seribu, dengan mengolah data persentase tutupan, keanekaragaman dan dominasi terumbu karang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan Underwater Photo Transek (UPT), kemudian dianalisa dengan Coral Point Count with Excel extentions (CPCe). Hasil penelitian menunjukkan persentase tutupan karang di Pulau Panjang Kecil adalah 34,98% dan di Pulau Kelapa 23,29 %. Nilai indeks keanekaragaman di kedua pulau ini 1,06 dan 1,09 serta dominasi karang adalah 0,12 dan 0,24.
PEMANFAATAN TEPUNG SORGUM DAN TEPUNG MOCAF SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TEPUNG TERIGU PADA PEMBUATAN CHIKUWA IKAN Resmi Rumenta Siregar; Aghitia Maulani; Aprilia Ardiningtyas
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.11025

Abstract

Chikuwa merupakan salah satu kamaboko yang terbuat dari campuran surimi dengan tepung terigu. Tepung terigu merupakan produk impor dengan harga yang cukup mahal sehingga diperlukan bahan alternatif untuk menggantikan tepung terigu. Tepung sorgum dan tepung MOCAF yang memiliki gelatinisasi, daya rehidrasi dan kemampuan larut yang baik dan harga yang relatif terjangkau, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti tepung terigu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan ikan dan penambahan tepung dengan jenis dan konsentrasi yang berbeda terhadap tingkat kesukaan konsumen dan komposisi kimia produk chikuwa. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Cikuwa diolah dengan pelakuan jenis ikan (ikan nila dan ikan patin) dan jenis tepung (tepung sorgum dan tepung MOCAF) dengan konsentrasi masing-masing 5%, 10%, dan 15%. Setiap perlakuan diulang tiga kali dan dianalisis dengan pengujian organoleptik serta komposisi kimianya. Selanjutnya data dianalisis statistik non parametrik dengan Kruskal Wallis Testuntuk melihat pengaruh perlakuan, dan dilanjutkan dengan Post Hoc Test- Tukey(Alpha 0,05) untuk melihat perbedaan antar perlakuan. Data dianalisis dengan bantuan SPSS 2.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panelis lebih menyukai chikuwa formula B (penambahan ikan nila dan tepung MOCAF10%), dengan parameter kenampakan, rasa, aroma, maupun teksturnya berada dalam kategori suka. Chikuwa formula terpilih mengandung 68,62% kadar air; 2,58% kadar abu; 0,16% kadar lemak; 12,48% kadar protein; 16,15% kadar karbohidrat. Analisis statistik menunjukkan bahwa jenis ikan dan tepung dengan konsentrasi yang berbeda, berpengaruh secara signifikan pada kenampakan, rasa, aroma, dan tekstur produk chikuwa.
INDEK SAPROBITAS DAN STRUK TUR KOMUNITAS FITOPL ANKTON PADA KAWASAN TAMBAK BUDIDAYA UDANG VANNAMEI ( Litopenaeus vannamei) Atik Lestantun; Ishaaq Saputra; Ellis Mursitorini
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 5, No 2 (2022): JKPT Desember 2022
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v5i2.11189

Abstract

Budidaya udang merupakan salah satu kegiatan budidaya yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. Akan tetapi, kegiatan budidaya udang juga dapat memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Kondisi plankton pada lingkungan budidaya udang dapat digunakan sebagai parameter tingkat pencemaran lingkungan.  Pada penelitian ini, dilakukan monitoring jenis plankton, struktur komunitas plankton dan indek saprobitas plankton di tiga kawasan budidaya udang vannamei di Kecamatan Pontang, Kota Serang Provinsi Banten kurun waktu Juni–Desember 2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di kawasan budidaya tersebut terdapat 37 jenis fitoplankton dari 10 kelas dan didominasi oleh kelas Bacillariophyceae, Chlorophyceae dan Cyanophyceae. Sedangkan untuk jenis zooplankton yang ditemukan sebanyak 6 jenis. Indek keanekaragaman fitoplankton tergolong kecil dengan kestabilan komunitas rendah di seluruh lokasi pengambilan sampel (H’=0,39–1,90). Untuk keseragaman fitoplankton bervariasi dari keseragaman rendah hingga keseragaman tinggi dan tidak ditemukan kelas fitoplankton yang mendominasi (E=0,01–0,41). Hasil analisa saprobik indeks dan tropik saprobik indeks menunjukkan bahwa wilayah budidaya udang vannamei memiliki status α–mesosaprobik (70%), β–mesosaprobik (20%) dan Oligosaprobik (10%). Hal ini menggambarkan bahwa wilayah kawasan budidaya udang di Kecamatan Pontang memiliki status pencemaran sedang/berat. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting untuk diperhatikan manajemen budidaya udang dan tata guna lahan untuk menekan tingkat pencemaran yang mungkin terjadi karena adanya kegiatan budidaya udang vannamei di kawasan tersebut. Hal ini dikarenakan manajemen budidaya udang yang belum memenuhi standar serta tata kelola lahan yang tidak optimal akan menyebabkan pencemaran limbah kegitan budidaya.
PENGARUH TATA KELOLA DAN SUMBERDAYA DALAM MEWUJUDKAN SUSTAINABLE OCEAN ECONOMY DENGAN AQUACULTURE PERFORMANCE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DAN SIKRONISASI KEBIJAKAN SEBAGAI PEMODERASI Abdul Satar
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1 (2023): Edisi Khusus: Isu dan Kebijakan Kelautan dan Perikanan
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v1i0.12047

Abstract

Tata kelola dan aktivitas ekonomi dalam industry kelautan menjadi catatan penting dalam mewujudkan sustainable ocean economy. Indonesia dengan beberapa isu prioritas dan tantangannya menjadikan sumber daya (kelautan, perikanan dan sumber daya manusia) dan sinkronisasi kebijakan menjadi prioritas utama untuk mencapai tujuan sustainable ocean economy. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh potensi sumber daya, yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya kelautan dan perikanan serta good governance terhadap sustainable ocean economy dengan aquaculture performance sebagai variabel intervening dan sinkronisasi kebijakan sebagai pemoderasi. Data primer dan sekunder digunakan dalam penelitian ini dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Model menggunakan software WarpPLS. Selanjutnya untuk menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja variabel yang diuji menggunakan Importance Performance Analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi sumberdaya kelautan dan perikanan, Good Governance, dan sumber daya manusia secara positif berpengaruh signifikan terhadap aquaculture performance. Selain itu, hanya variabel potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang berpengaruh signifikan terhadap sustainable ocean economy. Hal ini berimplikasi bahwa tujuan pengelolaan industri kelautan berorientasi pada keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan. Berbagai kebijakan harus memprioritaskan penguatan sumber daya manusia sebagai target awal pencapaian sustainable ocean economy, karena dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas maka dapat menciptakan good governance.
PARTISIPASI MASYARAKAT MARITIM DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI DI PULAU ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Supo Dwi Diantara
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1 (2023): Edisi Khusus: Isu dan Kebijakan Kelautan dan Perikanan
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v1i0.12067

Abstract

Nelayan merupakan sebuah kelompok masyarakat yang sebagian besar dari mereka berkediaman atau bertempat tinggal di daerah pesisir dan menggantungkan sumber kehidupannya pada sumber daya kelautan dan perikanan. Sektor perikanan masih menjadi tumpuan ekonomi Kabupaten Alor. Masyarakat nelayan di Kabupaten Alor masih cenderung miskin dan masih keterbelakangan dalam pendidikan. Oleh karena itu, diperlukannya pemberdayaan terhadap masyarakat nelayan dengan melakukan berbagai upaya dengan pendekatan yang tepat agar tercapainya tujuan pemberdayaan yaitu mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan masyarakat nelayan.
STRATEGI DALAM TATA KELOLA MARITIM KEPULAUAN TERLUAR SEBAGAI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DALAM PERSPEKTIF KEAMANAN MARITIM Ferry Trisnaputra
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1 (2023): Edisi Khusus: Isu dan Kebijakan Kelautan dan Perikanan
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v1i0.12051

Abstract

Sejumlah besar pulau-pulau terluar Indonesia ternyata mampu menegakkan kedaulatan teritorial negara, mencegah berbagai penyelundupanndan pencurian kekayaan sumberdaya kelautan Indonesia. Aktivitas ekonomi pulau-pulau kecil terluar mampu mendukung perkembangan ekonomi kawasan perbatasan dan menjaga kesinambungan peluang usaha apabila dikelola dengan baik. Disisi lain, situasi pulau-pulau terpencil dan terluar yang tak berpenghuni seringkali berujung pada tingginya kasus pencurian ikan oleh nelayan asing akibat minimnya pengawasan sumberdaya oleh pemerintah. Tujuan penelitian untuk menelaah implementasi kebijakan tata kelola pulau-pulau terluar yang merupakan satu kesatuan pembangunan wilayah NKRI. Penelitian dilakukan secara kualitatif melalui penelaahan literatur. Pelaksanaan kebijakan pengelolaan pulau-pulau terluar di Indonesia yang bersinggungan dengan batas wilayah negara tetangga diharapkan mampu menggambarkan kondisi terkini pulau-pulau terluar tersebut. Pulau-pulau terluar yang bersinggungan dengan negara tetangga menjadi manifestasi terpenting dari kedaulatan teritorial suatu negara. Wilayah perbatasan negara memainkan peran penting dalam menentukan batas wilayah, eksploitasi sumber daya alam, menjaga keamanan dan keutuhan wilayah.
PENGARUH KESADARAN BUDAYA MARITIM TERHADAP SIKAP BELA NEGARA PADA MASYARAKAT PULAU TERLUAR Donny Ermawan Taufanto
Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) Vol 1 (2023): Edisi Khusus: Isu dan Kebijakan Kelautan dan Perikanan
Publisher : Politeknik Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkpt.v1i0.12061

Abstract

Bela negara di era globalisasi menjadi konsep yang sangat diperhatikan semua bangsa dan negara. Era globalisasi membawa ancaman bagi eksistensi nasionalisme, dan pondasi  negara sehingga mendorong semua pihak mengenai pentingnya bela negara bagi warga negaranya. Penelitian tentang bela negara masyarakat pulau terluar sangat diperlukan, karena berkaitan dengan kekuatan negara pulau terluar. Tujuan dari kajian ini adalah menganalisis pengaruh budaya maritim pada masyarakat pulau terluar dalam upaya meningkatkan semangat bela negara. Metode penelitian dengan studi pustaka dan penelaahan literatur, serta pengumpulan data sekunder yang mendukung penelitian. Target yang ingin dicapai dalam penanaman nilai-nilai kebangsaan adalah untuk menumbuhkan kesadaran bela negara dan membangun rasa cinta kepada tanah air. Selain itu, penting itu ditanamkan nilai-nilai bela negara, cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, rela berkorban, serta keyakinan pada ideologi Pancasila dan kemampun yang diperlukan untuk melindungi bangsa sejak dini.

Page 7 of 11 | Total Record : 106